BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dunia bisnis erat kaitannya dengan kegiatan komunikasi pemasaran.
Dalam bisnis, komunikasi pemasaran sangat memegang penuh peranan penting guna mengetahui apakah informasi mengenai produk perusahaan telah sampai pada masyarakat atau tidak. Untuk memasarkan dan mempertahankan produknya serta untuk membangun hubungan pelanggan yang baik, perusahaan harus merencanakan strategi komunikasi pemasaran yang mampu meningkatkan nilai pelanggan. Komunikasi menjadi salah satu hal yang berperan penting dalam pemasaran. Suatu perusahaan perlu menerapkan komunikasi yang baik kepada konsumennya
untuk
menimbulkan
kesepakatan
yang
berujung
pada
pembelian/transaksi atas produk yang ditawarkan. Selain agar terjadinya suatu transaksi yang membawa keuntungan bagi penjual dan pembeli, komunikasi juga penting untuk dapat menjalin hubungan baik dengan konsumen sehingga konsumen tetap bertahan pada produk yang ditawarkan perusahaan dan juga terbentuknya citra yang baik pada perusahaan. Komunikasi pemasaran sendiri dapat diuraikan menjadi dua unsur yaitu komunikasi dan pemasaran. Pertama, komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antarindividu, atau antara organisasi dengan individu. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain (Hermawan, 2010:4). Kedua adalah pemasaran. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya menransfer nilai-nilai antara mereka dengan pelanggannya. Pemasaran memiliki bauran pemasaran (marketing mix) yang menjadi inti dari sistem pemasaran yang meliputi produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion), proses (process), lingkungan fisik (physical enviroment), dan orang (people). Secara kolektif, keseluruhan 7P ini merupakan
1
unsur-unsur yang dibutuhkan untuk menciptakan strategi yang layak dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus menghasilkan laba dalam pasar yang kompetitif (Lovelock, dkk, 2011:24-25). Dari definisi diatas dapat digabungkan bahwa komunikasi pemasaran adalah representasi dari gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2003:4). Dalam pemasaran komunikasi lebih sering digunakan dalam kegiatan promosi. William J. Santon mendefinisikan, promosi adalah salah satu dalam bauran pemasaran yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Dalam kegiatan promosi tersebut, terdapat beberapa jenis bauran promosi diantaranya iklan, promosi penjualan, penjualan
personal,
hubungan
masyarakat,
dan
pemasaran
langsung
(Abdurrahman, 2015:156). Kegiatan promosi tidak hanya dilakukan pada perusahaan yang menawarkan produk secara fisik namun promosi juga berlaku pada produk-produk yang bersifat layanan atau jasa. Kotler mendefiniskan jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Adapun macam-macam jasa adalah personalized services, financial services, public utility and transportation services, entertaintment, dan hotel services (Alma, 2007:246). Pada penelitian ini, salah satu jenis jasa yang diangkat adalah jasa hiburan konser musik. Besarnya jumlah masyarakat ternyata sangat mempengaruhi kebutuhan hiburan di Indonesia. Hal ini turut dipengaruhi oleh perkembangan trend budaya terutama dalam hal musik. Perkembangan musik di Indonesia tidak hanya melahirkan peluang musisi, namun juga melahirkan peluang bisnis sangat menjanjikan dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya yang disebut sebagai promotor. Ada beberapa promotor event di Indonesia yang memanfaatkan musik sebagai target potensial mereka seperti yang
2
sudah sering didengar yakni Java Musikindo, Rolling Stone Indonesia, Berlian Entertainment, Mahaka Entertainment, Trilogy Live, dan Ismaya Production. Dimulai pada tahun 1975, konser musik di Indonesia diawali dengan konser Deep Purple dengan jumlah 150.000 orang dengan promotor Buena Ventura Group (https://id.crowdvoice.com/posts/sejarah-konser-musik-terbesardi-indonesia-2qu4, diakses pada 16 November 2015 pukul 16:06) yang merupakan konser terbesar pertama di Indonesia. Melihat banyaknya pengunjung konser saat itu, menjadikan para promotor lainnya berlomba-lomba berkecimpung dalam bisnis konser musik. Gambar 1.1 Poster The 90’s Festival Big Reunion
Sumber: Accellera Entertainment Bandung
Melihat perkembangan bisnis konser musik yang begitu menjanjikan Accellera Entartainment memanfaatkan peluang besar tersebut dengan menggelar konser The 90’s Festival Big Reunion. Accellera Entertainment adalah perusahaan yang bergerak di bidang event promotion (promotor) dengan anggota berdomisili di Bandung. Perusahaan yang didirikan pada 12 Juli 2013 memiliki nama PT. Akselerasi Kresikal Group dengan anggota yang berjumlah 12 orang dan diketuai oleh Fareza Wahyu. Accellera Entertainment menggelar event perdana terbesar mereka yaitu The 90’s Festival Big Reunion. Acara ini digelar dengan tujuan memanggil
3
memori lama masyarakat yang lahir pada tahun 90-an dan untuk mengembalikan kejayaan musisi era 90-an untuk kembali hadir di tahun 2015. Acara ini diisi oleh beberapa musisi era 90-an seperti Frente, P-Project, Bunglon, Base Jam, M.E, Protonema, Jingga, dan Coboy. Turut juga diisi dengan segala hal yang berbau nostalgia 90-an seperti 90 kuliner, 90 games, dan 90 kostum, serta berbagai komunitas 90-an. Accellera Entertainment telah melakukan survey publik dan konsep perencanaan event sejak tahun 2014. Dituturkan oleh CEO Accellera Entertainment (hasil wawancara pada 21 September 2015, pukul 10:49), pada saat konsep The 90’s Festival Big Reunion dirancang, mereka melihat keberadaan masyarakat yang lahir pada tahun 80-an kini sudah mulai bergeser ke masyarakat era 90-an. Daya beli masyarakat 90-an semakin lama semakin kuat dalam artian mereka bukan lagi sebagai pelajar atau fresh graduated, bahkan masyarakat era 90-an sudah memasuki tingkatan maturity dimana mereka sudah memiliki penghasilan sendiri. Otomatis kemampuan daya beli masyarakat 90-an semakin tinggi dan berpengaruh pada kebutuhannya, termasuk pada kebutuhan yang bersifat hiburan. Accellera Entertainment juga berasumsi bahwa potensi event The 90’s Festival Big Reunion memiliki nilai nostalgia yang mahal, dan event ini memiliki prestige yang berbeda dibandingkan event lainnya. Event The 90’s Festival Big Reunion ini
diselenggarakan di Istora
Senayan Jakarta pada 7 November 2015. Mengacu pada event The 90’s yang ada di luar Indonesia seperti di negara Swedia dan Denmark, Accellera Entertainment sengaja mengambil nama event dalam bahasa Inggris (The 90’s Festival Big Reunion), karena tujuan Accellera Entertainment tak hanya dikenal di Indonesia, namun juga untuk menjadikan event tersebut dikenal di tingkat Asia. Keberadaan bisnis konser musik memang menuai banyak keuntungan. Minat masyarakat Indonesia akan kebutuhan musik sangat besar baik musisi dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Keberadaan konser musik selalu diminati masyarakat dengan tingkat harga tiket yang terjangkau hingga jutaan rupiah. Konser-konser
di
Indonesia
tak
luput
dari
peranan
promotor
dalam
mempromosikan konser tersebut. Perkembangan bisnis konser ini membuat
4
promotor merasa tertantang. Tak hanya bermodal finansial dalam menggelar acara yang besar, dalam perjalanannya pun promotor harus memiliki konsep strategi promosi agar acara yang digelar dapat mendatangkan peluang keuntungan dan feedback yang besar. Accellera Entertainment melakukan kegiatan promosi yang efisien serta efektif agar event The 90’s Festival Big Reunion dapat mencapai target. Pada event The 90’s Festival Big Reunion ini, Accellera Entertainment tidak hanya menggunakan salah satu variabel, namun juga mengombinasikan variabel yang memiliki fungsi dan kelebihan masing-masing. Kegiatan promosi yang digunakan Accellera Entertainment bertujuan untuk menginformasikan event dan menarik calon pengunjung untuk datang dalam event The 90’s Festival Big Reunion Melalui
kegiatan
promosi
yang
dijalankan,
nantinya
Accellera
Entertainment dapat mencapai sasaran yang diinginkan yakni publik mengetahui keberadaan event The 90’s Festival Big Reunion, terpenuhinya target pengunjung dan menjadikan event The 90’s Big Festival Reunion menjadi event rutin berskala besar di nasional dan internasional baik di Indonesia maupun di negara tetangga. Penelitian dengan tema strategi promosi maupun komunikasi pemasaran sebelumnya pernah dilakukan oleh Dewi Sartika (2014) dari Universitas Komputer dengan judul “Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia (Studi Deskriptif Strategi Promosi Event Organizer Khawani-ka Indonesia Dalam Mempromosikan Acara “reinKLAnasi” Bandung Reinviting Love Di Harris Hotel & Convention)”. Penelitian tersebut dilaksanakan pada tahun 2014 dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh event organizer Khawani-ka Indonesia adalah produk yang dikeluarkan yaitu “reinKLAnasi”, harga atau biaya yang dibahas yaitu
cash
estimate
dan
cash
in,
lokasi
yang
digunakan di
Hotel
Harris&Convention, promosi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Above The Line dan Below The Line, dan publikasi dilakukan dengan membagikan press realease kepada wartawan dan dilaksanakan di kota Bandung. Hal tersebut bisa diperoleh dari konsep 5P. Strategi promosi yang dilakukan oleh event organizer
5
Khawani-ka Indonesia bisa terbilang sukses karena dilihat dari banyaknya penonton yang membeli tiket konser KLAproject. Kemudian tema strategi promosi juga pernah dilakukan oleh Novia Argarini (2012) dengan judul “Strategi Promosi PT. Tigawarna pada Semarang Expo”. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif dengan hasil penelitian yakni dalam melaksanakan kegiatan promosi, pameran harus menentukan jenis pameran yang akan diselenggarakan kemudian menentukan calon pengunjung yang akan datang, serta membuat konsep strategi promosi yang akan dilakukan dengan menyesuaikan anggaran yang dimiliki. Pemilihan alat-alat promosi dan sponsor yang tepat sangat mendukung kesuksesan kegiatan. Strategi promosi menjadi tema yang sama antara peneliti terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian ini nantinya diharapkan menghasilkan data yang akan memberikan gambaran yang akan atau telah dilaksanakan. Akan tetapi terdapat perbedaan dimana penelitian terdahulu meneliti strategi promosi EO dengan konsep 4P dan 5P serta dengan acara yang sudah pernah diadakan sebelumnya, sedangkan peneliti saat ini melakukan penelitian dengan memperhatikan konsep 7P dan pada acara yang belum pernah diadakan sebelumnya.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi promosi konser The 90’s Festival Big Reunion pada Accellera Entartainment Bandung? 2. Bagaimana analisis hasil pelaksanaan strategi promosi konser The 90’s Festival Big Reunion pada Accellera Entertainment Bandung?
6
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran atas topik
permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi promosi konser The 90’s Festival Big Reunion pada Accellera Entertainment Bandung. 2. Untuk menganalisa hasil pelaksanaan strategi promosi konser The 90’s Festival Big Reunion pada Accellera Entertainment Bandung.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada aspek teoritis dan
praktis. Berikut manfaat teoritis dan praktis yang dapat diberikan: Aspek teoritis: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi, khususnya di bidang komunikasi pemasaran yang terdapat dalam sebuah bisnis perusahaan 2. Memberikan
pemahaman
bahwa
strategi
komunikasi
pemasaran/promosi sangat penting dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. 3. Memberikan pemahaman mengenai pentingnya merancang strategi promosi.
Aspek Praktis: 1. Memberikan pemahaman mengenai strategi promosi konser The 90’s Festival Big Reunion 2. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang kajian deskriptif secara menyeluruh mengenai analisis strategi promosi suatu event. 3. Memberikan kesadaran tentang pentingnya strategi promosi pada saat ini di bidang usaha/bisnis terutama dalam sebuah sebuah event.
7
1.5
Tahapan Penelitian Dalam melakukan tahapan kualitatif, peneliti harus melakukannya secara
terstruktur demi mendapatkan hasil yang baik pula. Untuk itu, penulis melakukan beberapa tahapan dalam penelitian dan menyusun tahapan tersebut.
Gambar 1.2 Tahapan Penelitian Pemilihan Masalah
Analisis Masalah
Menentukan metodologi penelitian Pengumpulan Data
Sumber
Metode
Instrumen
Analisis Data
Penyusunan Laporan Penelitian
Sumber: Faisal, 2008:29-35 Pada penelitian ini, penulis menggunakan The 90’s Festival Big Reunion sebagai objek penelitian untuk menganalisa strategi promosi dalam event tersebut dengan metode kualitatif. Penulis kemudian mencari mencari teori-teori dan literatur yang berkaitan untuk mendukung penelitian agar terdapat keabsahan dan dapat dipertanggungjawabkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini lebih berfokus pada teori pemasaran, komunikasi pemasaran, dan event. Sedangkan metode yang digunakan
8
yakni metode penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan untuk menganalisa dan menjelaskan secara detail strategi promosi yang digunakan dalam event The 90’s Festival Big reunion. Setelah penelitian ini dilakukan, maka penulis akan mendapatkan hasil akhir dan menyimpulkan bagaimana strategi promosi yang dilakukan dalam event tesebut.
1.6
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kantor PT. Accellera Entertainment Bandung Jalan
Kanayakan No. 14 Bandung. Waktu penelitian dilakukan mulai dari akhir bulan September 2015. Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Rincian Waktu Penelitian Bulan September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
2015
2015
2015
2015
2016
2016
2016
Mencari infromasi awal ( prapenelitian) Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Proposal Seminar Proposal Skripsi Menyusun Skripsi sumber: olahan penulis, 2015
9