BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan
mapun dunia usaha di Indonesia. Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan program asuransi baik bagi individu maupun perusahaan. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia. Seiring dengan perkembangan berbagai program syariah yang telah diusung oleh lembaga keuangan lain, banyak perusahaan asuransi yang saat ini juga menawarkan program asuransi syariah. PT Asuransi Adira Dinamika adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi kerugian yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) yang biasa dikenal Adira Insurance Sharia. Dalam proses penutupan asuransi di Adira Insurance Sharia, pihak ketiga atau yang biasa disebut intermediary dapat mengajukan permohonan penutupan asuransi melalui bagian marketing Adira Insurance Sharia dimana proses tersebut dinamakan proses akseptasi. Proses akseptasi di Adira Insurance Sharia harus melewati beberapa tahap, dimulai dari pengajuan permohonan asuransi yang dilakukan intermediary kepada marketing Adira Insurance Sharia dengan mengirimkan SPPA (Surat Pengajuan Penutupan Asuransi), dimana selanjutnya permohonan asuransi tersebut bisa langsung
1
2
disetujui oleh bagian marketing ataupun harus melalui persetujuan underwriter terlebih dahulu. Dalam proses akseptasi, Intermediary membutuhkan informasi nilai premi yang harus dikeluarkan oleh tertanggung atas objek yang akan diasuransikannya tersebut. Nilai premi didapat dari perhitungan nilai objek asuransi dikalikan dengan nilai rate atas objek pertanggungan tersebut dimana nilai rate didapat oleh Intermediary dari Adira Insurance Sharia. Besaran suatu nilai rate dapat beragam, tergantung dari beberapa hal, seperti objek asuransi, jenis pertanggungan, penggunaan, wilayah objek asuransi dan juga harga dari objek asuransinya itu sendiri. Besaran nilai rate dari Adira Insurance Sharia pun bisa berubah-ubah setiap saat dengan waktu yang tidak menentu, hal ini yang cukup menyulitkan intermediary untuk mengetahui besaran premi sebuah asuransi yang ingin diajukan, sehingga hal tersebut memperlambat proses akseptasi asuransi. Dikarenakan proses akseptasi yang terjadi di adira Insurance Sharia hanya melalui email, kondisi terkini dari pengajuan penutupan asuransi tidak termonitoring dengan baik. Oleh karena adanya kendala atau masalah tersebut, maka peneliti merasa dibutuhkan adanya sebuah aplikasi sistem informasi yang bisa menunjang proses akseptasi yang dilakukan Adira Insurance Sharia agar semua proses yang dilakukan bisa berjalan dengan semestinya. Atas pertimbangan tersebut peneliti mengangkat masalah tersebut ke dalam tulisan sebagai tugas akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Akseptasi Asuransi PT. Asuransi Adira Dinamika Unit Syariah Berbasis Website”.
1.2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan hasil pengamatan dari riset yang telah dilakukan selama
menganalisa sistem yang berjalan, masalah – masalah yang dihadapi oleh Adira Insurance Sharia pada proses akseptasi asuransi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana caranya untuk mempercepat proses yang dilakukan intermediary dalam hal penentuan besaran premi asuransi? 2. Bagaimana caranya untuk memperkecil risiko kesalahan penentuan rate dan premi asuransi yang dilakukan oleh intermediary?
3
3. Bagaimana caranya mempercepat proses akseptasi asuransi agar bisa berjalan sesuai dengan waktu yang diharapkan? 4. Bagaimana caranya untuk mengetahui kondisi/status pengajuan-pengajuan penutupan asuransi yang sudah diajukan oleh Intermediary?
1.3
BATASAN MASALAH Dengan maksud tujuan pembahasan dan penyusunan sistem dapat sesuai
dengan tujuan yang ada berdasarkan masalah yang terjadi dalam proses akseptasi asuransi di Adira Insurance Sharia, khususnya dalam hal penentuan besaran premi dan pembuatan report akseptasi asuransi, maka Peneliti membatasi permasalahan yang ada pada : 1. Proses peng-input-an data pengajuan asuransi kendaraan dan kebakaran berupa data calon tertanggung yang dilakukan oleh intermediary melalui form simulasi perhitungan besaran premi untuk mendapatkan akseptasi dari Adira Insurance Sharia. 2. Proses approval yang dilakukan oleh marketing meliputi keputusan diterima atau ditolaknya objek asuransi yang diajukan 3. Proses approval yang dilakukan oleh underwriter meliputi keputusan diterima atau ditolaknya objek asuransi yang diajukan. 4. Proses monitoring terhadap pengajuan penutupan asuransi yang sudah masuk kedalam sistem.
1.4
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Pada penelitian kali ini, Peneliti memiliki tujuan untuk membuatkan sebuah
sistem informasi akseptasi asuransi yang nantinya sistem informasi tersebut bisa digunakan dalam menunjang proses akseptasi yang terjadi di Adira Insurance Sharia. Adapun maanfat yang diharapkan pada penelitian kali ini antara lain: 1. Mempercepat dan mempermudah dalam menentukan besaran premi yang harus dibayarkan tertanggung atas objek yang diasuransikannya. 2. Mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko kesalahan dalam menentukan jumlah premi tertanggung.
4
3. Memudahkan dan mempercepat proses akseptasi atas pengajuan sebuah asuransi dari intermediary. 4. Mempermudah dalam memonitoring pengajuan penutupan asuransi yang sudah masuk ke dalam sistem.
1.5
METODE PENELITIAN Pada penelitian kali ini metode yang peneliti lakukan, diantaranya :
1. Metode Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang efektif untuk mempelajari sistem dengan cara mengamati langsung objek penelitian yaitu Adira Insurance Sharia 2. Studi pustaka terhadap buku dan lainnya yang berhubungan dengan metodologi pengembangan sistem. 3. Metode RPL yang disebut juga dengan Water Fall. Metode ini disebut juga metode “air terjun” dimana sistem penulisan disusun secara bertahap mulai dari tahap analisa, tahap perancangan, tahap coding atau pemrograman, dan sampai dengan tahap pengujian. 4. Penarikan kesimpulan terhadap penelitian yang telah dilakukan.
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, masalah yang terjadi, ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian dan sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Berisi tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengertian perancangan sistem informasi, teori mengenai asuransi, serta teori pendukung pembuatan aplikasi. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, sistem yang berjalan dengan sistem yang akan di usulkan, pemodelan sistem, rancangan basis data, serta desain rancangan tampilan.
5
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini berisikan tentang implementasi yaitu cara pengoperasian sistem informasi yang sudah dirancang, serta tampilan sistem yang telah di uji coba. BAB V : PENUTUP Merupakan bab terakhir dalam penyusunan laporan tugas akhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan pada bab - bab sebelumnya serta saran yang kiranya dapat bermanfaat.