BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto merupakan salah satu bagian dari pembangunan jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol SurabayaMojokerto memiliki panjang 36,27 km yang akan menghubungkan Kota Surabaya, yang dimulai dari Bundaran Waru ke Kota Mojokerto. Jalan tol ini melewati 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, dan Kota Mojokerto. Tujuan pembangunan jalan tol SurabayaMojokerto ini diharapkan beban overload di jalan arteri
Surabaya-
Mojokerto akan berkurang sehingga akan mengurangi kemacetan dan akan menghemat waktu para pengguna jalan dengan jaringan transportasi yang lebih efisien dan aksesibel. Proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto dibagi atas 5 (lima) seksi yaitu: Seksi IA (Waru-Sepanjang) dengan 2,3 km, Seksi IB (Sepanjang-WRR) dengan 4,3 km, Seksi II (WRR-Driyorejo) dengan 5,07 km, Seksi III (Driyorejo-Krian) dengan 6,10 km, dan Seksi IV (Krian-Mojokerto) dengan 18,5 km. Pembangunan jalan tol khususnya pada seksi IV (Krian-Mojokerto), akan melalui banyak desa dan memotong jalur transportasi antar desa tersebut, sehingga perlu adanya bangunan pendukung yang di bangun melintang pada jalan tol untuk menghubungkan antar desa maupun antar kelurahan di sepanjang jalan tol guna mempermudah akses transportasi warga. Bangunan pendukung tersebut diantaranya box culvert, box pedestrian, dan jembatan. Terdapat
berbagai
macam
perencanaan
yang
digunakan
untuk
membangun bangunan pendukung tersebut. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keadaan lingkungan sekitar (kanan-kiri jalan tol), perbedaan kontur tanah, beban yang akan bekerja pada bangunan pendukung, serta efisiensi biaya. Pembangunan jembatan dipilih karena beberapa hal, diantaranya jika jalan yang sudah ada tersebut digunakan sebagai jalur utama transportasi untuk truk-truk besar, melewati sungai besar dimana arus sungainya tidak dapat dialihkan, dan 1
jika pembangunannya akan lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan membangun box pedestrian. Terdapat beberapa jembatan yang dibangun pada Seksi IV, diantaranya Jembatan Kali Surabaya, Jembatan Kali Pagerluyung, Jembatan Kali Marmoyo, Jembatan Kali Sidoduwe, Jembatan Sidorejo, Jembatan Sumber Waru, dan Jembatan Overpass Pedagangan. Secara umum, pembangunan jembatan mempunyai item pekerjaan yang saling berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya yaitu pekerjaan pondasi, pekerjaan footing, pekerjaan kolom dan pier head, pekerjaan erection girder, pekerjaan diafragma dan plat lantai, serta pekerjaan flexiblepavement. Peran pondasi pada pembangunan struktur awal pada jembatan menjadi sangat penting karena pemilihan jenis pondasi yang sesuai akan memperlancar proses pekerjaan jembatan tersebut, sehingga diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik tidak hanya merencanakan dari segi teknis, tetapi banyak faktor yang perlu diperhatikan dan ditinjau kembali agar perencanaan jenis pondasi yang akan digunakan tersebut dapat direncanakan secara optimal dan efisien. Pemilihan metode pelaksanaan pekerjaan pondasi yang mudah dilakukan di lapangan akan mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada pekerjaan pondasi tersebut, sehingga “pemilihan penggunaan jenis pondasi berdasarkan mutu pekerjaan, metode pelaksanaan, durasi pekerjaan, dan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut menjadi sangat penting diperhatikan” guna mendapatkan perencanaan yang baik, optimal dan efisien. Laporan ini akan membahas tentang perbandingan penggunaan pondasi tiang pancang (spun pile) dan pondasi bore pile dengan mutu yang sama dari segi metode pelaksanaan, durasi pekerjaan, dan biaya yang dikeluarkan.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah-masalah yang akan dibahas adalah : 1)
Perbandingan mutu yang digunakan antara pondasi tiang pancang (spun pile) dan pondasi bore pile pada Abutment 2 Sumber Waru. 2
2)
Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang (spun pile) dan pondasi bore pile pada Abutment 2 Sumber Waru.
3)
Perbandingan durasi penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pondasi pondasi tiang pancang (spun pile) dan pondasi bore pile.
4)
Perbandingan biaya yang yang dikeluarkan pada Abutment 2 Sumber Waru.
5)
Kendala yang dijumpai pada proses pekerjaan pondasi dengan tiang pancang (spun pile) maupun pondasi bore pile pada Abutment 2 Sumber Waru.
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibatasi adalah : 1)
Perhitungan daya dukung kedua pondasi berdasarkan data Nilai SPT menggunakan perencanaan Bridge Management System.
2)
Metode pelaksanaan yang dibandingkan adalah metode pelaksanaan tiang pancang (spun pile) dan metode pelaksanaan bore pile pada Abutment 2 Sumber Waru.
3)
Perhitungan durasi pekerjaan menggunakan perhitungan real di lapangan dan menganalisa dari pelaksanaan pekerjaan pondasi sebelumnya.
4)
Perhitungan biaya menggunakan harga satuan.
1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai diantaranya : 1)
Menghitung perbandingan mutu pondasi dari daya dukung kelompok tiang pondasi tiang pancang maupun pondasi bore pile.
2)
Membandingkan metode pelaksanaan dan durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan pondasi tiang pancang (spun pile) maupun pondasi bore pile.
3)
Membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk pondasi tiang pancang maupun pondasi bore pile. 3
4)
Menganalisa pemilihan pondasi yang paling tepat digunakan pada Jembatan Sumber Waru.
5)
Menentukan kendala yang terjadi pada pekerjaan pondasi Jembatan Sumber Waru.
1.5 Manfaat Adapun manfaat dari penulisan laporan ini : 1) Bermanfaat bagi perencana maupun kontraktor sebagai kajian dalam melaksanakan pekerjaan pondasi khususnya konstruksi jalan untuk tempat dengan permasalahan yang hampir sama. 2) Bermanfaat bagi penyusun sebagai pemanfaatan ilmu selama penyusunan laporan dan sebagai tambahan ilmu pengetahuan. 3) Sebagai sumber bacaan maupun referensi bagi pembaca lainnya.
1.6 Sistematika Penulisan Penulisan laporan magang dengan judul “Analisis Perbandingan Pondasi Tiang Pancang (Spun Pile) dan Bore Pile dengan Mutu Sama dari Segi Metode Kerja, Waktu, dan Biaya pada Jembatan Sumber Waru” meliputi bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan dibahas teori-teori untuk menyelesaikan pemasalahan yang ada yang mencakup rumus-rumus yang digunakan dan asumsi-asumsi yang dipakai.
4
BAB III MANAJEMEN/ORGANISASI INSTANSI/PROYEK Bab ini berisi uraian singkat profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi atau manajemen pada instansi tempat magang, serta data-data teknis proyek.
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas mengenai perencanaan tiang pancang dan tiang bore pile, metode pelaksanaan pekerjaan tiang pancang (spun pile) dan bore pile, perhitungan volume dan produktivitas alat, analisis biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut serta kendala-kendala yang dijumpai pada proses pembangunan Jembatan Sumber Waru tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan.
5