1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Suatu sistem tenaga listrik merupakan sistem sarana penyaluran tenaga listrik dari suatu titik sumber ke titik pusat beban yang terdiri atas pembangkitan, saluran transmisi, saluran distribusi. Dalam pengoperasiannya jaringan tenaga listrik tidak terlepas dari gangguan–gangguan yang menyebabkan terganggunya operasional sistem yang ada. Dalam mendistribusikan daya listrik dari pusat pembangkit sampai kepada konsumen diperlukan suatu jaringan tenaga listrik. Sistem jaringan ini terdiri dari jaringan transmisi (sistem tegangan extra tinggi dan tegangan tinggi) dan jaringan distribusi (sistem tegangan menengah dan tegangan rendah). Permasalahan yang paling mendasar pada jaringan distribusi 20 kV adalah pada kualitas, dan kontinuitas pelayanan daya listrik untuk pelanggan. Permasalahan gangguan jaringan udara distribusi 20 kV sehingga dapat menyebabkan gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (tiga fase atau dua fase) atau satu fase ketanah yang bersifat temporer atau permanen. Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan sistem distribusi yaitu diperlukan adanya pemasang recloser untuk mengatasi gangguan temporer pada jaringan dan dapat mempersempit pemadaman jika terjadi gangguan permanen.
Pemasangan recloser pada jaringan tegangan menengah 20 kV
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan. Penyulang Penebel menggunakan sistem jaringan radial . Sistem jaringan distribuisi primer tipe radial memiliki jumlah sumber dan penyulang hanya satu buah. Bila terjadi gangguan pada salah satunya (baik sumber ataupun penyulangnya), maka semua beban yang dilayani oleh jaringan ini akan padam dan mempunyai panjang penyulang mencapai
133 km. Penyulang Penebel
mempunyai satu buah recloser , yaitu recloser Celagi. Dengan panjan penyulang yang mencapai 133 Km
pengaman pada penyulang Penebel belum dapat
2
mengatasi masalah gangguan hubung singkat(1 fasa,antar fasa dan 1 fasa ke tanah) Untuk membatasi gangguan agar tidak meluas, maka perlu adanya penambahan recloser sepanjang jaringan utama penyulang Penebel. Recloser adalah alat pengaman arus lebih yang diatur waktunya untuk memutus dan menutup kembali secara otomatis ( Abdul Kadir, 2000 ). Penambahan recloser ini diharapkan dapat mengatasi gangguan temporer maupun permanen, sehingga permasalahan gangguan akibat hubung singkat tidak menyebabkan terganggunya penyulang lain. Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan, penyulang Penebel juga telah menggunakan sistem jaringan loop scheme. Loop scheme itu sendiri adalah suatu sistem automatisasi back up power dengan cara individual antara beberapa saklar beban dengan lokasi yang berbeda.Dengan sistem Loop Scheme ini pemulihan catu daya setelah gangguan/trip dapat cepat teratasi serta mempersempit daerah gangguan untuk mengurangi banyaknya pemadaman pada beban. Sebelum menggunakan loop scheme penyulang penebel selain menggunakan recloser feeder juga menggunakan AVS(automatic vacuum switch) yang bekerja sebagai SSO(saklar seksi otomatis), dimana cara kerja AVS ini adalah hanya bekerja apabila ada tegangan sesaat(auto reclose). AVS(automatic vacuum switch) ini di pasang di percabangan. Melihat dari permasalahan diatas, maka saluran distribusi harus memiliki kontinuitas yang baik. Perlu kiranya menganalisis mutu pelayanan daya listrik pada sistem tenaga listrik dengan cara mengkombinasikan loop scheme dan recloser untuk meningkatkan mutu pelayanan pada penyulang Penebel.
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana
cara
menjaga
kontinyuitas
pelayanan
listrik
mempersempit
daerah
menggunakan recloser pada penyulang penebel. 2. Bagaimana
cara
meningkatkan
dan
pemadaman dengan memasang loop scheme sebagai pengganti AVS.
1.3
Tujuan
1.3.1 Tujuan umum Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjaga kontinuitas daya listrik pada sistem tenaga listrik.
1.3.2 Tujuan khusus Tujuan dari penulisan ini adalah : Untuk mengetahui bahwa kombinasi loop scheme dan recloser dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan
pada sistem tenaga
listrik.
1.4
Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai : 1. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang ingin mempelajari tentang bagaimana cara menjaga kontinyuitas listrik di penyulang Penebel,Tabanan. 2. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang mengambil tugas akhir berkenaan dengan analisis distribusi daya pada sistem tenaga listrik.
4
1.4.2 Manfaat Ilmiah Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin dapat diterima dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan informasi yang relevan dalam pemgembangan penelitian dan penulisan tugas akhir selanjutnya.
1.5
Ruang Lingkup atau Batasan Masalah Karena luas dan kompleknya permasalahan yang ada pada sistem tenaga
listrik, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sehingga dengan jelas sejauh mana masalah dianalisis dan dikaji. Dalam penelitian ini pembatasan masalah dilakukan dengan mengambil asumsi yaitu menganalisisa berdasarkan gangguan arus dengan pemasangan recloser dan loop scheme berdasarkan SAIDI dan SAIFI.
1.6
Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab, yang secara rinci
sistematika penulisan adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Membahas secara lengkap latar belakang masalah mengenai bagai mana cara meningkatkan dan mempersempit daerah pemadaman atau gangguan pada sistem tenaga listrik pada penyulang penebel, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat, ruang lingkup serta batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Memuat tentang teori-teori dasar yang menunjang dalam membahas permasalahan yang terdiri dari sub – sub bab antara lain: Sistem Tenaga Listrik, Sistem Distribusi.
5
BAB III : METODE PENELITIAN Membahas tentang data yang terdiri dari tempat dan waktu penelitian, sumber data, jenis data dan teknik pengumpulan data, analisis data,
BAB IV: PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan tentang kombinasi penggunaan reloser dan loop scheme yang digunakan untuk menjaga dan mempersempit daerah pemadaman atau gangguan pada penyulang penebel.
BAB V : PENUTUP Pada bab ini memuat beberapa simpulan dari hasil pembahasan serta saran – saran dari apa yang dibahas dalam Laporan Tugas Akhir