BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan batasan masalah tentang Rancang Bangun Sistem Terdistribusi pada Apotek. 1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi
sangat
berpengaruh
terhadap
proses
pendistribusian data. Teknologi dalam hal ini sangat dibutuhkan guna menunjang proses pendistribusian data, terutama jika suatu perusahaan memiliki kantor cabang yang tersebar dibeberapa daerah berbeda. Faktor jarak sering menjadi kendala dalam proses pendistribusian data. Bagi perusahaan yang mempunyai jumlah cabang tersebar, kebutuhan akan basis data yang mampu menampung data transaksi dan menjamin ketersediaan informasi sangat dibutuhkan. Setiap cabang membutuhkan basis data untuk dokumentasi kegiatan operasional. Konektivitas basis data pada masing-masing cabang dengan kantor pusat ataupun satu cabang dengan cabang lainnya tentunya diperlukan. Strategi penempatan data yang tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan sistem basis data terdistribusi. Basis data dalam sistem terdistribusi dapat dipecah menjadi beberapa bagian atau fragmen dan disimpan terpisah secara fisik dan tetap terhubung secara logic. Data dalam sistem terdistribusi disimpan di lokasi data tersebut sering dipergunakan, serta saling terkait satu dengan lainnya yang terdistribusi dalam suatu jaringan komputer. Kemajuan teknologi komputerisasi dan metode pendistribusian data yang saat ini berkembang dengan pesat belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh Apotek. Apotek merupakan suatu sarana distribusi kebutuhan farmasi masyarakat yang memiliki peran vital dalam kehidupan bermasyarakat. Terdapat Apotek yang memiliki cabang di beberapa daerah yang masih menggunakan sistem konvensional dalam melakukan proses distribusi data.
1
2
Proses pendistribusian data yang terjadi antara Apotek Pusat dengan Apotek Cabang masih berupa file yang dalam jangka waktu tertentu dikirim melalui email, selanjutnya semua data dari semua kantor cabang disimpan di kantor pusat. Tidak adanya keterhubungan antara database cabang dengan database pusat menyebabkan lambannya proses pengambilan keputusan dari kantor pusat, sehingga terjadi ketidaksesuaian data dalam jangka waktu tertentu antar pusat dan cabang. Rancang Bangun Sistem Terdistribusi Apotek yang dikembangkan ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Apotek dalam memberikan kepuasan terhadap konsumen serta mencapai tujuan dari Apotek sebagai perusahaan pendistribusian kebutuhan farmasi bagi seluruh masyarakat. 1.2
Rumusan Masalah Sesuai latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut. 1.
Bagaimana merancang dan mengimplementasikan Sistem Terdistribusi pada Apotek Pusat dan Cabang.
2.
Bagaimana implementasi Sistem Terdistribusi pada Apotek dapat meningkatkan pelayanan antar Apotek Pusat dengan Apotek Cabang.
1.3
Tujuan Tujuan dari Rancang Bangun Sistem Terdistribusi pada Apotek adalah
sebagai berikut. 1.
Merancang dan mengimplementasikan sistem terdistribusi pada Apotek Pusat dan Apotek Cabang.
2.
Meningkatkan kehandalan dan ketersediaan data karena data dibagi menjadi beberapa fragmen dan didistribusikan di lokasi data tersebut banyak diakses.
3.
Mengurai biaya oprasional dan trafik jaringan karena beberapa operasional dapat dilakukan secara lokal.
3
1.4
Manfaat Manfaat yang didapat dari perancangan Rancang Bangun Sistem
Terdistribusi pada Apotek adalah sebagai berikut. 1.
Manfaat bagi Apotek adalah membantu Apotek Pusat dan Cabang dalam menciptakan sistem basis data terdistribusi yang mampu menutupi kekurangan dari sistem tersentralisasi yang saat ini digunakan.
2.
Manfaat bagi Penulis adalah dapat menambah wawasan bagi Penulis terutama dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan basis data terdistribusi.
3.
Manfaat bagi Pembaca adalah dapat digunakan sebagai referensi dan masukan untuk penelitian tentang basis data terdistribusi selanjutnya.
1.5
Batasan Masalah Batasan masalah
pada
perancangan
Rancang
Bangun
Sistem
Terdistribusi pada Apotek adalah sebagai berikut. 1.
Sistem dibangun berbasis web, dengan Bahasa Pemrograman PHP dan DBMS MySQL.
2.
Konsep terdistribusi yang diterapkan dalam perancangan ini meliputi alokasi data, replikasi dan fragmentasi horizontal.
3.
Modul yang terdapat pada apotek meliputi Modul Penjualan, Modul Pembelian, dan Modul Pelaporan.
4.
Pendistribusian jenis obat yang dibahas pada perancangan ini masih berupa obat konvensional dalam bentuk kemasan jadi (OTC). Perancangan ini belum membahas mengenai obat berdasarkan resep, racikan, dan sisa proses peracikan.
5.
Mekanisme perpindahan data antara pusat dan cabang berupa pengiriman query yang dikirimkan sesuai proses transaksi order dari masing-masing cabang.
6.
Perancangan belum membahas mengenai keamanan data dalam proses transaksi antara pusat dan cabang.
4
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara rinci dari bahasan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut. BAB I
: Pendahuluan Bagian ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup dan batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka Bagian ini berisikan teori-teori penunjang yang menjadi dasar dalam membahas permasalahan.
BAB III
: Metode dan Perancangan Sistem Bagian ini memaparkan tentang tempat dan waktu perancangan, sumber data, metode pengumpulan data, tools, metode analisis, perancangan sistem, dan gambaran umum sistem.
BAB IV
: Pengujian dan Analisis Sistem Bab ini berisikan pembahasan dan hasil uji coba perangkat lunak dan menganalisa sistem secara keseluruhan.
BAB V
: Penutup Bab ini merupakan rangkuman dari apa yang telah dibahas sebelumnya serta saran-saran yang ditujukan kepada masyarakat