BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan apa yang dituliskan seolah-olah mereka melihat dan merasakan gambaran tersebut tanpa harus berada di sana secara langsung (Kosasih, 2006:62). Misalnya, seorang guru tidak perlu menjadi guru lain untuk membantu menyelesaikan permasalahan guru tersebut. Namun, dengan guru tersebut mendeskripsikan masalahnya kepada guru lain, maka guru lain itu dapat memberikan solusi untuk guru tersebut. Dari contoh tersebut, kita paham bahwa deskripsi sangatlah penting dalam kehidupan. Tujuan pembelajaran menulis deskripsi ialah peserta didik dapat menulis paragraf deskripsi sesuai gambar dengan kalimat yang runtut. Peserta didik diharapkan mampu menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Segala sesuatu yang didengar, dicium, dilihat, dan dirasa melalui alat indera akan dituangkan dalam bentuk tulisan deskripsi. Tujuan yang ingin dicapai dalam kemampuan menulis deskripsi adalah tercapainya penghayatan yang imajinatif terhadap sesuatu sehingga pembaca merasakan seolah-olah mengalami dan mengetahui secara langsung hal yang diceritakan oleh penulis. Oleh karena itu, menulis deskripsi erat kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai objek untuk menulis deskripsi. Menurut Suparno (2004 : 1.10) Karangan
deskripsi
menggambarkan
adalah
sesuatu
ragam
berdasarkan
wacana
yang
kesan-kesan
melukiskan dari
atau
pengamatan,
pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Karangan ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu kepada pembaca. Standar Kompetensi (SK) kelas IV semester I adalah mendeskripsikan. 1
2
Namun, pada kenyataannya keterampilan peserta didik dalam menulis masih kurang. Hal ini terlihat pada pembelajaran keterampilan menulis dengan Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat runtut siswa SD Negeri Kutowinangun 05 belum sepenuhnya tuntas. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis khususnya menulis deskripsi belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Masih ada beberapa peserta didik yang kesulitan dalam menuangkan ide, pikiran dan gagasannya ke dalam tulisan deskripsi. SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga, nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia dalam kompetensi menulis deskripsi ialah 75 dan hasil kompetensi menulis deskripsi peserta didik terlihat 75% (9 siswa) masih di bawah KKM dan 25% (3 siswa) sudah tuntas dari 12 siswa. Meskipun tuntas, tetapi nilainya belum maksimal sehingga ratarata kelas masih rendah. . Terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kendala yang dihadapi antara lain, kurangnya pengetahuan
peserta
didik
terhadap
kemampuan
menulis
deskripsi,
keterbatasan buku penunjang pembelajaran menulis khususnya menulis deskripsi, kurangnya pengembangan metode, teknik, dan media pembelajaran. Permasalahan lain yang terlihat adalah masih kurangnya perhatian peserta didik pada penggunaan ejaan dan kaidah penulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sehingga kemampuan menulis deskripsi pada peserta didik rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang belum sepenuhnya memenuhi Kriteria Kelulusan Minimum (KKM). Kurangnya partisipasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis khususnya menulis deskripsi juga menjadi kendala. Guru masih menggunakan pendekatan
konvensional
dalam
pembelajaran
menulis
deskripsi.
Pembelajaran tersebut dilakukan secara satu arah yakni berasal dari guru saja. Guru mengajar dengan metode ceramah, setelah itu guru bertanya dan murid
3
menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik pasif saat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas. Peserta didik menganggap bahwa pelajaran menulis adalah suatu pelajaran yang sulit serta membosankan. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya menulis deskripsi pada peserta didik kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05, perlu digunakan metode pembelajaran yang menarik agar mampu menggugah minat peserta didik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menghadirkan sebuah pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis deskripsi. Salah satu metode pembelajaran Mind Mapping. Seperti yang dikatakan oleh Tony Buzan (20012:4) bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar peserta didik yang kuat serta menjadi kreatif. Dalam metode ini, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Karena Mind Mapping menggunakan kemampuan otak, otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan metode ini, peserta didik akan melakukan pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik belajar menggunakan berbagai warna dan gambar sehingga minat untuk mengikuti pembelajaran menjadi meningkat. Apabila minat peserta didik meningkat, maka perhatian peserta didik untuk mengikuti pembelajaran akan terfokus. Pembelajaran akan berjalan baik dan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsinya. Selain meningkatkan minat peserta didik, metode ini meningkatkan kreativitas siswa karena metode Mind Mapping menggali daya pikir peserta didik lebih mendalam yang memunculkan ide-ide baru yang sebelumnya tak pernah mereka pikirkan. Karena selama ini, peserta didik terlalu terpatok pada contoh yang diberikan dan membuat sebuah deskripsi tidak jauh dari contoh tersebut. Peserta didik kadang hanya mengganti satu atau dua kata dari contoh deskripsi itu.
4
Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas juga memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran keterampilan menulis deskripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Metode Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga Semester I Tahun Ajaran 2015/2016”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka terdapat permasalahan yaitu: a. Pembelajaran masih dilakukan secara konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab sehingga peserta didik kurang mengembangkan kemampuan menulis deskripsi yang lengkap, detail dan nyata serta peserta didik kurang tertarik mengikuti pembelajaran sehingga mereka merasa bosan dan mengantuk. b. Pembelajaran menulis dilakukan dengan pemberian sebuah contoh karangan utuh membuat peserta didik terpatok pada contoh tersebut dan tidak bisa menjadi kreatif. c. Kurangnya pendalaman terhadap kaidah penulisan menyebabkan peserta didik kurang memahami penggunaan EYD pada kemampuan menulis mereka. 1.3 Pemecahan Masalah Dengan melihat keterampilan mengajar guru yang rendah, minat peserta didik yang kurang serta kreativitas mereka dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia yang sangat rendah pula maka akan dilakukan pembelajaran melalui metode pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran). Metode ini adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil keluar dari otak serta cara mudah membuat peserta didik untuk kreatif dan efektif dalam penggunaan kata serta waktu.
5
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah
penerapan
metode
pembelajaran
Mind
Mapping
dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2015/2016? 2. Apakah
penerapan
Metode
Pembelajaran
Mind
Mapping
dapat
meningkatkan hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2015/2016? 3. Bagaimana penerapan metode Mind Mapping pada pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2015/2016? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas: 1. Proses pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota Salatiga pada Semester I tahun ajaran 2015/2016 dengan Metode Pembelajaran Mind Mapping. 2. Hasil belajar menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 05 Kota pada Semester I tahun ajaran 2015/2016 dengan Metode Pembelajaran Mind Mapping. 1.5.2 Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dalam penelitan ini adalah: 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan bahasa dan memperluas wawasan tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, khususnya pembelajaran keterampilan menulis deskripsi dengan menerapkan metode alternatif.
6
2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan kontribusi sebagai berikut: a. bagi guru Memberikan ulasan metode Mind Mapping yang dapat membantu guru dalam mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik dalam menulis deskripsi dengan karakter siswa yang hiperaktif, memiliki gangguan penglihatan, pasif, keterlambatan dalam belajar dan aktif. b. bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi guru dalam peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga tujuan dapat tercapai.
c. bagi siswa Memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar menuangkan ide, gagasan serta pemikirannya dalam bentuk tulisan dengan kaedah yang benar serta meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis. .