BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia,
tepatnya dibagian asia tenggara. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata alam, seperti laut, gunung, sungai, danau, goa, air terjun dan masih banyak lagi yang terbentang dari sambang sampai maroke. Kekayaan inilah yang menjadikan Indeonesia sebagai pusat perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin mengunjungi tempat – tempat wisata alam. Pulau Sumatra adalah kepulauan terbesar keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia. Sumatra terdiri dari 10 provinsi memiliki aneka ragam keindahan alam dan letak geografisnya sangat bervariasi. Ada dataran rendah dan ada juga dataran tinggi. Secara umum pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu yang terbagi kebeberapa suku. Tiap – tiap provinsi memiliki destinasi yang menjadi daya tarik tersendiri. Di provinsi Bengkulu banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi, seperti pantai yang menjadi daya tarik karena Bengkulu memiliki pantai panjang yang terbentang dari kabupaten Mukomuko hingga kabupaten Kaur. Mengingat di Bengkulu banyak tempat yang berpotensi menjadi salah satu daya tarik wisata alam. Dari banyaknya potensi alam yang tersedia masyarakat mencoba mengembangkan kepariwisataan yang ada di Bengkulu. Salah satu tempat wisata alam yang berpotensi untuk dikunjungi terdapat di kabupaten Kaur. Mengingat di kabupaten Kaur memiliki pantai yang sangat indah dan tidak kalah dengan pantai – pantai yang terkenal seperti di Indonesia bagian timur. Secara etimologis wisata merupkan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yang dalam bahasa Indonesia berarti perjalanan (travel). Namun, ada perbedaan
1
mendasar antara kata “wisata” dan “perjalanan”. Maka perjalanan adalah pergi dari suatu tempat ke tempat lain. Sedangkan kata wisata mengandung arti sebagai perjalanan ke suatu tempat yang didorong untuk memenuhi kebutuhan rekreatif atau untuk keperluan yang bersifat edukatif. Sehingga, pemahaman wisata dapat dirumuskan sebagai perjalanan dan persinggahan yang dilakukkaan oleh manusia diluar tempat tinggalnya dengan motivasi atau tujuan tertentu, tetapi bukan untuk berpindah tempat tinggal atau menetap secara permanen di tempat yang dikunjungi tersebut. Kabupaten Kaur memiliki banyak destinasi yang menarik untuk di dikunjungi seperti, landscape, budaya, aritektur dan kulinernya. Wisata alam seperti pantai di kabupaten Kaur ini memiliki banyak mitos, salah satu diantaranya terdapat di pantai Way Hawang. Pantai dengan legenda si Pahit Lidah ini menceritakan tentang sebuah Jung yang dikutuk si Pahit Lidah menjadi batu. Masyarakat sekitar pantai di kabupaten Kaur memanfaatkan tempat objek wisata tersebut untuk berdagang ikan yang di hasilkan dari menangkap dilaut. Wisata alam kabupaten Kaur tergolong unik untuk dikunjungi karena pasir pantainya yang berbeda dengan pasir pantai yang lain dan air pantai di kabupaten Kaur masih sangat jernih dan sangat biru, hal itu menjadi daya tarik tersendiri. Di kabupaten Kaur wisatawan dapat melihat terumbu karang yang masih hidup tanpa harus snorkeling karena disalah satu pantai yang ada di kabupaten Kaur ketika sore hari bisa melihat terumbu karang. Selain itu wisatawan dapat naik perahu mengelilingi beberapa pantai. Pengetahuan dan informasi mengenai potensi wisata alam di Bengkulu khususnya kabupaten Kaur belum ditemukannya media informasi secara spesifik. Sampai saat ini wisata alam kabupaten Kaur belum terlihat keberadaannya sebagai salah satu wisata alam yang berpotensi di Bengkulu, tepatnya di kabupaten Kaur. Padahal kabupaten Kaur memiliki potensi wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri. Faktor yang mempengaruhi wisatawan belum mengenal keindahan alam kabupaten Kaur karena jauhnya jarak dan sulitnya transportasi menuju tempat wisata.
2
Dengan demikian faktor itu yang menjadi alasan kenapa wisatawan belum mengenal potensi wisata alam kabupaten Kaur. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diadakanya sebuah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan apa yang menyebabkan wisatawan tidak mengenal wisata alam yang ada di kabuparen Kaur. Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat menunjang pariwisata di Bengkulu, khususnya kabupaten Kaur. Maka dibutuhkan perancangan sebuah buku fotografi karena buku jenis ini lebih menarik dengan penggabungan visual foto dan bahasa verbal sehingga pesan yang ingin disampaikan mudah untuk dimengerti. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasikan permasalah
sebagai berikut : 1. Masih banyak wisatawan yang belum mengetahui potensi wisata alam di kabupaten Kaur. 2. Belum ditemukannya buku fotografi tentang potensi wisata alam kabupaten Kaur. 1.3
Rumusan Masalah Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana mengenalkan wisata alam Kaur kepada wisatawan lokal ? 2. Bagaimana merancang buku fotografi bagi wisatawan ?
1.4
Ruang Lingkup 1.4.1
What
Perancangan buku fotografi wisata alam kabupaten Kaur 1.4.2
Where 3
Kabupaten Kaur 1.4.3
When
Jangka waktu perancangan tugas akhir ini dilaksanakan selama 3,5 bulan (20 minggu) yaitu mulai tanggal 4 februari 2015 s/d 30 Juni 2015. 1.4.4
Who
Target yang dituju adalah masyarakat umum dan khususnya traveller umur 20 – 30 tahun berjenis kelamin laki – laki dan perempuan. Target market yang dituju adalah orang yang memiliki hobi travelling dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. 1.4.5
Why
Kurangnya media informasi mengenai wisata alam di kabupaten Kaur menjadikan destinasi tersebut belum diketahui banyak orang. Padahal destinasai wisata alam kabupaten Kaur memiliki objek wisata yang berpotensi untuk dikunjungi. Bengkulu terkenal dengan pantainya, tetapi destinasi yang berpotensi tidak dikunjungi oleh wisataan lokal. 1.4.6
How
Dengan merancang media informasi yang informatif dan komunikastif dapat mempermudah wisatawan lokal untuk mengunjungi destinasi kabupaten Kaur. 1.5
Tujuan perancangan Setelah meninjau dari keseluruhan rumusan masalah diatas, maka penulis
memiliki tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk memberikan informasi mengenai wisata alam kabupaten Kaur kepada masyarakat umum khususnya traveller. 2. Untuk mengajak traveller berkunjung ke wisata alam kabupaten Kaur.
4
1.6
Cara Pengumpulan Data Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan
cara sebagai berikut : 1. Studi Literatur Penulis melakukan studi literatur dengan mencari referensi tentang pariwisata, wisata alam dan dari buku yang berkaitan dengan teori yang di butuhkan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat. Buku yang digunakan Indonesia Tourism and Creative Industry, Layout Dasar dan Penerapannya, Teori Desain Komunikasi Visual dan lain sebagainya. 2. Wawancara Pada proses pengumpulan data, penulis melakukan metode wawancara kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bengkulu bapak Drs. By Asril, MM. PAR, Danil Akbar S.St.Pi M.si selaku Kasi Pengawasan dan Penangan Pelanggaran Bidang Pesisir kabupaten Kaur, masyarakat kabupaten Kaur dan pengelola tempat wisata kabupaten Kaur untuk mengetahui informasi tentang wisata alam yang ada di kabupten Kaur. 3. Observasi Pada pengumpulan data, penulis melakukan observasi ke beberapa tempat wisata alam yang ada di kabupaten Kaur diantaranya Pantai Sekunyit, Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Danau Kembar, Pantai laguna Ujung Lancang, Curug Perpah dan Pantai Manulah. Melakukan pengamatan langsung selama dua minggu terhitung dari tanggal 13 – 26 maret 2015 untuk melihat destinasi yang berpotensi.
5
1.7
Kerangka Perancangan
Topik Perancangan Buku Fotografi
Fenomena Wisata alam kabupaten Kaur belum terlihat sebagai salah satu objek wisata
Masalah Masih banyak wisatawan yang belum mengetahui potensi wisata alam di kabupaten Kaur
Studi Literatur Buku keilmuan terkait, tentang pariwisata, wisata alam, Jurnal, Artikel, dan lain-lain
Wawancara
Observasi
Wawancara langsung pada orang yang hobby travelling dan Dinas Pariwisata
Pengamatan langsung pada destinasai yang ada di kabupaten Kaur
Analisis Data SWOT Solusi Mengajak para traveller untuk berkunjung dan menikmati wisata alam yang dimiliki 6 kabupaten Kaur
1.8
Pembabakan a. BAB I Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan media informasi, cara pengumpulan data, kerangka pemikiran dan pembabakan.
b. BAB II Dasar Pemikiran Dalam bab ini berisikan dasar pemikiran yang menjelaskan teori yang berkaitan dengan perancangan yaitu teori mengenai media informasi, buku, fotografi, dan tipografi.
c. BAB III Data dan Analisis Masalah Berisi kumpulan data yang berkaitan dengan perancangan desain.
d. BAB IV Konsep dan Hasil Perancangan Dalam bab ini berisikan penjelasan mengenai konsep perancangan desain hingga hasil akhir perancangan.
e. BAB V Berisi hasil kesimpulan dan saran dari hasil sidang.
7