BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG PT Omron Manufacturing of Indonesia merupakan salah satu perusahaan
multinasional terkemuka yang bergerak dibidang industri komponen elektronika yang berpusat di Jepang. Mesin merupakan tulang punggung dalam kegiatan proses produksi. Dan adalah suatu hal yang penting untuk memastikan kondisi mesin selalu terjaga karena secara langsung akan mempengaruhi kelancaran proses produksi jika terjadi masalah terhadapnya. Selama ini, PM (Production Maintenance) selaku divisi yang bertanggung jawab terhadap kondisi mesin, dalam melakukan rekap downtime hanya dilakukan 1 bulan sekali, padahal secara normal 24x5 mesin terus beroperasi dan data downtime tersebut tentu sangat dibutuhkan untuk menunjang rencana maintenance yang tepat sasaran, tidak hanya berdasarkan daily activity yang hanya merekam aktifitas perbaikan harian, karena terjadinya minor stop yang berulang ulang (chokotei) dapat luput dari perhatian padahal bisa jadi chokotei tersebut justru berpotensi menyumbang downtime yang tinggi karena frekuensi yang sering terjadi. Laporan perbulan downtime juga dirasa kurang informatif terutama bagi production yang tentunya ingin mendapatkan informasi yang lebih berguna bagi mereka untuk memastikan proses produksi berjalan lancar. Masalah yang lain adalah belum adanya riwayat aktivitas improvement / maintenance mesin, dokumentasi problem yang pernah terjadi, budaya sharing knowledge yang masih rendah karena memang belum ada wadah yang dapat menampung ide / sumber knowledge yang dapat diakses dan digunakan untuk untuk menunjang skill teknis dilapangan.
1
2
RUMUSAN MASALAH
1.2.
Production Switch pada PT Omron Manufacturing of Indonesia memiliki dua gedung produksi, Gedung pertama terdapat kurang lebih 20 line produksi yang memproses mulai dari part assembly dengan serangkaian proses hingga menjadi produk jadi berupa switch. Setiap line Produksi kurang lebih terdapat 10 atau lebih mesin, tergantung banyaknya proses. Type Switch yang di Produksi di Switch Gedung 1 antara lain D3V(8 Line Produksi), SS(4 Line Produksi), D2X, SSABB, A8L, A8GS(2 Line Produksi), Z Type, D9R, dan V-Unit. Sedangkan di gedung dua, ada 9 Line Produksi. Type Switch yang ada di Gedung 2 antara lain C4V, EPSON, D2FD, D3D(3 Line Produksi), D3DC, D3M, L-Type. Maka jumlah total mesin produksi seluruhnya ± 290 mesin. Tugas PM adalah untuk memastikan kondisi mesin dalam kondisi yang prima. Beberapa masalah yang terjadi diantaranya: 1. Bagaimana membuat suatu format laporan breakdown time mesin yang lebih informatif? 2. Bagaimana menyediakan sarana pengelolaan data downtime sehingga mudah digunakan ketika dibutuhkan, serta dapat menanggulangi hilangnya data downtime tersebut? 3. Bagaimana menyediakan fasilitas yang mampu menampung data riwayat mesin? 4. Bagaimana merekam kegiatan harian maintenance dengan baik dan terorganisir sehingga informasi yang diperlukan mudah diakses, dikelola dan dimanfaatkan
ketika
sewaktu
waktu
dibutuhkan?
Hal ini dapat meminimalisir kemungkinan masalah terulang kembali dalam hal penanganan. 5. Bagaimana meningkatkan budaya sharing knowledge antar member PM dan mengurangi tingkat ketergantungan terhadap member PM tertentu dimana aktivitas tersebut membutuhkan keterampilan khusus? 6. Bagaimana menyediakan wadah yang mampu menampung ide, dan pengetahuan yang mudah diakses dan digunakan member PM untuk meningkatkan keterampilan?
3
BATASAN MASALAH
1.3.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil batasan masalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Analisa dan Perancangan downtime Mesin dan Knowledge Management
ini menggunakan bahasa Pemrograman PHP dan Database
MySql dalam famework Code Igniter. 2. Studi
kasus
diambil
di
Departemen
Produksi
Switch
PT
Omron
Manufacturing of Indonesia dengan situasi dan kondisi saat ini (saat penulisan ini dibuat). 1.4.
TUJUAN DAN MANFAAT Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Analisa dan Perancangan
Downtime Mesin dan Knowledge Management. Tujuan sistem tersebut antara lain: 1. Menyediakan laporan downtime dalam harian, mingguan, bulanan, sehingga diharapkan segera diketahui major problem mesin yang banyak menyebabkan loss time produksi, sehingga dapat segera diambil tindakan / maintenance terhadap problem tersebut. 2. Mendokumentasikan data downtime mesin sehingga mudah untuk dicari dan digunakan sewaktu waktu diperlukan. 3. Menyediakan suatu sistem yang dapat mendokumentasikan riwayat mesin dan bank problem mesin yang pernah terjadi beserta solusinya. Sehingga diharapkan dapat menunjang proses maintenance. 4. Menyediakan sistem yang mampu memfasilitasi dan memberi kemudahan sharing knowledge antar member PM.
4
Manfaat dari pembuatan Analisa dan Perancangan Downtime Mesin dan Knowledge Management ini adalah: 1. Memudahkan PM dalam mengelola dan menggunakan data downtime sewaktu waktu dibutuhkan. 2. Diharapkan dengan tersedianya bank problem dapat memudahkan bagi teknisi baru untuk belajar dan meningkatkan skill. 3. Mengurangi Loss time yang disebabkan kerusakan mesin. Target downtime mesin < 3.1% dari Workhour. 4. Memeratakan pengetahuan member PM, sehingga ketergantungan terhadap personal dapat dikurangi.
1.5.
METODE PENELITIAN Untuk
menyelesaikan
penyusunan
proposal
skripsi
ini
penulis
menggunakan metode penelitian, yaitu: 1. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan supervisor, leader dan teknisi yang berhubungan langsung proses maintenance (PIC mesin) untuk menganalisa kebutuhan sehingga dapat menunjang dalam pembuatan aplikasi ini 2. Observasi (Pengamatan Langsung Dilapangan) Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara pencatatan dan pengamatan secara sistematis terhadap objek penelitian dengan segala apa yang dilihat, didengar yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. 3. Tinjauan Pustaka Penulis membaca dan mempelajari serangkain konsep dasar teori dari berbagai sumber referensi serta melihat contoh-contoh untuk mendukung pembangunan aplikasi sistem informasi tentang Knowledge Management dan mesin produksi.
5
1.6.
SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi, maka penulis membagi
penulisan menjadi 5 (lima) bab, dimana tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah atau ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, UML (Unified Modeling Language), MySQL Database dan teori lainnya pendukung aplikasi ini.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisa terhadap permasalahan yang dihadapi, sistem yang berjalan dengan sistem yang akan di usulkan, pemodelan sistem seperti, usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, rancangan basis data, serta desain rancangan tampilan. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini berisikan tentang implementasi dan pengujian apakah aplikasi sesuai dengan hasil rancangan pada bab sebelumnya, meliputi kebutuhan aplikasi serta tampilan aplikasi yang telah di uji coba. BAB V
: PENUTUP Merupakan bab terakhir dalam penyusunan laporan skripsi yang berisi kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran yang bemanfaat bagi pihak-pihak terkait untuk pengembangan lanjutan.