BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi di Indonesia masih menjadi komoditas pokok yang memegang peranan penting dalam roda perekonomian. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dirjen Minyak dan Gas bumi, cadangan minyak nasional pada akhir 2015 berkisar 3.7 miliar barel. Menurut Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gasbumi (SKK Migas) memprediksi bahwa cadangan tersebut hanya cukup untuk 10 tahun ke depan. Hal ini memacu pemerintah bersama perusahaan-perusahaan minyak dan gas bumi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional melalui kegiatan eksplorasi serta pengembangan sumursumur migas di tengah tantangan global akibat menurunnya harga minyak dunia. Cekungan ONWJ (Offshore North-West Java) merupakan bagian dari Cekungan Jawa Barat-Utara yang berada di lepas pantai Laut Jawa dan dioperasikan oleh PT. Pertamina Hulu Energy Offshore North-West Java (PHE ONWJ). Berdasarkan data PHE ONWJ sampai saat ini produksi migas pada blok ONWJ merupakan salah satu yang terbesar, yaitu berkisar 40.000 BOPD (Barel Oil per Day) untuk minyak dan 173 MMCFPD (Milion Cubic Feet per Day) untuk gas pada tahun 2011. Sementara di pertengahan tahun 2016 ini, produksinya menurun ke angka 37.112 BOPD dan 172,5 MMCFPD. Selama ini, produksi yang cukup besar tersebut 80% diperoleh dari Formasi Cibulakan Atas anggota Main dan Massive, sementara 20% dari jumlah kumulatif produksi diperoleh dari formasi lainya seperti Talangakar, Baturaja, Parigi dan Pre-Parigi (Noble, 1997). Seiring dengan berkurangnya cadangan dan laju produksi di ONWJ, eksplorasi merupakan hal yang wajib dilakukan demi menemukan potensi serta cadangan migas yang baru. Setelah 30 tahun lebih beroperasi pada interval yang relatif dangkal, tahun 2015 lalu telah dimulai studi eksplorasi 1
yang menjadikan batuan dasar sebagai target potensial. Sebelumnya reservoir batuan dasar terekahkan dinilai tidak akan memiliki potensi yang cukup ekonomis, namun penemuan 219 sumur lama yang menembus batuan dasar dengan indikasi hidrokarbon (oil show) pada banyak sumur yang tersebar di wilayah ONWJ, menimbulkan daya tarik tersendiri yang perlu dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu diperlukan adanya studi regional ONWJ dengan menggunakan pendekatan konseptual pada interval batuan dasar untuk memetakan sebaran potensi migas dan faktor-faktor yang mengontrolnya. Studi ini dapat dilakukan dengan menggunakan data peta struktur waktu (time structure map), wireline log, progress log, completion log, serta seismik 3-D. Melalui studi tersebut akan dihasilkan rekomendasi-rekomendasi mengenai area yang potensial untuk dilakukan studi lebih rinci untuk rencana pengeboran eksplorasi jangka panjang.
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Melakukan analisis kualitatif data log sumur serta korelasi struktural antar sumur JK-51, JLU-1, JK-45, PU-2, PU-4, PFQ-1, PF-28, PF-10, PF-24, dan POC-2. b. Melakukan pengumpulan data sumur untuk menyusun database litologi dan keterangan indikasi hidrokarbon pada batuan dasar di ONWJ (Offshore North-West Java). c. Melakukan pengintegrasian peta struktur waktu, database sebaran sumur, dan indikasi hidrokarbon pada batuan dasar di ONWJ. d. Melakukan pemilahan area prospek melalui kemunculan indikasi hidrokarbon yang tersebar pada batuan dasar ONWJ (Offshore NorthWest Java). e. Melakukan analisis completion log pada interval batuan dasar sumur representatif NA-5, JK-45, PU-4, PE-52, dan PH-6.
2
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : a. Mengetahui litostratigrafi serta karakteristik batuan dasar serta formasiformasi di atas batuan dasar pada area ONWJ (Offshore North-West Java). b. Mengetahui variasi sebaran litologi batuan dasar serta indikasi hidrokarbon secara statistik pada area NWC (North West Corner), Ardjuna, E-15 Graben, serta Jatibarang. c. Mengetahui peta distribusi litologi serta kecenderungan faktor-faktor yang mengontrol keberadaan hidrokarbon pada batuan dasar ONWJ (Offshore North-West Java). d. Menentukan area prospek, serta mengetahui karakteristik reservoir batuan dasar terekahkan dan zona interest hidrokarbon pada sumursumur representatif NA-5, JK-45, PU-4, PE-52, dan PH-6.
1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk memaksimalkan pembahasan dalam topik yang diteliti, sehingga didapatkan hasil yang tepat, akurat, dan tidak melebar ke bahasan yang tidak dilakukan pada penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini mencakup pemetaan potensi hidrokarbon pada batuan dasar di seluruh wilayah operasi PT. Pertamina Hulu Energy ONWJ berdasarkan kemunculan hidrokarbon di sumur-sumur yang menembus batuan dasar. 2. Peta sebaran litologi batuan dasar dibuat berdasarkan hasil delineasi dari sebaran sumur yang telah menembus litologi batuan dasar, dibantu dengan peta struktur waktu (time structure map). 3. Korelasi dilakukan hanya pada beberapa sumur yang memotong area Ardjuna Selatan hingga Jatibarang untuk menunjukan gambaran umum mengenai asosiasi cekungan dan tinggian batuan dasar di ONWJ. 4. Rekonstruksi struktur pembentukan cekungan dilakukan dengan teknik flattening menggunakan data seismik, marker top formasi pada sumur referensi, studi pustaka sejarah tektonik, serta laporan waktu migrasi untuk
3
membuktikan bahwa migrasi terjadi bersamaan dengan proses reaktivasi sesar yang turut mengaktifkan rekahan (fracture) pada batuan dasar. 5. Karakterisasi reservoir batuan dasar terekahkan hanya dilakukan pada sumur representatif di masing-masing area dengan kemunculan indikasi hidrokarbon pada batuan dasar yang cukup intensif di antaranya sumur NA-5, JK-45, PU-
4, PE-52, PH-6, melalui data completion log tanpa dilengkapi data inti batuan, FMI, ataupun atribut evaluasi batuan dasar lainnya. 6. Rekomendasi area prospek eksplorasi hidrokarbon pada batuan dasar terekahkan didasari oleh hasil pemetaan potensi dan evaluasi sumur representatif.
1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dimulai pada tanggal 14 Maret 2016 – 13 Juni 2016 di kantor Pertamina Hulu Energy ONWJ, PHE Tower kav 99, Jl. T.B. Simatupang, Jakarta. Tabel 1.1 menjelaskan tata kelola waktu serta kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian di perusahaan. Tabel 1.1 Tata kelola jadwal pelaksanaan aktivitas di perusahaan Waktu Tanggal
Minggu ke …
Aktivitas Pengenalan lingkungan kantor, pembahasan
14-18 Maret
1
proyek yang akan dikerjakan bersama mentor, serta studi regional area penelitian. Studi regional dan pengumpulan literatur untuk
21-25 Maret
2
menunjang penelitian, membuat sistem di dalam work station, serta mengumpulkan data primer yang akan digunakan. Membuat database sumur yang mencapai
28 Maret - 1 April
3
batuan dasar guna merangkum informasi mengenai litologi, umur batuan, serta indikasi hidrokarbon dan hasil Drill Stem Test (DST).
5-8 April
4
Mengolah database secara statistik, membuat tabel, diagram, dan grafik untuk membantu
4
analisis, membuat hipotesis awal mengenai faktor pengontrol keberadaan hidrokarbon pada batuan dasar ONWJ Membuat well list masing-masing litologi batuan 11-15 April
5
dasar
pada
mendistribusikan
sumur
work yang
station, menembus
batuan dasar, menampalkannya dengan peta struktur waktu. Menggambarkan struktur, serta delineasi batas18-22 April
6
batas cekungan dan batas-batas litologi untuk membuat peta distribusi litologi batuan dasar dan indikasi hidrokarbon ONWJ. Evaluasi dan revisi hasil peta distribusi litologi
25-29 April
7
batuan
dasar
bersama
mentor
untuk
mendapatkan hasil sesuai konsep geologi. Proses analisis kualitatif data log sumur, 2-6 Mei
8
didukung data mudlog, dan progress log, serta dilanjutkan dengan korelasi struktural antar sumur. Proses analisis seismik 3-D area ONWJ untuk
9-13 Mei
9
mengetahui morfologi batuan dasar kaitannya dengan sistem petroleum yang terbentuk bagi “play” reservoir batuan dasar terekahkan.
16-20 Mei
10
Proses rekonstruksi dan pembuatan model sejarah pembentukan dan pengisian cekungan. Evaluasi sumur representatif untuk mengetahui
23-27 Mei
11
karakteristik reservoir batuan dasar melalui data completion log.
30 Mei - 3 Juni 6-10 Juni
12 13
Integrasi data, penyusunan rekomendasi dan pembuatan laporan perusahaan. Presentasi kepada manajer divisi eksplorasi.
5
Area penelitian mencakup keseluruhan wilayah operasi PT. Pertamina Hulu Energy ONWJ (Offshore North-West Java) meliputi cekungan South Seribu dan North Seribu Trough atau sering disebut sebagai kawasan NorthWest Corner (NWC), cekungan Ardjuna, cekungan E-15 Graben, dan cekungan Jatibarang (Gambar 1.1).
Gambar 1.1 Lokasi penelitian blok operasi PT. Pertamina Hulu Energy ONWJ (PHE ONWJ, 2016 dengan modifikasi)
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian diawali dengan membuat database informasi sumur yang menembus hingga ke batuan dasar. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang sebelumnya tidak memiliki database tersebut. Melalui database tersebut dapat
dilakukan
perhitungan
statistik
untuk
mengetahui
pola
dan
kecenderungan indikasi hidrokarbon yang muncul pada daerah dan litologi tertentu. Maka dihasilkan peta distribusi litologi batuan dasar dan indikasi hidrokarbonnya untuk mengetahui area-area yang prospek dan faktor yang mengontrol keberadaan hidrokarbon pada batuan dasar. Selain itu, dengan analisis data log sumur, korelasi antar sumur dan analisis data seismik 3-D, dapat dipahami susunan litostratigrafi, serta asosiasi morfologi cekungan dan tinggian batuan dasar yang dapat dikaitkan dengan sistem petroleum. Rekonstruksi sejarah pembentukan dan pengisian cekungan melalui model
6
sederhana dapat membantu pemahaman peran struktur geologi dari waktu ke waktu terhadap proses pembentukan cekungan, serta pembentukan rekahan batuan dasar. Melalui evaluasi batuan dasar pada beberapa sumur juga membuktikan keberadaan rekahan yang dapat berfungsi sebagai porositas sekunder. Lebih jauh evaluasi sumur juga mampu mengetahui zona interest batuan dasar yang prospek pada masing-masing sumur serta faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan maupun keberhasilan batuan dasar mengalirkan hidrokarbon pada uji drill stem test (DST). Dari keseluruhan hasil analisis yang telah dilakukan bertujuan untuk memetakan secara regional daerah yang memiliki prospek hidrokarbon pada reservoir batuan dasar terekahkan untuk dapat dijadikan referensi dan rekomendasi bagi rencana eksplorasi batuan dasar di ONWJ.
1.6 Penelitian Terdahulu Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan referensi dari beberapa penelitian lain yang sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan tema maupun lokasi penelitian ini. Tujuan penggunaan referensi tersebut
adalah
untuk
membantu
penulis
melakukan
analisis
dan
membuktikan teori yang telah ada sebelumnya. Penelitian terdahulu meliputi: 1. Noble, R., Patomo, K., Ibrahim, A., Prasetya, I., dan Mujahidin, N. 1997. Petroleum System of Offshore and Onshore North-West Java. Buku ini merupakan laporan yang berisi data serta analisis mengenai sistem petroleum regional ONWJ baik wilayah darat maupun lepas pantai yang meliputi beberapa sub-cekungan. 2. Gresko, M., Suria, C., dan Sinclair, S. 1995. Basin Evolution of The Ardjuna Rift System and Its implication for Hydrocarbon Exploration, Offshore North-West Java, Indonesia. Proceedings of Indonesian Petroleum Association 24th Annual Convention. Publikasi ini membahas proses pembentukan serta evolusi cekungan Ardjuna mulai dari batuan dasar, formasi jatibarang, hingga formasi Talangakar.
7
3. Medwedeff, D., Agus, W., Charlie, W., Arianto, K., dan Noble, R. 1996. Structural Analysis of North-Western and North-Central ONWJ. Buku ini membahas mengenai pola struktur yang berkembang dari waktu ke waktu pada daerah North-West Corner dan Ardjuna. 4. Hall, R., Clements, B., dan Smyth, H. 2009. Sundaland : Basement Character, Structure and Plate Tectonic. Proceedings of Indonesian Petroleum Association 33th Annual Convention. Publikasi ini membahas mengenai pergerakan lempeng tektonik regional Asia Tenggara, dan pembentukan batuan dasar Sundaland sebagai hasil kolisi atau tumbukan beberapa mikro-kontinen. 5. Hindle,
D. 1997.
Petroleum Migration
Pathways
and Charge
Concentration : A three-Dimensional Model, American Association of Petroleum Geologists Buletin, V. 81, No. 9. Buku ini membahas mengenai jalur migrasi hidrokarbon secara umum pada geometri cekungan tertentu. 6. Gutmanis, J., Batchelor, T., Cotton, L., dan Baker, J. 2012. Hydrocarbon Production From Factured Batuan dasar Formation. Publikasi ini berisi tentang produksi hidrokarbon pada reservoir batuan dasar yang telah sukses dilakukan di berbagai belahan dunia.
8
1.7 Kerangka Pikir Usaha menambah cadangan migas blok ONWJ sangat diperlukan melalui kegiatan eksplorasi.
Ditemukan 219 sumur menembus batuan dasar, 44 di antaranya menunjukan indikasi hidrokarbon. 23 sumur hanya berupa oil show, 9 sumur disertai DST tanpa ada aliran hidrokarbon, sementara 12 sumur berhasil mengalirkan hidrokarbon melalui DST.
Eksplorasi jangka panjang pada reservoir batuan dasar terekahkan diperlukan untuk menemukan cadangan migas baru. Memahami litostratigrafi, variasi dan distribusi litologi serta indikasi hidrokarbon pada batuan dasar, serta asosiasinya dengan cekungan dan struktur geologi, untuk mengetahui faktor yang mengontrol keberadaan indikasi hidrokarbon pada batuan dasar di ONWJ.
Melakukan korelasi struktural dan rekonstruksi struktur untuk mengetahui karakteristik serta susunan formasi di atas batuan dasar terkait sejarah pembentukan-pengisian cekungan dan sistem petroleum yang mungkin terbentuk pada interval batuan dasar di ONWJ.
Melakukan pemilahan area dengan kemunculan indikasi hidrokarbon yang intensif untuk menentukan sumur representatif pada masing-masing area.
Evaluasi sampel sumur yang diyakini berpotensi pada masing-masing area untuk mengetahui karakteristik batuan dasar yang terekahkan melalui log dan zona interest, serta mengetahui penyebab berhasil dan gagalnya sumur mengalirkan hidrokarbon dari batuan dasar terekahkan melalui data uji DST.
Memberikan rekomendasi area prospek berdasarkan hasil evaluasi sumursumur representatif, analisis seismik, serta peta distribusi litologi dan indikasi hidrokarbon pada batuan dasar di ONWJ.
9