BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi data yang terintegrasi menjadi kebutuhan bagi perusahaan, apalagi perusahaan yang mempunyai cabang di lokasi yang berbeda dan berjauhan antara satu dengan yang lainnya, belum lagi seorang karyawan yang tidak berada di kantor tetapi membutuhkan akses ke file server, email server, database server maupun web server. Kegiatan tersebut memerlukan hardware dengan dukungan teknis yang tidak mudah. Perkembangan internet dan telekomunikasi, dengan aplikasi didalamnya yang tergantung pada ketersediaan bandwidth yang besar, dengan pengaturan QoS-nya membutuhkan jaringan dan elemen didalamnya yang memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kinerja jaringan, dengan demikian dibutuhkan teknologi pengiriman data yang tidak hanya memudahkan routing dan discovery lintasan terbaik, namun juga dapat memberikan keamanan dalam melakukan komunikasi data. Dalam optimasi pemilihan path, routing protocol mempunyai peran yang sangat fundamental bagi jaringan, karena dengan routing protokol router mengetahui kemana data harus dikirim, dan sebuah autonomous system memerlukan routing protocol yang dapat berkonvergensi dengan cepat dan efisien. Pemilihan routing protocol yang tepat akan memperkuat manajemen lalu lintas data karena routing protocol tidak hanya didesain untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan dan mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Jaringan tidak cukup aman bila diterapkan tanpa adanya mekanisme keamanan yang dapat melindungi data yang dikirimkan melalui public network. 1
2
Oleh sebab itu IPSec diimplementasikan pada setiap end-to-end router untuk menjamin kemanan data dan ketertutupan transfer data dari akses illegal yang tidak dinginkan. IPSec melakukan proteksi lapisan proteksi lapisan jaringan dengan merancang mekanisme keamanan pengacakan (kriptografi). Sehingga sebuah perusahaan yang menggunakan layanan videoconference dari suatu penyedia jasa dan mengimplementasikan IPSec disetiap routernya dapat membuat jalur aman yang didukung dengan manajemen Quality of Service (QoS) yang baik dalam melakukan komunikasi dengan kantor-kantor cabangnya dan mengembangkan komunikasi dengan partner bisnisnya. Pada tugas akhir ini dilakukan analisa perbandingan QoS pada jaringan vpn dan tanpa vpn dengan menggunakan VPN pptp untuk layanan videoconference. Data yang diujikan berupa trafik videoconference, dikarenakan videoconference merupakan aplikasi realtime yang sensitive terhadap delay, dan packet loss. Diharapkan dengan data videoconference dapat diketahui routing protocol yang paling optimal dan paling stabil untuk diimplementasikan dalam jaringan dengan IPSec menggunakan GNS3. GNS3 adalah network simulator grafis yang memungkinkan simulasi jaringan yang kompleks. Untuk memungkinkan simulasi lengkap, GNS3 sangat terkait dengan: Dynamips, program inti yang memungkinkan emulasi Cisco IOS. Dynagen, yang berbasis teks front-end untuk Dynamips. Qemu, sumber terbuka mesin dan generik emulator dan virtualizer. GNS3 adalah alat pelengkap yang cemerlang untuk laboratorium nyata bagi network engineer, administrator dan orang-orang yang ingin lulus sertifikasi seperti CCNA, CCNP, CCIP, CCIE, JNCIA, JNCIS, JNCIE. Hal ini juga dapat digunakan untuk fitur eksperimen Cisco IOS, JUNOS Juniper atau untuk memeriksa konfigurasi yang perlu digunakan kemudian pada router nyata. Proyek ini merupakan open source, program gratis yang dapat digunakan pada beberapa sistem operasi, termasuk Windows, Linux, dan MacOS X.
3
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara mengukur QoS menurut standar ITU ( International Telecomunication Union ). 2. Bagaimana cara mengirim data yang besar dengan bandwidth yang kecil pada saat videoconference berlangsung. 3. Bagaimana memanfaatkan teknologi videoconference dengan biaya yang murah.
1.3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1.
Format video yang digunakan dalam aplikasi videoconference adalah mp4, sedangkan format audio yang digunakan dalam aplikasi videoconference adalah wav.
2.
Dalam pengambilan data, dilakukan 10 (sepuluh) kali pengujian dengan durasi 30 (tiga puluh) detik.
1.4
BATASAN MASALAH
Dalam tugas akhir ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu : 1.
Pengambilan data dilakukan pada jaringan kantor yang dibangun dengan skenario vpn kantor pusat dengan vpn kantor cabang site-to-site vpn.
2.
Jaringan yang diamankan adalah koneksi antara end-to-end router, yaitu dari router Head Office sampai dengan Branch Office, sedangkan jaringan local di Head Office diasumsikan aman.
3.
Bandwitdh yang diimplementasikan adalah bandwidth minimum untuk melakukan videoconference disesuaikan dengan codec yang diinginkan, yaitu 256 kbps.
4
4.
Codec yang digunakan untuk melakukan videoconference adalah G.711 untuk audio dan H.263 untuk video.
5.
Paket yang diukur dan dianalisa adalah paket RTP yang terdiri atas codec untuk audio G.711 dan video H.263, sedangkan paket lain yang tertangkap bersama paket RTP dibuang dan tidak dimasukan dalam perhitungan analisa.
6.
Data diambil pada dua kondisi yang berbeda, yaitu kondisi jaringan yang menggunakan vpn pptp dan jaringan yang tidak menggunakan vpn pptp untuk berkomunikasi..
1.5
TUJUAN DAN MANFAAT
Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pendidikan strata 1 di Universitas Mercubuana Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika. 1.5.1 Tujuan 1. Mengetahui parameter QoS yang sangat berperan dalam perubahan performansi videoconference yang dijalankan pada IPSec dengan menggunakan VPN pptp untuk layanan videoconference, sebelum dan sesudah diimplementasikan IPSec dengan menggunakan VPN pptp 2. Menunjukkan peran routing protocol dalam lalu lintas komunikasi data yang diukur melalui QoS sebuah jaringan videoconference. 1.5.2 Manfaat 1. Menjadi sumber informasi yang memudahkan user di kantor Hadiprana untuk melihat perbandingan dan kualitas yang baik untuk layanan videoconference. 2. Bagi penulis sendiri yaitu, menambah wawasan mengenai GNS3 dan tools simulator jaringan.
5
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika pembahasan laporan Tugas Akhir ini mencakup 5 (lima) bab, meliputi : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, Batasan Masalah serta Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Memuat berbagai materi yang diperlukan untuk mendasari pemahaman pada bagian-bagian selanjutnya dan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tugas akhir ini. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Memuat rancangan keseluruhan sistem video call melalui jaringan VPN. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Memuat laporan realisasi dan penerapan rancangan yang sebelumnya telah dilakukan, sekaligus mengevaluasi hasil yang diperoleh. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi Kesimpulan dari Tugas Akhir serta Saran yang merupakan tindak lanjut dari kesimpulan yang berupa anjuran atau rekomendasi.
1.7
METODOLOGI PENELITIAN Ada 5 (lima) metode yang digunakan untuk menyelesaikannya yaitu: 1. Studi literatur mengumpulkan dan mempelajari referensi tentang konsep jaringan, meliputi : VPN, videoconference, GNS3,
proses
diskusi atau tanya jawab dengan individu atau grup dalam organisasi untuk mempermudah pemahaman, mendapatkan klarifikasi. 2. Perancangan sistem, merancang sistem jaringan videoconference dengan tunnel VPN pptp 3. Implementasi sistem, implementasi sistem dilakukan di kantor pusat dan kantor cabang.
6
4. Pengambilan data dan analisa data, setelah dilakukan implementasi, akan dilakukan pengujian terlebih dahulu menggunakan wireshark, kemudian dianalisa setiap parameter QoS untuk audio dan video nya. 5. Penarikan kesimpulan, dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan mengenai jaringan mana yang paling optimal untuk diterapkan dengan tunnel IPSec dengan menggunakan VPN pptp pada jaringan yang telah dibuat.