BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode perancangan. 1.1.
Latar Belakang Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Bali
dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Badung pada tahun 2013 sebesar 6,48% berada di atas LPE Propinsi Bali yakni sebesar 5,83 %. Hal ini menjadikan Kabupaten Badung sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Bali ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2013 ). Berdasarkan hal tersebut banyak perusahaan lokal hadir dan mecoba peruntungan akan barang dan jasanya di tengah dominasi produk luar. Hadirnya produsen lokal pada persaingan pasar di sini mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah dalam upaya promosi barang ataupun jasa yang ditawarkannya. Beriklan adalah salah satu upaya promosi akan barang dan jasa yang dilakukan dengan cara memberi tahu atau menginformasikannya melalui media - media massa seperti koran, majalah, radio, televisi, brosur, internet atau tempat-tempat umum. Dengan kata lain iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ideide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Jadi dengan beriklan kelebihan suatu barang atau jasa yang menjadi daya tarik dapat tersampaikan terhadap 1
masyarakat luas atau konsumen, mereka dapat mengetahui kelebihan dan kekuarangan yang ada pada barang dan jasa tersebut secara jelas. Hal yang serupa dengan kutipan dari Hermawan Kertajaya (1996) “Marketing without advertising is just like kissing a girl in the dark. Nobody knows! Just you and your girl enjoy the kiss” yang menggambarkan pentingnya peranan iklan sebagai alat komunikasi pemasaran bagi produsen untuk memasarkan produknya. Untuk mendirikan sebuah biro iklan yang bermuara pada Full Service Advertising Agency, diperlukan kapasitas untuk memberi pelayanan di tiga bidang yaitu konsultasi komunikasi pemasaran, pelayanan perencanaan dan pemesanan media, serta pelayanan kreatif (Iwan Ramelan, 2007). Konsultasi komunikasi pemasaran adalah barisan terdepan yang berhadapan langsung dengan para klien. Minat yang disampaikan oleh klien pada sebuah biro iklan akan diterima oleh para pakar pemasaran yang mampu berdialog dengan manajer pemasaran dari perusahaan atau klien yang membutuhkan jasa iklan tersebut. Hal kedua yang mampu membawa sebuah biro iklan menjadi Full Service Advertising Agency adalah media. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi media yang berjalan dengan pesat. Adanya pilihan yang diberikan oleh industri media dan tantangan untuk menemukan rancangan media yang efektif dan terjangkau oleh biaya periklanan yang disediakan oleh perusahaan pemakai jasa iklan, serta riset dan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang jasa riset telah menunjang kualitas pelayanan jasa perencanaan media, sehingga kegiatan periklanan sebagai kegiatan komunikasi dapat dilakukan secara tepat arah dan terukur. Hal ketiga adalah pelayanan jasa kreatif, yang merupakan bagian akhir dari mata rantai proses terciptanya sebuah iklan sebelum disalurkan ke media. Dibandingkan dengan peran sektor pemasaran dan media, peran sektor kreatif masih jauh tertinggal. Hal ini tidak terlepas dari masih rendahnya kualitas tenaga kreatif dalam biro iklan di Indonesia. Kehadiran perusahaan periklanan Internasional di Indonesia setidaknya telah membawa angin segar bagi perkembangan pelayanan jasa periklanan yang kreatif. Kehadiran mereka setidaknya mampu mempertemukan orang kreatif, orang pemasaran dan orang media dalam satu meja yang membicarakan pemecahan terbaik dalam penyampaian pesan iklan. Di Indonesia terdapat sebuah asosiasi perusahaan periklanan yaitu, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) yang tercatat memiliki anggota sebanyak 415 perusahaan periklanan yang tersebar di 12 Provinsi besar Indonesia dan diantaranya sebanyak 22 perusahaan berada di Provinsi Bali.
2
Dengan kemajuan perekonomian Kabupaten Badung saat ini dan keadaan pengusaha lokal yang berusaha untuk bertahan di tengah persaingan, maka dibutuhkan suatu wadah berupa Kantor Produksi Iklan yang fungsinya memberikan jasa Full Service Advertising Agency. Sehingga nantinya Kantor Produksi Iklan di Badung ini dalam lingkup pelayananya menawarkan konsultasi desain iklan jenis reklame dan web, dilanjutkan pada pembuatannya, sampai dengan pemasangan dan pemeliharaan, sehingga kantor ini akan dilengkapi dengan sarana prasarana yang dapat menunjang segala kegiatannya tersebut.
1.2.
Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas diambil beberapa identifikasi
masalah, yaitu: 1) Semakin tingginya perilaku konsumtif masyarakat akan barang dan jasa sehingga diperlukan suatu kreativitas yang lebih akan pesan iklan untuk bisa memberikan segala informasi mengenai barang dan jasa itu sendiri. 2) Semakin banyak hadirnya produsen lokal yang mencoba peruntungan usahanya yang menuntut mutu akan upaya promosi iklan yang berkualitas. 3) Kurangnya fasilitas yang dapat menampung dan membina insan-insan seni komunikasi pemasaran dan multimedia di Bali.
1.3.
Rumusan Masalah Dari penjelasan identifikasi masalah diatas diambil beberapa rumusan masalah, yaitu:
1) Faktor Non Arsitektural Menggambarkan berbagai situasi dan kondisi umum yang dapat diangkat untuk mewujudkan bangunan Kantor Produksi Iklan di Badung, yaitu sebagai berikut: a. Kantor Produksi Iklan nantinya akan menghasilkan apa? b. Sistem pengelolaan seperti apakah yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan dari kantor yang terorganisir dengan baik? c. Bagaimana lingkup dari Kantor Produksi Iklan ini direncanakan sehingga dapat beroperasi secara baik dan optimal? 2) Faktor Arsitektural Merupakan rumusan permasalahan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dapat timbul ditinjau dari segi arsitektural.
3
a. Aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitas di Kantor Produksi Iklan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan suasana yang mendukung untuk berkegiatan di dalamnya? b. Fasilitas-fasilitas apa sajakah yang dibutuhkan agar dapat menerapkan dan menunjang proses produksi yang ada? c. Dimanakah lokasi yang cocok dan sesuai terhadap keadaan Kabupaten Badung untuk dibangun Kantor Produksi Iklan? d. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangannya sehingga dapat mendukung aktivitas yang terdapat di dalam Kantor Produksi Iklan?
1.4.
Tujuan dan Sasaran
1) Tujuan: Membuat landasan konseptual perancangan Kantor Produksi Iklan yang baik serta tepat guna, landasan ini sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang sesuai dengan aktivitas melalui pemograman dengan dasar pertimbangan kondisi lingkungan setempat. 2) Sasaran: a. Menemukan identifikasi dan spesifikasi terhadap perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung. b. Mengetahui jenis-jenis dan aktivitas yang berlangsung dan fasilitas yang ada dengan mengadakan tinjauan fasilitas sejenis. c. Analisa Kabupaten Badung dan Kantor Produksi Iklan serta aspek-aspek yang terkait dengan usulan Kantor Produksi Iklan. d. Menemukan konsep dasar dan tema perancangan yang dapat diterapkan ke dalam perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung. e. Menyusun program kegiatan, program ruang, dan program tapak. f. Mendapatkan konsep-konsep perencanaan, perancangan serat konsep yang terpadu agar dapat mewadahi seluruh kegiatannya.
1.5.
Metode Perancangan Adapun metode perancangan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan
Kantor Produksi Iklan di Badung ini, dari awal sampai tahap desain menggunakan metode perancangan lima langkah dari Snyder & Catanese (1985), langkah-langkah tersebut yaitu; permulaan, persiapan, pembuatan usulan atau sintesa, tahap evaluasi, dan tindakan . 4
1) Permulaan Mengungkapkan dan mencari permasalahan-permasalahan terhadap Kantor Produksi Iklan di Badung. Data permasalahan didapat dengan teknik pengumpulan data primer ataupun sekunder. 2) Persiapan/programing Mengumpulkan dan menganalisa data-data dasar, data tapak, dan lain sebagainya sehingga mendapatkan ringkasan kebutuhan suatu proyek Kantor Produksi Iklan di Bandung. 3) Pembuatan usul/sintesa Membuat usulan rancangan yang berupa gambar-gambar pendahuluan dari bangunan Kantor Produksi Iklan di Badung yang didapat dari pertimbangan akan konteks (sosial, ekonomi, fisik). 4) Evaluasi Membandingkan antara satu usulan rancangan dengan usulan rancangan lainnya demi mendapatkan rancangan yang tepat sasaran akan kriteria Kantor Produksi Iklan di Badung. 5) Tindakan Mempersiapkan dokumen pelaksanaan meliputi gambar-gambar teknik dan uraian keterangan tertulis mengenai bangunan Kantor Produksi Iklan di Badung.
5