BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Gedung kampus merupakan salah satu kontruksi gedung negara yang
termasuk dalam kategori bangunan tidak sederhana. Adanya kebijakan pemerintah terkait otonomi daerah menyebabkan
diperlukan pemerataan segala bidang
pembangunan termasuk kesetaraan pendidikan tinggi. Terlebih pemerintah telah mengalokasikan dana APBN sebesar 20% dalam sektor pendidikan. Salah satu peruntukkan dari alokasi dana `tersebut adalah digunakan untuk pembangunan gedung kampus
baru
guna memfasilitasi
dan menanggulangi
semakin
bertambahnya mahasiswa akibat minat dan kesadaran masyarakat akan pendidikan tinggi yang semakin meningkat. Perencanaan yang matang disertai adanya dana yang cukup, tentu menjadi suatu pertimbangan yang penting di saat universitas akan membangun gedung kampus baru. Walaupun pada saat itu data yang dimiliki sangat minim dan belum memiliki desain serta detail lengkap, namun tetap diperlukan adanya suatu prakiraan biaya sehingga dapat diambil suatu keputusan terkait keberlangsungan pembangunan gedung tersebut. Prakiraan biaya pada umumnya diperlukan pada tahap persiapan dari suatu proyek yang diperinci lebih lanjut menjadi tahap konseptual dan tahap perencanaan & pemantapan. Prakiraan biaya secara kasar pada tahap konseptual disebut pula sebagai PBP (Prakiraan Biaya Pendahuluan) yang berguna untuk mengkaji kelayakan ekonomi dan finansial, menentukan urutan prioritas dari beberapa proyek, serta menentukan kelanjutan suatu proyek; Sedangkan prakiraan biaya pada tahap perencanaan & pemantapan disebut sebagai ABP (Anggaran Biaya Proyek) yang akan digunakan sebagai referensi dalam usaha mendapatkan dana proyek dan juga sebagai anggaran pengendalian pada tahap implementasi fisik sebelum anggaran biaya definitif /ABD diselesaikan.
1
2
Berbagai metode untuk membantu perhitungan prakiraan biaya telah diperkenalkan, salah satunya metode regresi linier. Namun fakta mengatakan bahwa kesalahan pada perhitungan prakiraan biaya tahap awal belum berkurang (Sodikov, 2005). Hal ini dikarenakan selain detail proyek yang belum terdefinisi secara jelas, juga karena faktor-faktor kualitatif yang dapat memengaruhi persamaan, sehingga keakurasian belum tercapai. Keakurasian dalam prakiraan biaya bergantung kepada informasi terbaru. Salah satu faktor yang dirasa memengaruhi harga prakiraan biaya suatu gedung adalah nilai IHPB konstruksi/bahan bangunan. IHPB konstruksi/bahan bangunan tersebut dapat menggambarkan tingkat harga bahan bangunan yang merupakan salah satu komponen dari biaya pembangunan suatu gedung. Besaran nilai IHPB konstruksi/bahan bangunan dikatakan dapat memengaruhi ekspektasi pergerakan harga di masa depan dan dapat dijadikan sebagai salah satu faktor penting untuk melakukan perhitungan prakiraan biaya konstruksi termasuk gedung kampus. Minimnya data, keterbatasan waktu, dan kekurangan sumber daya yang paham mengenai perhitungan prakiraan harga konstruksi merupakan masalah utama. Oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan pada faktor yang memiliki korelasi erat terhadap biaya pembangunan gedung kampus selain faktor IHPB yang khususnya tersedia pada tahap persiapan, sehingga dapat tercipta suatu metode perhitungan prakiraan biaya menggunakan metode ANN yang lebih akurat. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah : a.
Faktor apa saja yang berpengaruh pada biaya pembangunan gedung kampus selain faktor IHPB?
b.
Bagaimana membuat rumus empiris dari faktor tersebut, yang dapat memprakirakan harga pembangunan gedung kampus?
3
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap biaya pembangunan gedung kampus selain IHPB;
b.
Membuat
rumus
empiris
yang dapat
memprakirakan
biaya
pembangunan gedung kampus pada tahap konseptual (Prakiraan Biaya pendahuluan) dengan metode ANN; c.
Membuat
rumus
empiris
yang
dapat
memprakirakan
biaya
pembangunan gedung kampus pada tahap perencanaan & pemantapan (Anggaran Biaya Proyek) dengan metode ANN; dan d.
Membuat rumus empiris yang dapat memprakirakan harga pekerjaan struktur dan harga pekerjaan arsitektur dengan metode ANN.
1.4
Manfaat Penelitian Ke depannya diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai
berikut : a.
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum terkait penggunaan
metode
ANN
dalam
melakukan
prakiraan
biaya
pembangunan gedung kampus ; b.
Memberikan gambaran tentang faktor yang berhubungan dalam prakiraan biaya pembangunan gedung kampus;
c.
Sebagai bahan pembanding terhadap prakiraan biaya gedung kampus yang akan dibangun; dan
d.
Dapat melakukan prakiraan harga gedung kampus untuk beberapa tahun yang akan datang.
1.5
Batasan Penelitian Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini agar
penelitian lebih terarah dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan adalah sebagai berikut:
4
a.
Data gedung kampus yang diolah adalah data pembangunan gedung kampus yang telah dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada berlokasi di Yogyakarta ;
b.
Tahap persiapan yang dimaksud terdiri dari tahap konseptual dan tahap perencanaan & pemantapan;
c.
Faktor biaya persiapan konstruksi yang dimaksud di sini adalah faktor biaya dari bentuk fisik bangunan (total biaya konstruksi di luar biaya pembebasan lahan, perhitungan harga tanah, pemeliharaan, perbaikan gedung dan finansial lainnya, dan lain-lain);
d.
Prakiraan harga yang dimaksud adalah untuk prakiraan tahap persiapan;
e.
Faktor awal yang digunakan adalah faktor yang memberikan pengaruh langsung terhadap biaya konstruksi yang diambil berdasarkan penelitian terdahulu terkait prakiraan biaya konstruksi gedung yaitu terdiri dari 11 faktor awal antara lain lokasi, tipe pondasi, luas bangunan, tinggi bangunan, floor to floor, jumlah tingkat bangunan, struktur atap, bentang kolom rata-rata, volume basement, IHPB pada tahun pembangunan, dan finishing grade;
f.
Output yang dihasilkan terdiri dari 3 yaitu harga total kontrak, harga pekerjaan struktur dan harga pekerjaan arsitektur;
g.
Rentang prosentase pekerjaan struktur untuk data proyek sampel adalah sebesar 25,61% - 58,12%; rentang prosentase pekerjaan arsitektur untuk data proyek sampel adalah sebesar 30,14% - 48,13%; dan rentang prosentase pekerjaan ME untuk data proyek sampel adalah sebesar 4,96% - 35,78%.
h.
Harga kontrak yang digunakan sebagai output merupakan hasil dari pelelangan pengadaan yang kompetitif dan dianggap mewakili terhadap komponen harga pembangunan gedung tersebut; dan
i.
Perangkat lunak yang digunakan dalam analisis adalah MATLAB dengan model Artificial Neural Network menggunakan skema backpropagation.
5
1.6
Keaslian Penelitian Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait antara lain dilakukan oleh
Wijiyanto (2012), Peramalan Nilai Kontrak Konstruksi PT ‘X” dengan Menggunakan Pendekatan Regresi Time Series dan ANFIS. Kesturi (2012) Estimasi Biaya Tahap Konseptual pada Konstruksi Gedung Perkantoran dengan Metode ANN. Roring (2014),
Model Prakiraan Biaya Tahap Konseptual
Konstruksi Bangunan Gedung dengan Metode Parametrik (Studi Kasus pada Banguan Gedung Publik di Wilayah Kota Manado dan Kabupaten/Kota Sekitarnya). Aptiyasa (2014), Cost Model Prakiraan Konseptual untuk Bangunan Gedung Rumah Sakit. Mučenski (2013), Estimation of Recycling Capacity of Multi-storey Building Structures Using ANN. Roxas (2014), An Artificial Neural Network Aproach to Structural Cost Estimation in Philippines. Kim (2004), Comparison of Construction Cost Estimating Models based on Regression Analysis, Neural Networks, and Case-based Reasoning. Elsawy (2011), A Neural Network Model for
Construction Projects Site Overhead Cost Estimating in
Egypt . Oleh karena itu penelitian tentang Prakiraan Harga pada Gedung Kampus dengan Menggunakan Pemodelan Artificial Neural Network (ANN) (Studi Kasus: Gedung UGM) ini bersifat asli.