BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemerintah
memberikan
perhatian
yang
sungguh-sungguh
untuk
memberdayakan guru, termasuk guru yang berprestasi. UU nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen pasal 36 ayat 1 mengamanatkan bahwa guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan. Perhatian pemerintah tersebut diharapkan akan tercipta guru yang bermutu tinggi dan siap berkompetisi baik pada tataran nasional, regional, maupun internasional. Pemilihan guru berprestasi dimaksudkan antara lain untuk mendorong, motivasi, dedikasi, loyalitas dan profesionalisme guru yang diharapkan akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja dan prestasi kerjanya. Peningkatan kinerja dan prestasi kerja tersebut dapat dilihat dari kualitas lulusan satuan pendidikan yang mampu menjadi SDM berkualitas, produktif, kreatif dan kompetitif. Penyelenggaran pemilihan guru berprestasi dilaksanakan secara bertingkat, mulai dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten atau kota, tingkat propinsi, sampai pada tingkat nasional. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sama untuk semua jenjang sedangkan subkriteria dapat berbeda. Dalam pembobotan kriteria susah terdapat ketentuan dari pemerintah pusat sedangkan pembobotan subkriteria tidak ada standar ketetapan bobot padahal bobot antar subkriteria berbeda. Sehingga tanpa suatu metode perhitungan penentuan bobot subkriteria akan menjadi suatu permasalahan yang berdampak pada akurasi penilaian. Demi terpilihnya guru berprestasi yang lebih
akurat,
maka
pelaksanaan
pemilihan
menggunakan suatu metode perhitungan tertentu.
1
guru
perprestasi
perlu
2
Hasil wawancara dengan salah satu pengawas satuan pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Boyolali pada hari senin, tanggal 16 Februari 2015 yaitu dengan bapak Drs. Wahyu Purnomojati, M. Pd., yang sudah selama delapan (8) tahun berturut–turut menjadi tim penilai guru berprestasi di kabupaten Boyolali, mengatakan bahwa: 1) dari tahun ketahun dalam memilih guru berprestasi dilakukan dengan perhitungan dengan perhitungan penjumlahan sederhana dan menyimpan data dalam file Excel. 2)
Bobot kriteria sudah ditentukan oleh pusat, sedangkan bobot
subkriteria tidak ada ketetapan sehingga pembuat keputusan mendapatkan kebebasan untuk menentukan bobot kriteria tersebut. Hal ini mengakibatkan pembuat keputusan kesulitan menentukan bobot yang tepat bila tidak menggunakan suatu metode pencarian bobot yang benar. 3) Penggunaan file berbentuk excel membuat data mudah terhapus dan diduplikasi yang menyebabkan data tidak sinkron sehingga pengolahan data kurang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diperlukan usaha untuk peningkatan pelaksanaan pemilihan guru berprestasi dengan metode yang lebih baik dan sistem yang efektif dan efisien. Diantara usaha peningkatan pelaksanaan pemilihan guru perprestasi dengan metode yang lebih baik dan sistem yang efektif dan efisien tersebut adalah dengan mempunyai suatu sistem dinamis yang menggunakan metode yang baik dan terkomputerisasi secara sinkron dan aman yang dapat menyajikan informasi sebagai sarana pendukung dalam pengambilan suatu keputusan. Sistem yang dibuat akan lebih bersifat untuk membantu pembuat keputusan dalam pengambilan keputusan. Diantara sistem yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode gabungan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Dengan metode AHP, pemecahan masalah dapat dilakukan secara sistematis karena strukturnya yang berhierarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih sampai pada subkriteria yang paling dalam. Selain itu juga, AHP
3
memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria yang dipilih oleh pengambil keputusan. Dikarenakan bobot kriteria sudah ditetapkan dari pusat maka metode AHP ini hanya akan digunakan dalam penentuan hiraki dan penentuan bobot subkriteria pada sistem pendukung keputusan pemilihan guru berprestasi kabupaten Boyolali. Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus dan dapat menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Metode SAW ini digunakan dalam perangkingan yakni perkalian nilai normalisasi alternatif terhadap bobot kriteria dan subkriteria yang telah didapatkan dari perhitungan menggunkaan AHP. Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Dengan demikian metode AHP dan SAW sangat cocok untuk digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan guru berprestasi di Kabupaten Boyolali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW) pada pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Berprestasi. 1.3 Batasan Masalah Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan dan penulisan penelitian ini, maka berikut merupakan batasan-batasan masalah yang diberikan : 1. Implementasi sistem berbasis web. 2. Objek penelitian ini adalah peserta Pemilihan Guru Berprestasi Kabupaten Boyolali.
4
3. Penelitian ini menggunakan data-data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali. 4. Hasil keluaran dari sistem ini berupa rekomendasi perangkingan Guru Berprestasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW) pada pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Berprestasi dengan studi kasus di Kabupaten Boyolali. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan aplikasi yang dibuat dapat membantu dan memudahkan pembuat keputusan (decision maker) dalam pemilihan guru berprestasi terbaik dari beberapa alternatif yang ada. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1
Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari buku-buku, jurnal internet, artikel dan literaturliteratur lain yang relevan dengan penelitian ini. b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. c. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
5
1.6.2 Tahap pembuatan Perangkat Lunak Dalam aplikasi ini menggunakan metode terstruktur, sehingga hasil analisis menghasilkan sistem yang dapat didefinisikan, meliputi : a.
Analisis Kebutuhan Tahap analisis dilakukan dengan tujuan mengetahui cara kerja serta mencari kelebihan dan kekurangan pada program yang akan dibuat, dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemilihan guru berprestasi, seperti : portofolio, hasil tes tertulis dan wawancara, psikotes, dan karya tulis ilmiah sebagai data masukan untuk digunakan sebagai dasar analisis.
b. Perancangan Sistem i.
Perancangan diagram alir, yang digunakan untuk menunjukkan arah aliran kegiatan dan data yang terjadi dalam sebuah program.
ii.
Perancangan antarmuka yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang perangkat lunak yang dibuat.
c. Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis dan perancangan, kemudian perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman PHP: Hypertext Preprocessor, selanjutnya aplikasi diuji cobakan melalui jaringan lokal. d.
Pengujian Sistem Pengujian sistem dilakukan terhadap sistem yang telah dibangun dengan data-data real yang telah dikumpulkan sebelumnya dari instansi yang terkait. Dalam pengujian ini, dapat dianalisis kekurangan dari sistem ini, sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap sistem sesuai dengan kekurangannya bila diperlukan.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penelitian tugas akhir ini akan terdiri dari tujuh bab, yaitu:
6
BAB I PENDAHULUAN Bab
ini
mencakup
latar
belakang,
perumusan
masalah,
batasan
permasalahan, manfaat penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat pembahasan mengenai penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini. Selain itu juga memuat penjelasan yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sejenis yang pernah ada sebelumnya. BAB III LANDASAN TEORI Teori-teori yang digunakan pada penelitian ini dipaparkan pada bab ini. Bagian ini menjelaskan definisi-definisi dan istilah-istilah yang sering digunakan pada sistem pendukung keputusan. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisis terhadap sistem yang akan dikembangkan, serta penjelasan mengenai perancangan sistem berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. BAB V IMPLEMENTASI Pada bab ini berisi tentang implementasi dari rancangan yang telah dibuat pada bab IV yang meliputi cara membangun dan mengoperasikan sistem. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi akan dijelaskan mengenai hasil keluaran dari sistem yang dibangun beserta dengan pembahasan mengenai hasil tersebut. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.