BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia pada 5tahun ini mengalami peningkatan yang sangat pesat, baik untuk kendaraan beroda dua atau beroda empat. Kepemilikan kendaraan yang relatif mudah serta pajak kendaraan bermotor yang murah menjadi alasan banyaknya kendaraan bermotor yang dimiliki oleh warga Indonesia. Yogyakarta sebagai salah satu provinsi Indonesia yang dikenal sebagai kota pelajar ikut terkena imbas dari perkembangan luar biasa dari jumlah kendaraan bermotor khususnya kendaraan bermotor roda empat.
Gambar 1.1 Jumlah Kendaraan Penumpang di DIY tahun 2012 (BPS DIY) Namun demikian, banyak dari kendaraan roda empat tersebut memiliki harga yang mahal sehingga belum bisa dinikmati oleh semua orang atau hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Pemerintah melalui Perpu no 41
1
2
tahun 2013 mengenai kendaraan murah ramah lingkungan telah menentukan kriteria mobil murah dan Low Cost Green Car termasuk dengan jenis BBM yang harus dikonsumsi, tapi kebanyakan kendaraan murah tersebut masih berharga diatas 70 juta yang sebenarnya ditargetkan berada di pasar otomotif Indonesia pada kisaran harga 40 hingga 60 juta. Daihatsu, sebagai salah satu produsen kendaraan yang besar di Indonesia juga mengeluarkan mobil murah yang diberi merek Ayla. Namun, Ayla dengan tipe terendah sekalipun terhitung masih terlalu mahal dan belum sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Daihatsu Ayla tipe D dengan transmisi manual masih berada pada kisaran harga 77 juta pada bulan November 2014 (www.toyotaagya-daihatsuayla.com, November 2014). Dengan posisi harga yang masih berada diatas 70 juta tersebut, memang tidak bisa disesuaikan dengan nama yang diberikan yaitu mobil murah ( Low Cost) karena posisi harganya yang terlalu tinggi, sedangkan target harga yang diharapkan masyarakat pada kisaran 40-60 juta. Namun hal ini mampu diakomodir oleh sebuah perusahaan otomotif dari India bernama TATA. TATA Motors Companymerupakan salah satu perusahaan ototomitf terbesar yang berada di India yang juga bergerak dibidang desain otomotif. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1945 ini bekerja sama dengan berbagai negara dalam pengembangan mobil nasionalnya. Pada tahun 1998, TATA Motors Company berhasilkan membuat mobil penumpang pertama yang diberi nama Indica dan hingga kini terus berkembang sebagai kendaraan umum di India. Selain menghasilkan Indica, Tata Motors Company juga mengembangkan kelas mobil murah yang benar-benar menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat urban India dan jalanan yang sempit. Produk keluaran Tata Motors Company tersebut diberi nama TATA Nano yang direncakan akan memasuki pasar otomotif Indonesia
3
Gambar 1.2 Mobil TATA
TATA Nano bahkan sudah mengelurakan seri terbaru yang dinamakan TATA Nano Twist, versi terbaru Nano ini diberi harga sekitar 46,7 juta rupiah (www.otosia.com, November 2014). Produk kendaraan mobil murah dalam negeri sebernarnya terhitung cukup banyak, seperti misalnya mobil GEA yang merupakan buatan perusahaan BUMN PT Inka, kemudian mobil komodo yang akan dijadikan sebagai mobil untuk keperluan offroad dan jelajah lapangan dengan mesin yang relatif kecil dan body yang ringan sehingga menghemat konsumsi bahan bakar dan yang cukup terkenal yaitu mobil TAWON. TAWON adalah mobil nasional yang diproyeksikan sebagai angkutan desa yang dikhusukan untuk mengangkut barang-barang dari dan atau menuju pasar yang berada di wilayah Sulawesi sana. Sedangkan penelitian terbaru mengenai mobil murah dilakukan oleh Sundoro (2014), yang membuat spesifikasi dasar dari mobil hasil pengembangan dari sepeda motor roda 3. Hasil penelitian tersebut merupakan bentuk chasis kendaraan serta konfigurasi tempat duduk, dan belum memiliki body kendaraannya. Metode perancangan dalam produk desain ada bermacam-macam, salah satunya adalah metode Kansei yang dikembangkan oleh Profesor Nagamachi pada tahun 1970. Metode ini bertujuan untuk menangkap impresi yang muncul dari seseorng saat melihat suatu produk atau barang. Menurut Yao (2011), perancangan body kendaraan sangat penting karena bentuk body kendaraan sangat mempengaruhi impresi yang muncul dari calon konsumen produk tersebut.
4
Sedangkan menurut Wang (2007), terdapat beberapa bagian penting pada body kendaraan yang mempengaruhi impresi konsumen yaitu bagian depan (lampu,bemper), belakang (lampu,bemper), bagian samping dan atap kendaraan. Selain metode Kansei, salah satu metode yang sering digunakan dalam proses desain produk adalah metode Quality Function Deployment yang dikembangkan Profesor Yuji Akao. Metode ini bertujuan untuk menangkap suara konsumen (voice of customer) yang kemudian akan ditranslasikan menjadi sebuah bagan needs dan metric dalam proses House of Quality. Selain memperhatikan unsur estetika, dalam perancangan produk juga harus menangkap apa yang diinginkan konsumen sehingga produk yang dibuat bisa diterima oleh masyarakat. Keberadaan body mobil kendaraan menjadi penting karena selain funsginya sebagai pelindung penumpang, jumlah benda yang terpasang pada body kendaraan dapat menentukan berapa biaya yang dibebankan kepada mobil tersebut, dan untuk kendaraan LCGC sebisa mungkin menekan biaya yang tidak diperlukan agar dapat menjadi mobil murah yang dapat diterima masyarakat sesuai yang diinginkan dan yang tertulis pada peraturan pemerintah mengenai program mobil murah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin merancang body kendaraan untuk kendaraan LCGC yang menarik minat konsumen dengan menggunakan metode Kansei sebagai penangkap impresi konsumen, serta dikolaborasikan dengan metode Quality Function Deployment untuk mencari needs apa yang dibutuhkan dalam merancang body kendaraan.
1.2 Rumusan Masalah Permasalahaan pada penelitian ini yaitu adalah bagaimana merancang body kendaraan LCGC pengembangan sepeda motor roda tiga menjadi kendaraan roda empat menggunakan metode Kansei Engineering dan Quality Function Deployment..
5
1.3 Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi dan batasan masalah yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah : 1. Masalah yang akan diamati pada penelitian ini hanya pada pengembangan body kendaraan atau bagian eksterior kendaraan. 2. Pengembangan interior kendaraan bukan merupakan scope penelitian dan merupakan batasan dari penelitian ini. 3. Responden untuk penelitian ini merupakan orang yang berdomisili di Yogyakarta. 4. Ukuran chasis kendaraan
berdasarkan pada penelitian terdahulu yang
sudah dilakukan mengacu pada ukuran kendaraan roda tiga yang akan dikembangkan menjadi sebuah kendaraan roda empat. 5. Dimensi body kendaraan didapat berdasarkan pada ukuran chasis yang sudah dilakukan dalam penelitian terdahulu. 6. Pembuatan jumlah desain konsep desain body terbatas pada dana penelitian.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Merancang body LCGC dengan berdasar pada spesifikasi dan batasan penelitian terdahulu mengenai perancangan chasis dan konfigurasi tempat duduk pengembangan sepeda motor roda tiga. 2. Membuat desain kendaraan yang sesuai needs konsumen dengan metode Kansei dan Quality Function Deployment.
6
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari perancangan body pada kendaraan menggunakan metode Kansei Engineeringdan QFD adalah mengetahui bentuk body bagian kendaraan yang diinginkan oleh konsumen pengguna kendaraan roda 4 serta menambahkan unsur estetika dalam pengembangan body kendaraan.