BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menarik dan mengangkat beban/muatan telah dikerjakan manusia sejak zaman dahulu hingga ditemukannya roda. Orang – orang dahulu bekerjasama untuk memindahkan beban/muatan yang berat. Kuda, gajah, dan binatang besar lainnya juga digunakan untuk membantu manusia untuk memindahkan muatan yang berat. Transportasi jarak jauh merupakan faktor yang sangat penting pada saat ini sebagai sarana untuk untuk pengangkutan barang-barang yang dibutuhkan manusia. Pada saat sekarang ini manusia melakukan pengangkutan barang dalam jumlah yang besar dan jarak yang cukup jauh. Untuk memindahkan barang dalam jumlah yang banyak dengan rentang jarak yang cukup jauh, dibutuhkan sebuah wadah/tempat untuk menjaga agar kualitas, kuantitas, dan keamanan barang tetap terjaga. Wadah/tempat tersebut diberi nama peti kemas (container). Peti kemas (container) adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan international for standardization (ISO) sebagai wadah pengangkutan barang pengangkutan barang yang bisa digunakan pada berbagai moda transportasi. Peti kemas pada awalnya sudah digunakan dalam perdagangan sejak akhir tahun 1780. Tetapi standarisasi global pada peti kemas dan alatnya pemindahnya seperti crane, dimulai pada abad 20. Untuk memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat yang lain, atau dari kapal (sea side) ke darat (land side) dibutuhkan sebuah mesin pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan aman. Salah satu mesin pengangkat yang memiliki mobilitas yang baik dan banyak digunakan pada pelabuhan adalah Rubber Tired Gantry Crane (RTGC).
Sebuah gantry crane memiliki tiga gerakan utama dalam mengangkut dan memindahkan barang, yaitu hoist, trolly, dan gantry. Hoist merupakan gerakan menaikkan/menurunkan suatu barang. Trolly merupakan gerakan memindahkan barang dari kiri ke kanan atau sebaliknya dan Gantry merupakan roda karet agar RTGC dapat bergerak leluasa maju, mundur, kiri ataupun kanan. Pada TA telah dibahas tentang Analisis pengereman pada trushter brake pada saat gerak hoist Rubber Tyred Gantry Crane dengan menggunakan PLC ABB AC 80 di PT. Samudera Indonesia, bagaimana cara kerjanya,. Apa saja komponen yang menunjang kerjanya gerak hoist ini, controller apa yang digunakan dan penerapannya sistem kontrolnya pada gerak hoist berdasarkan beban, waktu dan kecepatan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana cara kerja sistem pengereman pada Trhuster Brake pada saat gerakan hoist bekerja dan implementasinya pada function block diagram PLC ABB AC 80 2. Bagaimana cara menentukan variabel-variabel untuk analisis pengereman pada Trhuster Brake pada saat gerak Hoist. 1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya cakupan permasalan yang ada dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut: 1. Analisis pengereman pada Thruster Brake pada saat gerakan Hoist Rubber Tyred Gantry Crane dengan menggunakan PLC ABB AC 80 di PT. Samudera Indonesia 2. Penerapan analisis pengereman pada Thruster Brake pada saat gerakan Hoist pada function block diagram PLC ABB AC 80.
1.4 Tujuan Tujuan dalam penulisan dan penelitian tugas akhir ini adalah menganalisis pengereman pada Thruster Brake pada saat gerak Hoist Rubber Tyred Gantry Crane dengan menggunakan PLC ABB AC 80 di PT. Samudera Indonesia, serta penerapan analisis pengereman pada Trhuster Brake pada saat gerak hoist dengan grafik berdasarkan kecepatan, beban dan waktu. 1.5 Manfaat Penulisan dan penelitian tugas akhir ini memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat umum adalah: 1. Mendapatkan
analisa
yang
baik
pada
gerak
hoist
dimana
dapat
mengoptimalkan kinerja Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) tersebut khususnya pada gerak hoist. 2. Mendapatkan variabel yang mampu mempengaruhi sistem pengereman pada thruster brake pada gerak hoist secara umum, 3. Sebagai penelitian atau riset bagi mahasiswa Universitas Telkom pada umumnya dan bagi mahasiswa teknik elektronika dan instrumentasi pada khususnya. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam penulisan tugas akhir menggunakan metodologi yang tepat dari awal penulisan sampai perancangan akhir, guna mempermudah penyusunan tugas akhir. Beberapa metodologi penulisan yang dilakukan adalah: A. Konsultasi dengan dosen pembimbing Hal ini dilakukan untuk mendapatkan saran, bantuan, dan kritik dari dosen yang ahli dibidang elektronika dan instumentasi B. Studi teori literature dan diskusi Studi ini berkaitan secara teori dengan mempelajari buku-buku referensi, jurnal ilmiah, paper yang berkaitan dengan tugas akhir ini. Baik berupa text book atau informasi memalui jaringan internet. Sedangkan untuk diskusi
dilalukan bersama dengan karyawan dan operator PT SAMUDERA INDONESIA C. Tahap penelitian Studi ini melakukan riset dan perhitungan sistem yang sebenarnya dan menggunakan data sebenarnya yang ada di lapangan D. Tahap perancangan Pada tahap ini dimulai pembuatan sistem keseluruhan dari sistem E. Tahap pengujian system Pada tahap ini melakukan pengujian terhadap sistem pada saat mesin beroperasi F. Penyusunan laporan tugas akhir Meliputi tahap penulisan laporan dalam bentuk dokumen berdasarkan dengan teori, penelitian, dan implementasi sistem serta evaluasi yang ada. Dengan harapan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan untuk yang membutuhkan G. Mengambil dan menyusun kesimpulan Kesimpulan diperoleh secara menyeluruh dari semua perancangan sistem yang telah diimplementasikan. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran sistematika mengenai penulisan tugas akhir ini sehingga dapat mempermudah dalam memahami masalah yang disajikan, maka penulisan tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, tujuan, perumusan masalah yang diangkat, batasan masalah, metodologi pengerjaan, perencanaan kerja serta sistematika penyusunan laporan tugas akhir.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas sistem instrumentasi dan kontrol fluida, teori dasar sistem pengereman pada trushter brake dan gerak hoist, dan pengenalan PLC
ABB AC 80 dan Rubber Tyred Gantry Crane.
BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM Perancangan dimulai dari deskripsi spesifikasi teknis dan penjabaran diagram alir, dan pemilihan sistem.
BAB 4 : HASIL DAN ANALISIS Hasil yang didapatkan dari data yang didapat dan analisis nya.
BAB 5 : PENUTUP Kesimpulan dan saran dari penulis tentang pengerjaan Tugas Akhir ini.