BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Perizinan Kota Yogyakarta merupakan salah satu instansi pemerintah daerah dalam pelayanan bidang perizinan di daerah Kota Yogyakarta. Dinas ini mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perizinan. (Buku Profil Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, 2013). Untuk membantu pengelolaan dan pelayanan perizinan, Dinas Perizinan Kota Yogyakarta sejak tahun 2005 telah membangun beberapa sistem informasi di antaranya : a. Sistem Informasi Perizinan b. Sistem Informasi Izin Mendirikan Bangunan c. Sistem Informasi Dokumen Izin Mendirikan Bangunan d. Sistem Informasi Izin Gangguan e. Sistem Informasi Surat Izin Usaha Perdagangan f. Sistem Informasi Tanda Daftar Perusahaan g. Sistem Informasi Advice Planning h. Sistem Informasi Izin Penelitan i. Sistem Informasi Indeks Kepuasaan Masyarakat Beberapa kegiatan pembangunan sistem informasi yang akhirnya menciptakan pulau-pulau informasi di dalam pengelolaan data dan informasi di Dinas Perizinan Kota Yogyakarta karena sistem informasi itu dibangun untuk kepentingan operasional pelayanan izin tertentu. Dari 31 izin yang dikelola oleh Dinas Perizinan Kota Yogyakarta, Izin Mendirikan Bangunan merupakan izin yang paling banyak dibutuhkan informasinya. Hal ini disebabkan karena Izin Mendirikan Bangunan merupakan izin dasar yang wajib di miliki bagi kelompok izin usaha seperti Izin Gangguan, Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, Izin Pariwisata. Untuk menganalisis data dan informasi Izin Mendirikan Bangunan, bidang data dan 1
2
informasi Dinas Perizinan Kota Yogyakarta membutuhkan langkah-langkah yang sulit dan membutuhkan petugas yang memiliki keahlian dalam dalam hal query database. Petugas database harus men-query secara terpisah kedalam 3 database perizinan sebagai berikut : a. Database milik Sistem Informasi Pelayanan Perizinan untuk operasional dibagian front office Bidang Pelayanan Perizinan. Database ini berisi data antrian pengunjung, pendaftaraan izin, disposisi berkas yang dapat dilihat pada lampiran 1. b. Database milik Sistem Informasi Izin Mendirikan Bangunan untuk operasional bagian back office Bidang Pelayanan Perizinan. Database ini berisi data pengisian berkas Izin Mendirikan Bangunan, survey Izin Mendirikan Bangunan, perhitungan retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan pembuatan SK Izin Mendirikan Bangunan yang dapat dilihat pada lampiran 2. c. Database milik sistem informasi dokumen arsip Izin Mendirikan Bangunan untuk operasional back office bidang data dan informasi. Database ini berisi lokasi pengarsipan fisik dan elektronik (scan dokumen) yang dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil dari query masing-masing database akan di eksport ke data excel. Kemudian di data excel akan digabungkan dan di olah untuk menjadi laporanlaporan gabungan sesuai yang dibutuhkan oleh Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ataupun instansi lain yang membutuhkan data sesuai format data yang diminta.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah yang akan dipaparkan adalah : 1. Bagaimana cara membuat 3 database operasional perizinan menjadi data warehouse izin mendirikan bangunan. 2. Bagaimana implementasi pembuatan ETL agar bisa memenuhi rancangan data warehouse izin mendirikan bangunan.
3
1.3 Batasan Masalah Agar penulisannya tidak menjadi luas dan kompleks, maka perlu diberi batasan untuk beberapa hal : 1. Agar lebih terarah penelitian ini hanya membahas analisis data yang berkaitan dengan Izin Mendirikan Bangunan. 2. Desain data warehouse menggunakan skema bintang. 3. Penelitian ini hanya dilakukan sampai dengan tahap bagaimana melakukan transformasi dari database operasional menuju data warehouse Izin Mendirikan Bangunan yang akan digunakan dalam Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. 4. Analisis dan desain data warehouse Izin Mendirikan Bangunan Kota Yogyakarta menggunakan Nine Step Desain Methode.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penulisan tesis ini adalah 1. Merancang data warehouse dari 3 database operasional Sistem Informasi Perizinan Kota Yogyakarta, yaitu : a. Sistem informasi pelayanan perizinan b. Sistem informasi Izin Mendirikan Bangunan c. Sistem dokumen Izin Mendirikan Bangunan 2. Implementasi dari hasil perancangan data warehouse di Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bisa membuat data statistik dengan cepat dan mudah dengan menggunakan tools software data warehouse. 2. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta akan memiliki prototype data warehouse Izin Mendirikan Bangunan sebagai salah satu acuan bagi pengembangan data warehouse 31 izin yang di miliki selain Izin Mendirikan Bangunan yang telah dibuat dalam tesis ini.
4
1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1
Metode pengumpulan data dan fakta
Observasi Observasi berarti mengamati suatu obyek secara langsung. Dengan observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara mengamati secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian rupa (Duhu, 1985). Wawancara Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang sebagai respon dengan bercakap-cakap secara tatap muka, wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas seperti yang dinyatakan oleh Creswell Rachmawati (2008). Studi Pustaka Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu merupakan langkah yang penting dan harus dilakukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara menelusuri data dan informasi yang ada dan menelaahnya secara tekun Nazir (2005). 1.6.2
Metode perancangan data warehouse Metode yang digunakan dalam membangun perancangan data warehouse
ini adalah dengan menggunakan metode desain data warehouse multidimensi atau sering disebut dengan Nine Step Design Method Kimball et al. (2002) yang terdiri dari beberapa fase, diantaranya : a. Memilih proses. b. Menentukan grain/sumber dari proses bisnis. c. Mengidentifikasi. d. Memilih fakta. e. Menyimpan perhitungan awal dalam tabel fakta. f. Melihat kembali tabel dimensi.
5
g. Memilih durasi database. h. Menelusuri perubahan dimensi. i. Memutuskan prioritas query dan tipe query, memilih physical design.
1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang uraian teori, temuan dan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan pada permasalahan yang sama atau relevan. BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam pembuatan sistem. BAB IV RANCANGAN DATA WAREHOUSE Bab ini berisi analisa dan perancangan gudang data. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini berisi tentang implementasi sistem dan analisa hasil dari sistem. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang semua temuan ilmiah yang diperoleh sebagai data hasil penelitian. Bagian ini memberikan penjelasan ilmiah, yang secara logis dapat menerangkan alasan diperolehnya hasil-hasil penelitian. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari uji coba sistem baru, dan saran untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibuat.