BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehadiran tenaga listrik di zaman modern ini merupakan hal yang sangat
penting dan berguna sebagai sumber tenaga. Karena dengan adanya listrik kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah tangga maupun industri. Penggunaan pemakaian tenaga listrik ini sudah
dapat kita lihat secara langsung baik itu di lingkungan rumah tangga, sekolah,
rumah sakit, dan industri-industri. Tenaga listrik mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pendorong perekonomian di bidang industri, karena bagi industri tenaga listrik merupakan bahan bakar terpenting untuk mempermudah pekerjaan dan juga untuk pertumbuhan ekonomi pada khususnya, selain itu tenaga listrik juga berperan penting dalam kecerdasan masyarakat. Oleh sebab itu demi terciptanya keadilan dalam rangka pemenuhan tenaga listrik, maka penguasaan dan pengelolaan tenaga listrik sepenuhnya dilakukan oleh negara untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, ini sesuai dengan pasal 33 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara. Listrik Prabayar adalah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik pintar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB. Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan
sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :
• Informasi jumlah energi listrik (kWh) yang dimasukkan (diinput). • Jumlah energi listrik (kWh) yang sudah terpakai selama ini
• Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time). • Jumlah energi listrik yang masih tersisa. Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB
akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui
secara persis penggunaan listrik di rumah. Sarling merupakan kegiatan yang dilakukan PT.PLN (Persero) untuk memperkenalkan serta menarik minat konsumen untuk segera menggunakan produk terbaru PT.PLN (Persero) yaitu LPB. JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Jumlah pelanggan listrik prabayar PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mencapai 1,7 juta sambungan. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pengguna listrik prabayar terbesar kedua di dunia setelah Afrika. "Sebagian besar pelanggan listrik prabayar merupakan kelompok pelanggan kecil dan menengah," kata Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsuddin dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (18/5/2011) di Jakarta. Saat ini pengguna listrik di kota Bandung sebanyak 642.472 pelanggan yang terdiri dari Sosial 8.456 pelanggan, Rumah Tangga 587.444, Bisnis 40.336 Industri 2.705 Pemerintah 2.347 dan BTS/BTPN/ATSI sebanyak 1.184. Dari 642.472 pelanggan 97.432 pelanggan mengunankan listrik prabayar atau yang sekarang di sebut listrik pintar sedangkan yang menggunakan listrik paska bayar 545.040 pelanggan. LPB (Listrik PraBayar) atau yang sekarang diperkenalkan oleh PLN sebagai Listrik Pintar merupakan inovasi yang di keluarkan PT. PLN dimana pelanggan membayar dimuka untuk pembelian tenaga listrik. Ada sekitar 80.129 pelanggan listrik pintar di Rayon Ujung Berung pada bulan juni tahun 2012 yang diperoleh dari PT.PLN (Persero). LPB atau yang sekarang mulai dikenalkan
kepada masyarakat dengan nama Listrik Pintar diharapkan dapat membuat situasi win-win solution baik bagi pihak PLN maupun masyarakat sebagai pelanggan
PLN. Dalam slide presentation PLN tentang LPB, manfaat yang dapat dirasakan oleh pelanggan yaitu :
1. Pelanggan dapat mengendalikan anggaran sendiri 2. Pelanggan dapat mengendalikan pemakaian sesuai kemampuan 3. Lebih transparan (jumlah rupiah = jumlah kwh yang diterima)
4. Pelanggan dapat membeli token kapan saja 5. Lebih privasi dan dapat sebagai dispenser listrik
Sementara itu LPB bermanfaat bagi PLN yaitu : 1. PLN mendapat pembayaran dimuka 2. Kepastian terbayar/tidak ada piutang 3. Tidak ada baca meter 4. Tidak ada pemutusan sementara/penyambungan kembali 5. Siklus tagihan lebih sederhana 6. Meningkatkan pelayanan, mengurangi keluhan 7. Mengurangi kecurangan/pencurian listrik Dikarenakan listrik pintar mempunyai manfaat yang besar bagi kedua pihak, PLN mengadakan sarling kepada masyarakat untuk menginformasikan informasi-informasi dari PLN. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian lebih lanjut dengan judul “PENGARUH PEMASARAN KELILING TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI LISTRIK PINTAR ( Studi Kasus: PT.PLN Persero, Rayon Ujung Berung)“. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, penulis membatasi penelitian hanya dalam cakupan Rayon Ujung Berung PT.PLN (Persero). Hasil dari pengidentifikasian masalah oleh penulis adalah: 1. Bagaimana Pengaruh Sarling (Pemasaran Keliling) terhadap produk baru PLN (Listrik Pintar)?
2. Faktor apakah yang paling berpengaruh besar terhadap minat beli pada listrik pintar?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh Pemasaran Keliling terhadap minat beli produk baru PLN (Listrik Pintar). 2. Mengetahui faktor dominan terhadap minat beli listrik pintar.
1.3.2
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik bagi penulis,
perusahaan, masyarakat dan kepustakaan dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dunia pemasaran. Manfaat-manfaat dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi penulis -
Menambah wawasan mengenai penelitian yang dilakukan serta mengaplikasikan
ilmu
pemasaran
yang didapatkan
selama
perkuliahan. -
Menambah wawasan peneliti dalam hal promosi produk kepada konsumen.
2. Bagi Pihak Lain/Umum -
Memberikan informasi mengenai pengaruh Sarling terhadap minat beli listrik pintar di PT.PLN (Persero) Rayon Ujung Berung
1.4 Sistematika Penulisan Laporan Untuk mempermudah proses penyusunan laporan penelitian ini, maka penulis menyusun metode laporan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan latar belakang masalah yang melandasi
diadakannya penelitian ini, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat dari
penelitian, metode penyusuan laporan serta lokasi dan waktu penelitian. II TINJAUAN PUSTAKA BAB
Bab II berisi tentang teori–teori ilmiah yang relevan dengan masalah yang
akan dibahas, bab ini meliputi: pengertian dan teori lainnya dari berbagai sumber seperti referensi buku, internet, majalah, catatan perkuliahan dan sumber lainnya.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan selama penelitian dilakukan
mulai dari prosedur penelitian, model penelitian, sampel, instrumen penelitian dan metode analisis data yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi hasil dan pembahasan dari data yang diperoleh. Pembahasan menguraikan maksud dari angka-angka yang diperoleh dari lapangan melalui kuesioner. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian, selain itu dalam bab ini juga berisi saran yang diharapkan dapat bermanfaat selain untuk penulis juga pihak lain yang membutuhkan informasi dari penelitian ini. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2012. Dimulai dengan mengikuti sarling di wilayan rayon Ujung Berung, hingga menyebarkan kuesioner di wilayah Cibiru, Arcamanik, Cipadung, dan Cilengkrang.