BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali telah diubah terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD Sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016, Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2016. Dimana Pemerintah Daerah juga harus mendukung tercapainya sasaran utama dan prioitas pembangunan Nasional dan Provinsi Kepulauan Riau. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2016 meliputi detail rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah, prioritas belanja daerah, plafon anggaran sementara berdasarkan urusan pemerintahan dan program/kegiatan dan rencana pembiayaan daerah. Substansi PPAS tidak lagi menguraikan secara detail mengenai daftar program dan kegiatan setiap SKPD dan pagu dana anggaran definitif sampai dengan jenis belanja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016, tetapi lebih disederhanakan yaitu menginformasikan prioritas pembangunan daerah dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD yang akan melaksanakan dan 1
program yang dijadikan prioritas. Demikian juga menginformasikan plafon anggaran sementara berdasarkan urusan dan SKPD, plafon anggaran sementara berdasarkan program dan kegiatan, sehingga penetapan pagu definitif diperoleh setelah peraturan daerah tentang APBD ditetapkan. Untuk menjamin konsistensi dan percepatan pembahasan rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala daerah harus menyampaikan rancangan KUA dan rancangan PPAS tersebut kepada DPRD dalam waktu yang bersamaan, yang selanjutnya hasil pembahasan kedua dokumen tersebut disepakati bersama antara kepala daerah dengan DPRD pada waktu yang bersamaan, sehingga keterpaduan substansi KUA dan PPAS dalam proses penyusunan RAPBD akan lebih efektif. Di dalam Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara ini, memuat latar belakang, tujuan dan dasar penyusunan, Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah, Prioritas Belanja Daerah, Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan Pemerintahan dan Program/Kegiatan, Plafon Anggaran Sementara untuk Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga dan Rencana Pembiayaan Daerah.
1.2. Landasan Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Kota Tanjungpinang tahun 2016 disusun berdasarkan : 1.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tanjungpinang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4112);
2.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4237);
3.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan 2
Lembaran Negara Nomor 4286); 4.
Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355 );
5.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 );
6.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan;
7.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000, tentang Tata Cara Pertangungjawaban Kepala Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 Tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574) ;
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 Tentang Hibah Kepada Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 3
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972);
17.
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
18.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
20.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
21.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;
4
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Prioritas dan Plafon Sementara (PPAS) adalah untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh daerah dalam pencapaian kebijakan umum APBD, menentukan prioritas program dan plafon anggaran untuk urusan wajib dan pilihan, serta menentukan plafon anggaran menurut organisasi dalam satu tahun anggaran. Adapun tujuan dari penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) adalah : 1. Memperjelas capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam satu tahun anggaran; 2. Memperlancar penyusunan perencanaan operasional anggaran (budget operation planning); 3. Memperlancar pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJP dan RPJM serta dokumen perencanaan lainnya; 4. Sebagai petunjuk dan pedoman dalam penyusunan RKA-SKPD. 5. Melakukan optimalisasi pendapatan daerah dan belanja daerah terhadap RAPBD Kota Tanjungpinang Tahun Anggaran 2016; 6. Meningkatkan mutu pelayanan kepada para pengguna jasa layanan pemerintah secara lebih optimal; 7. Mewujudkan keterpaduan program nasional dan daerah dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah; 8. Mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah.
5
BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
Rencana Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Daerah berisikan tentang target pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah yang meliputi pendapatan asli daerah (PAD), penerimaan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, serta sumber-sumber penerimaan pembiayaan berdasarkan kebijakan pendapatan daerah yang tercantum di dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA). Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan Kas Daerah. Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 bahwa sumber-sumber penerimaan daerah dapat dikelompokkan menjadi, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Setiap kelompok pendapatan dirinci menurut jenis pendapatan.
6
Tabel II.1 Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016
Sumber : DPPKAD Kota Tanjungpinang (diolah)
7
Tabel II.2 Target Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016
No
Uraian
APBD 2015 (Rp.)
RAPBD 2016 (Rp.)
Bertambah / (Berkurang) (Rp.)
1
2
3
4
5
1.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
1.1
Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
PEMBIAYAAN NETTO
163.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
2.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
2.2
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
8
BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH
Sejalan dengan Visi Pembangunan Kota Tanjungpinang yang termuat di dalam RPJMD Kota Tanjungpinang yaitu “Tanjungpinang yang sejahtera, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan dengan pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel serta melayani” dan untuk menyeleraskan dengan tema pembangunan tahun 2016 yaitu Akselerasi Pengembangan Ekonomi Daerah Berbasis Potensi Unggulan Yang
Kualitatif, Komparatif Dan
Kompetitif Menuju Tanjungpinang Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia Dan Berwawasan Lingkungan, maka ditetapkan prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan dan
sdm melalui
perluasan
kesempatan
kerja
serta
pengembangan pemberdayaan masyarakat yang mandiri; 2. Pengembangan bidang pendidikan, melalui
peningkatan
akses dan pelayanan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas; 3. Pengembangan bidang kesehatan, melalui peningkatan penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta penyediaan jaminan kesehatan masyarakat secara merata; 4. Tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi, melalui peningkatan pelayanan dan kelembagaan serta tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan untuk menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan; 5. Pengembangan pariwisata dan budaya daerah; 6. Pengembangan
perdagangan
dan
potensi
perikanan
berdasarkan karakteristik daerah, melalui pengembangan 9
ekonomi
kerakyatan
berbasis
potensi
lokal
dan
pertumbuhan ekonomi kreatif dengan memperkuat jaringan usaha
ekonomi
rakyat
serta
pengembangan
investasi
daerah; 7. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan dasar, konektivitas dan aksesibilitas wilayah yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Matrik 3.1.
NO (1) PRIORITAS 1 :
Penjabaran Prioritas Pembangunan Daerah beserta Program Pembangunan
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan dan sdm melalui perluasan kesempatan kerja serta pengembangan pemberdayaan masyarakat yang mandiri Program Perencanaan Sosial Budaya
BAPPEDA
Program Koordinasi Kesejahteraan Sosial Dan Ketenagakerjaan
DINSOSNAKER
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
DINSOSNAKER
Program pembinaan anak terlantar
DINSOSNAKER
Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (pmks) lainnya
DINSOSNAKER
Program pemberdayaan masalah sosial lainnya
DINSOSNAKER
Program bantuan dan jaminan sosial
DINSOSNAKER
Program perbaikan rumah tidak layak huni
DINSOSNAKER
Program perluasan informasi dan kesempatan kerja
DINSOSNAKER
Program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
DINSOSNAKER
10
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Program pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
DINSOSNAKER BAG. EKONOMI PEMBANGUNAN SETDAKO
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
DINSOSNAKER
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
DINSOSNAKER
Program peningkatan sumber daya manusia
DINSOSNAKER
Program perluasan informasi dan pasar kerja
DINSOSNAKER
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
KESBANGPOL LINPEMAS
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
KESBANGPOL LINPEMAS
Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
KESBANGPOL LINPEMAS
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa PRIORITAS 2 :
DINSOSNAKER
Pengembangan bidang pendidikan, melalui peningkatan akses dan pelayanan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
KESBANGPOL LINPEMAS
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
DINAS PENDIDIKAN, DINAS PU
Program pendidikan usia dini
DINAS PENDIDIKAN
Program pendidikan menengah
DINAS PENDIDIKAN
Program pendidikan nonformal dan informal
DINAS PENDIDIKAN
11
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan Program pengembangan budaya baca dan pembinaan masyarakat
DINAS PENDIDIKAN, BPAM
Program manajemen pelayanan pendidikan
DINAS PENDIDIKAN
Program pengembangan kreativitas siswa
DINAS PENDIDIKAN
Program peningkatan peran serta kepemudaan
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Program pengembangan dan pengelolaan perpustakaan
BPAM
Program layanan perpustakaan
BPAM
Program peningkatan minat baca
BPAM
Program kreativitas siswa/pengunjung
BPAM
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
PRIORITAS 3 :
DINAS PENDIDIKAN
Pengembangan bidang kesehatan, melalui peningkatan penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta penyediaan jaminan kesehatan masyarakat secara merata; Program obat dan pembekalan kesehatan Program upaya kesehatan masyarakat
BPAM
BPAM
DINKES, RSUD, PUSKESMAS
DINKES, RSUD
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
DINKES
Program perbaikan gizi masyarakat
DINKES
12
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program pengembangan lingkungan sehat
DINKES
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
DINKES
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
DINKES
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
DINKES
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
DINKES
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan
DINKES
Program kebijakan dan manajemen kesehatan
DINKES
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
PRIORITAS 4 :
DINKES
RSUD
Program peningkatan pelayanan kesehatan blud rsud
RSUD
Program peningkatan sarana dan prasarana pemakaman
DINAS KEBERSIHAN, RSUD
Tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi, melalui peningkatan pelayanan dan kelembagaan serta tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan untuk menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan Program pengembangan data/informasi
BAPPEDA, BLH, DKPPKE. BAG. PEMBANGUNAN
Program peningkatan kapasitas kepegawaian
SEKRETARIAT DP KORPRI
Program perencanaan penyusunan program Program penataan peraturan perundang-undangan
DINAS PU, BPPT
DINAS PU
13
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program perencanaan pembangunan daerah Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Program penataan administrasi kependudukan Peningkatan sistem pengawasan internal pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program peningkatan dan pengembangan akses informasi Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
BAPPEDA
DPPKAD, BAG.EKONOMI
DPPKAD
DPPKAD
DISDUK CAPIL
INSPEKTORAT DAERAH
INSPEKTORAT DAERAH
BPPT
BPPT
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi
BPPT
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
SATPOL PP
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan
SATPOL PP
SEKRETARIAT DPRD
SEKRETARIAT DPRD
SEKRETARIAT DPRD
14
NO
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
Program pemutakhiran data dan pelaporan Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan administrasi pemerintahan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindakan kriminal
SEKRETARIAT DPRD
KESBANGPOL LINPEMAS
KESBANGPOL LINPEMAS
KESBANGPOL LINPEMAS
Program pengembangan wawasan kebangsaan
KESBANGPOL LINPEMAS
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
KESBANGPOL LINPEMAS
Program pembinaan dan kekuatan politik
KESBANGPOL LINPEMAS
Program pengembangan wawasan kebangsaan
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
Program peningkatan pelayanan kedinasan pemerintah
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
Program peningkatan dan pengembangan dan pengelolaan administrasi pemerintah
BAG. PEMERINTAHAN UMUM SETDAKO
Program penataan peraturan perundang-undangan
BAG. HUKUM DAN HAM SETDAKO
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
BAG. HUKUM DAN HAM SETDAKO
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
BAG. UMU DAN KEUANGAN SETDAKO
Program penataan penguasaan,pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
DPPKAD, DINAS PU, DINAS PENDIDIKAN, DISPORA
15
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program pengembangan komunikasi informasi dan media massa
BAG. HUMPRO SETDAKO
Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
BAG. HUMPRO SETDAKO
Program kerjasama informasi dan media massa
BAG. HUMPRO SETDAKO
Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Program penataan daerah otonomi baru Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
PRIORITAS 5 :
BAG. ORTAL SETDAKO
BAG. ORTAL SETDAKO
PENINGKATAN PARIWISATA DAN PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA
Program pengembangan nilai budaya Program pengelolaan kekayaan budaya
PRIORITAS 6 :
BAG. HUMPRO SETDAKO
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Program pengelolaan keragaman budaya
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Program pengembangan pemasaran pariwisata
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Program pengembangan pemasaran pariwisata
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Program pengembangan kemitraan
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
Pengembangan perdagangan dan potensi perikanan berdasarkan karakteristik daerah, melalui pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal dan pertumbuhan ekonomi kreatif dengan memperkuat jaringan usaha ekonomi rakyat serta pengembangan investasi daerah Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program pembinaan dan pengembangan perlindungan konsumen
DISPERINDAG,EK DAN PMD
DISPERINDAG,EK DAN PMD
16
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program peningkatan dan pengembangan ekspor/impor
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program promosi dan pengembangan produk daerah
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program pengembangan industri kecil dan menengah
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program peningkatan industri kecil dan menengah
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program penataan struktur industri
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
DISPERINDAG,EK DAN PMD, DINAS KOPERASI
Program fasilitasi pengembangan usaha
DISPERINDAG,EK DAN PMD
Program perencanaan pembangunan ekonomi
BAPPEDA
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
BAPPEDA
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan/ternak.
DKPPKE
Program peningkatan ketahanan pangan peternakan.
DKPPKE
Program peningkatan produksi pertanian & perkebunan.
DKPPKE
Program peningkatan ketahanan pangan peternakan, pertanian.
DKPPKE
Program peningkatan ketahanan pangan peternakan, perikanan.
DKPPKE
Program peningkatan produksi hasil peternakan.
DKPPKE
17
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan Program peningkatan ketahan pangan pertanian, peternakan dan perkebunan
DKPPKE
DKPPKE
Program pengembangan mutu dan standarisasi pertanian/peternakan
DKPPKE
Program pengembangan budidaya perikanan
DKPPKE
Program pengembangan pembangunan & pengelolaan pelabuhan perikanan.
DKPPKE
Program pengembangan pengelolaan perikanan tangkap
DKPPKE
Program pengembangan perikanan tangkap
DKPPKE
Program peningkatan produksi perikanan budidaya
DKPPKE
Program pengembangan dan pengelolaan kelautan pesisir dan pulau-pulau kecil Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan
DKPPKE
DKPPKE
DKPPKE
Proram perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
DKPPKE
Proram perlindungan dan pengamanan hutan
DKPPKE
Program rehabilitasi hutan dan lahan hutan
DKPPKE
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
DKPPKE
Program pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan
DKPPKE
18
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
PRIORITAS 7 :
BAG. EKONOMI PEMBANGUNAN SETDAKO
Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan dasar, konektivitas dan aksesibilitas wilayah yang adaptif terhadap perubahan iklim Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan LH
BLH
Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
BLH
Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH
BLH
Program penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
BLH
BLH
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
DINAS PU
Program pembangunan jalan dan jembatan
DINAS PU
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
DINAS PU
Program pembangunan sistem informasi/database jalan dan jembatan
DINAS PU
Program pengembangan perumahan
DINAS PU
Program lingkungan sehat perumahan
DINAS PU
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
DINAS PU
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi/rawa dan jaringan pengairan lainnya Program perencanaan tata ruang
DINAS PU
BAPPEDA, DINAS PU
Program pemanfaatan ruang
DINAS PU
Program pengendalian pemanfaatan ruang
DINAS PU
19
NO (1)
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
SASARAN
SKPD
(2)
(3)
(4)
Program perencanaan infastruktur perkotaan / prasarana dan sarana dasar
BAPPEDA
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
DINAS KEBERSIHAN
Program pengelolaan ruang terbuka hijau
DINAS TATA KOTA
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
DISHUB KOMINFO
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Program pengendalian dan pengamanan lalulintas Program pencegahan dan kesiapsiagaan Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
DISHUB KOMINFO
DISHUB KOMINFO
BPBD
BPBD
Prioritas belanja daerah disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah tersebut. Perencanaan Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan propinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah, atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, 20
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Belanja menurut kelompok belanja terdiri dari belanja tidak langsung yaitu merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dan belanja langsung yang merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Untuk tahun anggaran 2016 ini, rancangan rencana belanja daerah adalah sebesar
Rp.
1.014.450.340.081
yang
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp. 20.200.092.781 (2,03%) dari total belanja pada tahun anggaran APBD 2015 yaitu sebesar Rp. 994.250.247.300.
Kenaikan ini
disebabkan adanya
penambahan Dana Alokasi Umum dari target tahun sebelumnya, besaran DAK yang diperoleh Kota Tanjungpinang untuk tahun 2016 serta penurunan target Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA), yang sebetulnya menunjukkan bahwa kinerja SKPD yang semakin baik dalam merealisasikan program dan kegiatan yang tertuang pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Kebijakan untuk Belanja Tidak Langsung tahun anggaran 2016 direncanakan sebesar Rp. 452.384.966.977. Sedangkan untuk kebijakan Belanja Langsung adalah sebesar Rp. 562.065.373.104. Belanja Pegawai pada pos Belanja Tidak Langsung (BTL) tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 430.058.041.677. Belanja hibah digunakan untuk untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Untuk tahun anggaran 2016 ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang
menyiapkan
anggaran
bagi
belanja
hibah
sebesar 21
Rp. 10.750.000.000. Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen keadilan dan pemerataan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan tahun anggaran 2016 ini, belanja bantuan sosial dianggarkan sebesar Rp. 6.226.600.000,-. Belanja Subsidi diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk yang diberi subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta terlebih dahulu dilakukan pengkajian agar tepat sasaran dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Tahun 2016 Belanja Subsidi direncanakan untuk mensubsidi Bantuan Raskin untuk RTS (Rumah Tangga sasaran) di 18 Kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 2.885.325.300. Sedangkan belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa dan Partai Politik untuk tahun anggaran 2016 dianggarkan sebesar Rp. 1.965.000.000,-. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Untuk tahun anggaran 2016, belanja tidak terduga dianggarkan sebesar
Rp. 500.000.000,-.
22
Tabel 4.3 Proyeksi Anggaran Belanja Tidak Langsung TA. 2016 Kode Rekening 1
Uraian
Jumlah
2
3
2.
1.
Belanja Tidak Langsung
452.384.966.977
2.
1.
1.
Belanja Pegawai
2.
1.
3.
Belanja Subsidi
2.885.325.300
2.
1.
4.
Belanja Hibah
10.750.000.000
2.
1.
5.
2.
1.
7.
2.
1.
8.
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa dan Partai Politik Belanja Tidak Terduga
430.058.041.677
6.226.600.000 1.965.000.000
500.000.000
23
BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN
4.1.
Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Urusan Pemerintahan
Berisikan plafon anggaran sementara masing-masing urusan dan satuan kerja yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi yang dapat dilihat pada Tabel IV.1dan IV.2 di bawah ini :
24
Tabel 4.1 Proyeksi Belanja Berdasarkan Urusan Pemerintahan TA. 2016
KODE REKENING 1 1 1.01 1.02 1.03 1.05 1.06 1.07 1.08 1.10 1.11 1.14 1.15 1.18 1.19 1.20
1.26 2 2.04 2.05 2.06
URUSAN/SKPD
PLAFON PAGU DANA INDIKATIF SKPD BTL (BELANJA BL (BELANJA JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG) LANGSUNG)
2 URUSAN WAJIB URUSAN PENDIDIKAN URUSAN KESEHATAN URUSAN PEKERJAAN UMUM URUSAN TATA RUANG URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN URUSAN PERHUBUNGAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK URUSAN KETENAGAKERJAAN URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK LUAR NEGERI OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN URUSAN PERPUSTAKAAN
3 417,712,802,022 161,649,086,874 52,148,807,618 5,374,721,322 3,139,701,367 4,865,897,159 5,457,922,865 8,102,998,517 3,137,557,648
4 544,982,716,310 25,793,892,512 60,953,399,426 80,245,447,523 51,333,300,000 15,726,271,650 12,270,993,000 36,522,768,241 1,884,432,262
5 957,769,117,071 186,996,833,731 113,102,207,044 85,620,168,845 54,473,001,367 20,592,168,809 17,728,915,865 44,625,766,758 5,021,989,910
4,239,236,869
3,778,262,100
8,017,498,969
3,582,208,020 3,160,599,181
10,574,559,400 1,529,847,847
14,156,767,420 4,690,447,028
3,053,148,498 14,478,038,018
31,385,236,500 12,149,986,258
34,438,384,998 26,838,215,698
141,843,682,083
198,345,954,588
340,189,636,671
3,479,195,983
2,488,365,003
5,967,560,986
URUSAN PILIHAN URUSAN PARIWISATA URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN URUSAN PERDAGANGAN JUMLAH BELANJA LANGSUNG
12,345,239,655 3,075,345,589 5,335,793,494 3,934,100,572 430,058,041,677
17,082,656,794 5,409,692,194 8,101,335,500 3,571,629,100 562,065,373,104
29,427,896,449 8,485,037,783 13,437,128,994 7,505,729,672 992,123,414,781
Sumber : Data APBD Kota Tanjungpinang (diolah)
25
Tabel 4.2 Proyeksi Belanja Berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tahun 2016
KODE REKENING
URUSAN/SKPD
1 1 1.01 1.01.01
2 URUSAN WAJIB URUSAN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
1.02 1.02.01 1.02.02 1.02.03 1.02.04 1.02.05 1.02.06 1.02.07 1.02.08 1.02.09
URUSAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN BADAN LAYANAN UMUM/RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PUSKESMAS SEI-JANG PUSKESMAS TANJUNGPINANG PUSKESMAS BATU 10 PUSKESMAS KP. BUGIS PUSKESMAS KOTA PIRING PUSKESMAS MEKAR BARU PUSKESMAS TANJUNG UNGGAT
1.03 1.03.01 1.05 1.05.01
PLAFON PAGU DANA INDIKATIF SKPD BTL (BELANJA BL (BELANJA JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG) LANGSUNG) 3 417,712,802,022 161,649,086,874 161,649,086,874
4 544,982,716,310 25,793,892,512 25,793,892,512
5 957,769,117,071 186,996,833,731 187,442,979,386
52,148,807,618 5,965,727,646.00 26,730,499,060
60,953,399,426 22,319,467,120 29,334,250,969
113,102,207,044 28,285,194,766 56,064,750,029
3,855,392,573 3,126,257,401 3,253,463,237 2,598,392,238 2,597,914,057 2,571,768,674 1,449,392,732
1,983,153,559 1,993,455,732 1,337,988,542 1,314,163,869 1,105,881,715 789,012,061 776,025,859
5,838,546,132 5,119,713,133 4,591,451,779 3,912,556,107 3,703,795,772 3,360,780,735 2,225,418,591
URUSAN PEKERJAAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM
5,374,721,322 5,374,721,322
80,245,447,523 80,245,447,523
85,620,168,845 85,620,168,845
URUSAN TATA RUANG DINAS TATA KOTA DAN PENGAWASAN BANGUNAN
3,139,701,367 3,139,701,367
51,333,300,000 51,333,300,000
54,473,001,367 54,473,001,367
26
KODE REKENING
URUSAN/SKPD
1 1.06
2 URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1.06.01
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1.07 1.07.01
PLAFON PAGU DANA INDIKATIF SKPD BTL (BELANJA BL (BELANJA JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG) LANGSUNG) 4 15,726,271,650
5 20,592,168,809
4,865,897,159
15,726,271,650
20,592,168,809
URUSAN PERHUBUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
5,457,922,865 5,457,922,865
12,270,993,000 12,270,993,000
17,728,915,865 17,728,915,865
1.08 1.08.01 1.08.02
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP BADAN LINGKUNGAN HIDUP DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN
8,102,998,517 3,452,099,150 4,650,899,367
36,522,768,241 2,510,783,025 34,011,985,216
44,625,766,758 5,962,882,175 38,662,884,583
1.10
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
3,137,557,648
1,884,432,262
5,021,989,910
1,884,432,262
5,021,989,910
4,239,236,869
3,778,262,100
8,017,498,969
1.11.01
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
4,239,236,869
3,778,262,100
8,017,498,969
1.14 1.14.01
URUSAN KETENAGAKERJAAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
3,582,208,020 3,582,208,020
10,574,559,400 10,574,559,400
14,156,767,420 14,156,767,420
1.15
3,160,599,181
1,529,847,847
4,690,447,028
1.15.01
URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PASAR KOPERASI DAN UMKM
3,160,599,181
1,529,847,847
4,690,447,028
1.18 1.18.01
URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
3,053,148,498 3,053,148,498
31,385,236,500 31,385,236,500
34,438,384,998 34,438,384,998
1.19
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK LUAR NEGERI BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
12,149,986,258
26,838,215,698
2,991,905,540
4,473,944,648
7,676,041,610
11,486,132,478
7,676,041,610
19,162,174,088
1.10.01
1.11
1.19.01 1.19.02
3 4,865,897,159
3,137,557,648
14,478,038,018
27
KODE REKENING 1 1.20
1.20.01 1.20.02 1.20.03 1.20.04 1.20.05 1.20.06 1.20.07 1.20.08 1.20.09 1.20.10 1.20.11 1.20.12 1.20.13 1.20.14 1.20.15 1.20.16 1.20.17 1.20.18 1.20.19 1.20.20 1.20.21 1.20.22 1.20.23 1.20.24 1.20.25 1.20.26 1.20.27 1.20.28 1.20.29 1.20.30 1.20.31 1.20.32
URUSAN/SKPD 2 OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN DPRD KEPALA DAERAH/WAKIL KDH SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT DPRD DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH INSPEKTORAT DAERAH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA KELURAHAN SENGGARANG KELURAHAN TANJUNGPINANG KOTA KELURAHAN PENYENGAT KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KELURAHAN BUKIT CERMIN KELURAHAN KEMBOJA KELURAHAN KAMPUNG BARU KELURAHAN TANJUNGPINANG BARAT KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR KELURAHAN AIR RAJA KELURAHAN KAMPUNG BULANG KELURAHAN PINANG KENCANA KELURAHAN MELAYU KOTA PIRING KELURAHAN BATU IX KECAMATAN BUKIT BESTARI KELURAHAN TANJUNGPINANG TIMUR KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KELURAHAN DOMPAK KELURAHAN SEI JANG KELURAHAN TANJUNG AYUN SAKTI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH SEKRETARIAT KORPRI
PLAFON PAGU DANA INDIKATIF SKPD BTL (BELANJA BL (BELANJA JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG) LANGSUNG) 3 141,843,682,083
4 198,345,954,588
5 340,189,636,671
8,951,804,100 578,298,943 12,100,640,829 3,728,364,357 81,746,399,270
82,459,094,315 17,315,676,225 60,585,888,424
8,951,804,100 578,298,943 94,559,735,144 21,044,040,582 142,332,287,694
3,466,468,002
5,382,968,880
8,849,436,882
4,273,779,967 2,821,824,753 1,315,171,635 796,637,907 907,825,826 823,793,939 729,685,823 1,356,588,417 918,490,664 852,048,357 823,287,159 772,232,595 1,787,386,300 911,502,167 897,197,442 902,800,907 801,667,506 941,056,730 1,257,318,479 803,378,916 912,798,171 923,452,448 819,856,553 915,689,810 2,152,268,229
4,822,691,383 3,502,548,195 1,052,148,660 811,063,800 777,775,740 774,690,000 818,103,900 1,147,258,764 948,246,747 877,830,600 752,535,480 1,021,478,750 1,049,554,894 853,662,152 771,751,406 851,649,151 882,226,130 840,597,000 1,249,850,000 948,607,500 764,315,928 859,783,500 914,232,900 811,083,000 3,858,431,000
9,096,471,350 6,324,372,948 2,367,320,295 1,607,701,707 1,685,601,566 1,598,483,939 1,547,789,723 2,503,847,181 1,866,737,411 1,729,878,957 1,575,822,639 1,793,711,345 2,836,941,194 1,765,164,319 1,668,948,848 1,754,450,058 1,683,893,636 1,781,653,730 2,507,168,479 1,751,986,416 1,677,114,099 1,783,235,948 1,734,089,453 1,726,772,810 6,010,699,229
853,965,882
640,210,164
1,494,176,046
3,479,195,983 3,479,195,983
2,488,365,003 2,488,365,003
5,967,560,986 5,967,560,986
12,345,239,655 3,075,345,589 3,075,345,589
17,082,656,794 5,409,692,194 5,409,692,194
29,427,896,449 8,485,037,783 8,485,037,783
1.26 1.26.01
URUSAN PERPUSTAKAAN BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN MUSEUM
2 2.04 2.04.01
URUSAN PILIHAN URUSAN PARIWISATA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
2.05 2.05.01
URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN PERIKANAN PERTANIAN KEHUTANAN DAN ENERGI
5,335,793,494 5,335,793,494
8,101,335,500 8,101,335,500
13,437,128,994 13,437,128,994
2.06 2.06.01
URUSAN PERDAGANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN JUMLAH BELANJA LANGSUNG
3,934,100,572 3,934,100,572.00
3,571,629,100 3,571,629,100
7,505,729,672 7,505,729,672
562,065,373,104
992,123,414,781
430,058,041,677
28
4.2.
Plafon Anggaran Sementara Berdasarkan Program Kegiatan
Berisikan plafon anggaran sementara berdasarkan program kegiatan yang dituangkan secara dekriptif dan dalam bentuk tabulasi yang dapat dilihat pada Tabel IV.3 di bawah ini :
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
4.3.
Plafon Anggaran Sementara Untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga Berisikan plafon anggaran sementara untuk Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga yang dituangkan secara dekriptif dan dalam bentuk tabulasi yang dapat dilihat pada Tabel IV.3 di bawah ini:
TABEL IV.4 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA UNTUK BELANJA PEGAWAI, BUNGA, SUBSIDI, HIBAH, BANTUAN SOSIAL, BELANJA BAGI HASIL, BANTUAN KEUANGAN DAN BELANJA TIDAK TERDUGA TAHUN ANGGARAN 2016 Kode Rekening 1
Uraian
Jumlah
2
3
2.
1.
Belanja Tidak Langsung
452.384.966.977
2.
1.
1.
Belanja Pegawai
2.
1.
3.
Belanja Subsidi
2.885.325.300
2.
1.
4.
Belanja Hibah
10.750.000.000
2.
1.
5.
2.
1.
7.
2.
1.
8.
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa dan Partai Politik Belanja Tidak Terduga
430.058.041.677
6.226.600.000 1.965.000.000
500.000.000
Sumber : DPPKAD Kota Tanjungpinang (diolah)
119
BAB V RENCANA PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan Daerah yang dimaksud dalam pasal 22 ayat (1) dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan yang jumlahnya harus dapat menutup defisit anggaran yang terjadi. Penerimaan Pembiayaan yang dimaksud dalam Pasal 59 Permendagri Nomor 13 tahun 2006, mencakup : a. sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA); b. pencairan dana cadangan; c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; d. penerimaan pinjaman daerah; e. penerimaan kembali pemberian pinjaman; f. penerimaan piutang daerah. Pengeluaran Pembiayaan yang dimaksud dalam Pasal 59 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, mencakup : a. pembentukan dana cadangan; b. penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; c. pembayaran pokok utang; d. pemberian piutang daerah.
120
TABEL V RINCIAN PLAFON ANGGARAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016 No
Uraian
APBD 2015 (Rp.)
RAPBD 2016 (Rp.)
Bertambah / (Berkurang) (Rp.)
1
2
3
4
5
1.
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
1.1
Sisa Lebih Perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA)
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
168.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
5.000.000.000
0
(5.000000.000)
PEMBIAYAAN NETTO
163.055.107.126
15.000.000.000
(153.055.107.126)
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
2.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
2.2
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
121
BAB VI PENUTUP
Demikian Kesepakatan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) APBD Tahun Anggaran 2016 dibuat untuk menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RAPBD TA. 2016.
122