RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
i
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan arahan terhadap Strategi Pembangunan Indonesia di segala bidang, amanatnya terutama adalah dalam pemenuhan hak dasar setiap rakyat Indonesia. Salah satu dari hak dasar tersebut adalah hak setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan sehingga memperoleh derajat kesehatan yang setinggitingginya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terdapat 26 bidang urusan pemerintahan yang sebagian kewenangan pengurusannya dilimpahkan menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah. Satu diantaranya yang termasuk urusan wajib Pemerintah Daerah adalah bidang urusan kesehatan. Dengan demikian pembangunan bidang kesehatan menjadi tanggungjawab bersama Pemerintah, Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota guna memenuhi amanat UUD 1945. Rumah
Sakit
sebagai
salah
satu
fasilitas
pelayanan
masyarakat di bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan
paradigma
dalam
kehidupan
sosial
kemasyarakatan maupun kebijakan – kebijakan pemerintah yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global, nasional, regional dan atau lokal. Pemerintah Kota Bandung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan dalam Renstra Kota Bandung 2013-2018 telah menetapkan Visi ”Terwujudnya RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
1
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kota
Bandung
yang
Unggul,
Nyaman,dan
Sejahtera”
Untuk
pencapaian Visi tersebut telah menetapkan beberapa Misi, yaitu : 1.
Mewujudkan
Bandung
nyaman
melalui
perencanaan
tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan
ruang
yang
berkualitas
dan
berwawasan
lingkungan. 2.
Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani.
3.
Membangun
masyarakat
yang
mandiri,
berkualitas
dan
berdaya saing. 4.
Membangun
perekonomian
yang
kokoh,
maju,
dan
berkeadilan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan berkewajiban melaksanakan kegiatannya berdasarkan Misi Kota Bandung ke 3 Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. meningkatkan
derajat
memiliki peran strategis dalam
kesehatan
melalui
upaya
pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya di wilayah Bandung Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. RSUD Kota Bandung sebagai Institusi Pemerintah Daerah Kota Bandung pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan dan memberdayakan potensi sumberdaya, peluang dan kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa depan. RENSTRA Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018 ini merupakan revisi yang menjabarkan visi, misi, dan program RSUD Kota Bandung yang akan dilaksanakan dan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
diwujudkan dalam suatu periode dan berpedoman pada RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, serta memperhatikan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat. Dokumen
RENSTRA
RSUD
Kota
Bandung
disusun
berdasarkan pada fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
sebagai
pendukung
penyelenggaraan
pembangunan
daerah dalam pelayanan publik dibidang pelayanan kesehatan sehingga Agenda Prioritas Bandung Sehat dapat terwujud. Penyusunan melalui
RENSTRA
berbagai
primer/skunder aktual/eksisting,
RSUD
tahapan,
Kota
mulai
(Eksternal/Internal), rapat
koordinasi,
Bandung
2013-2018
pengumpulan analisis perumusan
data kondisi
rancangan
RENSTRA, dan menyelaraskan hasil konsultasi mengenai Reviu RENSTRA RSUD Kota Bandung dengan Kemenpan dan RB, dan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan revisi RENSTRA ini. Adapun proses penyusunan dapat dilihat pada gambar berikut :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
3
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Gambar 1.1 Proses Penyusunan RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018
RPJMD Kota Bandung 2013-2018
Pengumpulan Data: Data Primer (eksternal/internal) Data Primer (eksternal/internal
Analisis kondisi aktual/eksisting
Rapat Koordinasi
Perumusan Rancangan RENSTRA
Konsultasi Reviu RENSTRA
RENSTRA REVISI
Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Kota Bandung tahun
2013-2018
kesehatan
secara
mengutamakan
diharapkan
mampu
berdayaguna
dan
upaya
peningkatan
melaksanakan berhasilguna
dan
pencegahan
upaya dengan serta
melaksanakan upaya rujukan, Sehingga Rumah Sakit Umum Daerah RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
4
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
(RSUD) Kota Bandung diharapkan pula dapat turut andil dalam mewujudkan salah satu agenda prioritas Kota Bandung yaitu Bandung Sehat. Dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kota Bandung tahun 2013 – 2018 pembangunan bidang kesehatan terdapat dalam misi ke 3 yaitu “Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing”. Adapun indikator bidang kesehatan yang ingin dicapai sesuai RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut: 1. Capaian indeks kesehatan 81,87 2. Angka harapan hidup 74,45 3. 90 % fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan 4. Angka kematian bayi 29/1000 kelahiran hidup 5. Menurunnya jumlah kematian ibu melahirkan 11 orang/tahun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam Bab 1 pasal 1 ayat (11) Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
(RENJA
SKPD)
adalah
dokumen
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Mengacu pada ayat (11) tersebut bahwa Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)
Pemerintah
Kota
Kota
Bandung
Bandung
merupakan
merupakan
Lembaga
bagian
Teknis
integral
dari
penyelenggaraan Pemerintah Kota Bandung tentunya mempunyai kewajiban menyusun Program Kerja sebagai dokumen perencanaan tahunan. Berkaitan dengan hal tersebut RSUD Kota Bandung untuk setiap tahunnya melaksanakan penyusunan Program Kerja yang mengacu pada RENSTRA RSUD Kota Bandung 2013-2018 dan RPJMD Kota Bandung 2013-2018 serta memperhatikan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung. Program Kerja RSUD juga berintegrasi dengan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
5
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu dengan memasukan Rencana Kerja dan Dana yang bersumber dari Pemerintah dan Pemerintahan Daerah Provinsi. 1.2. Landasan Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai pengganti Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah; RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
6
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD; 16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1373/Menkes/ SK/XII Tahun 1998, tentang Status Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sebagai Rumah Sakit Kelas C; 17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 18. PMK No. 84/PMK.07/2008 tentang Penggunaan Dana bagi hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi atas Penyalahgunaan Alokasi Dana bagi Hasil Cukai hasil Tembakau; 19. Peraturan
Menteri
Keuangan
No.20/PMK.07/2009
tentang
Perubahan atas PMK No. 84/PMK.07/2008; 20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan RSUD Kota Bandung; 22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025; 23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018; 24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 075 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
7
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
25. Keputusan Walikota Bandung Nomor: 445/Kep.868-RSUD/2010 Tentang Penetapan RSUD Kota Bandung untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD; dengan status penuh. 1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
”Terwujudnya Rumah Sakit Yang
Berkualitas Dan Nyaman”, tahun kedepan. Sebagai
dalam kurun waktu 5 (lima)
Indikator kunci keberhasilan bagi
pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan fungsinya. 1.3.2 Tujuan 1. Tercapainya
persepsi
yang
sama
dalam
menyusun
kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan RSUD Kota Bandung sehingga produk kebijakan dapat dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat; 2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja RSUD Kota Bandung; 3. Sebagai
tolok
ukur
dalam
penyusunan
Laporan
Pertanggungjawaban Kinerja RSUD Kota Bandung. 1.4. Sistematika Penulisan I.
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Landasan Hukum
1.3.
Maksud dan Tujuan
1.4.
Sistematika Penulisan
II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG 2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
8
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.2.
Sumber Daya RSUD Kota Bandung
2.3.
Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota Bandung
III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung
3.2.
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3.
Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan dan Renstra Kota Bandung
3.4.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. IV. VISI,
Penentuan Isu-isu Strategis MISI,
TUJUAN
DAN
SASARAN,
STRATEGI
DAN
KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi RSUD Kota Bandung 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung 4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1.
Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
VI. INDIKATOR
KINERJA
RSUD
KOTA
BANDUNG
YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1.
Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada Sasaran RPJMD
VII. PENUTUP
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
9
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD KOTA BANDUNG 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, diamanatkan
bahwa
rumah
sakit
adalah
institusi
pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. RSUD Kota Bandung menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan melayani masyarakat terutama dari wilayah Bandung Timur dengan penduduk yang semakin berkembang sesuai pengembangan pembangunan Kota Bandung. Pelayanan RS disediakan sesuai kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan pola penyakit, data kependudukan seperti kelompok penduduk berdasarkan umur dan data demografi lainnya. Jangkauan pelayanan RSUD Kota Bandung berdasarkan zona Sistem Rujukan Kota Bandung meliputi 11 Kecamatan ditambah penduduk yang berasal dari Kabupaten Bandung dan Sumedang yang berbatasan dengan Kota Bandung Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasai yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang sangat pesat diikuti oleh tenaga
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
10
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah sakit berubah dari organisasi normative (organisasi sosial) ke arah organisai utilitarian (organisasi sosial ekonomis), namun fungsi sosial adalah fungsi yang tetap melekat pada institusi rumah sakit apapun bentuk, orientasi dan pola kepemilikannya. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. 2.1.1. Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mempunyai tugas : Melaksanakan upaya kesehatan dibidang pelayanan umum,
upaya
kesehatan
secara
berdayaguna
dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. 2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi : 1. Menyelenggarakan pelayanan umum; 2. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi keuangan, pelayanan medis dan keperawatan,
penunjang
medis
serta
program
dan
pemasaran; 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
11
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Inti dari penyelenggaraan fungsi rumah sakit adalah mengelola pasien. Manajemen strategis dirancang sesuai tugas, fungsi dan struktur organisasi diperlukan agar pelayanan di rumah sakit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia didalam maupun diluar organisasi melalui berbagai proses manajemen. Manajemen SDM Struktur ini mengorganisir Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Kota Bandung yang berjumlah
510 orang dengan berbagai jenjang
pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan jenjang S2 dan
jenis
pendidikan sesuai profesi yang dibutuhkan oleh rumah sakit dari berbagai disiplin ilmu. Manajemen
SDM
meliputi
kebijakan
yang
mengatur
SDM/karyawan dengan rumah sakit, rekruitmen, orientasi, rotasi, mutasi, cuti, diklat, promosi dan lain lain. Manajemen Keuangan/Pembiayaan Manajemen
keuangan/pembiayaan
mulai
dari
menyusun
perencanaan pembiayaan sampai laporan pertanggungjawaban. RSUD Kota Bandung memiliki sumber pembiayaan dari pendapatan operasional, APBD, APBN dan pendapatan lain yang sah. RSUD Kota Bandung telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bandung No 445/Kep-868-RSUD/2010. Pengelolaan keuangan dilaksanakan berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas
dan
produktifitas
dengan
berazaskan
akuntabilitas
dan
transparansi. Dalam rangka penerapan prinsip dan azas tersebut maka dalam penatausahaan keuangan diterapkan sistem akuntansi berbasis akrual (SAK/Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP/ Standar Akuntansi Pemerintah). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
12
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Dalam pengelolaan dengan PPK BLUD Rumah Sakit, untuk menjamin
kelangsungan
penyelenggaraannya
masih
mendapatkan
subsidi pemerintah. Subsidi berupa biaya gaji, biaya pengadaan barang modal, dan pengadaan barang jasa dapat bersumber dari APBD maupun APBN. Dalam pengelolaan PPK BLUD terdapat beberapa ketentuan yang mengatur sebagai berikut: 1. Tarif Layanan 2. Pendapatan dan Biaya 3. Pengeluatan Biaya 4. Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Anggaran 5. Pengelolaan Kas 6. Pengelolaan Utang Piutang 7. Investasi 8. Surplus dan Defisit Anggaran 9. Laporan Keuangan 10. Kerja Sama 11. Pengadaan Barang dan Jasa Manajemen Lingkungan RSUD Kota Bandung juga melaksanakan pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit, sistem remunerasi, sistem akuntabilitas dan penilaian kinerja. Penilaian kinerja didasarkan pada hasil capaian Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan sebagi persyaratan penerapan PPK-BLUD. Kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit
diimplementasikan
berupa
pemantauan,
pemeriksaan
mutu
lingkungan dan pengelolaan rumah sakit. Ruang lingkup pengelolaan lingkungan dan limbah rumah sakit terdiri dari :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
13
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit 2. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu 3. Penyehatan air 4. Pengawasan dekontaminasi melalui desinfiksia & strerilisasi 5. Pengawasan pengamanan radiasi 6. Pengawasan pengelolaan makanan dan minuman 7. Pengawasan tempat pencucian umum/laundry 8. Peningkatan upaya promosi kesehatan lainnya 9. Limbah padat 10. Limbah cair 11. Limbah gas 12. Limbah B3 Manajemen Logistik dan Asset Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit perlu didukung dengan logistik yang memadai. Manajemen logistik mulai dari proses perencanaan, penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat kesehatan/unit. Logistik rumah sakit meliputi dari cetakan, ATK, makanan pasien, gas medis, obat dan perbekalan kesehatan termasuk linen dan bakan bakar dll. Aset rumah sakit perlu dikelola dengan baik mulai dari perencanaan, pengelolaan, pendistribusian, pemeliharaan sampai dengan penghapusan harus memenuhi standar, uji fungsi dan kalibrasi karena merupakan pendukung terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Manajemen Informasi Data dalam manajemen merupakan salah satu faktor penting yang harus dikelola dengan baik. Dalam Undang-Undang Rumah Sakit wajib memelihara rekam medis pasien termasuk kerahasiannya, penyimpanan dan pengolahan dan pemusnahannya. Untuk itu seluruh data pasien, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
14
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
data pelayanan, data administrasi dan keuangan yang terdapat di rumah sakit sangat komplek sehingga perlu dikelola secara professional dan terstruktur dan sudah tidak memungkinkan dikelola secara manual. Oleh karena
itu
rumah
sakit
perlu
mengembangkan
Sistem
Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yang baik. Dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional RSUD sedang
mempersiapkan
SIM
RS,
termasuk
melakukan
sosialisasi
kelengkapan catatan medis pasien menggunakan ICD X yang merupakan Kode Diagnosa
Internasional dan ICD IX yaitu Kode Tindakan
Internasional yang dimulai sejak penerapan Jamkesmas. Manajemen Mutu dan Patien Safety Pelayanan rumah sakit objeknya adalah manusia sehingga mutu dan keselamatan pasien harus diutamakan walaupun rumah sakit menganut azas
efisiensi.
Keselamatan
pasien
merupakan
salah
satu
fokus
pelayanan karena pasien bukan hanya membutuhkan pengobatan tetapi perlu dilindungi. Untuk melaksanakan upaya keamanan pasien dibentuk Tim
Patien
Safety
yang
bertugas
menyusun
standar,
memantau
pelaksanaan, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tindak lanjut bagi manajemen tentang keselamatan pasien Hal lain yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit adalah manajemen mutu pelayanan yang mencakup mutu klinik, mutu pembiayaan, dan mutu kinerja. RSUD Kota Bandung telah melaksanakan manajemen mutu yang dilaksanakan dalam bentuk Akreditasi Rumah Sakit. Pada tahun 2012 RSUD Kota Bandung telah terakreditasi penuh dalam 12 jenis pelayanan serta memperoleh sertifikasi ISO 9001-2008. Akreditasi menunjukkan komitmen rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi resiko bagi para pasien dan staf rumah sakit.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
15
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Manajemen Pelayanan Penyelenggaraan pelayanan menggambarkan inti proses pelayanan rumah sakit yang merupakan pengelolaan pelayanan tiap unit yang ada di RSUD Kota Bandung terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah sakit. Rumah sakit menetapkan alur pelayanan rawat jalan, rawat darurat, rawat
inap
dan
pelayanan
penunjang
lainnya.
Menetapkan
jenis
pelayanan, struktur organisasi unit, kriteria tenaga dan kompetensi, persyaratan umum dan persyaratan khusus sarana dan prasarana termasuk sarana penunjang, memiliki program pelatihan, serta memiliki standar operasional prosedur, standar peralatan dan standar tata ruang dan lingkungan. Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 pasal 36 mengamanatkan
“Seluruh
rumah
sakit
harus
menyelenggarakan
Tatakelola Rumah Sakit dan Tatakelola Klinik yang baik” yang diatur dalam Hospital by Laws dan Medical staf by Laws. Peraturan
Internal
Rumah
Sakit
(hospital
by
laws)
mengatur
perbuatan para pihak rumah sakit, pemilik atau yang mewakili dengan pengelola/direktur dan staf medis. Sedangkan Tatakelola Klinik mengatur agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. Komite medis dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi. 2.1.3
Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16
Tahun
2007
tentang
Pembentukan
dan
Susunan
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung; RSUD Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung di bidang pelayanan kesehatan, dipimpin oleh RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
16
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
seorang
kepala
dengan
sebutan
Direktur
yang
secara
adminstratif bertanggungjawab kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung, dan secara teknis operasional
dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota
Bandung. Adapun Susunan Organisasinya sebagai berikut: Unsur Pimpinan
: Direktur
Pembantu Pimpinan, terdiri dari : a.
Kepala Bagian Umum Keuangan, membawahkan : 1) Ka.Sub.Bag. Umum dan Perlengkapan; 2) Ka.Sub.Bag. Pengembangan SDM; 3) Ka.Sub.Bag. Keuangan dan Anggaran.
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahkan : 1) Ka.Seksi Pelayanan Medis; 2) Ka.Seksi Pelayanan Keperawatan c.
Kepala Bidang Penunjang Medis, membawahkan : 1) Ka.Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi; 2) Ka.Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan.
d. Kepala
Bidang
Program
dan
Pemasaran,
membawahkan : 1) Ka.Seksi Pengendalian Program; 2) Ka.Seksi Mutu dan Pemasaran. Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur dibantu pula
oleh
kelompok
fungsional
dan
unsur
pelaksana
pelayanan, yang terdiri dari : a. Satuan Pengawas Intern; b. Komite Medik; c. Komite Keperawatan; d. Panitia Rekam Medis; e. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit; RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
17
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
f.
Panitia Farmasi dan Terapi;
g. Tim Patient Safety; h. Staff Medis Fungsional; i.
Instalasi/Unit. Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari
instalasi dan
unit, yaitu: a. Rawat Jalan b. Rawat Inap c. Gawat Darurat d. Kamar Besalin e. ICU f.
Rehabilitasi Medis & Fisioterapi
g. Unit Hemodialisa h. Laboratorium i.
Radiologi
j.
Kamar Bedah
k. Farmasi l.
Gizi
m. Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS) n. Pemulasaraan Jenazah o. CSSD p. Kesling q. Laundry Unit terdiri dari : a. Rekam Medis b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit c. Promosi Kesehatan Rumah Sakit d. Mutu Rumah Sakit e. Pemasaran & Kemitraan f.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
18
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
g. Pendidikan dan Pelatihan h. Akutansi i.
PPATKRS
j.
Perbendaharaan
Kelompok Fungsional terdiri : Staf Medis Fungsional jumlahnya sesuai dengan Dokter/ Dokter Gigi
jenis
Spesialis (profesi) yang ada di RSUD
Kota Bandung, saat ini terdiri dari 17 Spesialistik dan dokter/doker gigi umum, yaitu : 1.
Spesialis Penyakit Dalam
2.
Spesialis Bedah
3.
Spesialis Kebidanan dan Kandungan
4.
Spesialis Anak
5.
Spesialis THT
6.
Spesialis Mata
7.
Spesialis Kulit Kelamin
8.
Spesialis Anesthesi
9.
Spesialis Pathologi Klinik
10.
Spesialis Pathologi Anatomi
11.
Spesialis Radiologi
12.
Spesialis Orthodonti
13.
Spesialis Syaraf
14.
Spesialis Rehabilitasi Medik
15.
Spesialis Bedah mulut
16.
Spesialis Jiwa
17.
Spesialis Orthopedi
18.
Dokter Umum
19.
Dokter Gigi
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
19
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 33 berbunyi : Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi rumah sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai visi dan misi rumah sakit dengan menjalankan tatakelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance). Struktur Organinsai RSUD Kota Bandung disusun berdasarkan Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1046/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan, dengan klasifikasi kelas C dengan jenis rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit. Struktur organisasi berdasarkan azas organisasi hemat struktur dan kaya fungsi, yang menggambarkan kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayananan, komunikasi antar unit pelayanan serta manajemen “Cross fungsional and communication management” atau dengan kata lain seluruh struktur merupakan struktur kerja operasional bukan struktur kerja birokrasi yang kaku. Komite medis terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Subkomite yang terbagi menjadi subkomite kredensial, subkomite mutu dan subkomite etika. Direktur rumah sakit bekerjasama dengan komite medis untuk menyusun pengaturan layanan medis agar pelayanan yang professional terjamin mulai saat pasien masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit. Rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan yang baik maka dibutuhkan berbagai sumber daya yang harus diatur dengan proses manajemen secara baik.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
20
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Bandung DIREKTUR
KOMITE MEDIK
SPI
SMF
SMF
BAGIAN UMUM & KEUANGAN
SUB BAG UMUM & PERLENGKAPAN.
SUB BAG PENGEMBANGAN . SDM
SUB BAG KEU.& ANGGARAN
KETERANGAN : - - - - - - - - - - - Garis Koordinasi -------------------- Garis Komando
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
INSTALASI
&
BIDANG YAN MED & KEPERAWATAN
BIDANG PENJ.MEDIS
SEKSI YAN MED
SEKSI PENJ.DIAG.& TERAPI
SEKSI PENG. PROGRAM
SEKSI YAN KEPERAWAT AN
SEKSI PEMELIH.& PEMULASARAAN JENAZAH
SEKSI MUTU & PEMASARN
BIDANG PROG. PEMASARAN
UNIT UNIT
21
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.2
Sumber Daya RSUD Kota Bandung 2.2.1. Sumber Daya Manusia SDM RSUD Kota Bandung terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya seiring perkembangan jenis pelayanan.
Meliputi
jenjang
pendidikan
tingkat
menengah setingkat SLTP sampai jenjang S2. Total jumlah SDM pada tahun 2009
berjumlah
335 orang, pada tahun 2013 berkembang menajdi 504 orang terdiri dari PNS 336 orang dan tenaga BLUD 168 orang. Berdasarkan terbanyak
jenjang
adalah
kelompok
pendidikan D3
sedang
tenaga jenis
pendidikan terbanyak adalah tenaga perawat. Tabel 2.1 SDM Dokter Spesialis RSUD Kota Bandung NO I
JENIS TENAGA
JUMLAH (Org)
STATUS PEGAWAI
Dokter Spesialis
1 Penyakit Dalam
3
PNS 2, Non PNS (BLUD) 1
2 Anak
3
3 Kandungan Dan
3
Kebidanan 4 Bedah
3
PNS PNS PNS 2, Non PNS (BLUD) 1
5 THT
2
PNS
6 Mata
2
PNS
7 Kulit dan Kelamin
2
PNS
8 Syaraf
2
PNS1, Non PNS (BLUD) 1
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
22
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
9 Orthodonti
1
PNS
10 Orthopedi
2
Non PNS (BLUD) 2
11 Rehabilitasi Medik
1
PNS
12 Anestesi
1
PNS
13 Pathologi Klinik
2
PNS
14 Pathologi Anatomi
1
PNS
15 Jiwa
1
Non PNS (BLUD)
16 Bedah mulut
1
PNS
17 Radiologi
1
PNS
22
PNS, Fungsional 18,
II
Dokter/Dokter Gigi
1 Dokter Umum
srtukural 4 2 Dokter Gigi
4
PNS, 2 fungsional, 2 struktural
Tabel 2.2 Perkembangan Jenis Tenaga RSUD Kota Bandung Tahun 2009-2013 Jenis Tenaga Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis
Th. 2009
Th. 2010
Th. 2011
Th. 2012
Th. 2013
12 3
14 3
20 3
15 5
22 4
21
21
24
24
31
123
151
168
210
216
55
55
77
71
90
Non Kesehatan
104
90
115
123
142
JUMLAH
318
336
409
450
505
Keperawatan Non Keperawatan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
23
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.2.2. Aset dan Modal 1. Bangunan Rumah Sakit Memiliki akses yang mudah dijangkau dengan berbagai alat tranportasi roda 2 dan 4, dengan luas lahan ± 10.028 M² dan luas bangunan 10.909 M² dan terus dikembangkan secara vertikal maupun horizontal. Berdasarkan persyaratan RS Kelas C luas lahan tersebut kurang memenuhi standar minimal 30.000 M², namun memiliki utilitas publik lainnya yang memadai seperti air bersih, sumber listrik dengan gardu tersendiri, jaringan telepon dan internet, pembuangan
limbah
dengan
telah menerapkan
studi kelayakan dampak lingkungan dalam bentuk implementasi Upaya Kesehatan lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang secara rutin di laporkan. Melaksanakan
pengelolaan
limbah
padat
infeksius dan non infeksius walaupun fasilitas pemusnahannya dilaksanakan oleh pihak ke III yang
telah
mendapatkan
ijin
dari
Pemerintah
termasuk fasilitas pengelolaan limbah cair IPAL Sewage Treatment Plant dan Hospital Waste Water Treatment Plant, fasilitas pengelolaan
limbah cair
maupun padat dari Instalasi radiologi serta fasilitas Pengolahan Air Bersih (Water Treatmen Plant), pengolahan
air
Reverse
Osmosis
untuk
unit
Hemodialisa , Laboratorium, Gizi, CSSD dan lainlain. Fasilitas rawat inap berlokasi di area belakang cukup
mengurangi
dampak
kebisingan
dan
mendapatkan lingkungan yang tenang. Rancang RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
24
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
bangun
RSUD
Kota
Bandung
dilaksanakan
berdasarkan master plan serta studi kelayakan yang telah
disusun
sebelumnya
walaupun
dalam
perjalanannya dapat saja dilakukan perubahan sesuai kebutuhan yang mendesak. Massa
bangunan
telah
mempertimbangkan
faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran (termasuk pengadaan alat APAR dan pelatihan penanggulangan kebakaran bagi seluruh petugas), sirkulasi udara dan pencahayaan, kenyamanan, keselarasan dan kenyamanan lingkungan, taman dan halaman tetap tersedia. Pembagian
area
zonasi
diupayakan
sesuai
dengan kondisi ruang yang ada, kebutuhan luas lantai diupayakan mendekati ketentuan yaitu 80 M² /tempat tidur (10.909 M²/151 TT). Untuk pembagian area fasilitas rumah sakit idealnya
mengacu
kepada
Pedoman
Teknis
Bangunan Rumah Sakit Kelas A, B, C yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Pelayanan Penunjang Medis tahun 2012 serta Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung, menyebutkan bahwa bangunan gedung penting kegiatan,
sebagai maka
tempat perlu
manusia
melakukan
diperhatikan
keamanan,
keselamatan, kenyamanan dan kemudahan. Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009 menyatakan bahwa bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang rawat darurat, ruang operasi, ruang tenaga kesehatan, ruang radiologi, ruang laboratorium,
ruang
sterilisasi,
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
ruang
farmasi, 25
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan adminstrasi, ruang ibadah, ruang tunggu, ruang menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah dan pelataran parkir yang mencukupi. Bangunan dan peralatan rumah sakit diatur dalam
Buku
Pedoman
Sarana
dan
Prasarana
Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Pusat Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jendral, KEMKES-RI. Berdasarkan standar RS Kelas C (4 Spesialis dasar)
RSUD
Kota
Bandung
telah
memenuhi
standar, namun karena jumlah pelayanan spesialis telah berkembang menjadi 17 Spesialistik beberapa jenis peralatan masih harus dikembangkan antara lain peralatan orthopedi, rehabilitasi medis, NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan ICU (Intencive Care
Unit)
penambahan
baik
pengadaan
kapasitas.
Saat
baru ini
maupun
RSUD
Kota
Bandung memiliki jumlah tempat tidur 151 TT, namun dengan bertambahnya jumlah pelayanan spesialistik serta jumlah dokter spesialis maka masik dibutuhkan penambahan TT. Perkembangan
rumah
sakit
yang
pesat
menjadikan jumlah kunjungan yang meningkat pula sehingga untuk kecepatan pelayanan administrasi pasien
perlu
dibangun
sarana
informasi
yang
memadai termasuk untuk kebutuhan manajerial yaitu
membangun
SIM
RS
(Sistem
Informasi
Manajemen Rumah Sakit).
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
26
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2. Anggaran Sumber keuangan RSUD Kota Bandung berasal dari pendapatan operasional, APBD I, APBD II dan APBN.
Grafik 2.1 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN OPERASIONAL RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2010-2013
Sejak
RSUD
Kota
Bandung
ditetapkan
menjadi
BLUD
pendapatan operasional RS terus meningkat namun belum optimal karena beberapa kendala seperti perubahan tarif yang tertunda
dari
tahun
2012
sampai
sekarang
sehingga
ada
perubahan penurunan target. Sumber
keuangan
lainnya
adalah
APBD
dan
APBN
sebagaimana tergambar dalam table berikut :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
27
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Tabel 2.3 Alokasi Anggaran APBD dan APBN RSUD Kota Bandung Tahun 2010-2013 No
Sumber Dana
Tahun
APBD Kota I
Bandung
2010
2011
2012
2013
1. Belanja Langsung
9.662.315.773
9.975.976.000
10.768.250.855
29.602.035.042
12.432.213.259
15.059.284.094
17.042.883.405
19.415.306.274
22.094.529.032
25.035.260.094
27.811.134.260
49.017.341.316
0
0
0
2.000.000.000
0
0
0
4.000.000.000
0
0
0
123.683.040
0
0
0
6.123.683.040
0
0
4.000.000.000
0
2. Belanja Tidak Langsung Jumlah II
APBD Provinsi 1. Alat Kedokteran Bedah 2. Alat Kedokteran Rehab Medik 3. Beasiswa Tugas Belajar Jumlah
III
APBN 1. Tugas Perbantuan (TP) 2. Dana Alokasi Khusus (DAK)
0
2.028.500.000
0
0
Jumlah
0
2.028.500.000
4.000.000.000
0
2.2.3 Unit Pelayanan Sebagai Unit Usaha Penyelenggaraan menggambarkan
pelayanan
pengelolaan
di
rumah
pelayanan
sakit
tiap
unit
terhadap pasien mulai masuk sampai keluar dari rumah sakit. Untuk memudahkan pengguna layanan, rumah sakit menetapkan alur pelayanan baik secara umum maupun pelayanan
khusus
per
unit
pelayanan
dengan
memperhatikan beberapa prinsip berdasarkan: cara pasien datang (dikirim/dirujuk oleh fasilitas pelayanan kesehatan lain/dokter/bidan praktek perorangan, atau datang atas kemauan sendiri). Berdasarkan kecepatan RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
28
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
pelayanan
dapat
dibedakan
pasien
yang
dapat
menunggu (berobat jalan/tidak dalam keadaan gawat darurat) dan pasien yang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat) juga pasien yang membutuhkan rawat inap. Sedangkan berdasarkan jenis kedatangannya dapat dibedakan pasien baru (baru pertama kali datang ke rumah sakit umtuk keperluan pelayanan kesehatan dan menerima nomor rekam medis) dan pasien lama (pasien
yang
keperluan
pernah
kesehatan
datang dan
sebelumnya
untuk
mempergunakan
nomor
rekam medis yang telah ada). Pelayanan pasien yang diselenggarakan di RSUD Kota Bandung sesuai dengan fasilitas dan jenis tenaga medis yang tersedia serta penunjangnya. Sesuai dengan rumah sakit kelas C RSUD Kota Bandung telah mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medis
sekurang-kurangnya
4
(empat)
pelayanan spesialis dasar, namun telah berkembang ditambah 4 (empat) spesialis penunjang medik dan 8 (delapan) spesialis lainnya, apabila mencukupi 2 (dua) subspesialis dasar dan spesialis jantung dan paru sudah dapat masuk kelompok rumah sakit kelas B. Peralatan yang ada telah diupayakan memenuhi standar minimal peralatan rumah sakit, persyaratan umum dan khusus peralatan serta kapasitas pelayanan termasuk pengembangan alat canggih seperti CT Scan, fluoroskopi, laparoskopi, peralatan rehabilitasi medik, laboratorium, set peralatan operasi baik jenis maupun jumlahnya.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
29
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Rumah sakit menerima imbalan atas pelayanan yang telah diberikan dalam bentuk tarif yang harus dibayar oleh masyarakat. Jenis pembayaran tarif layanan ada dalam betuk tunai yaitu untuk pasien umum, ada pula dalam bentuk jaminan seperti asuransi kesehatan (Askes, Jamkesmas, Jamsostek, Asuransi Swasta atau yang dijamin langsung oleh perusahaan/kontrak pelayanan). Tarif layanan Rumah Sakit selama ini diatur oleh Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Kota Bandung, namun setelah ditetapkan menjadi BLUD maka tarif cukup ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah disampaikan kepada DPRD. 2.3. Kinerja Pelayanan Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pelayanan di rawat jalan diberikan kepada pasien yang datang ke unit rawat jalan (poliklinik) di rumah sakit. Di unit rawat jalan terdapat tenaga kesehatan dokter, dokter gigi dan perawat serta tenaga pendukung untuk fungsi adminstratif yang harus mampu bekerjasama dan berkoordinasi sebagai tim kesehatan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
30
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.2 KUNJUNGAN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 120000 94092
100000 84450
84129
98518
81344
80000 60000 40000 20000 0 0 2009
2010
2011
2012
2013
GRAFIK 2.3 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013 120000 94092
100000 84450 80000
67697
84129 66346
98518
81344 72288
71268
64437
KUNJUNGAN GAKIN
60000
KUNJUNGAN NON GAKIN TOTAL
40000 20000
16753
17783
16907
21804
27250
0 2009
2010
2011
2012
2013
Kunjungan rawat jalan secara umum dalam kurun 5 tahun terus mengalami peningkatan, namun terdapat kecenderungan peningkatan
pada
pelayanan
keluarga
miskin
(Peserta
Jamkesmas, Jamkesda dan pasien tidak mampu).
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
31
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pola penyakit pada kunjungan rawat jalan 10 besar bervariasi dari berbagai kelompok spesialistis. 2.4 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2013
diare 1556 vulnus laceratum 1439
8%
2%
cerument 1125
13%
18%
12%
gastritis 1170 dyspepsia 663
9% 10% 14%
5%
9%
stroke 1678
asma bronchiale 1273 TB paru 2293 hyperaemia pulpa 991 asthenopia 221
2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kota Bandung 2011-2013
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
32
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk memberikan pelayanan pertama
pada
pasien
dengan
ancaman
kematian
dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin. Permenkes Nomor 111 tahun 2001 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit, dan pelayanan antar rumah sakit. Sistem ini dibagi lagi menjadi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat
Terpadu
Sehari-hari
(SPGDT-S)
yang
menangani kasus gawat darurat perorangan sehari-hari dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana (SPGDT-B) yang khusus dipakai saat kondisi bencana. Pelayanan IGD RSUD Kota Bandung mengacu kepada Standar Pelayanan Gawat Darurat Kepmenkes Nomor 856 atunh 2009 termasuk Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk RS Kelas C. Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi sebagai salah satu program Milenium Development Goals (MDG’s) RSUD Kota Bandung mengembangkan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif bersama unit lain terkait. Saat
ini
memerlukan
kondisi
IGD
RSUD
pengembangan
agar
Kota
Bandung
sesuai
standar
masih yang
ditentukan termasuk persyaratan SDM, persyaratan umum maupun persyaratan khusus. Tenaga
di IGD telah mengikuti kursus/pelatihan dan
mendapat serifikat gawat darurat, namun dokter spesialis 4 dasar belum on site (siaga di tempat dalam 24 jam) tetapi masih on call, dokter umum
dengan kualifikasi tertentu,
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
33
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
memiliki
alat
transportasi
untuk
rujukan
dan
alat
komunikasi yang siaga 24 jam. Jumlah kunjungan IGD dari tahun 2009-2013 terus mengalami peningkatan, demikian pula dengan pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda.
GRAFIK 2.6 KUNJUNGAN IGD RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 30000 25835 25000 20000
22476 18616
19130
2009
2010
20255
15000 10000 5000 0 2011
2012
2013
GRAFIK 2.7 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN IGD RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2013 30000 25835 25000 20000
22476 18616 16190
19130 16726
20255
21399
19380
17200 GAKIN
15000
NON GAKIN TOTAL
10000 5000
2426
2404
3055
3096
4436
0 2009
2010
2011
2012
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2013
34
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang diindikasikan untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus melalui rawat jalan dan atau gawat darurat. Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik, pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi, radiologi,
pengambilan
sample
laboratorium,
konsultasi
anestesi, farmasi depo/klinik), dan rehabilitasi medik. RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai berikut yaitu VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP yang dimodifikasi sesuai kondisi rumah sakit yaitu kelas Junior Suite. Untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti pasien
menular,
pasien
dengan
pengobatan
yang
menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada ruangan observasi atau isolasi. Pelayanan rawat inap paling banyak membutuhkan sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan shitf
lepas),
dokter,
tenaga
administrasi,
tenaga
POS
(pembantu orang sakit/housekeeping), dll. Jumah pasien rawat inap terus meningkat seiring dengan penambahan tempat tidur dari tahun 2009 berjumlah 110 TT menjadi 151 TT pada tahun 2013.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
35
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.8 KUNJUNGAN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 16000 13189
14000 12000 10000
13893
13985
2011
2012
15083
9949
8000 6000 4000 2000 0 2009
2010
2013
GRAFIK 2.9 KUNJUNGAN GAKIN DAN NON GAKIN RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 15083
16000 13189
14000 12000 10000
9949 8416
13985
13893
8582
9064
8000 6000
8360 6723
5645 4304
4773
5311
4921
GAKIN NON GAKIN TOTAL
4000 2000 0 2009
2010
2011
2012
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2013
36
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kunjungan pasien Gakin cenderung meningkat, karena kapasitas relatif tetap mengakibatkan penurunan untuk pasien umum. Berikut adalah efektifitas dan efisiensi pemanfaatan rumah sakit dapat dilihat dari indikator rumah sakit yang terdiri dari BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR.
INDIKATOR BOR (BED OCCUPANCY RATE ) RSUD KOTA BANDUNG 90
INDIKATOR LOS ( LENGTH OF STAY ) RSUD KOTA BANDUNG 2.7
88.53
88 86
85.39
2.68
2.65
84
2.55
82
2.5 80.51
80
2.63
2.6
85.68
2.49
2.45 78.36
78
2.53
2.42
2.4
76
2.35
74
2.3 2.25
72 2009
2010
2011
2012
2009 2010 2011 2012 2013
2013
INDIKATOR BTO ( BED TURN OVER ) RSUD KOTA BANDUNG
INDIKATOR TOI ( TURN OVER INTERVAL ) RSUD KOTA BANDUNG
140 120 100
106.21
114.25
120.15
128.56
0.9 0.8
99.89
0.79
0.7 0.6
80
0.5 60
0.5 0.42
0.4
0.35
0.3
40
0.2
20
0.14
0.1 0
0 2009 2010 2011 2012 2013
2009
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2010
2011
2012
2013
37
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
INDIKATOR NDR (NET DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG
IDIKATOR GDR (GROSS DEATH RATE) RSUD KOTA BANDUNG
10
25
8
7.52
6
7.37
5.95
8.15 6.75
21.58
20 17.01
15
4
10
2
5
0
18.54
15.5616.71
0 2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
Standar nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada kisaran
75-
80%, Average Length Of Stay) (AvLOS)3-5 Hari, Turn Over Interval (TOI) 1-3 hari, Bed Turn Over (BTO) 40-50 kali, Net Death Rate (NDR) < 25‰, sedangkan Gross Death Rate (GDR)<45‰. BOR pada kisaran 77-85 %, namun AvLOS, TOI dan BTO tidak sesuai standar artinya RS masih kekurangan TT untuk memberikan pelayanan yang bermutu terlihat dari lama perawatan yang pendek, TOI yang singkat dan BTO yang tinggi. Sedangkan Angka Kematian Kurang 48 jam NDR dan Angka Kematian Kasar (GDR) masih dalam batas normal. 2.11 10 BESAR PENYAKIT RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNGTAHUN 2013 diare 799 asfiksia 703
8% 8%
6%
dengue fever 451
22%
4% 1%
DHF 363
8% 10%
13%
20%
meconium plug syndrom 296 neonatal hyperbilirubinemia 286 BP (bronchopneumonia) 272
typoid 224 stroke infark 147 sepsis neonatorum 50
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
38
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Intensif Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil sehingga memerlukan pemantauan ketat secara intensif dan tindakan
segera
dengan
pelayanan
komprehensif
dan
berkesinambungan selama 24 jam. Pelayanan intensif di RSUD Kota Bandung berkapasitas 2 Tempat Tidur. Dengan jumlah tempat tidur rumah sakit 151 TT sekurang-kurangnya memiliki 3 TT ICU untuk memenuhi persyaratan
standar
ICU
yang
memadai
baik
sarana
prasarana dan SDM. Perawatan pelayanan intensif termasuk kategori full care karena hampir 100 % pasien tergantung kepada perawat, sehingga ratio tenaga dengan TT 1:1 belum termasuk kepala ruangan, administrasi, POS, dll. Membutuhkan banyak peralatan yang relatif canggih dan mahal dan harus dipenuhi sesuai standar. Tim pelayanan intensif adalah tim dipimpin oleh dokter spesialis
anestesiologi,
dokter
spesialis
lain,
perawat
terapi
intensif
adalah
anestesi/perawat. Pelayanan Anestesi. Pelayanan tindakan
anestesiologi
medis
yang
dan
dilakukan
oleh
dokter
spesialis
anestesiologi dalam keja sama tim meliputi penilaian pra operatif
(pra
anesthesia),
intra
anesthesia
dan
pasca
anesthesia serta pelayana lain sesuai bidang anestestesiologi antara
lain
terapi
intensif,
gawat
darurat
dan
penatalaksanaan nyeri. Saat
ini
RSUD
Kota
Bandung
telah
melaksanakan
pelayanan anestesi untuk mendukung pelayanan intensif dan pembedahan dengan sumberdaya 1 (satu) orang dokter spesialis anestesi dan 5 orang penata anestesi. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
39
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Operasi Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan kondisi khusus lainnya. Memiliki persyaratan khusus sesuai standar dengan faktor keselamatan yang tinggi. RSUD Kota Bandung memiliki 3 kamar operasi yang digunakan untuk pelayanan
bedah
umum,
orthopedi,
kebidanan
dan
kandungan, bedah mulut, THT, dan mata. GRAFIK 2.12 JUMLAH PEMBEDAHAN BERDASARKAN JENIS OPERASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2500 2000
1612 1341
1500
1327 1023
1000
693 549
500 46
53
752 496 33
46
89
OPERASI KHUSUS 1227
1062
82
452 152 77
2012
2013
74
OPERASI BESAR OPERASI SEDANG
484
444 56
1908
1702
OPERASI KECIL TOTAL
0 2009
2010
2011
Pelayanan Kandungan dan Kebidanan Meliputi pelayanan ante natal, persalinan, pelayanan nifas, pelayanan KB, pelayanan tindakan operasi kebidanan, dan pelayanan lain di bidang kebidanan. RSUD Kota Bandung telah
menerapkan
Emergensi terintegrasi
program
Obstetri
dan
dengan
kegawatdaruratan,
PONEK
Neonatal pelayanan
intensif
care,
yaitu
pelayanan
Komprehensif
yang
lainnya
seperti
kamar
operasi,
NICU/perinatology.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
40
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.13 PERSALINAN NORMAL DAN KOMPLIKASI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2500
2121 1873
2000 1500
2293
2209 1939 1996
1798 1725
1265
1000
PERSALINAN NORMAL
730
KOMPLIKASI
500 0 2009
2010
2011
2012
2013
GRAFIK 2.14 PERSALINAN SECTIO CAESARIA DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 1200
1089
1000 826
871
800 600
582
606
2009
2010
400 200 0 2011
2012
2013
Terjadi peningkatan pelayanan persalinan dengan komplikasi yang dilayani sedangkan persalinan normal terjadi penurunan sehingga fungsi rujukan sudah berjalan sesuai komptensi RS. Namun terjadi peningkatan tindakan sectio caecaria (SC) sejalan dengan meningkatnya persalinan dengan komplikasi. Ratio SC dari tahun 2009-2013 adalah 22%, 17 %, 23 %, 20 % dan 32% sedangkan SPM tindakan SC adalah ≤20%.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
41
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.15 JUMLAH BAYI LAHIR BERDASARKAN BERAT BADAN DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 4000 3500 3000
3508 2934
2915
2429
2500
3243
2889
3231
2679
2609
2314
KELAHIRAN HIDUP TOTAL
2000
< 2500
1500
>2500
1000
505
601
619
564
622
2009
2010
2011
2012
2013
500 0
Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan
Rehabilitasi
medik
bertujuan
memberikan
tingkat pengembalian fungsi tubuh semaksimal mungkin kepada dan
pasien
sesudah
kemampuan
yang
kehilangan/berkurangnya meliputi,
upaya
fungsi
pencegahan
/
penanggulangan, pengembalian fungsi dan mental pasien. Sebagai upaya memberikan pelayanan paripurna RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan rehabilitasi medik dengan memenuhi standar baik SDM, sarana prasarana dan lingkup pelayanan yang lengkap baru dimulai pada tahun 2013 dengan SDM terdiri dari 1 (satu) dokter spesialis rehabilitasi medik ditunjang 2 (dua) tenaga fisioterapis dimana pelayanannya telah berlangsung ± 2 tahun. Tindakan fisioterapi yang dilaksanakan pada tahun 2013 sebanyak 4329 tindakan sedangakan latihan fisik sebanyak 24 latihan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
42
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Hemodialisa Merupakan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan fasilitas cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal. RSUD Kota Bandung telah memiliki 4(empat) fasilitas mesin pencuci darah dan mulai beroperasi pada tahun 2013 telah melakukan cuci darah sebanyak 333 kali. Pelayanan Radiologi Rumah sakit menyelenggarakan pelayana radiologi sebagai penunjang medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Pelayanan radiologi telah memiliki persyaratan perizinan dari institiusi yang berwenang untuk penyimpanan, penggunaan sampai pembuangan radioaktif dengan sumber daya yang dibutuhkan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan. RSUD Kota Bandung sedang mengembangkan pelayanan radiodiagnostik diagnosis
adalah
dengan
pelayanan
menggunakan
untuk radiasi
menegakkan pengion
yaitu
Computed Tomography Scan yang beroprasi mulai tahun 2014.
GRAFIK 2.16 JUMLAH PEMERIKSAAN RADIOLOGI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 20000 16233 15000
13296
12080
11532 8459
10000 5000 0 2009
2010
2011
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2012
2013
43
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Jiwa RSUD Kota Bandung telah membuka pelayanan jiwa yang meliputi pelayan di unit rawat jalan dan konsultasi termasuk rawat inap, kebutuhan pengobatan maupun medical check up yang dilayani oleh dokter spesialis jiwa. Untuk pasien yang membutuhkan perawatan rawat inap dengan kelainan jiwa karena belum memiliki sarana perawatan maka di rujuk ke RS Jiwa yang ada di Kota Bandung. Pelayanan Farmasi Meliputi pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, pelayanan farmasi klinik dan konseling/pelayanan informasi obat. Dilaksanakan di rawat jalan/apotik dan depo rawat inap dengan standar obat sesuai formularium dan ketentuan kefarmasian. Penyelenggaraan pelayanan farmasi dibantu oleh Komite Farmasi dan Terapi. Pengadan barang farmasi mengacu kepada formularium yang ditetapkan secara Nasional.
GRAFIK 2.17 JUMLAH PELAYANAN RESEP GENERIK DAN NON GENERIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 232341
250000 200842
215760
100000
67549
230888
181939
200000 150000 133293
219851
153574 78767
133816 81944
155599 GENERIK NON GENERIK 64252
50000
48949
TOTAL
0 2009
2010
2011
2012
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2013
44
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Laboratorium Mampu melayani bidang keahlian yaitu pathologi klinik, pathologi anatomi dari pasien rawat inap rawat jalan serta rujukan dari fasilitas lain. GRAFIK 2.18 JUMLAH PEMERIKSAAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 350000 299551
300000 250000
214408
231495 204519
200000
184066
150000 100000 50000 0 2009
2010
2011
2012
2013
Pemeriksaan patologi klinik meliputi pemeriksan rutin darah, faeces, urine dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi, dan kimia dengan peralatan Kimia Klinik, Imunoserologi, Coagulasi, Sysmex CBC 5 Diff, Analisa Gas Darah.
GRAFIK 2.19 JUMLAH PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 1074
1100 1025
1050 1000
987
994 951
950 900 850 2009
2010
2011
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2012
2013
45
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Merupakan
pemeriksaan
histopathology
terhadap
jaringan
tubuh yang mengalami kelainan yang dilaksanakan oleh dokter spesialis pathologi anatomi. Bank Darah Bank
Darah
Rumah
Sakit
merupakan
suatu
unit
pelayanan yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menerima darah dari UTD, menyimpan, memantau persediaan,
melakukan
pemeriksaan
golongan
darah,
melakukan uji silang serasi darah donor dan resipien, menyerahkan darah yang cocok dan melacak penyebab terjadinya reaksi transfusi. Bank darah baru mulai dibuka pada pertengahan 2013 dan telah melayani 246 pasien dengan jumlah labu darah jenis wholeblood berjumlah 6 labu, PRC 429 labu, trombosit 48 labu, lainnya 38 labu darah.
Pelayanan Pemulasaraan Jenazah Meliputi
penyimpanan
sementara,
memandikan
/dekontaminasi, dan pemulasaraan. Karena belum memiliki ahli forensik maka belum melaksanakan otopsi jenzah. GRAFIK 2.20 JUMLAH KUNJUNGAN PEMULASARAAN JENAZAH DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 445
500 400
317
300
354 277
297
200 100 0 2009
2010
2011
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
2012
2013
46
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Sterilisasai Pusat (CSSD) Berfungsi
menerima,
memproses,
memproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendisribusikan instrument medis/linen/kasa pembalut yang telah disterilkan ke berbagai ruangan di rumah sakit. Merupakan program pengendalian infeksi yang melindungi pasien dari kejangkitan infeksi.
Pelayanan Gizi dan Dapur Pelayanan gizi dan asuhan gizi merupakan pelayanan asuhan kesehatan secara terpadu meliputi pelayanan gizi promotif, preventif dan rehabilitatif dan berfungsi mengolah, mengatur makanan pasien dan konsultasi gizi. Sistem dapur dilaksanakan
tersentral
kecuali
untuk
pengolahan
susu
formula bayi.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
47
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.22 JUMLAH KONSULTASI GIZI RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSUD KOTA BANDUNG 2009-2013 2000
1695 1475
1500 1157 1000
824871
790
1044 856 619
367
500
986
551493
549 437
2012
2013
RAWAT JALAN RAWAT INAP TOTAL
0 2009
2010
2011
Pencucian Linen/laundry Laundry/binatu rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap, pengering, meja dan
mesin
penerimaan,
setrika.
Meliputi
pencucian,
kegiatan
pengeringan,
pengumpulan, penyetrikaan,
penyimpanan, distribusi dan pengangkutan dengan peralatan khusus. Pelayanan dilaksanakan sendiri (tidak out sourching) setiap hari sehingga tidak ada penumpukan linen kotor dan persediaan tetap terpenuhi. Linen dapat sprei, sarung bantal, pakaian set operasi, berbagai macam doek, popok, pernel, baju pasien, dll yang berbahan tenun. Linen rumah sakit perlu dikelola mulai dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pencatatan, penghapusan, pemeliharaan peralatan mesin cuci maupun linen, pencucian, penyimpanan dan sebagainya merupakan bagian dari logistik rumah sakit yang harus dikelola dengan baik agar selalu siap sedia untuk kebutuhan pelayanan. Linen dikelompokkan kedalam jumlah maupun jenisnya. Agar tidak terjadi penumpukan dan kekosongan persediaan linen bersih dan siap pakai maka jam kerja unit laundry dibagi RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
48
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
kedalam shift sehingga membutuhkan tenaga yang sesuai. Hasil kegiatan unit laundry dari sisi jumlah cucian sebagai berikut
GRAFIK 2.23 JUMLAH KEGIATAN PENGELOLAAN LINEN DI RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2011-2013 140000
120000
120000
106256 93987
100000 80000 60000 40000 20000 0 Tahun 2011 (Buah)
Tahun 2012 (Buah)
Tahun 2013 (Buah)
Sanitasi Meliputi penyediaan air bersih yang harus memenuhi syarat tertentu, berasal dari sumber air bersih, dan dilakukan pemeriksaan berkala mutu air. Dilengkapai peralatan fasilitas air
panas
pada
unit
tertentu,
sistem
perpipaan
dan
kelengkapan untuk distribusi. Ketersediaan air pada rumah sakit
sangat
penting
begitu
pula
dengan
kebersihan
lingkungan. Mengingat luasan bangunan dan gedung rumah sakit yang harus dipelihara kebersihannya maka rumah sakit bekerja
sama
dengan
pihak
ke
III
untuk
pelaksanaan
pekerjaan pemliharaan kebersihan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
49
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
1821
(Untuk Artesis pada tahun 2013 jumlah pemakaian tidak signifikan dikarenakan meterannya tidak berfingsi).
Limbah Pengelolaan limbah rumah sakit dilaksanakan meliputi pengelolaan limbah padat, cair dan gas yang bersifat infeksius, bahan kimia beracun yang diolah secara terpisah dibedakan menjadi
limbah
medis
dan
non
medis
serta
golongan
berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalammnya. Pengolahan limbah rumah sakit dilaksanakan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk limbah infeksius sedang limbah non infeksius dikumpulkan setelah dilakukan pemisahan ke TPS dan TPA bekerja sama denga Dinas Kebersihan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
50
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
GRAFIK 2.25 JUMLAH LIMBAH MEDIS DI RSUD KOTA BANDUNG TH 2010 - 2013 Limbah Medis Padat ( Kg)
Limbah Medis Cair (Liter)
10000 8187
7799
8000 6000
6250 4912
4000 2000 105
154
72
61
0
2010
2011
2012
2013
Pemeliharaan Sarana. Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indera dan dapat dengan mudah dikenali oleh pasien dan umum, merupakan bagian dari gedung dan bangunan gedung itu sendiri disebut sarana. Pemeliharaan sarana merupakan program untuk mencegah resiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnose, pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien. Program pemeliharaan meliputi daftar barang milik rumah sakit,
peraturan
kerja,
lampiran
dan
catatan
mengenai
inspeksi pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan, pengawasan
pemeliharaan
serta
perencanaan
servis
dan
pemeliharaan bangunan, perlengkapan dan peralatan.Tugas pokok workshop adalah pemeliharaan dan perbaikan ringan pada peralatan medis, penunjang medis, rumah tangga, saluran dan perpipaan, listrik dan elektronik.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
51
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Pelayanan Administrasi dan Manajemen Meliputi unsur direksi/ pimpinan tumah sakit dan staf, unsur pelayanan medik dan penunjang medik, diklat , administrasi umum dan keuangan SDM, Komite Medik, Rekam Medik, mutu, kemitraan, SIM RS, perpustakaan, gudang dll. Rekam Medis Pelayanan rekam medis merupakan bagian dari program pengendalian rumah sakit memiliki prosedur tetap untuk menilai kualitas pelayanan dan menanggulangi masalah yang timbul.
Kegiatan
pencatatan
oleh
rekam
medis
pelaksana
mulai
dari
penomoran,
pelayanan,
pelaporan,
penyimpanan sampai pemusnahan. Kebijakan dan prosedur pelayanan rekam medis harus selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir termasuk Teknologi Informasi. Penyelenggaraan pelayanan rekam medis dibantu oleh Panitia Rekam Medis.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
52
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kota Bandung Dalam analisis terhadap gambaran dan perkembangan rumah sakit selama ini teridentifikasi peluang dan tantangan sebagai berikut : Peluang : 1. Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) / Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 2. Pengembangan Pembangunan Pemerintah Kota Bandung ke arah Bandung Timur membawa dampak terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya. 3. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung menjadi Bandung Juara diberbagai bidang. 4. Adanya dukungan Stakeholder (Pemerintah dan DPRD) untuk pengembangan menjadi RS kelas B. 5. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat dasar ke tingkat lanjutan. 6. Berlakunya Undang-Undang Rumah Sakit. 7. Adanya kebutuhan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi. Tantangan : 1. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015 kemungkinan masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing. 2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 3. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari penyakit kronis sampai dengan degeneratif. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
53
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
4. Resiko
gangguan
keamanan
dan
ketertiban
yang
diakibatkan dari luar Rumah Sakit. 5. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah. 6. Terbukanya era ICT (information, comunication dan technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isuisu negatif pelayanan Rumah Sakit. 7. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
54
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 2.3.
Kinerja Pelayanan RSUD Kota Bandung Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Indikator Kinerja NO
sesuai Tugas dan
Target
Target
Fungsi RSUD Kota
SPM
IKK
3
2
1
Kemampuan
Indikator
Realisasi Capaian Renstra Tahun
Rasio Capaian pada
ke-
Tahun ke-
Target Renstra RSUD Tahun ke-
Lainnya
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
100%
-
-
96%
98%
100%
92%
100%
95%
96%
>100%
95%
98%
-
-
94%
96%
98%
98%
100%
100%
>100
>100%
>100
Bandung 1
Target
Menangani Live Saving anak dan dewasa
2
Waktu Tanggap Pelayanan Petugas
%
%
Instalasi Gawat Darurat maksimal 5 menit
3
Angka Kejadian Infeksi
100%
-
-
96%
98%
100%
97%
100%
100%
Tidak adanya
>100%
100%
100%
100%
%
Nosokomial ≤ 1.5% 4
>100
100%
-
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
55
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung 5
Tidak adanya kejadian
100%
-
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤2%
-
-
< 2%
< 2%
< 2%
4.80%
4%
0.67%
60%
50%
100%
79%
-
76%
76%
79%
75.50%
75,97%
88.58%
100%
100%
113%
-
-
100.000
80.000
80.000
100.000
81.637
91.668
93.580
102 %
114%
93%
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
14.000
14.000
14.000
28.000
19.962
24.900
30.773
142%
178%
110%
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
pasien
salah tindakan pada operasi
6
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
7
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
8
Kepuasan Pelanggan
9
Jumlah Kunjungan Pasien ke Rumah Sakit (IGD dan Rawat Jalan)
10
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan
-
-
Pasien Masyarakat Miskin (IGD, Rawat Jalan)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
56
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
11
Bed Occupacy Rate
-
-
60%-85%
60%-85%
60%-85%
60%-85%
85.68%
95,02%
78.36%
(BOR) Rawat Inap
12
Length of Stay (LOS)
Turn Over Interal (TOI)
14
Bed Turn Over (BTO)
-
-
6-9 hari
6-9 hari
6-9 hari
Baku Mutu Limbah
93%
6-9 hari
2,49 hari
2,48 hari
2.63 hari
>100
>100%
>100
%
%
1-3 hari
1-3 hari
1-3 hari
1-3 hari
0,42 hari
0,14hari
0.79 hari
14%
5%
27%
40-50 kali
40-50
40-50 kali
40-50
120,15
128,56
99.89 kali
>100
>100%
>100
kali
kali
kali
100%
100%
100%
kali
15
>100%
%
Rawat Inap
13
>100
100%
100%
100%
%
75%
100%
%
100%
75%
Cair
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
57
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Anggaran pada Tahun ke-
Uraian
Rasio antara Realisasi dan
Rata-rata
Anggaran Tahun ke-
Pertumbuhan
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
***) (1) Belanja Langsung
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Anggaran
Realisasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
10.928.279.200
9.662.315.773
9.975.976.000
10.768.250.855
29.602.035.042
9.312.262.046
8.484.507.013
9.735.931.549
10.061.886.385
29.130.100.870
85.99
87.81
97.59
93.44
98.40
3.75
3.96
9.953.671.242
12.432.213.259
15.059.284.094
17.042.883.405
19.415.306.274
9.924.929.246
11.875.777.971
14.642.738.489
16.682.935.500
18.598.122.279
99.71
95.52
97.23
97.89
95.79
1.89
1.73
Belanja Tidak Langsung
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
58
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung Dari hasil dan kajian sertai analisis dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Kota Bandung terdapat beberapa permasalahan yang dinilai urgen untuk di analisis lebih dalam untuk ditindak lanjuti pada masa yang akan datang adalah sbb :
Kekuatan (Strengh) 1. Tersedianya Tenaga Medis Spesialis (PNS) tetap dan didukung beberapa peralatan canggih. 2. Telah diperolehnya sertifikasi akreditasi RS tingkat lanjutan
dengan
beberapa
12
(dua
pelayanan
belas)
telah
tersertifikasi
Manajemen Mutu Rumah Sakit 3. Sebagai
Rumah
Sakit
pelayanan
dan
Sistem
(ISO 9001:2008).
yang
menerapkan
Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness) 1. Masih kurangnya ketersediaan lahan parkir, sarana, prasarana yang sesuai dengan
standar pelayanan
Rumah Sakit. 2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum terintegrasi dengan baik. 3. Monitoring, Kebijakan,
evaluasi
dan
analisis
Program-program,
Standar
terhadap Pelayanan
Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
59
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Peluang (Opportunity) 1. Diterapkannya Sistem Rujukan berjenjang dari tingkat dasar ke tingkat lanjutan. 2. Pengembangan
Pembangunan
Pemerintahan
Kota
Bandung kearah Bandung Timur membawa dampak terhadap dinamika dan kegiatan penduduk sekitarnya. 3. Adanya
kebutuhan
dan
pemanfaatan
fasilitas
kesehatan oleh masyarakat yang cukup tinggi.
Ancaman (Threat) 1. Tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat 2. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pesaing dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 3. Pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah. Hasil identifikasi permasalahan yang ada dilakukan
analisis
dan perumusan strategi dengan analisis SWOT
yang akan dilaksanakan sebagai dasar perencanaan dan program untuk mencapai tujuan RSUD Kota Bandung. Dengan analisis
SWOT yang telah dilakukan juga di
ketahui posisi Organisasi RSUD Kota Bandung berada pada Quadran I artinya masih dalam posisi ofensif/progressif, mempunyai kekuatan dan peluang untuk dikembangkan.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
60
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Strength
I Offensive/Agressive
II Deffensive
Opportunit y
Threats
IV Liquidation
III Reconsiliation 1
Weaknesess
Strategi dapat disusun dengan mengintegrasikan faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor keberhasilan sebagai berikut : PERUMUSAN STRTEGI Peluang (Opportunity) 1. Diterapkannya Sistem
Ancaman (Threat) 1 Tuntutan Hukum dari
Rujukan berjenjang dari
masyarakat atas
tingkat dasar ke tingkat
pelayanan kesehatan
lanjutan. 2. Pengembangan
meningkat. 2. Banyaknya Rumah Sakit
Pembangunan Pemerintahan
Swasta di Kota Bandung
Kota Bandung kearah
yang megikuti program
Bandung Timur membawa
Jaminan Kesehatan
dampak terhadap dinamika
Nasional (JKN) yang
dan kegiatan penduduk
merupakan pesaing dalam
sekitarnya.
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
3. Adanya kebutuhan dan
3. Pemahaman masyarakat
pemanfaatan fasilitas
terhadap pelaksanaan
kesehatan oleh masyarakat
Sistem Jaminan Kesehatan
yang cukup tinggi.
Nasional masih rendah.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
61
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kekuatan (Strengh) 1. Tersedianya Tenaga
S-O
S-T
Mengoptimalkan pelayanan
Melaksanakan pelayanan
Medis Spesialis tetap
rujukan tingkat lanjut dalam
medis, dengan dilandasi Good
(PNS) dan didukung
memenuhi kebutuhan
Clinical Governance (Tatakelola
beberapa peralatan
masyarakat akan pelayanan
Klinis yang Baik) dan Good
canggih.
kesehatan dan arah
Governace (Tatakelola Rumah
pengembangan pembangunan
sakit yang Baik) dalam
sertifikasi akreditasi RS
Bandung Timur, didukung
menghadapi era JKN,
tingkat lanjutan dengan
tenaga medis, pelayanan medis,
persaingan dengan RS swata
12 (dua belas) pelayanan
peralatan medis yang bermutu
dan menghindari tuntutan
dan beberapa pelayanan
terakreditasi serta manajemen
hukum dari masyarakat.
telah tersertifikasi Sistem
RS yang menerapkan PPK BLUD.
2. Telah diperolehnya
Manajemen Mutu Rumah Sakit (ISO 9001:2008). 3.Sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Kelemahan (weakness) 1. Masih kurangnya
W-O
W-T
Mengembangkan sarana
Mengoptimalkan sarana
ketersediaan lahan
prasarana, SIM RS serta
prasarana, SIM RS, mone dan
parkir, sarana,
optimalisasai monev dan analisis
analisis serta pelaksanaan
prasarana yang sesuai
terhadap kebijakan, program,
SPM/SOP untuk
dengan standar
SPM/SOP yang ada untuk
meningkatkan daya saing,
pelayanan Rumah
mengembangkan pelayanan
memenuhi kebutuhan serta
Sakit.
rujukan tingkat lanjut serta
antisipasi tuntutan hukum
memenuhi kebutuhan
dari masyarakat.
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah
masyarakat sebagai dampak
Sakit (SIM RS) belum
pengembangan pembangunan ke
terintegrasi dengan
arah Bandung Timur.
baik. 3. Monitoring, evaluasi dan analisis terhadap Kebijakan, Programprogram, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
62
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Hasil identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD Kota Bandung : 1. Monitoring,
evaluasi dan analisis
Program-program,
Standar
terhadap Kebijakan,
Pelayanan
Minimal
(SPM),
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan hasil kegiatan belum optimal. 2. Masih
kurangnya
ketersediaan
lahan
parkir,
sarana,
prasarana yang sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. 3. Tata kelola keuangan PPK-BLUD belum optimal. 4. Belum semua SDM Rumah Sakit mempunyai komitmen organisasi, budaya kerja dan kinerja yang baik. 5. Belum adanya tenaga sub spesialis medis untuk memenuhi standar pelayanan RS menuju kelas B. 6. Sistem Reward dan Punishment belum efektif bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit. 7. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) belum terintegrasi dengan baik. 8. Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area = ACFTA) Tahun 2015, masuknya tenaga kerja, modal dan fasilitas kesehatan swasta asing. 9. Banyaknya Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung yang megikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan
pesaing
dalam
meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas pelayanan. 10. Pertambahan penduduk dan pola penyakit mulai dari penyakit kronis sampai dengan degeneratif. 11. Resiko gangguan keamanan dan ketertiban yang diakibatkan dari luar Rumah Sakit. 12. Pemahaman
masyarakat
terhadap
pelaksanaan
Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional masih rendah.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
63
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
13. Terbukanya
era
ICT
(information,
comunication
dan
technology) sehingga masyarakat atau pelanggan mudah menyebarkan isu-isu negatif pelayanan Rumah Sakit. 14. Ancaman tuntutan Hukum dari masyarakat atas pelayanan kesehatan meningkat. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.2.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Bandung saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku
kepentingan,
serta
Pemerintah
Daerah,
mengacu kepada gambaran pelayanan dan kinerja serta hasil kegiatan, isu-isu permasalahan dan hambatan, faktor kunci keberhasilan dan posisi organisasai RSUD Kota Bandung, maka visi RSUD Kota Bandung sudah sangat
mendukung
pencapaian
visi
maupun
misi
Pemerintah Kota Bandung. Demikian pula visi dan misi RSUD Kota Bandung sangat menentukan arah tujuan keberadaan Kota Bandung.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
64
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Renstra Pemerintah RSUD Kota Bandung
Kota Bandung dan Renstra berakhir pada tahun 2013,
untuk 5 tahun kedepan Pemerintah Kota Bandung menetapkan visi dan misi Tahun 2013-2018 yaitu: ”Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, dan Sejahtera” Renstra Kota Bandung yang dijabarkan kedalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung serta hasil analisis perkembangan RSUD Kota Bandung disusunlah visi dan misi RSUD Kota Bandung tahun 2013-2018. Sebagai
intitusi
pelayanan
kesehatan
tidak
terlepas dari kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Pembangunan Kesehatan. Program-program di bidang Kesehatan
seperti
Indeks
Pembangunan
Manusia,
Millenium Development Goals dimana bidang kesehatan turut berperan dalam pencapaiannya. Program yang paling aktual pada 5 tahun kedepan dalam bidang kesehatan adalah pelaksanaan Undang-Undang Jaminan Sosial Nasional dan Undang– Undang tentang Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Nasional,
Undang-Undang
Rumah
Sakit,
Standar
Akreditasi Rumah Sakit 2012, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Peraturan Menter Kesehatan tentang Sistem Rujukan Nasional
akan mewarnai
Program dan Kegiatan Rumah Sakit yang akan datang. 3.2.2 Misi Misi merupakan rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
65
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara program dan kegiatan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun misi Kota Bandung adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan
Bandung
nyaman
melalui
perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta
pengendalian
pemanfaatan
ruang
yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan; 2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih danmelayani; 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing; 4. Membangun perekonomian yang kokoh,maju, dan berkeadilan. 3.3. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan
dan Renstra
Kota Bandung RSUD Kota Bandung sebagai institusi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok mengacu kepada program Pemerintah dalam pembangunan kesehatan. Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Kesehatan Kota Bandung rumah sakit berperan dalam menyediakan pelayanan kesehatan rujukan/lanjutan dalam kegiatan teknis operasional dikoordinir oleh Dinas kesehatan Kota Bandung. Sehingga kegiatan RSUD Kota Bandung merupakan bagian dari pelaksanaan program Pemerintah Pusat dan Daerah. Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN) menyebutkan: SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi; (Pasal 5). RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
66
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. (Butir 96 Lampiran). Rumah sakit masuk kedalam Sub Sistem Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Perorangan diselenggarakan oleh Pemerintah (termasuk
TNI
dan
POLRI),
provinsi/kabupaten/kota,
dan/atau
pemerintah
daerah
masyarakat/swasta
melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014 yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit adalah : 1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita ;
Rumah
Sakit melaksanakan program pelayanan PONEK pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Rawat Inap Rawat Jalan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana; 2. Perbaikan status gizi masyarakat; melaksanakan pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap; 3. Pengendalian menular,
penyakit
diikuti
menular
penyehatan
serta
penyakit
lingkungan;
tidak
meliputi
pelayanan spesialistik dan non spesialistik. Khusus terkait program
MDGS
program
penanggulangan
HIV
AIDs,
Program TB, Program PONEK, dan Malaria. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi termasuk penyakit Kejadia Luar Biasa (KLB); 4. Pemenuhan,
pengembangan,
kesehatan; Pengadaan
SDM
dan baik
pemberdayaan secara
kualitas
SDM dan
kuantitas melalui pengadaan dan Diklat; 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
67
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan; Penerapan formularium Nasional, penggunaan obat generik, penyediaan obat dan perbekalan kesehatan; 6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas); 7. Melaksanakan pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Jampersal dan Jamkesda; 8. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan
krisis
kesehatan;
melalaui
promosi
kesehatan
masyarakat rumah sakit (PKMRS); 9. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier,
meliputi
pengembangan
pelayanan
sekunder
dengan sumberdayanya. Faktor
yang
menghambat
dan
permasalahan
yang
mempengaruhi pencapaian Renstra RSUD Kota Bandung yang sudah teridentifikasi anatara lain : Beberapa faktor internal meliputi SDM terutama budaya dan etos kerja masik perlu dioptimalkan, kuantitas SDM belum ideal terutama pada pelayanan keperawatan, sarana prasarana termasuk
SIM
RS
masih
perlu
dikembangkan,
proses
pelayanan termasuk SOP dan kebijakan-kebijakan operasional dan manjemen pelayanan perlu ditingkatkan penataannya, sehingga pencapaian output pelayanan baik yang diinginkan oleh pihak ekternal (masyarakat maupun pemilik/pemerintah) dapat tercapai dan terealisasikan. 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
dan
pendorong
dari
pelayanan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
SKPD
yang 68
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS. Lokasi Rumah Sakit di Wilayah Bandung Timur sangat berpengaruh
terhadap
kebutuhan
masyarakat
terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan. Akses yang mudah dijangkau menjadikan RSUD Kota Bandung meningkat terus kunjungannya sehingga antara kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan pelayanan tidak seimbang. Oleh karena itu penambahan fasilitas pelayanan baik jenis maupun jumlahnya terus diupayakan. Namun demikian ada keterbatasan fisik lahan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga berdampak pada kenyamanan pelayanan dan sarana penunjang seperti lahan parkir, zonasi serta alur pelayanan, pengolahan limbah, kesehatan lingkungan (polusi, tingkat kebisingan, sumber air bersih, dll). Dalam zona wilayah rujukan Bandung Timur untuk tingkat pelayanan lanjutan terdapat 2 RS Swasta, dokter prakte
swasta,
klinik
dan
rumah
bersalin,
serta
UPT
Puskesmas 11 buah namun yang memiliki rawat inap hanya 1 masih banyak pelayanan tingkat pertama masih dilakukan di RSUD Kota Bandung. RSUD Kota Bandung berada pada wilayah industri yang berpengaruh terhadap pola penyakit serta pembiayaan kesehatan. Pengembangan RS menuju kelas B sedang berjalan untuk memenuhi
kebutuhan
masyarakat
diwilayah
ini
namun
kendala terbesar adalah keterbatasan lahan dikarenakan bangunan rumah sakit saat ini awalnya adalah puskesmas ditingkatkan menjadi rumah dakit kelas D, seiring kebutuhan pelayanan dilakukan penambahan fasilitas. Sehingga anatara lahan yang tersedia dengan bangunan dan jenis pelayanan yang bertambah sudah tidak sesuai standar. RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
69
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Faktor-faktor dari pelayanan RSUD Kota Bandung yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS ditinjau dari: 1. Kondisi pelayanan RSUD Kota Bandung Pelayanan RSUD Kota Bandung sudah jauh melampaui status Kelas RS saat ini yaitu kelas C dimana standarnya adalah
terdapat
sedangkan
saat
4 ini
(empat) sudah
pelayanan memiliki
17
spesialistis, pelayanan
spesialistis; 1 pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Namun kebutuhan rawat inap masih kurang dengan kapasitas kamar rawat inap 151 TT dibanding jumlah pelayanan spesialis dan kategori pasien berdasarkan usia (bayi, anak, dewasa) dan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan yang harus dipisahkan). Kebutuhan minimal untuk RS kelas B adalah kamar yang dapat menampung 200 TT. Disamping itu penambahan tempat tidur diikuti sarana dan SDM lainnya yang membutuhkan ruang lahan pula. Sehingga sarana fisik bangunan RSUD Kota Bandung secara luasannya masih menjadi permasalahan. 2. Sasaran jangka mencengah pada Renstra RSUD Kota Bandung
beberapa
masih
belum
tercapai
karena
dipengaruhi faktor lain yang saling berkaitan. Diantaranya capaian SPM baik dari sisi input proses maupun outputnya yang harus dipenuhi. 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Kota. 4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RSUD Kota Bandung terutama pada permintaan masyarakat menjadi tinggi sedangkan kapasitas rumah sakit terbatas (masih banyak pasien yang dirujuk untuk pelayanan ICU, NICU).
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
70
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RSUD Kota Bandung terutama kualitas air bersih, udara yang berdampak pada infeksi nosocomial. Dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan RTRW lingkungan
RSUD
Kota
Bandung
idealnya
untuk
mendapatkan RS yang sesuia standar kelas B diperlukan relokasi,
namun
tentunya
membutuhkan
waktu
dan
sumber daya yang tidak sedikit. Sehingga kondisi yang ada sekarang
harus
tetap
dioptimalkan
sehingga
tetap
berfungsi melayanan masyarakat dengan nyaman dan aman. 3.5
Penentuan Isu-isu Strategis Metoda
penentuan
isu-isu
strategis
dan
hasil
penentuan isu-isu strategis dilakukan dimulai dengan kajian hasil kegiatan, identifikasi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan organisasai, identifikasi faktor eksternal
beruapa
peluan
dan
ancaman.
Selanjutnya
melalui Focus Group Discusion (FGD) dilakukan penilaian faktor
urgensi
yang
bisa
diangkat
menjadi
prioritas
permasalahan. Isu-isu yang teridentifikasi dilakukan analisis dengan Teknik Analis Manajemen LAN dengan metode SWOT. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra 2013-2018 yaitu: 1. Belum optimalnya pelayanan rujukan tingkat lanjut dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. 2. Pelaksanaan pelayanan medis belum secara optimal dilandasi Good Clinical Governance (Tatakelola Klinis yang Baik) dan Good Governace (Tatakelola Rumah sakit RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
71
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
yang Baik) dalam menghadapi era JKN dan persaingan dengan RS swasta. 3. Belum optimalnya pengembangan sumber daya rumah sakit
untuk
rujukan
menunjang
tingkat
lanjut
pengembangan
serta
memenuhi
pelayanan kebutuhan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan. 4. Belum optimalnya pemeliharaan/pengelolaan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
72
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RSUD Kota Bandung 4.1.1 Visi : ”Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas Dan Nyaman” Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut : Rumah
sakit
sebagai
salah
satu
fasilitas
pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Berkualitas : sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Akreditasi Rumah Sakit. Nyaman : terciptanya kondisi kualitas lingkungan rumah sakit terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran
dan
kesejukan
bagi
pengunjung
dan
penyelenggara. 4.1.2 Misi : “Melakukan
upaya
pelayanan
kesehatan
lanjutan
yang
berkualitas kepada masyarakat”.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
73
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
4.2 Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Kota Bandung : Misi 1. Melakukan upaya
Tujuan 1. Terwujudnya
Sasaran 1. Meningkatnya
pelayanan
Pelayanan
kualitas
kesehatan
Kesehatan
pelayanan
lanjutan yang
Lanjutan yang
kesehatan
berkualitas
berkualitas
rumah sakit
kepada
kepada
masyarakat
Masyarakat 2. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
74
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi
NO.
: Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman
TUJUAN
SASARAN
SASARAN (1)
(2)
MISI 1
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
INDIKATOR
(3)
(4)
2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
: Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat Rata-rata Indeks Kepuasan
75
80
81
82
83
60%
75%
78%
80%
83%
Masyarakat (IKM) Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit Meningkatnya
Pencapaian
kualitas
Akreditasi Rumah
Terwujudnya pelayanan
1
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
60
76
78
80
82
100%
100%
100%
100%
100%
sakit
Pelayanan
kesehatan
Prosentase
Kesehatan
rumah sakit
pelayanan terhadap
Lanjutan
pasien keluarga
yang
miskin yang datang
berkualitas
ke rumah sakit
kepada
Prosentase
Masyarakat
pengaduan pelayanan rumah sakit yang ditindaklanjuti Nilai evaluasi AKIP Meningkatnya
Prosentase Temuan
akuntabilitas
Pengelolaan
kinerja
Anggaran BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
75
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
4.3
Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung Sebagaimana pada tabel 4.2 di bawah ini : Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan RSUD Kota Bandung 2013-2018
Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman NO.
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
(1)
(2)
(3)
(4)
MISI 1
:
KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Kantor sesuai
Meningkatnya kualitas pelayanan 1
kesehatan rumah sakit
Meningkatkan
kebutuhan
kualitas dan
Ketersediaan
kuantitas
Tenaga dokter
sumberdaya
PTT dan Bidan
penunjang
PTT
pelayanan kesehatan rumah sakit
Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan Jumlah kunjungan pasien ke RS
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
76
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
NO.
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningkatkan
Rumah sakit
standarisasi
yang
rumah sakit
terakreditasi
KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
versi 2012 Pengadaan pakaian khusus hari-hari Meningkatkan
tertentu
profesionalisme Penyelenggaraan dan disiplin
pendidikan dan
sumber daya
pelatihan
manusia
pegawai rumah
rumah sakit
sakit. Penyelenggaraan pembinaan pegawai rumah
√
√
√
sakit Meningkatkan pemeliharaan, pengembangan, dan pembangunan sarana dan prasarana
Ketersediaan perlengkapan
√
√
√
√
√
√
√
√
gedung kantor
rumah sakit yang memadai Ketersediaan fasilitas perawatan
√
kesehatan bagi penderita akibat
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
77
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
NO.
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
(1)
(2)
(3)
(4)
KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
dampak asap rokok Pembangunan gedung rumah sakit Pembangunan ruang laundry dan CSSD
√
rumah sakit Pembangunan gudang obat
√
Pembangunan ruang OK
√
rumah sakit Ketersediaan peralatan kesehatan sesuai kebutuhan Promosi
Penyelenggaraan
kesehatan
penyuluhan
lingkungan
kesehatan
rumah sakit
rumah sakit
Meningkatnya Meningkatkan 2
akuntabilitas
kinerja Rumah
kinerja
Sakit
Penyusunan LKIP
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
78
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
NO.
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
(1)
(2)
(3)
(4)
KEBIJAKAN TAHUNAN 2014 2015 2016 2017 2018 (5)
(6)
(7)
(8)
(9)
√
√
√
√
Menindaklanjuti hasil temuan
√
BPK/Inspektorat
Sebagai implementasi dari kebijakan RSUD Kota Bandung tahun 2013 – 2018 maka disusunlah rencana operasional dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai akhir tahun 2018 dengan cara mengoptimalkan semua sumber daya (Tenaga, sarana, prasarana, peralatan, peraturan-peraturan yang mendukung/terkait serta majemen rumah sakit dalam rangka memenuhi
kebutuhan
dan
keinginan
masyarakat/pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit, yaitu dengan
salah
pelayanan
satunya
Badan
melaksanakan
Layanan
Umum
program
Daerah
peningkatan
(BLUD),
dengan
kegiatan pokok sebagai berikut : Tabel 4.3 Program peningkatan pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Bandung 2013-2018 Rencana Operasional Tahunan Kegiatan Pelayanan:
1. Penambahan 30 tempat tidur 2. Penataan ruangan rehabilitasi medis 3. Peningkatan program MDGs 4. Pengembangan poliklinik jantung dan urologi 5. Pengembangan NICU 3
2014
2015
2016
2017
2018
Penanggung jawab kegiatan Bidang Pelayanan
√
Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan
√
Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan
√
√
√
√
√
Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan
√
Medis dan Keperawatan
√
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
Bidang Pelayanan
79
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
bed, ICU 4 bed,
Medis dan
perinatologi
Keperawatan Bidang Pelayanan
6. Penambahan pelayanan
√
kamar operasi
Medis dan Keperawatan
7. Pengembangan
Bidang Pelayanan Medis dan
√
pelayanan Hemodialisa
Keperawatan
(HD) menjadi 4 bed
Bidang Pelayanan
8. Pengembangan instalasi
√
Rehabilitasi Medis (RM)
Medis dan Keperawatan Bidang Pelayanan
9. Penambahan 20 tempat
√
tidur
Medis dan Keperawatan
10. Penambahan poliklinik
Bidang Pelayanan Medis dan
√
spesialis prostodonti,
Keperawatan
konservasi, periodonti 11. Pengembangan
Bidang Pelayanan Medis dan
√
pelayanan Hemodialisa
Keperawatan
(HD) menjadi 20 bed 12. Pengembangan gedung rawat inap anak, ICU,
Bidang Pelayanan Medis dan
√
Keperawatan
dan OK 13. Penambahan peralatan kesehatan
√
√
√
14. Penambahan IPAL
kapasitas 10 m3/jam dan
Medis Bidang Penunjang Medis
kapasitas 10m3/jam, WTP/sumur dalam
Bidang Penunjang
√
generator set kapasitas 350 kva 15. Pengembangan gedung laboratorium
Bidang Penunjang
√
Medis
16. Penambahan peralatan
Bidang Penunjang
√
kesehatan dan non
Medis
√
kesehatan 17. Pengembangan gedung CSSD, laundry, gudang
Bidang Penunjang Medis
√
obat dan gudang umum 18. Penambahan tenaga medis subspesialis 19. Penambahan tenaga
Bagian Umum dan
√ √
Keuangan
√
√
√
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
√
Bagian Umum dan Keuangan
80
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung medis dan non medis 20. Diklat pegawai
√
√
√
√
21. Penambahan dokter
√ √
spesialis jaga onsite 22. Terintegrasinya sistem
Bagian Umum dan Keuangan Bagian Umum dan Keuangan Bidang Program
informasi untuk seluruh
√
√
√
√
√
√
√
√
dan Pemasaran
pelayanan rumah sakit 23. Pendaftaran sistem online 24. Website atau blog rumah sakit 25. Kajian organisasi RS menjadi type B
Bidang Program dan Pemasaran Bidang Program
√
dan Pemasaran Bagian Umum dan
√
Keuangan
26. Realisasi rumah sakit
Bagian Umum dan
√
menjadi type B
Keuangan
27. Menyusun, menjalankan,
Bagian Umum dan Keuangan
monitoring dan evaluasi tata kelola organisasi
√
√
√
rumah sakit yang sehat, efektif dan efisien 28. Evaluasi hasil survey kepuasan pelanggan 29. Penyusunan LAKIP
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Bidang Program dan Pemasaran Bidang Program dan Pemasaran
Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD Kota Bandung meliputi jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit yang wajib disediakan oleh rumah sakit, yang meliputi : 1.
Pelayanan gawat darurat;
2.
Pelayanan intensif care unit;
3.
Pelayanan laundry;
4.
Pelayanan rawat inap;
5.
Pelayanan rawat jalan;
6.
Pelayanan pengelolaan limbah;
7.
Pelayanan laboratorium;
8.
Pelayanan bedah central;
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
81
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
9.
Pelayanan farmasi;
10. Pelayanan gizi; 11. Pelayanan pemulasaraan jenazah; 12. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit; 13. Pelayanan radiologi; 14. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI); 15. Pelayanan persalinan dan perinatologi; 16. Pelayanan administrasi manajemen; 17. Pelayanan rekam medis; 18. Pelayanan ambulance; 19. Pelayanan transfuse darah; 20. Pelayanan keluarga miskin; 21. Pelayanan rehabilitasi medik; Tabel 4.4
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan RSUD Kota Bandung Visi : Terwujudnya Rumah Sakit Yang Berkualitas dan Nyaman Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Indikator
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Akhir
RPJMD
1 1.
2
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
90
92
94
96
99
100
100
69
75
81
87
93
100
100
<5menit
<5menit
<5menit
<5menit
<5menit
<5menit
<5menit
RPJMD
Pelayanan Gawat Darurat 1.
Kemampuan menangani Life saving anak dan dewasa
2.
Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ACLS/A TLS
3.
Waktu tanggap pelayanan petugas instalasi gawat
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
82
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
75
76
77
78
79
80
80
<2/1000
<2/1000
<2/1000
<2/1000
<2/1000
<2/1000
<2/1000
100
100
100
100
100
100
100
<3%
<3%
<3%
<3%
<3%
<3%
<3%
unit
100
100
100
100
100
100
100
unit
100
100
100
100
100
100
100
unit
40
52
64
76
88
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1,7
<1,5
<1,5
<1,5
<1,5
<1,5
<1,5
2
RPJMD
darurat maksimal 5 menit 4.
Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam terus menerus
5.
Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 (satu) tim
6.
Kepuasan pelanggan
7.
Kematian pasien kurang daru sama dengan 24 jam kurang dari 2 per seribu
8.
Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka
2.
Pelayanan Intensive Care Unit 1.
Rata-rata
pasien
kembali
ke
yang
perawatan
intensif dengan kasus yang sama <72 jam 2.
Pemberi
pelayanan
intensif dokter spesialis 3.
Pemberi
pelayanan
intensif perawat D3 4.
Pemberi
pelayanan
intensif perawat D3 dengan sertifikat mahir ICU/setara 3.
Laundry 1.
Kesesuaian linen
pengambilan
ke
berdasarkan
ruangan jumlah
dan
jenisnya 2.
Ketepatan penyediaan
waktu linen
untuk
ruangan maksimal 48 jam 4.
Pelayanan Rawat Inap 1.
Pemberi pelayanan di rawat inap adalah dokter spesialis
2.
Pemberi pelayanan di rawat inap adalah perawat dengan minimal pendidikan D3
3.
Angka
kejadian
infeksi
nosokomial kurang dari 1,5 %
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
83
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1
2 4.
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Periode RPJMD
3
4
5
6
7
8
9
100
100
100
100
100
100
100
pelayanan
100
100
100
100
100
100
100
Jam visite dokter spesialis
100
100
100
100
100
100
100
0.9
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
100
100
100
100
100
100
100
<0.86
<0,24
<0,24
<0,24
<0,24
<0,24
<0,24
<1.8
<5
<5
<5
<5
<5
<5
90
90
90
90
90
90
90
22
25
43
61
79
97
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
47 menit
60 menit
60 menit
60 menit
60 menit
60 menit
60 menit
86
87
88
89
90
90
90
87
89
91
93
96
100
100
cair
75
100
100
100
100
100
100
medis
100
100
100
100
100
100
100
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
5.
Ketersediaan rawat inap
6.
pkl. 08.00 s.d 14.00 setiap hari kerja 7.
Kejadian
infeksi
pasca
operasi kurang dari 1.5 % 8.
Tidak
adanya
kejadian
pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian 9.
Kematian pasien > 48 jam
10. Kejadian pulang paksa 11. Kepuasan pelanggan 12. Rawat inap TB : a.
Penegakan
diagnosa
TB
melalui
pemeriksanaan mikroskopis TB b.
Terlaksananya kegiatan
pencatatan
dan pelaporan TB di rumah sakit 5.
Pelayanan Rawat Jalan 1.
Dokter pemberi pelayanan di
Poliklinik
Spesialis
adalah dokter spesialis 2.
Jam buka pelayanan Pkl 08.00 s.d 13.00 WIB setiap hari
kerja,
kecuali
hari
Jum’at pkl 08.00 s.d 11.00 WIB 3.
Waktu
tunggu
di
rawat
jalan 60 menit 4.
Kepuasan pelanggan
5.
Pasien
rawat
jalan
tubercolosis yang ditangani dengan strategis DOTs 6.
Pengolahan Limbah 1.
Baku
mutu
limbah
CCD BOD 2.
Pengolahan
limbah
padat sesuai dengan aturan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
84
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1 7.
2
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
RPJMD
Laboratorium Patologi Klinik 1.
Pelayanan
laboratorium
patologi klinik buka 24 jam 2.
Tidak
adanya
kesalahan
penyerahan
hasil
pemeriksaan laboratorium 3.
Kepuasan pelanggan
4.
Pelaksana
ekspertise
oleh
93
80
80
80
80
80
80
65
100
100
100
100
100
100
<140menit
<140menit
<140menit
<140menit
<140me
<140menit
<140menit
dokter Sp.PK 5.
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium <140 menit (kimia
nit
darah dan darah rutin)
8.
Bedah Central 1.
Waktu
tunggu
operasi
≤14 hari
≤14 hari
≤14 hari
≤14 hari
≤14 hari
≤14 hari
≤14 hari
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
≤21.16 menit
≤30 menit
≤30
≤30 menit
≤30
≤30 menit
≤30 menit
≤60 menit
≤60 menit
100
100
elektif maksimal 14 hari 2.
Tidak
adanya
kejadian
operasi salah sisi/sayatan operasi 3.
Tidak
adanya
kejadian
salah tindakan pada operasi 4.
Tidak
adanya
tertinggalnya
kejadian
benda
asing
pada tubuh pasien setelah operasi 5.
Monitoring
pasien
pre,
durante, dan post anasthesi 6.
Tidak
adanya
operasi salah 7.
kejadian orang
Kejadian kematian di meja operasi
9.
Farmasi 1.
Waktu
tunggu
pelayanan
obat : a.
Waktu
tunggu
pelayanan
obat
jadi
menit
menit
maksimal 30 menit b.
Waktu
tunggu
pelayanan
≤40.63 menit
≤60 menit
obat
≤60
≤60 menit
menit
≤60 menit
racikan 60 menit 2.
Tidak
adanya
kejadian
100
100
100
100
100
kesalahan pemberian obat 3.
Kepuasan pelanggan
4.
Penulis
resep
sesuai
76
77
78
79
80
80
80
100
100
100
100
100
100
100
formularium
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
85
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
78
80
82
84
86
90
90
100
100
100
100
100
100
100
<32
<20
<20
<20
<20
<20
<20
100
98
98
98
99
100
100
100
100
100
100
100
100
100
waktu
98
99
100
100
100
100
100
Peralatan laboratorium dan
51
61
71
81
91
100
100
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
86
100
100
100
100
100
100
<1.5
<2
<2
<2
<2
<2
<2
97
80
80
80
80
80
80
19
30
41
52
63
75
75
setiap
≥60
≥60
≥60
≥60
≥60
≥60
≥60
dan
100
100
100
100
100
100
100
1 10.
Periode
2
RPJMD
Gizi 1.
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
2.
Tidak
adanya
kesalahan
dalam pemberian diet 3.
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
11.
Pemulasaraan Jenazah 1.
Waktu
tanggap
pelayanan
pemulasaraan
jenazah
maksimal 15 menit 12.
Pemeliharaan
sarana
rumah
sakit / IPSRS 1.
Kecepatan
waktu
menanggapi kerusakan alat 2.
Ketepatan pemeliharaan alat
3.
alat ukur yang digunakan dalam
pelayanan
terkalibrasi
tepat
waktu
sesuai dengan ketentuan 13.
Radiologi 1.
Waktu pelayanan
tunggu
hasil
foto
rontgen
maksimal 24 jam 2.
Pelaksana
expertise
hasil
pemeriksaan rontgen 3.
Kejadian
kegagalan
pelayanan rontgen 4. 14.
Kepuasan pelanggan
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1.
Tersedia tim PPI RS yang terlatih
2.
Tersedia
APD
di
instalasi 3.
Kegiatan
pencatatan
pelaporan
infeksi
nosokomial /HAI (Healthcare Associated Infection) di RS (min 1 parameter)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
86
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1 15.
2 Persalinan
Dan
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
100
100
100
100
100
100
100
74
80
85
90
95
100
100
RPJMD
Perinatologi
(Kecuali Rumah Sakit Khusus Di Luar Rumah Sakit Ibu Dan Anak) 1.
Pemberi
pelayanan
persalinan
normal
oleh
dokter terlatih atau bidan 2.
Kemampuan
menangani
BBLR 1500 gr 2500 gr tanpa penyulit 3.
Kejadian
kematian
ibu
karena persalinan :
4.
a.
Pendarahan
<0.7
<1
<1
<1
<1
<1
<1
b.
Preeklampsi
<0
<30
<30
<30
<30
<30
<30
c.
Sepsis
Pemberi
pelayanan
<0
<0,2
<0,2
<0,2
<0,2
<0,2
<0,2
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
<15
<20
<20
<20
<20
<20
<20
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
80
80
80
80
80
80
80
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
96
80
85
90
95
100
100
persalinan dengan penyulit oleh
Tim
PONEK
yang
terlatih 5.
Pemberi
pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi oleh dokter spesialis Obgyn, anak dan anestesi 6.
Pertolongan
persalinan
memalui seksio cesaria 7.
Keluarga berencana : a.
Presentase
KB
(vasektomi
&
tubektomi)
yang
dilakukan oleh tenaga kompeten dr.
SpB,
dr.
SpOG,
dr.
SpU,
dokter umum terlatih b.
Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantap oleh bidan terlatih
8. 16.
Kepuasan pelanggan
Administrasi Dan Manajemen 1.
Tindak lanjut penyelesaian hasil
pertemuan/rapat
direksi 2.
Kelengkapan
laporan
akuntabilitas kinerja RS 3.
Ketepatan
waktu
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
87
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1
2 penyelesaian
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
96
100
100
100
100
100
100
92
94
96
98
100
100
100
57
59
61
64
66
70
70
93
94
95
96
97
98
100
69
70
70
70
70
70
70
-
<2 jam
<2 jam
<2 jam
<2 jam
<2 jam
<2 jam
68
76
80
92
100
100
93
100
100
100
100
100
100
4.05 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
6 menit
15 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
96
95
96
97
98
99
100
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
100
100
100
100
100
100
100
RPJMD
kenaikan
pangkat pilihan 4.
Ketepatan
waktu
penyelesaian
kenaikan
pangkat reguler 5.
Ketepatan waktu penerbitan SK kenaikan gaji berkala
6.
Karyawan
yang
mendapat/terpapar pelatihan
minimal
1
kali
setahun 7.
Ketepatan
waktu
penyusunan
laporan
keuangan 8.
Ketepatan waktu penyetoran penerima tinai
9.
Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang
tagihan
pasien rawat inap <2 jam
60
10. Ketepatan waktu pemberian imbalan
(insentif)
sesuai
kesepakatan waktu 17.
Rekam Medis 1.
Kelengkapan
informed
concent
setelah
mendapatkan
informasi
yang jelas 2.
Waktu penyediaan dokumen rekam
medis
pelayanan
rawat jalan maksimal 10 menit 3.
Waktu penyediaan dokumen rekam rawat
medis inap
pelayanan
maksimal
10
menit 4.
Kelengkapan
pengisian
rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan 18.
Pelayanan Ambulance 1.
Waktu
buka
pelayanan
ambulance/kereta
jenazah
24 jam 2.
Kecepatan memberikan
/
ketanggapan pelayanan
ambulance / kereta jenazah
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
88
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Kondisi
Kondisi
Kinerja Pada Awal No
Kinerja
Target Capaian Setiap tahun
Pada
Periode
Indikator
Akhir
RPJMD
1
2
Periode
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
2018
3
4
5
6
7
8
9
97
100
100
100
100
100
100
<0,013
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
100
100
100
100
100
100
100
<27
<50
<50
<50
<50
<50
<50
100
100
100
100
100
100
100
80
80
80
80
80
80
80
RPJMD
di rumah sakit <30 menit 19.
Pelayanan Transfusi Darah 1.
Kebutuhan
darah
bagi
setiap pelayanan transfusi 2. 20.
Kejadian reaksi transfusi
Pelayanan Keluarga Miskin 1.
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
21.
Pelayanan Rehabilitasi Medik 1.
Kejadian Drop Out pasien terhadap
pelayanan
rehabilitasi
medik
yang
direncanakan 2.
Tidak
adanya
kesalahan
kejadian tindakan
rehabilitasi medis 3.
Kepuasan pelanggan
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
89
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 9 program dan kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur
tingkat
keberhasilan
program,
maka
diperlukan
parameter / indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor b. Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.Aparatur Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor 3. Program peningkatan disiplin aparatur Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal b. Kegiatan pembinaan kinerja aparatur RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
90
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 6.Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pelayanan 7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 8.Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Pembangunan gedung rumah sakit b. Kegiatan Pembangunan gudang obat c. Kegiatan Pengadaan alat kesehatan 9. Program Standarisasi pelayanan kesehatan. Program ini dicapai dengan kegiatan : a. Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit. Rencana program dan kegaitan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat dalam Tabel 5.1. Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
91
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif RSUD Kota Bandung Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
1
Sasaran
2
Indikator Sasaran
Meningkatny a kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit;
5
6
7
0 1
Program pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan pelayanana dministrasi perkantoran
100%
1.328.000.000
100%
1.570.800.000
100%
1.727.880.000
100%
1.900.668.000
100%
2.090.734.800
100%
8.613.082.800
0 1
1 3
Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapa n kantor sesuai kebutuhan
100%
500.000.000
100%
660.000.000
100%
646.000.000
100%
718.600.000
100%
790.460.000
100%
3.310.060.000
1 9
Kegiatan penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/te knis perkantoran
Tersedianya tenaga dokter PTT dan bidan PTT
1 tahun
828.000.000
1 tahun
910.800.000
1 tahun
1 tahun
5.303.022.800
Program dan Kegiatan
4
1
Pencapaia n Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit
Data Capaia n pada Tahun Awal Perenc anaan
Kode
3
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Lanjutan yang berkualitas kepada Masyarakat
Indikator Kinerja Program (Outcome ) dan Kegiatan (Output)
1
1
0 2
0 2
0 2
1
1
1
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 1
2014
2015
2016
2017
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD
2018
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
1.081.880.000
1 tahun
1.182.068.000
1 tahun
1.300.274.800
91
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
Loka si
20
21
RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1
1
Meningkat nya pelaksana an standar pelayanan rumah sakit
0 2
0 2
1
1
0 2
0 2
0 2
0 2
1 5
1 5
1
0 2
1
0 2
0 3
3 3
1
0 2
1
0 2
0 3
3 3
1
0 2
1
0 2
0 2
2 3
0 1
Program peningkata n pelayanan kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
0 1
Pencapaia n akreditasi rumah sakit 1
0 2
1
0 2
0 2
2 3
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
0 7
Cakupan ketersedia an obat dan perbekala n kesehatan sesuai kebutuha n Tersediany a obat dan perbekalan kesehatan sesuai kebutuhan Cakupan pelayanan RS
100%
1.000.000.000
100%
2.500.000.000
100%
2.563.469.048
100%
2.819.815.953
100%
3.101.797.548
100%
11.985.082.549
100%
1.000.000.000
100%
2.500.000.000
100%
2.563.469.048
100%
2.819.815.953
100%
3.101.797.548
100%
11.985.082.549
100%
40.000.000.000
100%
44.000.000.000
100%
47.952.415.987
100%
52.747.657.585
100%
58.022.427.344
100%
242.722.496.915
40.000.000.000
Peningka tan kunjunga n (3%)
44.000.000.000
Peningka tan kunjunga n (3%)
47.952.415.987
Peningka tan kunjunga n (3%)
52.747.657.585
Peningka tan kunjunga n (3%)
58.022.427.344
Peningka tan kunjunga n (3%)
242.722.496.915
Kegiatan Pelayanan
Jumlah kunjungan pasien ke RS
Peningka tan kunjunga n (3%)
Program Standarisa si pelayanan kesehatan
Prosentas e pelayanan kesehatan memenuh i standar
100%
100.000.000
100%
150.000.000
100%
165.000.000
100%
181.500.000
100%
199.650.000
100%
647.850.000
Kegiatan akreditasi rumah sakit
Rumah sakit Terakredit asi Versi 2012
100%
100.000.000
Tk. Madya
150.000.000
Tk. Madya
165.000.000
Tk. Madya
181.500.000
Tk. Utama
199.650.000
Tk. Utama
647.850.000
Terakre ditasi penuh 12 pelayan an (versi 2007)
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
92
RSUD
RSUD
RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Cakupan pegawai yang kompeten
Terwujudn ya Sumber Daya Manusia rumah sakit yang profesional
Terwujudn ya Sarana dan Prasarana rumah sakit yang Memadai dan berkualitas
Meningkat nya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit
Meningkat nya pemelihara an, pengemba ngan, dan pembangu nan sarana dan prasarana
1
0 2
1
0 2
0 2
0 3
1
0 2
1
0 2
0 2
0 3
1
Cakupan ketersedia an sarana dan prasarana yang memadai
0 2
1
0 1
1
0 2
1
0 2
1
0 2
0 2
0 5
0 5
Program peningkata n disiplin aparatur
Pelanggar an disiplin pegawai
0%
251.300.000
0%
276.430.000
0%
304.073.000
0%
334.480.300
0%
367.928.330
0%
1.534.211.630
Kegiatan pengadaan pakaian khusus harihari tertentu
Tersediany a pakaian khusus hari-hari tertentu
100%
251.300.000
100%
276.430.000
100%
304.073.000
100%
334.480.300
100%
367.928.330
100%
1.534.211.630
Program peningkata n kapasitas sumber daya aparatur
Presentas e sumber daya aparatur memiliki kompeten si sesuai bidangny a
100%
850.000.000
100%
750.000.000
100%
825.000.000
100%
907.500.000
100%
998.250.000
100%
4.330.750.000
100%
600.000.000
100%
750.000.000
100%
575.000.000
100%
907.500.000
100%
648.250.000
100%
3.480.750.000
100%
250.000.000
100%
250.000.000
100%
350.000.000
100%
850.000.000
100%
137.500.000
100%
166.375.000
100%
560.125.000
1
0 2
0 2
0 5
0 1
Pendidikan dan pelatihan formal
Presentas e jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
1
0 2
0 2
0 5
0 4
Pembinaan kinerja aparatur
Presentas e jumlah pegawai yang mengikuti pembinaan
Program peningkata n sarana dan prasarana aparatur
Cakupan sarana dan prasarana aparatur
1
0 2
0 2
0 2
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
100%
125.000.000
100%
151.250.000
93
RSUD
RSUD
RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
rumah sakit yang memadai 1
1
1
1
0 2
0 2
0 2
0 2
1
1
1
1
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
Kegiatan Pengadaan perlengkap an gedung kantor
Tersediany a sarana dan prasarana gedung kantor
2 1
Program Pengemba ngan Lingkunga n Sehat
Cakupan ketersedia an sarana dan prasarana kesehatan akibat dampak asap rokok
100%
2 1
Kegiatan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
Tersediany a alat-alat kedokteran /kesehatan sesuai kebutuhan
Program Pengadaan Peningkata n Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Ruma h Sakit Jiwa/Ruma h Sakit Paru/Ruma h Sakit Mata
Cakupan ketersedia an sarana prasarana rumah sakit yang memadai
0 2
2 6
0 7
0 6
80%
100%
125.000.000
100%
137.500.000
100%
151.250.000
100%
166.375.000
100%
560.125.000
1.346.000.000
100%
1.346.000.000
100%
1.480.600.000
100%
1.628.660.000
100%
1.791.526.000
100%
7.592.786.000
RSUD
100%
1.346.000.000
100%
1.346.000.000
100%
1.480.600.000
100%
1.628.660.000
100%
1.791.526.000
100%
7.592.786.000
RSUD
3 Paket, 100%
21.442.300.000
1 unit, 100%
28.000.000.000
1 unit, 100%
30.352.415.987
1 unit, 100%
33.387.657.585
1 unit, 100%
36.726.423.344
3 Paket, 2 Unit, 100%
149.908.796.916
RSUD
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
94
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
1
1
1
1
Terwujudn ya lingkungan rumah sakit yang bersih, sehat dan nyaman.
Meningkat nya kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit
0 2
0 2
0 2
0 2
1
1
1
1
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 2
0 1
Kegiatan pembangu nan gedung rumah sakit
Tersediany a bangunan baru rumah sakit sesuai persyarata n kelas rumah sakit
2 PAKET
3.426.400.000
0 3
Kegiatan Pembangu nan gudang obat
Tersediany a bangunan gudang obat yang memadai
1 PAKET
1.513.200.000
1 8
Kegiatan pengadaan alat kesehatan
Tersediany a peralatan kesehatan sesuai kebutuhan
100%
16.502.700.000
100%
25.000.000.000
1 9
Program promosi kesehatan dan pemberday aan masyaraka t
Tingkat promosi kesehatan rumah sakit
100%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
60.500.000
100%
66.550.000
1 9
Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Terlaksana nya penyuluha n kesehatan pada pengunjun g rumah sakit
100%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
60.500.000
100%
66.550.000
2 6
2 6
2 6
Presentas e tingkat kenyaman an lingkungan rumah sakit 1
0 2
1
0 2
0 2
0 2
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
1 unit
3.000.000.000
1 unit
30.352.415.987
1 unit
33.387.657.585
2 Paket, 2 unit
100.892.896.916
1 PAKET
1.513.200.000
6.000.000.000
100%
47.502.700.000
100%
73.205.000
100%
305.255.000
100%
73.205.000
100%
305.255.000
1 unit
30.726.423.344
95
RSUD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD KOTA BANDUNG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh RSUD Kota Bandung mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung. Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung yang terkait dengan urusan kesehatan terdapat dalam misi 3 “Membangun Masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing” adalah : a. Tujuan : Peningkatan taraf kesehatan
masyarakat secara
berkelanjutan. b. Sasaran : 1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata, dan terjangkau. 2. Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan. 6.1.
Tujuan
Tujuan RSUD Kota Bandung yaitu : “
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan
Lanjutan
yang
berkualitas kepada Masyarakat ”.
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
96
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
6.2 Sasaran Makna penetapan sasaran RSUD Kota Bandung dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung sebagai Rumah Sakit yang berkualitas dan nyaman. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka, untuk tahun 2013-2018 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit 2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja 6.3.
Indikator Kinerja Perumusan indikator kinerja RSUD Kota Bandung dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD,
dan
disesuaikan
dengan
Peraturan
Walikota
Bandung Nomor 193 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
Umum
Daerah
Kota
Bandung.
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Indikator Kinerja
RSUD Kota Bandung yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel 6.3 berikut ini :
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
97
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
Tabel 6.1 Indikator Kinerja RSUD Kota Bandung Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO.
TUJUAN
SASARAN
(1)
(2)
(3)
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan Terwujudnya rumah sakit pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat
Meningkatnya akuntabilitas kinerja
TARGET KINERJA SASARAN PADA
INDIKATOR SASARAN (4)
TAHUN KE2014
2015
2016
2017
2018
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit
60%
75%
78%
80%
83%
Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
75
80
81
82
83
Pencapaian Akreditasi Rumah Sakit
100%
100%
100%
100%
100%
Nilai evaluasi LAKIP
60
76
78
80
82
100%
100%
100%
100%
100%
Prosentase Temuan Pengelolaan AnggaranBPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
98
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung
BAB VII PENUTUP Dokumen Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung 2013 - 2018 revisi ini mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 dan didasarkan pada hasil pengamatan dan telaahan dengan melakukan analisis lingkungan (SWOT) serta hasil penyelarasan yang merupakan upaya stratejik dalam menghadapi situasi yang cepat berubah sehingga manajemen rumah sakit berkemampuan untuk menyesuaikan segala perubahan tersebut. Pencapaian program dan kegiatan, serta indikator kinerja sesuai SPM RSUD Kota Bandung ditargetkan secara bertahap selama 5 (lima) tahun, dan evaluasi dilakukan setiap periode tertentu (triwulanan, semester,
tahunan)
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dari
unit
operasional tertentu. Hasil evaluasi dipakai sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah berikutnya. Dalam upaya pengenalan dan pengembangan RSUD Kota Bandung, serta untuk mendukung upaya kesehatan masyarakat maka perlu dilakukan promosi secara pro aktif dengan menawarkan produk layanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Demikianlah Rencana Strategis ini disusun sebagai arah dan pedoman dalam menyusun pengembangan program yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Bisnis Anggaran sehingga setiap kegiatan
dan
program
di
setiap
unit
kegiatan
dapat
dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaannya.
*****
RENSTRA RSUD Kota Bandung Tahun 2013-2018
99