BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Menyadari akan semakin berat dan luasnya permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut pada masa yang akan datang, maka Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut memandang perlu untuk menyusun Rencana Strategis guna “Mewujudkan Visi dan Misi yang terarah, terpadu dan menyeluruh serta berkelanjutan untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan-tantangan baru serta perubahan global”. Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Garut yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 7). Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004,
maka
menyelenggarakan
Pemerintah
urusan
Daerah
pemerintahan
harus
mampu
yang
menjadi
kewenangannya sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, arah kebijakan kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya.
1
Organisasi Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan sebagai unsur
penyelenggara
Pemerintah
Daerah
yang
berfungsi
melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah di bidang Sumberdaya Air, Mineral dan Air Tanah serta Energi dan Ketenagalistrikan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 7) dan Peraturan Bupati Garut Nomor : 541 Tahun 2012 tentang : Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut, mempertegas peran dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Garut. Secara umum pelaksanaan pembangunan bidang Sumberdaya Air, Mineral dan Air Tanah serta Energi dan Ketenagalistrikan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya telah mencapai kemajuan, hal ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan indikator
makro
pembangunan
bidang
sumberdaya
air,
pertambangan dan energi sampai dengan tahun 2013. Potensi Sumber air, pertambangan dan energi yang dinamis yang sifat keberadaannya dipengaruhi waktu, ruang, jumlah dan mutu mempunyai sifat sosial dan fungsi ekonomi, pemanfaatannya memerlukan pengaturan yang alokasinya berdasarkan kepada asas kemanfaatan umum, keseimbangan, partsipatif dan kelestarian seperti keperluan irigasi, pengelolaan dan pembangunan di kawasan Sub. Daerah Aliran Sungai (DAS), pengembangan dan pembangunan embung, situ, danau dan bangunan penampung air lainnya, pengelolaan dan pembangunan kawasan muara dan pantai, drainase atau saluan pengaliran penggelontoran limbah domestik, industri, kawasan perkotaan, pembanguan canal banjir, pembangkit tenaga listrik, usaha pertambangan dan sebagainya. 2
Potensi sumberdaya air di kabupaten Garut yang besar belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kegiatan pertanian, industri, dan kebutuhan domestik. Selain itu upaya peningkatan aparatur pemerintah dan kelembagaan di bidang energi dan sumberdaya
mineral,
difokuskan
kepada
pengelolaan
sistem
informasi pertambangan dalam upaya menciptakan informasi dan tata administrasi pertambangan yang lebih akurat. Pengelolaan potensi energi panas bumi dan bagi hasil panas bumi belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten Garut, kegiatan pembangunan listrik perdesaan yang selama ini telah dilakukan, belum memberikan konstribusi langsung pada peningkatan cakupan pelayanan listrik, karena belum menyentuh sampai ke pelosok wilayah perkampungan. Dengan demikian masih banyak kampung-kampung yang belum mendapat layanan jaringan listrik. 1.1.1 Bidang Bina Teknik dan Manfaat Irigasi : Pada aspek infrastruktur jaringan irigasi, pembangunan difokuskan dalam upaya meningkatkan intensitas tanam padi sawah khususnya
pada
daerah
Irigasi
yang
menjadi
kewenangan
Kabupaten seluas 11.771 Ha. Adapun menunggu Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah diusulkan jamlah areal irigasi teknis seluas 16.067 Ha terdiri dari 38 Daerah Irigasi. Jumlah bangunan bendung utama 22 buah, bangunan air pelengkap 1.630 buah dan panjang saluran sekunder 147 Km. Kondisi saluran irigasi pemerintah dalam kondisi baik pada tahun 2013 mencapai 80 km dari 147 km (54,42%), meningkat 1,36% dari kondisi tahun 2012 yang hanya mencapai 78 km (53,06%). Tingkat kemantapan jaringan irigasi pemerintah meningkat 6,46% dari 50,68% pada tahun 2012 menjadi 57,14% pada tahun 2013.
3
Sementara itu, kondisi jaringan irigasi desa yang merupakan jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa atau pemerintah desa dengan jumlah bangunan bendung desa 1.202 buah, bangunan air pelengkap 1.020 buah dan panjang saluran irigasi desa 1.758 Km, mencapai kondisi baik pada tahun 2013 sepanjang 856 km (48,69%), atau mengalami penaikan 2,89% dari kondisi tahun 2012 mencapai 804 km (45,73%) saluran irigasi desa dalam kondisi rusak berat mengalami penurunan sebesar 1,13% dari sepanjang 695,35 km (39,67%) pada tahun 2012 menjadi sepanjang 677 km (38,51%) pada tahun 2013. Sementara itu saluran irigasi desa dalam kondisi rusak ringan mengalami penurunan sebesar 1,76% dari sepanjang 296,65 km (16,87%) pada tahun 2012 menjadi sepanjang 265 km (15,07%) pada tahun 2013.
4
Tebel 1 Data Teknis Sumberdaya Air dan Irigasi No
Jenis
Satuan
Volume
1
2
3
4
1
Sungai - Aliran Sungai Utama
Bh
35
- Panjang Total
Km’
621,29
- Aliran anak sungai
Bh
82
- Panjang Total
Km’
610,66
2
Situ
Bh
113
3
Aquifer Air Panas ( Cipanas dan
Bh
2
Bh
288
- Irigasi Teknis
Unit
23
- Non Teknis/Irigasi Pedesaan
Unit
1.202
- Eks. Penyerahan Irigasi Kecil
Unit
37
Talaga Bodas) 4
Embung
5
Daerah Irigasi/Type Irigasi
(PIK) 5
6
Jaringan Irigasi Saluran Induk/Sekunder : Panjang Saluran Irigasi Teknis
Km’
147
Panjang Saluran Irigasi Non Teknis/Pedesaan
Km’
1.758
Bangunan Utama Bendung Teknis
Bh
22
Bangunan Utama Bendung Non Teknis/Pedesaan Bangunan Air Pelengkap Teknis
Bh
1.202
Bh
1.630
Bangunan Irigasi :
7
Irigasi Pompa Air Tanah
Unit
86
Air Baku Pompa Air Tanah
Unit
5
Air Baku Pompa Air Tanpa Mesin (PATM) Areal Irigasi
Unit
3
- Areal Sawah Teknis Potensial
Ha
12.798,00
- Areal Sawah Teknis Fungsional
Ha
11.771,00
- Areal Sawah Non Teknis
Ha
45.931,30
TOTAL AREAL PENGELOLAAN (Kewenangan Pengelolaan Daerah)
Ha
57.702,30
Areal Sawah Teknis Fungsional DI CIPALEBUH (Kewenangan Pengelolaan Provinsi)
Ha
1.016,00
TOTAL AREAL
Ha
58.718,30
6
Tebel 2 Data Teknis Irigasi (Areal Irigasi Teknis – Non Teknis per Kecamatan) Areal (Ha) No
Potensial
Kecamatan
Teknis 1
Non Teknis
Jumlah
Teknis
Non Teknis
Jumlah
3
4
5
6
7
8
Garut Kota
467
694
1.161,00
467
684
1.151,00
2
Cilawu
534
1.413
1.947,00
534
1.234
1.768,00
3
Karangpawitan
860
1.467
2.327,00
584
1.359
1.943,00
4
Wanaraja
0
689
689,00
0
659
659,00
5
Pangatikan
60
597
657,00
60
567
627,00
6
Sucinaraja
0
561
561,00
0
529
529,00
7
Sukawening
1.025
379
1.404,00
1.025
340
1.365,00
8
Cibatu
614
909
1.523,00
614
831
1.445,00
9
Karangtengah
54
1.168
1.222,00
54
745
799,00
10
Malangbong
0
2.427
2.427,00
0
2.201
2.201,00
11
Kersamanah
0
748
748,00
0
686
686,00
12
Bl. Limbangan
848
1.513,5
2.361,50
848
1.299,5
2.147,50
13
Selaawi
181
1.176
1.357,00
181
1.165
1.346,00
14
Leles
23
977
1.000,00
23
847
870,00
15
Kadungora
168
1.544
1.712,00
120
1.526
1.646,00
16
Leuwigoong
837
343
1.180,00
837
133
970,00
17
Cibiuk
452
342,80
794,80
452
342,80
794,80
18
Banyuresmi
711
534
1.245,00
711
456
1.167,00
19
Tarogong kidul
878
376
1.254,00
877
376
1.253,00
20
Tarogong kaler
37
1.517
1.554,00
37
1.137
1.174,00
21
Samarang
910
1.461
2.371,00
910
1.102
2.012,00
22
Pasirwangi
23
Bayongbong
24
Cigedug
25
1
2
Fungsional
212
1.180
1.317
1.078
146
85
Cisurupan
0
2.520
26
Sukaresmi
0
1.376
27
Cikajang
0
510
1.392,00 2.395,00 231,00
212
937
1.317
875
146
85
0
1.935
0
1.145
0
183
2.520,00
2.192,00 231,00 1.935,00
1.376,00 510,00
1.149,00
1.145,00 183,00
7
1 28 29 30
2 Banjarwangi Singajaya Peundeuy
3
4
5
0
2.951
560
2.722
0
2.360
2.951,00
6
7
8
0
2.227
560
1.860
0
1.518
0
942
0
1.259
0
425
0
1.208
0
1.169
0
622
0
2.758
673
2.726
174
740
355
1.290
0
1.970
0
1.838
3.282,00
2.227,00 2.420,00
2.360,00
1.518,00
31
Cihurip
0
2.655
32
Cisompet
0
2.546
33
Pameungpeuk
0
560
34
Cibalong
0
2.685
35
Cikelet
0
2.234
36
Pamulihan
0
1.185
37
Pakenjeng
0
4.494
38
Bungbulang
771
3.913
39
Mekarmukti
333
1.032
40
Caringin
800
2.731
41
Cisewu
0
2.957
42
Talegong
0
2.602
JUMLAH (Pengelolaan Daerah)
12.798
65.212,3
78.010,3
11.771
45.931,3
57.702,3
DI Cipalebuh (Pengeloaan Provinsi)
1.016
-
-
1.016
-
-
13.814
65.212,3 0
79.026,30
12.787
45.931,3
58.718,3 0
2.655,00 2.546,00 560,00 2.685,00 2.234,00 1.185,00
JUMLAH
2.957,00 2.602,00
425,00 1.208,00 1.169,00
2.758,00
4.684,00
3.531,00
1.259,00
622,00
4.494,00
1.365,00
942,00
3.399,00 914,00 1.645,00 1.970,00 1.838,00
8
Tabel 3. Kondisi jaringan irigasi pemerintah sampai dengan tahun 2013 DAERAH IRIGASI PEMERINTAH Uraian Panjang Saluran (km)
2009/ 2010 147
Areal (Ha.)
11.771
Saluran (Km) : 147 KM - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan Bangunan Bendung (buah) : 23 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan Bangunan Air (buah) : 1.630 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan Pintu (buah) : 662 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan
%
2011
%
147 11.868
2012
%
2013
147
147
11.771
11.771
%
48 43 56
32,65 29,25 38,10
59 42 46
40,14 28,57 31,29
71 30 46
48,30 20,41 31,29
84 41 22
57,14 27,89 14,97
5 10 8
21,74 43,48 34,78
9 6 8
39,13 26,09 34,78
11 6 6
47,83 26,09 26,09
14 3 6
60,87 13,04 26,09
683 727 220
41,90 44,60 13,50
728 637 265
44,66 39,08 16,26
898 421 311
55,09 25,83 19,08
992 213 425
60,86 13,07 26,07
174 317 171
26,28 47,89 25,83
195 309 158
29,46 46,68 23,87
218 297 147
32,93 44,86 22,21
259 278 125
39,12 41,99 18,89
Tabel 4. Kondisi jaringan irigasi desa sampai dengan tahun 2013 DAERAH IRIGASI DESA Uraian Panjang Saluran (km) Areal (Ha) Saluran (Km) : 1.758 KM - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan Bangunan Bendung (buah) : 1.202 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan BANGUNAN AIR (buah) : 1.020 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan PINTU (buah) : 39 Buah - Baik - Rusak Berat - Rusak Ringan
2009/ 2010 1758 45.931
%
2011
%
1758 59.685,30
2012
%
1758 45.931
2013
%
1758 45.931
615 583 560
34,98 33,16 31,85
739 571 448
42,04 32,48 25,48
859 571 328
48,86 32,48 18,66
939 571 248
53,41 32,48 14,11
420 593 189
34,94 49,33 15,72
468 505 229
38,94 42,01 19,05
512 392 298
42,60 32,61 24,79
580 293 329
51,75 21,71 26,54
412 438 170
40,39 42,94 16,67
478 426 116
46,86 41,76 11,37
527 399 94
51,67 39,12 9,22
580 380 60
56,86 37,25 5,88
2 31 6
5,13 79,49 15,38
6 29 4
15,38 74,36 10,26
9 26 4
23,08 66,67 10,26
12 23 4
30,77 58,97 10,26
9
1.1.2 Bidang Konservasi dan Pengembangan Sumberdaya Air
KONSERVASI SUMBERDAYA AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Penetapan pengelolaan Kawasan Lindung SUMBER AIR 2. Perlindungan dan pelestarian SUMBER AIR : 1) Memelihara kelangsungan fungsi Sumber Air, daerah resapan air dan Daerah Tangkapan Air. 2) Mengendalikan pemanfaatan Sumber Air. 3) Mengisi air pada Sumber Air. 4) Mengatur prasarana dan sarana sanitasi. 5) Mengatur penggunaan sempadan Sumber Air. 6) Mengendalikan pengelolaan tanah di Daerah Aliran Sungai
hulu. 7) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis. 8) Melestarikan hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam. 3. Pengawetan air 4. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian kualitas air. Indikator Kinerja : Kelangsungan keberadaan, daya dukung, daya tampung dan fungsi Sumberdaya Air.
PENDAYAGUNAAN/PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Mengatur menetapkan, dan memberi izin penggunaan Sumber Air 2. Penatagunaan Sumberdaya Air : 1) Menetapkan zona pemanfaatan Sumber Air. 2) Menetapkan peruntukan air pada Sumber Air. 3) Penyediaan Sumberdaya Air. 4) Mengatur dan menetapkan alokasi air pada Sumber Air. 10
5) Memfasilitasi pengaduan masyarakat. 3. Penggunaan Sumberdaya Air agar tertib, hemat dan bersih. 4. Pengembangan Sumberdaya Air. 5. Pengusahaan Sumberdaya Air secara menyeluruh di Wilayah
Sungai. Indikator Kinerja :
Terjaminnya hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari.
Terpenuhinya kebutuhan pokok kehidupan masyarakat akan air secara adil.
Efesiensi penggunaan air.
Meningkatnya kemanfaatan fungsi Sumberdaya Air guna memenuhi berbagai jenis kebutuhan air.
PENGENDALIAN SUMBERDAYA AIR/DAYA RUSAK AIR : Upaya / Kegiatan : 1. Pencegahan : 1) Upaya fisik/struktur prasarana. 2) Upaya non struktur. 2. Penanggulangan : 1) Kesiagaan, forecasting & warning. 2) Pemeliharaan darurat. 3) Mitigasi dan evakuasi. 3. Evaluasi dampak banjir : 1) Pendataan dampak banjir. 2) Pemetaan kejadian banjir. 4. Pemulihan : 1) Usulan penanganan. 2) Rehabilitasi lingkungan. 3) Rehabilitasi prasarana.
11
Indikator Kinerja :
Terkuranginya resiko yang timbul (jumlah korban jiwa dan harta benda) akibat daya rusak air.
Akuntabilitas pengendalian daya rusak air.
Program Konservasi disusun
berdasarkan
dan Pengembangan Sumberdaya Air konsep
pembangunan
berkelanjutan
(sustainable development), yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan disaat sekarang, tanpa mengorbankan hak dan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Sisi lain yang dikedepan-kan adalah upaya-upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat
akan
air.
Masyarakat
yang
berpengharapan adanya rekayasa pemenuhan atau pendekatan ke-arah air ada dan air tersedia, memiliki akses penting di dalam umur keawetan ketersediaan air, media pembawa air, media pembuangan, budidaya dan pengendalian daya rusak air. Sedangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku untuk kebutuhan masyarakat baik perkotaan dan pedesaan pada tahun 2013 telah dilakukan pembangunan saluran pembawa berupa pipanisasi 6 kegiatan untuk melayani 600 KK dan pembangunan Sumur Air Tanah pada 19 (sembilan belas) titik lokasi untuk melayani 400 KK yang lokasinya tersebar di kabupaten Garut. Pelaksanaan Pengelolaan kawasan lindung sumber air, termasuk penyediaan air baku, dan Pelaksanaan Rekayasa Sipil/Konstruksi pada kawasan ordo 1 & 2 pada tahun 2013 dilaksanakan pada 83 kegiatan Sub DAS, termasuk
E&P Sungai Perkotaan dan
Pengendalian banjir dengan 130 kegiatan Drainase perkotaan kecamatan, Desa/Kelurahan.
12
Selain hal tersebut telah dilakukan pembersihan pada 4 sub DAS yang sering atau berpotensi menimbulkan genangan akibat banjir terutama pada wilayah perkotaan kabupaten dan Kecamatan. 6 kegiatan pembuatan embung dan penurapan mata air 2 kegiatan. Tabel 5 Kondisi Perkembangan Sub Das Tahun 2013 DAS Nama
Jum
CimanukCisanggarung
1
Ciwulan-Cilaki
34
SUB DAS Panjang Nama (Km) 58,60 Cimaragas cs. Sungaisungai pada Sub. DAS bagian utara Garut 562,69
Cijeruk cs Sungaisungai pada Sub. DAS bagian selatan Garut
Jum 32
Panjang (Km) 301,20
50
309,46
Kondisi (%) 17,60
20,36
Tabel 6 Kondisi Perkembangan Embung Tahun 2013 Potensi
288
Lokasi Tersebar Di 191 Desa Pada 33 Kecamatan
Rencana Belum Kondisi Terbangun Dibangun Terbangun (%)
8
11
269
2,78
13
Tabel 7 Kondisi Perkembangan Situ Tahun 2013 Rencana Belum Kondisi Terbangun Dibangun Terbangun (%)
Potensi
Lokasi
87 Pada Wilayah DAS Cimanuk 25 Pada Wilayah DAS CiwulanCilaki
Tersebar di 19 64 desa pada 17 kecamatan Tersebar di 16 64 desa pada 7 kecamatan Tabel 8
8
4
75
9,09
2
4
19
8
Kondisi perkembangan drainase/saluran pengaliran penggelontoran kota tahun 2013
SUB DAS
REGION DRAINASE
Ju m
Panjan g (Km)
Nama
Jum
Panjang (Km)
Kondisi Drainase Penggelont oran Kota (%)
Cigulampeng
1
5,98
4
13,22
54,86
Ciwalen
1
6,28
4
11,78
52,24
Cikendi
1
4,66
4
13,85
40,18
Cimaragas /Cipeujeuh
1
4,73
Region : A2-A3, A3B3, B2-B3, B3-C3. Region : A2-A3, B2B3, B3-C3,C2C3 Region : A1-A2, A2B2, B1-B2,B2C2, C1-C2 Region : A1-A2, A1B1, B1-B2, B1C1, C1-C2
4
14,40
43,60
(Saluran Pengaliran Penggelontoran)
Nama
14
Cikamiri saluran Badama
1
1,88
Ciojar
1
2,76
Batas ruas jalan Pembangu nan, Guntur Kencana, Merdeka Batas ruas jalan Suherman, Proklamasi /Ciateul, Guntur Wangi, Merdeka, Sudirman
4
3,48
24,65 (Rencana dibangun Canal Banjir sebelah kiri DAS Cimanuk
4
3,67
24,65 (Rencana dibangun Canal Banjir sebelah kiri DAS Cimanuk
1.1.3 Bidang Sumberdaya Mineral dan Air Tanah Berdasarkan pembagian zona fisiografis, kabupaten Garut temasuk kedalam zona pegunungan selatan Jawa Barat, dimana aktifitas vulakanis dan tektonik berkembang secara dinamis sehingga sangat dimungkinkan terdapatnya potensi endapan mineral logam maupun non logam, begitu pula dengan potensi panas bumi sebagai sumber energi banyak ditemukan di kabupaten Garut. Tabel 9 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Tambang Logam)
No
Jenis Bahan Galian
Satuan
Potensi Luas
Jumlah yang sudah diupayakan
1
2
3
4
5
Jumlah yang belum diupayakan
1
Emas dmp
Ha
38.664
25.770
12.894
2
Bijih Besi
Ha
10.000
4.000
6.000
3
Pasir Besi
Ha
5.300
5.000
300
4
Galena
Ha
4.332
1.911
2.421
5
Tembaga
Ha
5.000
2.340
2.660
6
Mangan
Ha
1.000
0
1.000
Jumlah
Ha
64.296
39.021
25.275
15
Tabel 10 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Non-Logam)
No
Jenis Bahan Galian
Satuan
Potensi Luas
1
2
3
4
Jumlah yang sudah dimanfaatkan 5
Jumlah yang belum dimanfaatkan
1
Belerang
Ha
500
0
500
2
Ha
2.000
0
2.000
Ha
500
0
500
Ha
2.000
0
2.000
Ha
1.500
0
1.500
6
Batu Gamping Batu ½ Permata Obsidian Perlit Tanah Diatomit Kaolin
Ha
1.000
0
1.000
7
Granit
Ha
1.000
0
1.000
8
Granodiorit
Ha
700
0
700
Jumlah
Ha
9.200
0
9.200
3 4 5
Tabel 11 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Batuan)
No
Jenis Bahan Galian
Satuan
Potensi Luas
1
2
3
4
Jumlah yang sudah dimanfaatkan 5
Jumlah yang belum dimanfaatkan 6
1
Pasir Kali
Ha
3.000
0
3.000
2
Pasir Beton
Ha
2.000
0
2.000
3
Ha
1.000
0
1.000
4
Batu Templek Batu Kali
Ha
3.000
0
3.000
5
Batu Andesit
Ha
6.000
0
6.000
6
Tanah Liat
Ha
10.000
0
10.000
7
Pasir Batu
Ha
2.500
145
2.355
Jumlah
Ha
27.500
145
27.355
16
Tabel 12 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Potensi Bahan Galian Batu Bara)
No
Jenis Bahan Galian
Satuan
Potensi Luas
1
2
3
4
1
Batu Bara
Ha
3.000
1.000
2.000
Jumlah
Ha
3.000
1.000
2.000
Jumlah yang Jumlah yang sudah belum dimanfaatkan dimanfaatkan 5
Tabel 13 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Landrent dan Royalti Tahun 2013) No 1
2
Realisasi Tahun 2013 Landrent Royalti (Rp) (Rp) 959.998.677 40.812.001
Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum 1.139.447.244
Keterangan Dari 13 Landrent Perusahaan dan Royalti 1 Perusahaan Sudah disalurkan oleh KEMENKEU ke Kas Daerah
Tabel 14 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Target Landrent dan Royalti Tahun 2014) No 1
2
Target Tahun 2014 Landrent Royalti (Rp) (Rp) 1.190.364.000 61.193.437.500
Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum 1.726.790.000
Keterangan Dari 13 Landrent Perusahaan dan Royalti 5 Perusahaan Disalurkan oleh KEMENKEU ke Kas Daerah 17
Tabel 15 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2013) No
1
Jenis Bahan Galian Pasir Batu (m3) (m3) 110.600
34.625
Jumlah Produksi (m3)
Pajak
145.225
Jumlah (Rp)
Pasir (Rp)
Batu (Rp)
1.437.000.000
346.250.000
1.783.250.000
Keterangan : Perhitungan Produksi : Jumlah Produksi (m3) x Harga Jual/m3 x Pajak 20% Realisasi Tahun 2013 : Rp. 1.818.388.982 Tabel 16 Data Teknis Sumberdaya Mineral dan Air Tanah (Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2014) No
1
Jenis Bahan Galian Pasir Batu (m3) (m3)
Jumlah Produksi (m3)
Pasir (Rp)
Batu (Rp)
360.000
510.000
1.728.000.000
540.000.000
150.000
Pajak
Jumlah (Rp)
2.268.000.000
Keterangan : Perhitungan Produksi : Jumlah Produksi (m3) x Harga Jual/m3 x Pajak 20% Target Tahun 2014 : Rp. 1.000.000.000 Prediksi Hasil Produksi 2014 : 360.000 Kubik Pajak daerah 20% Rp. 2.268.000.000 Tabel 17 Rekapitulasi Nilai Perolehan Air (NPA) Perusahaan Pengguna Air Tanah di Kabupaten Garut Jumlah Perusahaan
Jumlah Volume (m3)
Jumlah Nilai Perolehan Air (NPA) (Rp)
178
773.785
230.756.186
Dengan perolehan pajak air tanah pada tahun 2012 sebesar Rp. 300.000.000, dan perolehan pada tahun 2013 sebesar Rp. 390.000.000. Untuk Target perolehan pada tahun 2014 direncanakan sebesar Rp. 429.000.000 18
Perkembangan existing pertambangan kabupaten Garut sampai dengan tahun 2013 : 1. Dari 13 IUP mineral logam sebanyak 7 IUP operasi produksi dan 6 IUP eksplorasi 2. Dari
7
IUP
operasi
produksi
belum
malakukan
kegiatan
penambangan, masih dalam tahap konstruksi 3. Tiga belas IUP sudah dinyatakan Clean And Clear (CNC) oleh kementerian ESDM 4. Dengan
terbitnya
peningkatan
nilai
Permen
nomor
tambah
mineral
pemurnian, maka pemerintah
11
tahun
melalui
2012
tentang
pengolahan
dan
menetapkan setiap perusahaan
pertambangan wajib membangun smelter, tidak mengangkut hasil produksi dalam bentuk raw material melalui
jalan darat, tetapi
melalui pelabuhan yang dibangun oleh perusahaan. 1.1.4 Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi. Untuk pemanfaatannya, perlu dilakukan kegiatan penambangan berupa eksplorasi dan eksploitasi guna mentransfer energi panas tersebut ke permukaan dalam wujud uap panas, air panas, atau campuran uap dan air serta unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi. Peraturan Presiden No 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional :
Pasal 2 (1) Kebijakan Energi Nasional bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi
19
Pasal 2 (2) Sasaran Kebijakan Energi Nasional adalah : a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 b. Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTMH) : • Teknologi
relatif
mudah
dapat
dioperasikan
oleh
masyarakat sendiri • Potensi air di Kabupaten Garut berlimpah • Dari 2001-2012 telah dibangun PLTMH sebanyak 17 Unit, Pikohidro 1 Unit • Target ke depan : pembangunan Minihidro (investasi swasta) untuk dijual ke PLN.
20
BIOGAS : • Selain untuk energi rumah tangga, pemanfaatan biogas juga mengurangi pencemaran limbah. • Biogas dapat digunakan untuk memasak, untuk penerangan, generator dan bahan bakar kendaraan. • Sejak 2007 telah diberikan bantuan alat biogas untuk 70 unit Biogas skala individual dan biogas skala komunal. Peningkatan Pendayagunaan Panas Bumi : Tabel 18. Nilai prosentase Kabupaten Garut untuk DBH Tahun 2006 – 2012
No.
2006 s/d
Area
1)
2009
2)
2010
3)
2011
4)
2012
1.
Darajat
95,018%
94,53%
95,1 1%
89,70 %
2.
Kamojang
10,-%
13,91%
24,4 6%
12,94 %
Tabel 19. Realisasi Dana Bagi Hasil SDA Panas Bumi yang telah diterima sampai dengan Tahun 2013
No
Tahun
Penerimaan (Rp)
1
2006 – 2008
41.567.942.886,-
2
2009
39.809.208.188,-
3
2010
18.901.813.054,-
4
2011
32.406.583.387,-
5
2012
65.557.030.347,43,-
6
2013
30.637.972.121,-
TOTAL
228.880.549.983,21
Dari 2001-2012 telah dibangun PLTMH sebanyak 17 Unit, Pikohidro 1 Unit. Sejak 2007 – 2013 telah diberikan bantuan alat biogas untuk 70 unit Biogas skala individual dan biogas skala komunal. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) : Tabel 20. Daftar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah dibangun 2007 sampai dengan 2013 NO
LOKASI
Tahun
KK
KABUPATEN
KECAMATAN
DESA
KAPASI TAS (Wp)
1
2008
Garut
Cihurip
Cisangkal
100
Terpusat(15 kW)
2
2008
Garut
Cisompet
sukamukti
75
50
3
2008
Garut
Cisompet
Margamulya
30
Terpusat(5k W)
4
2009
Garut
Peundeuy
Pangrumusan
60
50
5
2009
Garut
Banjarwangi
Talagajaya
40
50
6
2009
Garut
Banjarwangi
Mulyajaya
50
50
7
2009
Garut
Pamulihan
Panawa
30
50
8
2009
Garut
Singajaya
Sukamulya
30
50
9
2009
Garut
Cihurip
Cihurip
30
50
10
2009
Garut
Pamulihan
Linggarjati
100
50
11
2010
Garut
Pamulihan
Pakenjeng
30
Terpusat ( 5 KW)
12
2011
Garut
Panyindangan
Pakenjeng
250
BCHS
13
2012
Garut
Cikajang
Cikandang
60
Terpusat (15 Kw)
22
Kondisi Eksisting Energi Kelistrikan Di Kabupaten Garut : Jumlah penduduk
: 2.525.483 jiwa
Jumlah Desa
: 421 Desa, 21 Kelurahan
Desa berlistrik
: 421 Desa
Rasio elektrifikasi
: 62,16 %
KK yang sudah mendapat jaringan listrik : 62,16 % KK yang belum mendapat jaringan listrik : 37,84 % Jumlah pelanggan PLN
: 456.310 pelanggan (2013)
Daya tersambung PLN
: 326,50 mva
Konsumsi energi listrik
: 593,8 gwh
Upaya - Upaya Pemerintah Daerah melalui program Lisdes sejak tahun 2008 sampai 2013 telah membangun JTR, IR dan SR secara hibah pada masyarakat pra-KS dan KS sebanyak 2.845 KK dari APBD Kabupaten Garut, dan 11.316 KK dari APBD Provinsi Jawa Barat. Tabel 21. Potensi Panas Bumi di Kabupaten Garut Energy Potensial (MWe)
No
Lokasi
Install PLTP (MWe)
Resources (Sumber Daya)
Reserve (Cadangan)
Specul ative
Hypoth etic
Possible (T’duga)
Total
Pro Proba ven ble (Tb (Mng ukti kin) )
1
Cilayu
-
100
-
-
-
-
100
2
Ciarinem
-
25
-
-
-
-
25
3
G. Papandayan
-
225
-
-
-
-
225
4
G. Guntur Masigit
-
-
70
-
-
70
23
5
Darajat
6
G. Talaga Bodas
TOTAL
271
-
-
-
271
75
-
70
280
350
120
80
-
275
425
620
1045
Tabel 22 Status Potensi Panas Bumi di kabupaten Garut No
Lokas
Kecamatan
Potensi MWe 350
1
Darajat
Pasirwangi
2
Talaga Bodas
Wanaraja dan Karagtengah
275
3
Cilayu
Cisewu
100
4
Ciarinem
Pakenjeng
25
5
Gunung Masigit
Tarogong Kaler
75
6
Gunung Papandayan
Cisurupan
225
7
Kamojang
Saarrang Pasirwangi
dan
300
Tereksploitasi Tereksploitasi 271 MWe oleh Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Eksploitasi/Proses Pembangunan PLTP (bergabung dg Gn. Karaha di Kab. Tasikmalaya) 30 MWe oleh PT. Pertamina Geothermal Energy Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) Survey Pendahuluan 2011 (Rencana) Telah dilelangkan pada tahun 2010 oleh Provinsi Jawa Barat Berada di Kab. Garut dan Kab. Bandung, tereksploitasi 200 MWe oleh PT. Pertamina Geothermal Energy dan direncanakan Pengembangan proyek Unit-5 (30 Mwe) Total project, mulai pemboran sumur tahun 2011 dan COD pada 2013
24
Tabel 23. Potensi dan lokasi PLTMH di kabupaten Garut DEBIT
HEAD
DAYA
(l/s)
(m)
(kW)
400
520
12,4
40
Cihikeu Gede
55
392
10,5
18
T.A. 2005
Cirompang
160
-
-
25,65
Kombongan
T.A. 2006
Cibatarua
165
-
-
158
Linggarjati
T.A. 2007
Irigasi Alam
105
-
-
20
Cipasarangan
T.A. 2007
Cipasarangan
184
-
-
9,26
Cikidang
T.A. 2007
-
150
-
-
9,26
Karihkil
T.A. 2007
Cirompang
138
-
-
19,57
Cimulu
T.A. 2007
Cimulu
12
-
-
2
Ciwarega
T.A. 2008
Cipasarangan
62
0,22
5,5
7,2
Cikubang
T.A. 2009
-
147
-
-
17,8
Neglasari
T.A. 2009
-
247
-
-
35,6
Leuwileksa
T.A. 2009
Cirompang
206
-
-
26,7
Cilopang
T.A. 2009
Cipasarangan
82
7
220
9,4
-
T.A. 2009
-
70
-
-
7
Jati
T.A. 2010
Cipasarangan
90
0,4
7
16,6
Nangewer
T.A. 2011
-
80
-
-
25
NAMA PLTMH
PEMB.
SUNGAI
KK
Gunung Jampang
T.A. 2001
Cirompang
Cihikeu Gede
T.A. 2004
Leuwi Mobil
25
Tabel 24. Investasi PLTMH di kabupaten Garut No
Nama Perusahaan
Lokasi
Daya (MW)
Keterangan
1
2
3
4
5
1
PT. CITA KEMALA MANDIRI
Sungai Cikandang/
4
Persetujuan Penanaman
Direktur, Pribodi Priatama,
Curug Sanghiang Taraje
Modal
BA. MA
Desa Pakenjeng Kec.
No : 570/89/KPM/III/10
Pamulihan Kabupaten
30 Maret 2010
Garut 2
PT. TIRTA GEMAH RIPAH
Sungai Cirompang Desa
Direktur, Ir. Iman Riwanto
Gunamekar Kec.
8
Modal
Bungbulang Kabupaten
No : 570/234/KPM
Garut 3
Persetujuan Penanaman
23 Juni 2010
PT. INTI CIPTA ENERGI
Sungai Cilaki Desa
4
Persetujuan Penanaman
Direktur, Harsya
Sukamaju Kec. Talegong
Modal
Nurhastomo Krisnu Wardono
dan Desa Nyalindung
No : 570/1697/KPM
Kec. Cisewu Kabupaten
20 Juli 2010
Garut 4
PT. CISANGIRI HYDRO
Sungai Cisangiri Desa
Direktur, Achmad Kalla
Mekarwangi Kec. Cihurip
-
Persetujuan Penanaman Modal
Kabupaten Garut
No : 570/1600/KPM 28 Juli 2010
5
PT. SINERGI SOLUSI
Sungai Cilaki dan
4
Persetujuan Penanaman
UTAMA
Cikahuripan Desa Cisewu
Modal
Direktur, Makarsi Soenaryo
Kec. Cisewu Kabupaten
No :
Garut
570/2340/KPM/X/2010 27 Oktober 2010
6
PT. BAHTERA BAYU
Sungai Cibatarua Desa
PERSADA
Girimukti Kec. Pamulihan
4
Persetujuan Penanaman Modal
Direktur, Hani Syarip
Kabupaten Garut
No : 570/2405/KPM/XI/2010 2 November 2010
7
8
PT. CIKAENGAN TIRTA
Sungai Cikaengan Kp.
ENERGI
Cimudungdung dan
4
Modal
Direktur, Ir. H. Hendro
Garung Desa Toblong
No :
Supriyanto
Kec. Peundeuy
570/2466/KPM/XI/2010
Kabupaten Garut
5 November 2010 3
Persetujuan Penanaman
PT. CHIRON ENERGI
Curug Cikawung Dusun
Persetujuan Penanaman
Direktur, Edi H. Sidharta
Curug Punduk Desa Giri
Modal
Mukti Kec. Cisewu
No :
Kabupaten Garut
570/2827/KPM/2010 20 Desember 2010
26
1 9
3
4
5
PT. ARKORA HYDRO
2
Sungai Cibatarua Dusun
6
Persetujuan Penanaman
Direktur, Aldo Henry Artoko
Cikopo Desa Panawa
Modal
Kec. Pamulihan
No :
Kabupaten Garut
570/2838/KPM/XII/2010 22 Desember 2010
10
PT. REPUBLIKA MANDIRI
Sungai Cikandang Desa
ENERGI
Jatiwangi Kp.
4
Persetujuan Penanaman Modal
Direktur, Achmad Kalla
Sindangratu Kec.
No : 570/324/KPM
Pakenjeng Kabupaten
17 Pebruari 2011
Garut 11
PT. TIRTA ENERGINDO
Sungai Cibatarua Desa
Direktur, Agus Rusyadi
Pakenjeng Kec.
6
Modal
Pamulihan Kabupaten
No : 570/775/KPM
Garut 12
PT. CHIRON ENERGI
Desa Najaten Kec.
Direktur, Edi H. Sidharta
Cibalong Kabupaten
Persetujuan Penanaman
19 April 2011 3
Belum di proses
4
Persetujuan Penanaman
Garut 13
PT. SAKSAMA CIPTA DAYA
Sungai Cibatarua /
Direktur, Ir. Sri Taryanto
Sungai Cikandang Dusun
Modal
Legog Desa Pasirgaru
No : 570/929/KPM
Kec. Pamulihan
9 Mei 2011
Kabupaten Garut 14
PT. ALSERA ENERGI
Sungai Cikaengan Desa
Direktur, Ahmad Zaky
Peundeuy Kec.
4
Persetujuan Penanaman Modal
Peundeuy
No : 570/1246/KPM 20 Juni 2011
15
16
PT. SARANA JASA ENERGI
Sungai Cikandang Desa
4
Direktur, Anwar Saebe
Depok dan Pasirlangu
Modal
Kec. Pakenjeng
No : 570/1012/KPM
Kabupaten Garut
19 Mei 2011 6
Persetujuan Penanaman
PT. ARKORA HYDRO
Sungai Cibatarua Dusun
Direktur, Aldo Henry Artoko
Cikopo Desa Panawa
Persetujuan Penanaman Modal
Kec. Pamulihan
No :
Kabupaten Garut
570/1366/KPM/2011 Tgl. 4 Juli 2011
27
1 17
2
3
PT. GEMA ENERGY
Sungai Cilayu, Samudra
Direntur Fikri
4
5
6
Persetujuan Penanaman
Jaya Desa Caringin
Modal
Kecamatan Caringin
No : 570/280/KPM/2012 Tgl. 3 Pebruari 2012
18
PT. PUTRA KARYA CAHAYA
Sungai Ciarinem Desa
TERANG
Talagawangi Kec.
3
Persetujuan Penanaman Modal
Direktur Bangbang
Pakenjeng
No : 570/280/KPM/2012 Tgl.27 Pebruari 2012
19
PT. NALURI ENERGI UTAMA
Sungai Cisanggiri Desa
6
Persetujuan Penanaman
Mekarwangi, Desa
Modal
Jayamukti Kec. Cihurip
No : 570/280/KPM/2012
Desa Jatisari Kec.
Tgl.29 Pebruari 2012
Cisompet 20
PT. TOBLONG HYDRO
Sungai Cikaengan Desa
POWER
Toblong Kec. Peundeuy
-
Persetujuan Penanaman Modal No.570/848/KPM 30 Maret 2012
1.2 Landasan Hukum Dalam melaksanakan program, kegiatan dan pekerjaan Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan merunut kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk dijadikan landasan, terdiri dari : 1. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air 2. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009, tentang Mineral dan Batubara 3. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi 4. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi 5. Undang Undang RI No. 30 Tahun 2007 tentang Energi 6. Undang
Undang
RI
No.
30
Tahun
2009
tentang
Ketenagalistrikan 28
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi 8. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi 9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010, Tentang Wilayah Pertambangan 10. Peraturan
Pemerintah
Nomor
55
Tahun
2010
Tentang
Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pertambangan 11. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca tambang 12. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Kewajiban dan Larangan Pegawai Negeri Sipil 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Kegiatan
Usaha
Pertambangan
Mineral
dan
Batubara 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai 15. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 16. Peraturan Pemerintah
No. 62 Tahun 2012 tentang Jasa
Penunjang Ketenagalistrikan 17. Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 18. Permen ESDM Nomor 12 tahun 2011, tentang penetapan Wilayah Usaha Pertambangan 19. Permen ESDM Nomor 11 Tentang Perubahan atas Permen nomor 7 tahun 2012, tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian 20. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 12 tahun 2008 tentang Irigasi 21. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 26 tahun 2011 tentang Mineral dan Batubara 29
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut Tahun 2014 – 2019, adalah sebagai langkah dan upaya mengarahkan seluruh dimensi dan potensi serta kekuatan Dinas melalui pendekatan pembangunan
infrastruktur
sektor
sumberdaya
air
dan
pertambangan, melalui pelayanan umum yang prima dan partisipatif. Pendekatan dimaksud adalah menciptakan dan meningkatkan pelayanan umum berdasarkan potensi dan kekuatan sumberdaya internal dan peluang yang dimiliki untuk merangsang tumbuhnya minat dan partisipasi dari faktor eksternal melalui keseimbangan tersedianya sumber dan terwujudnya daya untuk pemenuhan kebutuhan. Guna memudahkan dalam penelaahan RENCANA STRATEGIS, berikut disampaikan pendekatan pemahaman mengenai : VISI
:
Adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.
MISI
:
Adalah
sesuatu
yang
harus
diemban
atau
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sesuai VISI yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan MISI tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansi Pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang akan datang.
30
TUJUAN
:
Merupakan penjabaran dari pernyataan MISI. Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) s/d 5 (lima) tahun.
SASARAN
:
Merupakan penjabaran dari tujuan secara teratur dan terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam
jangka
waktu
tahunan,
semesteran,
triwulan atau bulanan.
1.4
Sistematika Penulisan Renstra Adapun sistematika penulisan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Rencana Kerja Perangkat Dinas adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, pengertian dan ruang lingkup pembahasan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Menggambarkan
masing-masing
struktur organisasi, sumberdaya,
tugas,
fungsi
dan
kinerja pelayanan,
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.
31
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat rumusan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan VISI dan MISI serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaahan rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan penentuan isu-isu
strategis
serta
berbagai
pemikiran
secara
konseptual, analisis dan holistik tentang langkah-langkah dalam
mencapai
tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan. BAB IV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP Berisi mengenai saripati dari seluruh uraian dalam babbab sebelumnya, disertai dengan harapan-harapan dalam mengimplementasikan
Rencana
Stategis
DINAS
SUMBERDAYA AIR DAN PERTAMBANGAN Kabupaten Garut Tahun 2014 – 2019.
32
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten
Garut
merupakan
bentuk
atau
gambaran
dari
serangkaian perencanaan, pengukuran dan analisis serta target pencapaian untuk beberapa tahun yang akan datang sebagai gambaran Visi dan Misi selama lima tahun kedepan 2014 – 2019. Visi dan Misi, selama berlangsungnya periode pemerintahan daerah secara regenerasi harus disosialisasikan disertai evaluatif kepada semua aparatur yang ada didalamnya, karena persamaan persepsi
dan
kesamaan
pola
pikir
akan
menjadikan
terinternalisasinya nilai – nilai yang disepakati bersama dan mengikat setiap subyek stakholders. Demikian Dokumen Rencana Strategis Dinas Sumberdaya Air dan
Pertambangan
berlandaskan
Kabupaten
ketetapan
dan
Garut, peraturan
yang
dapat
yang
disusun
diberlakukan,
disamping tanggungjawab moral yang merupakan indikator utama dalam melaksanakan amanah yang dapat dimanifestasikan dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian program untuk 5 (lima) tahun kedepan. Garut,
April 2014
Dinas Sumberdaya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut Kepala
Drs. H. UU Saepudin.,ST.M.Si NIP 19611203 198603 1 007 Renstra SDAP 2014 - 2019
113
Renstra SDAP 2014 - 2019
114