xvi
MAT
: Motion Analysis Tools
P1
: 1 Persentil
P2,5
: 2,5 Persentil
P5
: 5 Persentil
P10
: 10 Persentil
P50
: 50 Persentil
P90
: 90 Persentil
P95
: 95 Persentil
P97,5
: 97,5 Persentil
P99
: 99 Persentil
Sig.
: Signifikansi
TB
: Tinggi Badan (cm)
k
: Banyak kelas interval
c
: Panjang kelas interval
n
: Jumlah data
xmax
: Data terbesar
xmin
: Data terkecil
α
: Level signifikansi
OWAS
: Ovako Working Posture Analysis System
WMSD
: Work Musculoskeletal Disorder
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Sekolah dasar merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal di
Indonesia. Adapun sarana terpenting yang mendukung kegiatan belajar murid sekolah dasar adalah buku pelajaran. Murid sekolah dasar diwajibkan untuk membawa buku pelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran yang diberikan oleh sekolah. Buku pelajaran yang harus dibawa oleh murid sekolah dasar sekarang ini cukup banyak dan tebal. Adanya kewajiban membawa buku pelajaran dengan jumlah yang cukup banyak dan tebal tersebut malah dapat menjadi beban ketika membawanya (Suryani, 2003). Kebutuhan murid sekolah dasar sekarang berbeda terlihat dari panjangnya jam pelajaran dalam satu hari di sekolah serta jumlah buku yang harus dibawa dalam satu hari. Bertambah panjangnya jam pelajaran membuat bertambah pula barang yang harus dimasukkan kedalam tas sekolah setiap hari. Buku pelajaran tidak cukup hanya satu buku paket dan satu buku tulis untuk satu mata pelajaran. Kini, untuk satu mata pelajaran setidaknya ada empat buku yaitu buku paket, LKS, buku catatan, dan buku tugas. Selain buku pelajaran yang dibawa, tempat pensil, botol minuman, dan kotak makan yang dibawa juga semakin membuat bertambah barang yang harus dimasukkan kedalam tas sekolah. Terdapat berbagai macam jenis tas sekolah yang dapat digunakan untuk membawa buku pelajaran dan peralatan lainnya yaitu tas ransel, tas koper dan tas selempang. Tas ransel merupakan jenis tas punggung yang banyak digunakan oleh murid sekolah dasar. Hal ini terjadi karena tas ransel memiliki ukuran yang besar untuk menampung beban yang harus dibawa, dan terbuat dari bahan yang kuat. Penyebab nyeri punggung dapat dikarenakan penggunaan tas ransel. Penggunaan tas ransel yang tidak sesuai dengan standar seperti faktor berat beban dapat mengakibatkan nyeri punggung pada murid sekolah dasar. Penelitian Iyer (1999) terhadap pelajar Houston di Texas menunjukan sekitar 60% pelajar
1
2
mengeluh nyeri akibat penggunaan tas ransel. Penelitian lain yang dilakukan Ibrahim (2012), menemukan bahwa ada hubungan yang kuat antara berat tas dengan back pain. Grimmer dan Williams (2000) menemukan bahwa anak-anak yang membawa tas sekolah dengan beban yang lebih berat akan mengalami lower back pain, sedangkan anak-anak yang membawa tas sekolah dengan beban yang lebih ringan tidak mengalami lower back pain. Berat tas sekolah pada saat digunakan, sebaiknya disesuaikan dengan kekuatan murid sekolah dasar sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dari cedera tulang punggung bagian bawah yaitu pada posisi Lumbar 5/Spinal 1 (L5/S1). Titik ruas tulang belakang (L5/S1) merupakan titik yang sangat rawan. Pada titik tersebut terdapat disk (selaput yang berisi cairan) yang berfungsi untuk meredam pergerakan antar ruas lumbar ke-5 dan sacrum ke-1. Jika tekanan melebihi batasan maksimum maka akan mengakibatkan pecahnya disk sehingga akan mengalami lumpuh (Muslimah et al., 2009). Jika hal tersebut tidak diperhatikan maka dapat menimbulkan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh seperti bahu, leher, punggung dan bila dibiarkan terus menerus akan memungkinkan terjadinya cedera tulang punggung bagian bawah. Denyut nadi normal merupakan tanda kesehatan tubuh yang baik secara keseluruhan. Denyut nadi digunakan untuk memantau dan mendeteksi kondisi medis pada manusia. Denyut nadi pada manusia, bersama dengan suhu tubuh, tingkat respirasi, dan tekanan darah merupakan tanda dari kesehatan seseorang. Denyut nadi yang lebih cepat dari denyut nadi normal dapat menjadi indikator adanya resiko penurunan kesehatan. Saat tubuh melakukan kerja fisik dan terjadi pembebanan, akan mengakibatkan berubahnya kecepatan denyut nadi. Berdasarkan literatur saat ini, batas beban yang diizinkan pada saat membawa beban di punggung yaitu tidak lebih dari 10%-15% dari berat badan (Ibrahim, 2012). Sementara hasil dari penelitian-penelitian di beberapa negara telah direkomendasikan bahwa berat tas sekolah tidak melebihi 10% dari berat tubuh murid sekolah (Legiran, 2010). Penelitian Puspasari et al. (2013) menemukan bahwa berdasarkan nilai Ovako Working Posture Analysis System
3
(OWAS) didapatkan hasil bahwa beban maksimum yang seharusnya dibawa oleh anak-anak yaitu sebesar kurang dari 10% berat badan karena tergolong normal sehingga resiko work musculoskeletal disorder (WMSD) dapat dicegah, selain itu juga dapat meningkatkan kenyamanan bagi anak. Penelitian Legiran (2010) menemukan bahwa tas punggung lebih banyak dipakai anak sekolah dasar dengan berat tas yang lebih dari 10% dari berat badan cukup tinggi yaitu sebesar 20,5%. Dalam usaha meminimasi kemungkinan keluhan murid sekolah dasar akibat membawa beban dengan tas ransel maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai hubungan berat tas terhadap denyut nadi dan gaya tekan di L5/S1 pada murid sekolah dasar. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu berdasarkan aspek fisiologi dan biomekanika. Penelitian ini mengambil studi kasus di SDIT Salman Al-Farisi 2 Sleman Yogyakarta.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan analisis terhadap
berat tas ransel yang digunakan murid sekolah dasar. Sehingga dirumuskan permasalahan penelitian yaitu hubungan berat tas terhadap denyut nadi dan gaya tekan di L5/S1 murid SDIT Salman Al-Farisi 2 Sleman Yogyakarta. Hal ini dapat dianalisis dengan berdasarkan aspek fisiologi dan biomekanika.
1.3.
Asumsi dan Batasan Agar penelitian dapat lebih terarah maka ada beberapa hal yang perlu
dibatasi, yaitu: 1. Objek dalam penelitian ini adalah murid sekolah dasar kelas 1 sampai dengan kelas 5 dengan lokasi penelitian di SDIT Salman Al-Farisi 2 Sleman Yogyakarta. 2. Objek dalam penelitian ini merupakan murid sekolah dasar yang menggunakan tas ransel pada saat kesekolah. 3. Model biomekanika yang digunakan adalah pada kondisi statis dengan pandangan dua dimensi.
4
4. Analisis biomekanika yang dilakukan yaitu pada gaya tekan di L5/S1. 5. Analisis fisiologi yang dilakukan yaitu pada denyut nadi sebelum dan sesudah jalan dengan membawa tas ransel.
Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah tekanan perut pada pusat diafragma tidak bekerja selama aktivitas pembawaan beban dengan tas ransel.
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis hubungan berat tas terhadap denyut nadi pada murid sekolah dasar. 2. Menganalisis hubungan berat tas terhadap gaya tekan di L5/S1 pada murid sekolah dasar.
1.5.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pengguna maupun instansi terkait, dapat lebih memperhatikan berat tas yang dibawa untuk meminimalisir resiko cedera di L5/S1 murid sekolah dasar. 2. Bagi dunia praktis, penelitian dapat membantu melengkapi penelitianpenelitian sebelumnya.