BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini keduanya saling berkaitan erat dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mampu mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan begitu juga sebaliknya. Hampir setiap manusia di dunia ini mengenal dan membutuhkan teknologi informasi dan komunikasi. TIK sangat berguna bagi manusia untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang baru secara lebih mudah dan cepat. Sifat teknologi informasi adalah netral dan manfaatnya tergantung pada bagaimana manusia tersebut menggunakannya. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan ketrampilan agar TIK tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih banyak dan meminimalisir dampak negatif yang mungkin dapat ditimbulkannya. Perkembangan TIK sangat terkait dengan keberadaan Internet. Dengan internet setiap penggunanya dapat mengunggah dan mengunduh informasi secara global. Komunikasi pun menjadi lebih mudah dilakukan diberbagai belahan dunia. Bahkan tak jarang komunikasi dengan orang yang letaknya berjauhan lebih intens daripada komunikasi yang dijalin dengan orang yang berada di dekat kita. Internet membuat batasan ruang dan waktu dapat diminimalisir. Kedepannya akan banyak dilakukan pengintegrasian kegiatan manusia menggunakan internet agar mempermudah proses, menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jakarta, di bawah kepemimpinan Gubernur Jokowi membuat banyak gebrakan salah satunya adalah dengan menjadikan Jakarta sebagai Kota Pintar atau lebih dikenal sebagai Smart City. Sampai saat ini memang belum ada definisi yang baku mengenai Smart City. Kota dapat disebut smart city apabila investasi modal sosial dan manusia, infrastruktur transportasi serta
1
teknologi mampu mendorong perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang tinggi dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang bijak melalui tata kelola pemerintahan yang partisipatif. Sederhananya, kota yang cerdas adalah kota yang layak huni, efisien dan berkelanjutan. Enam dimensi dalam smart city adalah ekonomi, mobilitas, lingkungan, manusia, kehidupan dan pemerintahan (Muhammad Yusuf, 2012). Titik awal berkembangnya proyek smart city adalah pada penyiapan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu untuk mempermudah pengintegrasian seluruh dimensi yang digunakan. Ciri penting dari kota pintar adalah adanya landasan yang sama dan dapat diukut yang tidak berdasarkan kepemilikan tetapi harus saling terkoneksi. Infrastruktur ini memanfaatkan teknologi tinggi dan arsitektur yang terintegrasi sehingga dapat dengan mudah dibangun dan dipelihara pada seluruh domain pelayanan perkotaan. Tujuaan utama pengembangan kota pintar adalah melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan membangun masyarakat madani. Dimesi pentingnya adalah memberikan pelayanan yang menggunakan teknologi terkini, membangun infrastruktur yang pintar sehingga dapat memberikan pelayanan efektif dan mudah (Institut Investasi Indonesia, 2013). Jakarta sendiri dalam perkembangannya menuju smart city memiliki empat tujuan utama yaitu smart transportation, smart health, smart communications dan smart educations. Konsep smart city ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalah urbanisasi yang begitu pesat terjadi di Jakarta serta berbagai permasalahan yang mengikutinya seperti kemacetan, transportasi, kriminal, kesehatan, sampah, lapangan kerja dan sebagainya.
1.2 Perumusan Masalah Luas Jakarta yang hanya 661,52 kilometer persegi dihuni oleh 8,36 juta jiwa pada tahun 2000 sehingga kepadatannya mencapai 12.756 jiwa/km2 menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota terpadat di dunia (Yandri, 2008) dan jumlah itu terus meningkat hingga 9.607.787 jiwa
2
(sensus penduduk tahun 2010). Perkembangan Jakarta dan kota-kota di sekitarnya seperti Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi atau yang lebih sering dikenal dengan JABODETABEK dikatakan sebagai monocentric pattern yang menempatkan Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Tidak hanya itu, perannya sebagai Ibukota Negara Indonesia juga menjadikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan. Hal tersebut merupakan daya tarik kuat yang dapat menyebabkan terjadinya urbanisasi dari berbagai daerah di Indonesia. Jakarta, dengan penduduknya yang sangat padat mempunyai permasalahan yang cukup berat berkaitan dengan transportasi (Sakti, 2008). Kemacetan di Jakarta tidak hanya terjadi di pusat-pusat kota tetapi sudah semakin meluas ke daerah-daerah pinggiran, tidak lagi hanya di jalan-jalan utama tetapi sudah meluas hingga ke jalan-jalan kecil, bahkan jalan di kawasan perumahan. Salah satu penyebab kemacetan adalah sebagian besar warga Jakarta bertempat tinggal di luar kota atau di daerah penyangga sehingga waktu tempuh yang dibutuhkan dari tempat tinggal menuju ke pusat ekonomi dan bisnis ± 1-2 jam. Pelayanan transportasi yang kurang memadai dari segi fasilitas pelayanan dan keamanan serta ketidaknyamanan dalam menggunakan jasa angkutan umum mengakibatkan semakin meningkatnya pemakaian kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, yang akhirnya memperparah kemacetan. Guna mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan menerapkan program smart transportation. Melalui smart transportation, berbagai macam data dan informasi yang ada di seluruh wilayah Jakarta dapat dikumpulkan melalui sensor-sensor yang terpasang di setiap sudut kota yang kemudian akan dianalisis menggunakan aplikasi yang cerdas dan dapat disajikan sesuai kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses menggunakan berbagai jenis gadget melalui fasilitas internet. Internet di kota besar seperti Jakarta merupakan kebutuhan wajib guna mendukung aktivitas sehari-hari penduduknya seperti untuk belajar, bekerja atau hiburan. Saat ini sebagian besar penduduk ibukota memiliki jaringan
3
internet dalam peralatan elektronik atau gadget yang mereka miliki, bahkan tak jarang satu orang memiliki dua atau lebih perangkat komunikasi yang terkoneksi dengan internet. Internet mampu memudahkan seseorang dalam memperoleh informasi dan berita secara mudah dan cepat. Pengguna internet juga dapat perpartisipasi aktif sebagai sumber data dengan mengirim informasi ke pusat data melalui gadget atau smart phone yang mereka miliki untuk kemudian diolah dan disajikan kepada pengguna lainnya. Sarana berbagi informasi lalu lintas ini disebut juga sebagai sistem informasi transpotasi. Informasi yang dapat diperoleh untuk memantau kondisi lalulintas Jakarta antara lain kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh, gambar (foto maupun video), kondisi cuaca, dan bahkan dapat mengetahui lokasi aksi demonstrasi, kriminalitas, ketersediaan parkir dan lain sebagainya. Pengguna dapat saling bertukar informasi dan atau rekomendasi rute alternatif yang lebih baik atau menggunakan moda transportasi lain seperti kereta atau Trans Jakarta. Berdasarkan permasalahan diatas dapat diuraikan beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. Sistem informasi transportasi berbasis internet apa saja yang disediakan oleh pemerintah Kota Jakarta bagi penduduknya? 2. Bagaimana masyarakat memanfaatkan keberadaan sistem informasi transportasi tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan sistem informasi transportasi berbasis internet yang telah disediakan oleh pemerintah. 2. Mendeskripsikan pemanfaatan sistem informasi transportasi berbasis internet tersebut oleh masyarakat.
1.4 Kegunaan Penelitian 1. Berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan geografi yang berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. 4
2. Sebagai referensi bacaan untuk penelitian-penelitian selanjutnya terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kota Jakarta dalam menentukan kebijakan pengembangan layanan publik dan membangun Jakarta Smart City khususnya dalam bidang smart transportation.
1.5 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya adalah kumpulan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang mempelajari mengenai peran TIK dalam medukung aktivitas manusia, mempermudah pekerjaannya, dan bagaimana TIK dapat berperan dalam mengurangi pergerakan barang dan manusia menjadi lebih efisien sehingga pemanfaatan ruang jalan dan tingkat kemacetan lalu lintas semakin berkurang. Penelitian pertama yang berjudul “The Impact of ICT use to the Change of Work Pattern and Its Relationship With Work Travel” adalah makalah yang dipublikasikan pada World Academy of Science, Engineering and Technology 66, 2010, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. poin 1. Penelitian ini mengemukakan bahwa TIK telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitas kerja. Pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi kini dapat berkurang karena kehadiran perangkat TIK seperti telepon, ponsel dan internet. Tujuan dari penelitian yang dilakukan di wilayah perkotaan Yogyakarta ini adalah untuk mengetahui perjalanan kerja relatif dan mengungkapkan mekanisme perubahan perilaku dalam bekerja yang dipengaruhi oleh TIK. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan perolehan data melalui in-depth interview kepada 40 pengguna aktif TIK. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TIK menyebabkan perubahan dalam pola kerja yang ditunjukkan dengan perubahan jam, lokasi dan cara kerja. Berkaitan dengan pergerakan aktivitas kerja hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan mobilitas dan fragmentasi kegiatan kerja.
5
Penelitian kedua yang berjudul ” ICT Based Services in Bank Sector and its Benefit for Citizens in Yogyakarta Municipality, Indonesia.” merupakan makalah yang ditulis oleh Rachmawati dan dipublikasikan dalam Proceeding, International Industrial Informatics Seminar pada tahun 2009 seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. pada poin 2. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan TIK yang semakin pesat termasuk dalam dunia perbankan. Keberadaan layanan ATM, SMS banking, phone banking dan internet banking memungkinkan setiap nasabah untuk melakukan transaksi di lokasi ATM yang lebih dekat atau cukup dengan menggunakan telepon dan internet tanpa harus datang langsung ke bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layanan bank berbasis TIK, manfaat dari fasilitas yang tersedia dan keuntungannya bagi masyarakat di Kotamadya Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur kepada pengguna layanan perbankan yang tinggal di Kotamadya Yogyakarta dan menggunakan teknik wawancara mendalam pada penyedia layanan perbankan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa alasan
pemanfaatan TIK dalam dunia perbankan adalah praktis, mudah, fleksibel dan efisien dari segi waktu, cepat dan aman, serta berjarak dekat (ATM) dan tanpa memerlukan perpindahan (layanan e-banking). Manfaat yang diperoleh dari menggunakan layanan perbankan berbasis TIK adalah memungkinkan penggunanya untuk melakukan aktivitas tanpa harus hadir secara fisik di bank dan berdampak pada lebih sedikitnya jarak dan waktu yang dibutuhkan. Hal tersebut sangat membantu dalam manajemen perkotaan khususnya dalam pengurangan pemanfaatan ruang jalan dan pengurangan kemacetan lalu lintas seiring juga dengan efisiensi biaya transportasi dan energi bahan bakar. Penelitian ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh Giannopoulos dengan judul ”The Application of Information and Communication Technologies in Transport”, seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 1.1. poin 3. Penelitian ini mempelajari mengenai berbagai kemungkinan yang terbuka saat ini dan beberapa tahun ke depan terhadap penerapan TIK di bidang transportasi. Tiga aplikasi yang diteliti adalah:
6
operasi dan manajemen jaringan (semua jenis), informasi dan tuntunan kepada pengguna (dari sistem transportasi), operasi dan pengelolaan sistem angkutan barang. Penelitian ini difokuskan kepada prospek pemanfaatan TIK dibidang transportasi yang dapat dikembangkan. Data-data pemanfaatan TIK yang ada dianalisis untuk mengetahui data mana yang paling baik atau berpotensi untuk dikembangkan. Hal-hal yang dikaji dalam penelitian ini adalah dasar teknologi, pelaksanaan dan manajemen jaringan transportasi, informasi untuk pengguna, pelaksanaan dan manajemen sistem muatan transportasi. Penelitian ini melihat adanya perubahan kebutuhan perjalanan yang terbentuk dan dihasilkan karena adanya peran TIK. Sudah banyak aplikasi TIK di bidang transportasi yang telah dikembangkan dan dalam bentuk aplikasi komersial. Aplikasi ini mencakup semua moda sistem tranpsortasi baik barang maupun penumpang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan TIK di bidang operasi dan manajemen jaringan mengalami kemajuan di dalam hal pengumpulan informasi data lalu lintas dan sistem diseminasi, kontrol jaringan dan manajemen strategi lalu lintas, kontrol kendaraan dan bantuan pengemudi, sistem pengumpuan pajak, transfer informasi kepada pengguna teknologi yang ada dan mungkin dipraktekan untuk komersial adalah perangkat mobile informasi wisata multi-modal, perangkat tetap (berbasis internet atau lainnya), sistem informasi pengendara dalam kendaraan dan sistem informasi pinggir jalan serta sistem dan fokus dalam sistem angkutan barang adalah manajemen sumberdaya muatan, sistem informasi dan komunikasi bandara dan pelabuhan, tracking dan tracing muatan dan kendaraan serta sistem logistik front dan back-office. Penelitian keempat adalah penelitian mengenai dampak TIK terhadap transportasi angkutan jalan yang dilakukan oleh
Yoshimoto
bersama dengan Nemoto (2005), seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 1.1. poin 4. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan e-commerce karena biaya informasi dan peralatan komunikasi serta biaya komunikasi menurun
sementara
pengguna
internet
meningkat.
E-commerce
membebaskan penjual dari kebutuhan untuk memiliki toko dan membuat
7
pembeli tidak harus pergi ke toko untuk membeli sesuatu akan tetapi tetap dibutuhkan pengiriman barang dari penjual kepada pembeli. Hal ini menyebabkan dua pendapat yang berbeda, pendapat pertama menyatakan bahwa e-commerce akan meningkatkan transportasi angkutan jalan dan menyebabkan kemacetan perkotaan yang buruk. Pendapat kedua menyatakan bahwa TIK akan memiliki dampak positif terhadap lalu lintas karena penggunaan kendaraan pribadi dapat dikurangi dan dengan adanya sistem pengiriman gabungan berdasarkan informasi operasional bersama yang berguna untuk mencegah peningkatan voulume lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan TIK yang dianggap sebagai solusi untuk mengurangi transportasi muatan di jalan melalui e-commerce ternyata disisi lain juga meningkatkan demand atau permintaan terhadap transportasi muatan karena meskipun pembeli tidak harus berpergian untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan tetapi barang tetap perlu dikirim dari penjual kepada pembeli.
8
Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu No
Judul Penelitian
1
The Impact of ICT Use to the Change of Work Pattern and Its Relationship With Work Travel
2
ICT Based Services in Bank Sector and its Benefit for Citizens in Yogyakarta Municipality, Indonesia.
Tahun Nama Penulis
2010
2009
Jenis Publikasi
Rini Rachmawati, Dick Ettema, R. Rijanta, Achmad Djunaedi.
World Academy of Science, Engineering and Technology 66, 2010.
Rini Rachmawati
Proceeding. International Industrial Informatics Seminar, ISSN : 2085-4854, Book 2. Vol. 1 No. 1.
Tujuan Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
Meneliti perjalan kerja relatif dan mengungkapkan mekanisme perubahan perilaku kerja yang dipengaruhi oleh TIK.
Teknik pengumpulan data menggunakan in-depth interview. Responden ditentukan secara purposif dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif.
Mengetahui layanan bank berbasis TIK, manfaat dari fasilitas yang tersedia dan keuntungannya bagi masyarakat di Kotamadya Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur kepada pengguna layanan perbankan yang tinggal di Kotamadya Yogyakarta dan menggunakan wawancara mendalam pada penyedia layanan perbankan.
Pemanfaatan TIK untuk bekerja berpengaruh dan merubah pola kerja, hal ini dapat dilihat dengan perubahan sistem kerja menjadi lebih fleksibel, efisien dan cepat. Dampak yang nyata adalah pergerakan semakin berkurang karena aktivitas fisik dapat digantikan dengan memanfaatkan TIK. Layanan perbankan berbasis TIK yang disediakan antara lain : phone banking, sms banking, internet banking. Manfaat adanya layanan tersebut adalah mudah diakses, efisiensi waktu, mengurangi jarak dan pergerakan yang berdampak pada penurunan angka kemacetan serta berkurangnya biaya transportasi dan penggunaan bahan bakar.
9
3
The Application of Information and Communication Technologies in Transport
2004
G.A. Giannopoulos
European Journal of Operational Research 152 (2004) 302320
1. Penerapan TIK di bidang operasi dan manajemen jaringan mengalami kemajuan di dalam hal pengumpulan informasi data lalu lintas dan sistem diseminasi, Penelitian ini Mengetahui kontrol jaringan dan manajemen memfokuskan pada kemungkinan yang ada strategi lalu lintas, kontrol prospek pemanfaatan TIK saat ini dan satu dekade kendaraan dan bantuan dibidang transportasi yang ke depan (hingga 2010) pengemudi, sistem pengumpuan dapat dikembangkan. dari penerapan Teknologi pajak. Data-data pemanfaatan Informasi dan 2. Transfer informasi kepada TIK yang ada dianalisis Komunikasi di bidang pengguna teknologi yang ada dan mana yang paling baik transportasi. Tiga mungkin dipraktekan untuk atau berpotensi untuk aplikasi yang diteliti komersial adalah perangkat mobile dikembangkan. Hal-hal adalah: operasi dan informasi wisata multi-modal, yang dikaji adalah dasar manajemen jaringan perangkat tetap (berbasis internet teknologi, pelaksanaan dan (semua jenis), informasi atau lainnya), sistem informasi manajemen jaringan dan tuntunan kepada pengendara dalam kendaraan dan transportasi, informasi pengguna (dari sistem sistem informasi pinggir jalan. untuk pengguna, transportasi), operasi dan 3. Sedangkan sistem dan fokus pelaksanaan dan pengelolaan sistem dalam sistem angkutan barang manajemen sistem muatan angkutan barang. adalah manajemen sumberdaya transportasi muatan, sistem informasi dan komunikasi bandara dan pelabuhan, trackingdan tracing muatan dan kendaraan serta sistem logistik front dan back-office.
10
4
The Impact of Information and Communication Technology on Road Freight Transportation
2005
Ryuichi Yoshimoto dan Toshinori Nemoto
IATSS Research Vol. 29 No. 1, 2005
Berdasarkan pada survei tren terbaru arah ecommerce dan komputerisasi dalam industri angkutan truk, makalah ini menetapkan kerangka kerja untuk menganalisa dampak teknologi informasi dan komunikasi pada transportasi angkutan jalan dalam hal perdagangan, logistik dan manajemen armada, dan mengusulkan mekanisme hipotetik pengaruh.
Data yang digunakan merupakan data sekunder mengenai lalu lintas muatan di Jepang yang diperoleh dari instansi terkait yang kemudian diolah menjadi diagramdiagram sistematik untuk mempermudah membandingkan dampak TIK terhadap transpotasi muatan di jalan.
Keberadaan TIK yang dianggap sebagai solusi untuk mengurangi transportasi muatan di jalan melalui e-commerce ternyata disisi lain jugameningkatkan demand atau permintaan terhadap transportasi muatan karena meskipun pembeli tidak harus berpergian untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan tetapi barang tetap perlu dikirim dari penjual kepada pembeli.
11
1.6 Tinjauan Pustaka 1.6.1
Pendekatan dalam Studi Geografi Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang berkaitan dengan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan (Bintarto, 1977). Pendekatan keruangan merupakan pendekatan yang mempelajari tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek keruangannya. Pendekatan ini mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Dalam pendekatan keruangan ini yang menjadi perhatian adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan. Pendekatan ekologi adalah upaya mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu wilayah. Pendekatan regional atau yang dikenal dengan pendekatan kompleks wilayah ini membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Fenomena geografi yang berbeda-beda di tiap wilayah membentuk karakteristik wilayah yang berbeda juga. Perbedaan karakteristik wilayah tersebut mengakibatkan adanya interaksi suatu wilayah dengan wilayah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya.
1.6.2
Pemanfaatan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan manfaat sebagai guna,
faedah, keuntungan; pemanfaatan berarti proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan terhadap segala sesuatu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994). Pemanfaatan merupakan sebuah proses pengambilan
12
keputusan yang implementasinya disesuaikan dengan model yang berlaku. Manfaat dapat dirasakan secara langsung dan tidak langsung. Manfaat langsung dirasakan apabila setelah penggunaan terdapat perubahan menjadi lebih baik dalam satu waktu, manfaat tidak langsung berarti perubahan ke arah yang lebih baik dalam diri kita, tidak terjadi setelah penggunaan terhadap sesuatu hal dalam satu waktu melainkan melalui berbagai proses sehingga tak disadari telah terjadi perubahan tersebut. Pemanfaatan adalah pengambilan manfaat terhadap segala hal yang dianggap menguntungkan atau membentuk dalam mengatasi permasalahan dan kelangsungan kehidupan manusia. Pemanfaatan juga dapat diartikan sebagai pengambilan intisari yang didapatkan dari lingkungan dimana individu tersebut berada.
1.6.3
Pelayanan Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
usaha, melayani kebutuhan orang lain; melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. Menpan No. 63/03 mendefinisikan pelayanan publik sebagai segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Gronroos
(1990
dalam
Ratminto
dan
Winarsih,
2005)
mendefinisikan pelayanan sebagai suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.
1.6.4
Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang lebih dikenal
sebagai TIK adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh
13
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Menurut Geenhuizen (2009), TIK adalah sekumpulan teknologi heterogen (perangkat keras dan perangkat lunak) yang memungkinkan untuk dilakukannya komunikasi elektronik, pemrosesan dan pengumpulan data dalam jaringan terdistribusi, serta pengelolaan dan panduan elektronik melalui teknologi sensor. Teknologi informasi dan komunikasi adalah seperangkat teknologi dan penerapannya dalam hal proses elektronik untuk menyimpan dan mentransfer informasi untuk penggunaan yang bervariasi (Cohen et al, 2002:34 dalam Rachmawati 2009). Karakteristik TIK adalah sangat sensitif terhadap perubahan, biaya yang efektif, aplikasi TIK meningkat pesat dan penetrasi di berbagai bidang profesi dan gaya hidup, membutuhkan ketrampilan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengoperasikan TIK (Cohen et al, 2002:34 dalam Rachmawati 2009).
1.6.5
Internet Internet merupakan singkatan dari interconnected network yang
berarti jaringan komputer yang saling terhubung antara satu komputer dengan komputer yang lain yang membentuk sebuah jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga dapat saling berinteraksi, saling bertukar informasi dan data. Sidharta (1996) mengungkapkan bahwa walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Internet dapat 14
dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Internet bahkan dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir semua aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet. Pengertian lain menyebutkan internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Internet bukan hanya jaringan komputer karena jaringan komputer hanyalah sebagai alat atau media untuk menyampaikan informasi, sedangkan peranan internet ada pada fungsi dari informasi itu sendiri. Internet merupakan layanan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan menggunakan sumber daya informasi di seluruh dunia. Internet adalah jaringan koneksi elektronik, media komunikasi dan saluran yang mengalirkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Internet merupakan pintu pembatas atau portal untuk manusia agar dapat mengakses dan berinteraksi dengan informasi dan orang lain.
1.6.6
Sistem Informasi Sistem secara umum didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Indrajit (2000) menyebutkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. Menurut Jerry Fith Gerald (2002, dalam Mulyanto 2009), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatau sasaran tertentu. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (1983, dalam Jogiyanto, 1999) sistem adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
15
bermanfaat. Informasi secara internasional telah disepakati sebagai hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan dengan data mentah (Indrajit, 2000). Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut akurat atau bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, aktual atau dan relevan yang berarti informasi tersebut mempunyai banyak manfaat bagi pemakainya. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Pengertian lain menyatakan sistem informasi sebagai sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia dengan mesin untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi. Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi (Indrajit, 2000). Sistem informasi mencakup sejumlah komponen, ada yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2003). Adapun komponen-komponen suatu sistem informasi yaitu perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, orang, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data.
1.6.7
Transportasi Transportasi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan orang dan
atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dan fasilitas yang digunakan untuk memindahkannya (Hendarto, dkk., 2000). Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakan, mengangkut, mengalihkan suatu obyek dari suatu tempat ke tempat lain dimana di tempat lain ini obyek tersebut lebih bermanfaat atau berguna untuk tujuan-tujuan tertentu
(Miro,
2005
dalam
Baskoro
2010).
Secara
umum
transportasi dipahami sebagai pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
16
digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
1.6.8
Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan
terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, (Adisasmita, 2011). Kemacetan lalu lintas diartikan sebagai sebuah kondisi lalu lintas dimana pergerakan mengalami kelambatan sebagai akibat dari konsentrasi kendaraan yang melebih daya dukung jalan (Salim, 1985 dalam Christiawan, 2010). Beberapa penyebab terjadinya kemacetan lalulintas adalah bertambahnya
kepemilikan
kendaraan,
terbatasnya
sumberdaya
pembangunan jalan raya dan pengoperasian fasilitas lalulintas yang belum optimal serta penyebab-penyebab lain seperti tidak tertibnya pengguna jalan dan sebagainya. Adanya kemacetan lalulintas ini menimbulkan beberapa dampak negative antara lain pencemaran (polusi udara), kebisingan suara kendaraan bermotor dan penggunaan bahan bakar yang sia-sia.
1.7 Kerangka Pemikiran Permasalahan kemacetan lalu lintas di kota-kota besar seperti di Jakarta dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang biasanya saling berhubungan atau berkaitan sehingga membentuk kompleksitas terutama dalam penanganannya. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah keterbatasan ruang, kepadatan penduduk yang tinggi dan mobilitas penduduk yang tinggi. Berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta telah dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan TIK.
17
Perkembangan ilmu pengetahuan dan TIK yang semakin pesat terutama dalam mendukung aktivitas manusia memunculkan berbagai inovasi untuk menerapkan berbagai perkembangan TIK di bidang transportasi, khususnya dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas. Salah satu upaya penerapannya adalah dengan dibentuknya sistem informasi transportasi (SIT) berbasis internet. Dalam SIT berbasis internet ini setiap data mengenai kondisi lalu lintas di berbagai sudut kota akan dikumpulkan, diolah dan disajikan agar dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui informasi lalu lintas terkini. Pengetahuan seseorang terhadap kondisi lalu lintas terkini akan sangat mempengaruhi keputusan seseorang tersebut dalam menentukan aktivitas dan pergerakannya sehingga memungkinkan terwujudnya reduksi kemacetan lalu lintas. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penelitian ini ingin mengetahui SIT berbasis internet apa saja yang disediakan oleh pemerintah dan bagaimana masyarakat memanfaatkannya. Secara teoritis, pemikiran tersebut dapat dibuat diagram alir seperti dalam Gambar 1.1. Teknologi Informasi Komunikasi
Internet
Keterbatasan Ruang
Kepadatan Penduduk yang Tinggi
Mobilitas Penduduk Tinggi
Kemacetan Lalu Lintas
Gadget
Sistem Informasi Transportasi
Pengguna Sistem Informasi Transportasi Pengambilan Keputusan Reduksi Kemacetan
Gambar 1.1. Diagram Kerangka Pemikiran
18
1.8 Batasan Operasional 1
Pelayanan adalah usaha, melayani kebutuhan orang lain; melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.
2
Pemanfaatan adalah pengambilan manfaat terhadap segala hal yang dianggap
menguntungkan
atau
membentuk
dalam
mengatasi
permasalahan dan kelangsungan kehidupan manusia. 3
Sistem Informasi merupakan suatu kumpulan dari komponenkomponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi (Indrajit, 2000).
4
Transportasi dipahami sebagai pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
5
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan dan mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer/pemindahan informasi antar media.
6
Internet adalah singkatan dari (interconnection-networking) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia.
7
Kemacetan adalah terakumulasinya lalulintas dengan penggunaan moda yang tidak efisien pada waktu yang sama, pada rute yang sama, pada tujuan yang sama dan karena keinginan untuk melakukan perjalanan yang bersamaan.
19