BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini peranan jaringan komputer pada suatu perusahaan menjadi
sangat penting karena memberikan kemudahan manusia dalam berbagai hal pekerjaan. Kumpulan jaringan komputer dari seluruh dunia yang saling terhubung baik melalui fiber optik maupun melalui gelombang elektromagnetik (misalnya satelit atau sistem radio frekuensi) disebut internet. Internet merupakan bagian dari WAN (Wide Area Network), dimana WAN memiliki cakupan terluas dalam sebuah jaringan. Didalam area WAN terdapat koneksi antar MAN (Metropolitan Area Network) dan LAN (Local Area Network). Sebuah koneksi WAN yang stabil menjadi mutlak dan faktor utama pertimbangan suatu perusahaan untuk memilih bekerjasama dengan jasa pelayanan internet atau ISP (internet service provider) tertentu, karena gangguan internet menyebabkan koneksi down atau bermasalah dan berefek pada kerugian bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Penyebab suatu koneksi down bisa ditimbulkan oleh beberapa hal seperti kerusakan fisik atau kerusakan non-fisik. Tidak ada satupun ISP yang bisa menjamin 100% atau tidak pernah mengalami adanya gangguan distribusi koneksi kearah pelanggan. Oleh karena itu mengikuti kebutuhan dari pelanggan agar kantor cabang mendapat layanan koneksi internet yang stabil dan menghindari adanya down total, dibuatlah sebuah koneksi lokal (MAN) dengan media wireless, yang menghubungkan koneksi antar cabang, dan kapasitas pertukaran data yang lebih besar. Koneksi dibuat dengan dua atau lebih link atau koneksi atar cabang, dan salah satunya dijadikan sebagai secondary link atau backup pada saat primary link mengalami gangguan.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2 Proses perpidahan link dari primary ke backup tersebut dinamakan failover atau redundant link. Banyak berbagai sistem failover yang diterapkan pada jaringan suatu provider internet diantaranya dengan menggunakan teknologi routing dinamis seperti BGP (Border Gateway Protocol). PT. Varnion Technology Semesta adalah perusahaan yang bergerak dibidang penyedia solusi internet untuk perusahaan baik corporate maupun hospitality yang mengedepankan service pelayanan yang baik bagi setiap pelanggan. Pelayanan yang baik tersebut di PT. Varnion Technology Semesta disebut "Delivering WOW service to everyone". Kebanyakan pelanggan PT. Varnion Technology Semesta bergerak di bidang hospitality sehingga kestabilan suatu koneksi internet yang di deliver menjadi prioritas utama. PT. Varnion Technology Semesta juga memberikan solusi untuk setiap permasalahan jaringan yang dimiliki pelanggan. PT. Varnion Technology Semesta Menggunakan routing dinamis BGP sebagai sistem failover, dimana mekanisme perpindahan link menggunakan hold time yaitu sebagai waktu jeda sebelum link primary berpindah ke link backup. Hold time BGP pada PT. Varnion Technology Semesta di set selama 3 menit, sehingga pada saat link primary mengalami down maka BGP akan menghitung mundur jeda waktu selama 3 menit dan apabila selama itu status link primary masih down maka baru koneksi akan dipindahkan ke link backup. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam tugas akhir ini penulis mengambil judul “Pengunaan Media Koneksi Wireless Dan Sistem Failover Dynamic Routing Protocol pada PT. Varnion Technology Semesta”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka masalah yang akan
diselesaikan pada penelitian tugas akhir ini, adalah : 1. Bagaimana cara meningkatkan kecepatan proses pertukaran data antar kantor cabang, sehingga kecepatan pertukaran data tidak bergantung pada kecepatan layanan ISP yang disewa? 2. Bagaimana cara mempercepat proses troubleshoot dan mengurangi downtime yang dialami, ketika terjadi kendala dari sisi ISP?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari penerapan media koneksi wireless dan sistem
failover dengan routing BGP adalah sebagai berikut: 1. Membuat koneksi lokal (MAN) antar kantor cabang dengan media wireless, sehingga bandwidth yang didapatkan lebih besar dari bandwidth yang disewa saat ini dan proses pertukaran data antar kantor cabang tidak terbatas pada bandwidth yang disewa dari ISP. 2. Menerapkan sistem dynamic routing sebagai sistem failover agar mempercepat proses perpindahan jalur koneksi, sehingga dapat mengurangi downtime. Proses troubleshoot dapat langsung dilakukan dengan pengecekan pada perangkat yang digunakan. Manfaat yang didapatkan dari penerapan media koneksi wireless dan sistem failover yang diusulkan adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan koneksi lokal jaringan milik customer PT. Varnion Technology Semesta yang berada terpisah di bangunan dan tempat yang berbeda. 2. Menambah kapasitas bandwidth proses pertukaran data antar cabang. 3. Mengurangi downtime proses pertukaran data antar cabang ketika ada kendala pada koneksi ISP. 4. Mempermudah penanganan kendala yang terjadi pada MAN.
1.4
Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan dalam tugas akhir ini,
maka permasalahan dibatasi hanya membahas sebagai berikut: 1. Pengaturan dan konfigurasi menggunakan media wireless untuk koneksi, dengan routing BGP sebagai sistem failover mengikuti kebutuhan pelanggan. 2. Simulasi dan konfigurasi koneksi dibuat tidak lebih dari 6 router atau radio. 3. Simulasi dibuat menggunakan tools yang tersedia pada GNS3 dan winbox.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4 4. Dalam pembahasan keseluruhan device menggunakan mikrotik sebagai radio & router. 5. Frekuensi yang digunakan untuk mengkoneksikan antar radio menggunakan frekuensi 5,8GHz. 6. Jaringan terbatas meliputi MAN dari area cabang, dimana local link menjadi kebutuhan utama dibandingkan kebutuhan akses ke internet.
1.5 1.
Metode Penelitian Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian komparatif, dimana ada perbandingan antara sistem jaringan awal dengan sistem jaringan baru.
2.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yaitu: 2.1 Pengamatan (Observasi) Penulis
mengamati
secara
langsung
terhadap
kegiatan
instalasi
pemasangan koneksi internet pada pelanggan PT. Varnion Technology Semesta, serta mempelajari konfigurasi perangkat mikrotik agar dapat mengetahui setiap proses mulai dari instalasi, konfigurasi sampai tahap aktivasi koneksi internet. 2.2 Wawancara (Interview) Secara langsung berinteraksi dan melakukan tanya jawab dengan staff IT (Information Technology) mengenai sistem dan kendala pada jaringan komputer yang menjadi objek penelitian. 2.3 Studi Pustaka (Library research) Penulis mengumpulkan data dari buku, modul dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5 3. Metode Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem ini metode yang digunakan adalah dengan metode PPDIOO yaitu persiapan, perancangan, desain, implementasi, operasi, dan optimalisasi (Wilkins, 2011).
Gambar 1.1 Diagram PPDIOO sumber: www.ciscopress.com 4. Metode Pengujian Sistem Pada tahapan pengujian sistem jaringan ini, peneliti menggunakan metode pengujian transfer packet, link failure dan bandwidth test. Pengujian ini bertujuan untuk mencari seberapa besar bandwidth yang bisa digunakan dan seberapa cepat sistem failover mengalihkan koneksi yang digunakan. Penulis akan menguji satu persatu komponen dari sistem secara keseluruhan. Sehingga sistem jaringan yang dibangun nantinya akan terhindar dari kesalahankesalahan yang mungkin saja terjadi.
1.6
Sistematika Penulisan Pada bagian sistematika penulisan, akan menguraikan isi dari bab-bab yang
akan dibahas satu-persatu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
BAB I
Pendahuluan
yang
berisi
Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan.
BAB II
Landasan teori, berisi teori apa-apa saja yang digunakan di dalam merancang tugas akhir ini, seperti jaringan wireless, dynamic routing, mikrotik, dan frekuensi.
BAB III
Analisis dan perancangan sistem, dipaparkan uraian umum mengenai koneksi wireless dan routing protocol yang akan digunakan.
BAB IV
Implementasi dan pengujian sistem, berisi pembahasan tahapan instalasi serta hasil percobaan dari sistem tersebut. Tentang kelebihan dan kekurangan jaringan dengan koneksi wireless & failover BGP.
BAB V
Bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran pembahasan keseluruhan pada bab-bab sebelumnya, serta memuat saransaran yang akan berguna untuk perkembangan sistem ini kedepan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/