BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) yang sangat
cepat telah membawa dampak yang cukup signifikan hampir pada semua aspek kehidupan, baik pada sektor industri, sosial budaya, kemasyarakatan, serta tidak terkecuali juga pada sektor pemerintahan. Perkembangan SI/TI berimbas cukup besar terhadap implementasi dan pemanfaatan teknologi itu sendiri. SI/TI memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, yaitu mendukung proses bisnis dan operasi, mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajer, dan mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif [1]. Pada beberapa organisasi, SI/TI telah menjadi sebuah perangkat utama dalam mendukung operasional organisasi tersebut. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai organisasi pemerintahan, memanfaatkan dan menerapkan SI/TI dalam menyelenggarakan berbagai macam layanan. Selain layanan yang bersifat keluar, untuk kepentingan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, BPK juga mengimplementasikan berbagai macam sistem informasi pada unit-unit kerjanya untuk menyelenggarakan pelayanan ke dalam, yaitu untuk para pegawai BPK itu sendiri. BPK memberikan kesempatan yang luas kepada para pegawai untuk mengembangkan kompetensinya, salah satunya adalah dengan tugas belajar. Berdasarkan Sistem Informasi Eksekutif BPK, per 1 Juni 2013 BPK memiliki pegawai sejumlah 6192 orang. Dari jumlah tersebut, 263 orang berstatus sebagai pegawai yang sedang tugas belajar (selanjutnya disebut sebagai Karya Siswa) baik di dalam maupun di luar negeri. Setiap organisasi, termasuk BPK, memerlukan penataan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) agar organisasinya dapat berjalan secara sistematis dan efisien. Banyaknya Karya Siswa dalam satu waktu tentu memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaan dan pemantauannya. Kompleksitas
1
pengelolaan mulai dari pendaftaran, seleksi, administrasi dokumen-dokumen tugas belajar, sampai dengan pemantauan saat menjalani pendidikan dan pelaporan selesai pendidikan, membuat BPK, dalam hal ini Biro SDM, merasa perlu memanfaatkan SI/TI dalam menjalankan manajemen SDM agar tugas belajar dapat dikelola dan diadministrasikan dengan baik dan efisien, serta dapat dilakukan pemantauan secara efektif. Saat ini, Biro SDM telah mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang dinamakan Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar untuk pengelolaan dan pemantauan tugas belajar di lingkungan BPK. Sistem tersebut berbasis web dan dapat diakses dari manapun menggunakan internet (online). Dengan sistem online diharapkan terbangun interaksi yang baik antara Biro SDM dengan Karya Siswa. Karya Siswa ikut melakukan input beberapa informasi (antara lain profil studi, rencana studi, dan hasil studi) ke dalam sistem yang akan melengkapi informasi yang telah di input oleh pengelola sistem. Hal tersebut membantu pengelola tugas belajar dalam menjalankan tugasnya. Secara umum, manfaat yang diharapkan dengan diimplementasikannya aplikasi tersebut, antara lain: a. Memberikan kemudahan bagi pegawai Biro SDM untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan tugas belajar. b. Memberikan kemudahan bagi para calon Karya Siswa dan Karya Siswa mulai dari informasi tentang tugas belajar, pendaftaran, pelaksanaan dan pelaporan. c. Mendukung Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang sudah ada guna mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Setelah sebuah sistem diimplementasikan, organisasi harus secara berkala memeriksa sistem untuk memastikan bahwa sistem itu terus beroperasi seperti yang diharapkan dan masih memenuhi kebutuhan pengguna. Organisasi dapat melakukan evaluasi pascaimplementasi (post-implementation review). Evaluasi pascaimplementasi adalah evaluasi menyeluruh dari sebuah sistem baru yang dilakukan setelah implementasi dalam rangka untuk menentukan apakah sistem
2
telah beroperasi seperti yang diharapkan dan apakah telah memenuhi atau memuaskan kebutuhan pengguna [2]. Evaluasi pascaimplementasi harus dilakukan segera setelah sebuah aplikasi baru diterapkan dan memiliki waktu untuk settle-down. Dengan kata lain, audit TI harus melakukan evaluasi setelah pengguna memiliki kesempatan untuk memahami aplikasi dan sistem informasi memiliki waktu untuk menyelesaikan kesalahan-kesalahan atau permasalahan implementasi final [3]. Sebagai suatu sistem yang relatif baru diimplementasikan, Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar dipandang perlu untuk dievaluasi untuk mengetahui apakah Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar telah beroperasi seperti yang diharapkan dan memuaskan penggunanya. Dalam mengevaluasi sangat dibutuhkan umpan balik dari pengguna (user) untuk dijadikan bahan evaluasi dan penyempurnaan sistem, karena pengguna merupakan orang yang dianggap paling mengetahui apakah sistem berjalan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, kepuasan pengguna merupakan ukuran yang sangat baik dalam menilai kesuksesan implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Goodhue dan Thompson [4], bahwa keberhasilan sistem informasi tergantung pada bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena evaluasi akan menilai atau mengukur manfaat yang diperoleh dari implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar dan untuk menemukan masalah-masalah potensial yang sedang dihadapi oleh pengguna dan organisasi. Evaluasi juga penting dilakukan untuk menguji apakah Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar masih mampu memenuhi tujuan implementasinya. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar serta mengembangkan potensi yang masih ada, sehingga Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar menjadi lebih baik, serta dapat mendukung tujuan, visi dan misi organisasi.
3
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan permasalahan yang ada, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Apakah faktor-faktor kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan sistem informasi, kegunaan dan kemudahan penggunaan yang dirasakan serta kepuasan pengguna akan mempengaruhi kesuksesan implementasi Sistem Informasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di lingkungan BPK? b. Sejauh mana tingkat kesuksesan dari implementasi Sistem Informasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar diukur dari tingkat kepuasan dan manfaat yang dirasakan penggunanya? 1.3
Keaslian Penelitian Penelitian mengenai evaluasi sistem informasi secara umum telah banyak
dilakukan sebelumnya oleh banyak peneliti, baik dari luar maupun dalam negeri. Iivari [5] menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean [6] untuk melakukan studi lapangan dari sistem informasi yang diwajibkan untuk digunakan di dewan kota Oulu, Finlandia. Iivari mengusulkan tujuh hipotesis untuk menguji hubungan-hubungan konstruk di dalam model. Hasilnya menunjukkan bahwa system quality dan information quality merupakan predictor yang signifikan bagi user satisfaction, dan actual use (pemakai nyata) dan user satisfaction juga merupakan predictor yang signifikan bagi individual impact. Sedangkan actual use (pemakai nyata) tidak signifikan bagi individual impact. Andiono [7] melakukan penelitian tentang evaluasi implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, dan efektivitas dari implementasi SIMPEG yang sudah beroperasi membantu kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BKD Kabupaten Banyumas, dengan demikian dapat diketahui apakah SIMPEG berhasil dan sukses serta mempunyai dampak positif terhadap kinerja individu
4
maupun organisasional. Penelitian ini menggunakan teori Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean [6]. Andriyani [8] melakukan analisis kesuksesan implementasi Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan (SMP) di BPK. Penelitian ini melakukan evaluasi implementasi SMP diukur dari tingkat kepuasan dan manfaat yang dirasakan dari pengguna sistem di lingkungan BPK. Penelitian ini menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean diperbarui [9] yang dimodifikasi dengan menghilangkan konstruk penggunaan (use). Penelitian yang dilakukan oleh Adikara [10] yang berjudul “Evaluasi Implementasi Sistem Informasi Kios 3in1 dengan Technology Acceptance Model (TAM) dan User Satisfaction”. Penelitian ini ingin memperoleh bukti empiris mengenai penerimaan sistem informasi kios 3in1 di BLKI Semarang menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) dan persepsi tingkat kepuasan pengguna dengan model User Satisfaction. Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini akan mengevaluasi kesuksesan implementasi Sistem Informasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK diukur dari tingkat kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat yang dirasakan dengan menggunakan model penelitian yang mengadaptasi dan menggabungkan Technology Acceptance Model dan Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean diperbarui. Dengan model penelitian ini, akan diteliti sejauh mana kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat yang dirasakan dari implementasi Sistem Informasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar di BPK sehingga dapat menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengevaluasi kesuksesan
implementasi Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar pada BPK sehingga dapat diketahui hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan dikembangkan.
5
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk BPK, sebagai masukan kepada pihak manajemen mengenai faktorfaktor kepuasan yang berpengaruh terhadap efektivitas atau kesuksesan Aplikasi Pengelolaan Tugas Belajar sebagai sarana untuk melakukan perbaikan dan menjadi landasan pengembangan terhadap pemanfaatan TI ke depan. b. Referensi penelitian pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang komputer dan perilaku manusia (computer in human behavior).
6