BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jembatan merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (Traffic Flows). Jembatan juga sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati jalan ruas jalan tersebut (Triwiyono, 2013). Terdapat 89.000 buah jembatan (1050 km) di Indonesia yang terdiri dari 54.000 buah jembatan (390 km) di ruas jalan kabupaten/kota dan 35.000 buah jembatan (660 km) di ruas jalan nasional dan provinsi (Direktorat Jenderal Bina Marga, 1993). Akan tetapi, kenyataannya di lapangan, jembatan-jembatan di Indonesia yang sudah ada belum di kelola secara optimal. Pengelolaan suatu jembatan secara optimum menurut skrining teknis dan evaluasi ekonomi, belum menjamin efisiensi pemeliharaan jembatan tersebut bila dibandingkan dengan pengelolaan pada jembatan lain (Ginting, 2001). Permasalahan tersebut apabila terjadi terus menerus akan berdampak terhadap penurunan kinerja layan jembatan. Bukan tidak mungkin, jembatan akan mengalami keruntuhan sebelum umur layan tercapai. Oleh karena itu, pemeriksaan jembatan sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan sistem manajemen jembatan. Inventarisasi jembatan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan secara menyeluruh kondisi jembatan dan dilakukan baik masa konstruksi maupun sesudah masa konstruksi. Menurut Subagio (2008), inventarisasi jembatan perlu dibuat agar dihasilkan penanganan prasarana jembatan yang tepat sasaran, efektif dan terus menerus, baik mengenai kondisi struktural maupun fungsi dari prasarana jembatan tersebut. Database yang dihasilkan melalui Inventarisassi jembatan berupa kondisi jembatan terkini. Hasil inventarisasi data akan diolah dan dijadikan acuan dalam penanganan jembatan. Oleh karena itu, dalam prioritas penanganan jembatan di Indonesia, dibutuhkan sistem informasi jembatan yang baik. Sistem informasi jembatan harus mampu
1
2
menggambarkan kondisi aktual suatu jembatan, sebagai dasar pertimbangan pengelola dalam melakukan prirotas penanganan yang optimal dan tepat sasaran. Sebenarnya Indonesia memiliki SIM-IBMS (Sistem Informasi Manajemen Jembatan – Interurban Bridge Manajement System), yaitu software yang berfungsi mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan jembatan di Indonesia secara sistematis. Software ini digunakan dalam pengumpulan data fisik dan kondisi struktural jembatan, penyusunan prioritas penangana jembatan, evaluasi ekonomi dan rencana anggaran biaya jembatan. Akan tetapi, SIM-IBMS yang ada saat ini masih berupa program DOS (Disk Operating System). Kelemahankelemahan yang teridentifikasi adalah tidak terjaganya data histori, tidak mencakup data lingkungan seperti foto-foto jembatan, pembaruan data yang kurang realtime, bekerja pada stand-alone computer, dan informasi yang dihasilkan hanya dapat dilihat oleh pengelola jembatan saja (Sucipto, 2004). Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengembangan terhadap SIM-IBMS agar menjadi sebuah software sistem manajemen jembatan yang akurat dan up to date. Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem informasi jembatan menggunakan bahasa pemrograman Web dan MySQL menggunakan metode Bridge Condition Rating yang diterapkan oleh NYSDOT (New York State Department of Transportation) .Sistem informasi ini dapat mempermudah prioritas penanganan jembatan. Program ini juga menerapkan model penilaian kondisi dan informasi jembatan serta usulan prioritas pemeliharaan pada sebuah jembatan dengan memperhitungkan lebar jembatan dan volume lalu lintas ruas jalan
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana nilai kondisi
jembatan pada jembatan di Jalan Lintas Tengah
Sumatera (Sumatera Selatan) dengan menggunakan metode NYSDOT ?
3
2. Bagaimana menyusun prioritas penanganan berdasarkan penilaian kondisi NYSDOT Jembatan? 3. Bagaimana rencana penanganan yang tepat berdasarkan penilaian kondisi NYSDOT Jembatan dan kondisi lalu lintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan)? 4. Bagaimana sisa umur layan jembatan pada jembatan nasional di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan). 5. Bagaimana membangun program bantu (software) sistem informasi jembatan berbasis WEB ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menilai kondisi jembatan nasional di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan) dengan menggunakan metode NYSDOT. 2. Menyusun prioritas penanganan berdasarkan NYSDOT pada Jembatan. 3. Menentukan usulan penanganan yang tepat berdasarkan NYSDOT dan kondisi lalu lintas pada jembatan di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan). 4. Menentukan sisa umur layan jembatan di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan). 5. Membuat program bantu (software) sistem informasi
jembatan berbasis
WEB.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kondisi jembatan dan sisa umur jembatan untuk mempersiapkan rencana penanganan serta menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) biaya pemeliharaan jembatan. 2. Sebagai masukan bagi instansi yang berwenang khususnya pada Satuan Kerja Pelaksana Jembatan Nasional di Provinsi Sumatera Selatan.
4
3. Memudahkan penyusunan rencana pengelolaan dan pemeliharaan jembatan dengan software Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ) yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
1.5 Batasan Masalah Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menyajikan sebuah hasil pemeriksaan jembatan yang lebih sistematis, oleh sebab itu diperlukan beberapa batasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada beberapa jembatan di ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera (Sumatera Selatan) 2. Penilaian kondisi jembatan berdasarkan kondisi existing saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan februari 3. Penilaian kondisi kerusakan jembatan menggunakan metode New York State Department of Transportation (NYSDOT) dilakukan berdasarkan data sekunder pemeriksaan detail penanganan jembatan tahun 2014 4. Penelitian ini tidak membahas mengenai prioritas dan usulan penanganan berdasarkan evaluasi ekonomi jembatan 5. Penelitian ini tidak membahas nilai muatan jembatan
1.6 Keaslian Penelitian Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan jembakan menggunakan metode NYSDOT ataupun software informasi jembatan sebelumnya pernah dilakukan antara lain: 1. Penilaian Kondisi Jembatan menggunakan metode NYSDOT sebagai Bagaian dari Sistem Pendukung Keputusan (Studi Kasus Jembatan di Kota Yogyakarta) (Nugroho,2004). 2. Penilaian Kondisi Jembatan dengan Metode NYSDOT (Studi Kasus 3 Jembatan di Kota Kendari) (Mungkasa,2006).
5
3. Pengelolaan Prasarana Jembatan Melalui Sistem Informasi Jembatan (Studi Kasus Pengelolaan Jembatan di Kabupaten Sragen) (Solahudin ,2006). 4. Sistem Informasi Manajemen Jembatan Berbasis Web dengan Metode Bridge Condition Rating (Studi Kasus Pengelolaan Jembatan di Kabupaten Garut) (Subagio,2008). 5. Evaluasi Jembatan dengan Metode Bridge Management Sistem (Studi Kasus Jembatan Nasional pada Jalan di Propinsi Maluku) (Marasabessy, 2013) 6. Sistem Informasi Manajemen Jembatan Berbasis Web sebagai Pendukung Keputusan Pengelolaan Jembatan (Dhanardhono,2014) Penelitian tentang pengembangan Sistem Informasi Manajen Jembatan (SIMJ) berbasis
web
dengan
menggunakan
Bridge
Condition
memperhitungkan kondisi lalu lintas belum pernah dilakukan.
Rating
serta