BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Selama zaman kuno, orang-orang yang hanya menggunakan alat yang sederhana dan proses setiap kali mereka menyiapkan makanan. Karena itu, banyak waktu yang dikonsumsi hanya untuk memasak makanan. Hari ini, meskipun memakan waktu persiapan makanan tidak lagi normal. Dengan munculnya banyak peralatan elektronik rumah tangga, setiap orang yang ingin memasak tidak akan lagi terganggu. Ada banyak perangkat elektronik cerdas yang membantu individu selama proses persiapan makanan keseluruhan. Pada dasarnya, alat ini dikonfigurasi dengan cara yang akan membuat pekerjaan memasak lebih cepat dan lebih mudah. Contoh dari peralatan termasuk rice cooker, blender, kompor listrik, dan banyak lagi. Berkat inovasi dan kemajuan teknologi elektronik rumah tangga, orang dengan kecenderungan untuk seni kuliner dapat menikmati memasak dengan bantuan berbagai peralatan. Industri peralatan rumah tangga telah muncul pada akhir dekade 1960-an, namun pada awalnya pelaku ekonomi yang terjun dalam industri ini tidak terlalu banyak. Dengan munculnya UU Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang diperbaharui oleh UU No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, maka perindustrian di Indonesia mengalami perkembangan, termasuk industri peralatan rumah tangga yang sangat potensial dalam mendukung aktivitas kehidupan rumah tangga, mulai dari masyarakat tingkat bawah, menengah sampai tingkat atas. Namun kondisi krisis moneter di Indonesia akhir-akhir ini sangat mempengaruhi posisi keuangan perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri peralatan rumah tangga. Gaya hidup yang modern, praktis dan efisien semakin dinikmati masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Terutama dengan adanya tuntutan pekerjaan yang memerlukan waktu lebih banyak, membuat masyarakat memerlukan alat bantu untuk meringkaskan waktu kerja sekaligus membuat cepat hasilnya. Kebutuhan alat bantu ini tidak hanya ditemukan di kantor tapi juga rumah 1
2
tangga. Para ibu rumah tangga saat ini dituntut mampu mengerjakan banyak pekerjaan namun lebih hemat waktu dan cepat hasilnya. Karena itu alat elektronik yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan tersebut menjadi pilihan utama dalam rumah tangga. Kualitas dari salah satu produk industri di Indonesia yang mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan kekuatan merek, yaitu industri perdagangan alat rumah tangga. Untuk itu persepsi kualitas suatu produk sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Suatu produk dapat dinyatakan berkualitas atau dinyatakan mempunyai kualitas yang baik, terlihat dari bahan-bahan yang digunakan dalam suatu produk tersebut. Di samping itu kualitas dan tampilan sebuah produk sangatlah berpengaruh terhadap persepsi kualitas suatu produk. Kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemilihan produk bagi konsumen. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila kualitas produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya. Di dalam perusahaan yang bergerak di bidang peralatan rumah tangga (Home Appliance), sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan memberikan kualitas dan kuantitas produk yang baik untuk memberikan kepuasan bagi masyarakat dan melengkapi kebutuhan bisnis di Indonesia. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari Sumber Daya Manusia ialah komitmen organisasi yang dimiliki di dalam perusahaan. Adanya komitmen organisasi yang baik di dalam perusahaan sangatlah diperlukan. Perusahaan sangat memperhatikan kerja dari para karyawan. Komitmen organisasi di dalam perusahaan akan meningkat jika karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam
menjalankan
pekerjaannya
dengan
mengikuti
gaya
kepemimpinan
transformasional yang sudah ada, dan menerapkan pemberdayaan psikologis di dalam perusahaan tersebut. Naik atau turunnya komitmen karyawan dalam organisasi secara tidak langsung dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan transformasional dan pemberdayaan psikologis karena kedua faktor tersebut sangat berkaitan dengan motivasi karyawan yang membuat mereka berkomitmen, dan berkontribusi lebih untuk perusahaan. Menurut Stephen Robbins dan Timothy Judge (2008 : 100) Komitmen organisasi adalah
3
tingkat sampai mana seorang karyawan memihak sebuah organsiasi serta tujuantujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Porter et al mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keyakinan yang kuat dan penerimaan diri dari tujuan dan nilai organisasi, kesediaan untuk memberikan usaha yang besar atas kepentingan organisasi, dan suatu keinginan yang kuat untuk tetap berada dalam organisasi (Ivancevich dkk : 2007 :169). Mowday dalam Sopiah (2008:155) menyebut komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional. Menurut dia, “komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan pegawai. Komitmen organisasional adalah identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Komitmen organisasional adalah keinginan anggota anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi”. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industri Peralatan rumah tangga, adalah PT. ADITEC
CAKRAWIYASA.
Berangkat dari keinginan untuk
memproduksi barang yang bisa dijual bebas ke masyarakat, pilihan diputuskan pada produk penunjang primer kebutuhan rumah tangga. Dan kompor, menjadi pilihan dengan pemikiran sederhana, bahwa produk ini pasti diperlukan. Lalu, kenapa kompor gas? Pilihan pada kompor gas dan bukan pada kompor minyak karena keinginan untuk terus berinovasi dan kompor gas dapat lebih dikembangkan secara teknologi. Dilatarbelakangi dengan belum ada kompor gas produksi bangsa sendiri, jiwa nasionalisme dan semangat sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan pada saat itu hanya ada dua merek kompor gas produksi luar negeri. Maka, timbullah gagasan untuk memproduksi kompor gas buatan Indonesia yang harus memiliki kualitas dan tampilan yang lebih baik dengan harga terjangkau. PT. ADITEC CAKRAWIYASA hadir pada tahun 1993, berawal dari ruangan berukuran 1/4 garasi atau sekitar 4x6 meter persegi. Tumpukan kompor dan perkakas menemani penelitian dan produksi kompor gas. Sepanjang tahun 1993, kompor buatan Italy, Jerman dan Jepang menjadi bahan penelitian kami, khususnya untuk mempelajari teknologi, desain dan rangka kompor tersebut, sekaligus memproduksi prototype kompor yang diinginkan
4
Pendirian pabrik di Cikupa, Tangerang, pada tahun 1994, menyusul satu tahun kemudian, tepatnya pada bulan Agustus 1995, diluncurkan produk komersial pertama yaitu Quantum tipe QGC401 yang berhasil meraih sukses di pasaran. Dilanjutkan tipe - tipe lain, dua tahun berselang, pabrik tersebut sudah mampu memproduksi 5000 unit kompor gas per bulan. Akhir 1997, resesi berdampak pada kemampuan untuk melanjutkan usaha, ditambah, pasar kompor gas menjadi lesu akibat kenaikan harga yang drastis dari produk kompetitor dan daya beli masyarakat menurun. Berpegang teguh pada komitmen untuk membuat produk yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau, PT. Aditec Cakrawiyasa berinovasi dengan melakukan re-desain dan mengurangi kemewahan dari kompor gas. Hasilnya, di penghujung 1998, produk terbaru dijual dengan harga Rp. 300.000,- sementara perusahaan lain menjual dengan harga Rp. 900.000,- Masa ini merupakan momentum kenaikan penjualan yang membuat PT. Aditec Cakrawiyasa secara konsisten berinovasi dalam memproduksi kompor dan juga produk home appliances lainnya, diantaranya rice cooker pada tahun 2003, disusul blender pada tahun 2004 dengan masing - masing kapasitas produksi mencapai 10,000 unit per-bulan. Karena inovasi jugalah, PT. Aditec Cakrawiyasa meraih banyak pencapaian pada tahun tahun berikutnya, diantaranya berhasil memenangkan tender Pertamina untuk membuat kompor gas konversi pada tahun 2006, dan pada tahun 2007, PT. Aditec Cakrawiyasa berhasil menemukan alat pengefisien pemakaian gas pada kompor gas LPG yang telah didaftarkan pada Agustus 2007 di Direktorat Paten, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia. Gedung lima lantai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi pusat seluruh kegiatan pemasaran. Sementara proses produksi dilakukan di pabrik yang terletak di Cikupa dan Jatake, Tangerang. Disamping itu, guna menunjang pemasaran dan layanan purna jual, telah tersedia showroom, service centre dan service point di 32 kantor cabang di Sumatera, Jawa dan Bali dengan dukungan lebih dari 1500 orang karyawan.
Dengan perkembangan yang ada sekarang perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan komitmen karyawan dalam Organisasi. Terutama faktor gaya kepemimpinan manajer yang merupakan faktor yang mempengaruhi
5
keinginan karyawan untuk berhenti bekerja, terutama dalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang Industri Peralatan Rumah. Produksi terbaik tersebut, kini dapat dilihat dari produk Quantum yang beragam baik kompor gas, blender dan rice cooker, kesemuanya memiliki desain yang cantik, pemilihan warna yang khas, rangka dan fisik yang kuat serta dukungan sparepart dan layanan purna jual.www.quantum-homeappliances.com Gaya Kepemimpinan Manajer adalah salah satu cara yang efektif yang bisa membantu organisasi untuk bisa bertahan dalam situasi ketidakpastian di masa datang. Seorang pemimpin yang efektif harus tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber daya manusianya sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan
memecahkan masalah dengan tepat.
Pemimpin yang efektif sanggup mempengaruhi para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Komitmen yang dimiliki karyawan dalam Organisasi sangatlah diperlukan di Perusahaan ini. PT. ADITEC CAKRAWIYASA sangat memperhatikan kerja dari para karyawan. Oleh karena itu dengan perkembangan prosedur yang dimiliki, faktor kepemimpinan yang kuat dari perusahaan harus diperhatikan oleh para karyawan atau staf yang bekerja dalam perusahaan ini. Dan para karyawan harus mempunyai keinginan dan hak dalam keadilan prosedur yang telah dibuat oleh Perusahaan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan ke perusahaan dapat diketahui beberapa permasalahan yang terjadi dan berdampak pada turnover karyawan pada 5 tahun belakangan ini : Tabel 1.1 Data Keluar Karyawan Tahun
Rate
2009
2%
2010
2%
2011
1%
2012
3%
2013
4%
(Sumber : Data turnover PT. Aditec Cakrawiyasa)
6
Bisa dilihat dari tabel diatas, bahwa adanya kenaikan turnover di dalam PT. Aditec Cakrawiyasa yang dikarenakan adanya persaingan dari perusahaan sejenis. Dapat dilihat persentase turnover pada tahun 2009 sebesar 2%, tahun 2010 sebesar 2%, tahun 2011 sebesar 1%, lalu tahun 2012 sebesar 3% dan pada tahun 2013 menjadi 4% dari total karyawan sebanyak 100 orang. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013 terjadi kenaikan jumlah karyawan keluar yang melewati standar yang ada di perusahaan. Perusahaan menetapkan standar turnover sebesar 2%, sementara di 2 tahun tersebut jumlah karyawan yang keluar sebesar 3 orang (3%) pada tahun 2012 dan 4 orang (4%) pada tahun 2013. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi, semakin besar tingkat kesulitan dan beban kerja yang dimiliki oleh karyawan. Apabila beban kerja tersebut tidak dikelola dengan baik, maka terdapat beberapa karyawan yang mengalami peningkatan beban kerja yang diterima.
Tanpa
diakomodasi dengan pemberian kompetensi tentu masalah ini akan menyebabkan karyawan merasa terjebak, karena dituntut untuk menjalani suatu hal yang mustahil dilakukan. Karyawan yang masuk ke perusahaan pasti sudah diseleksi dengan baik dan sudah mendapatkan pekerjaan yang tetap dan layak untuk dia kerjakan. Tetapi dengan ditambahnya beban pekerjaan yang tidak sesuai dan melebihi kapasitas mereka, maka akan ada pekerjaan yang tidak terselesaikan dan karyawan merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Hal ini mengakibatkan karyawan memilih untuk pindah ke perusahaan lain dengan pekerjaan yang lebih layak dan sesuai, yang membuat turnover di perusahaan meningkat. Oleh karena itu, sebagai penunjang untuk mengurangi tingkat turnover karyawan didalam perusahaan, perusahaan akan lebih meningkatkan komitmen kerja karyawan. Cara yang dilakukan adalah mendukung perkembangan karyawan, yang meliputi : Melakukan aktualisasi, memberikan pekerjaan menantang pada tahap pertama,
memajukan
dan
memberdayakan,
menyediakan aktivitas perkembangan, karyawan.
mempromosikan
dari
dalam,
dan menyediakan keamanan kepada
7
Tabel 1.2 Data Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan
Transformasional
Transaksional
Persentase
58%
42%
Tabel Kuesioner Gaya Kepemimpinan (Sumber : PT. ADITEC CAKRAWIYASA, 2014) Dari data kuesioner diatas persentase data kepemimpinan transformasional sebesar 58% atau jika dinominalkan menjadi 58 orang karyawan dari total 100 karyawan, sedangkan persentase data kuesioner gaya kepemimpinan transaksional diperoleh 42% atau jika dinominalkan menjadi 42 orang karyawan dari 100 orang karyawan. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada HRD Manajer di PT. Aditec Cakrawiyasa dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan psikologis sudah diterapkan diperusahaan ini. Salah satu contoh pemberdayaan psikologis yang sudah diterapkan adalah melakukan sharing antara atasan dengan bawahan secara pribadi. Hal ini bertujuan agar manajer dapat secara langsung memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan karyawan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hal lain yang perusahaan terkait dengan pemberdayaan psikologis adalah mengadakan training tentang psikologi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan juga memperat hubungan antar karyawan. Training ini biasa dilakukan sekali dalam setahun dan melibatkan seluruh karyawan PT. Aditec Cakrawiyasa di seluruh wilayah Indonesia. Pemberian reward berupa kenaikan jabatan dan bonus juga diberlakukan di perusahaan ini, yang juga dipengaruhi oleh besar kecilnya motivasi kerja karyawan tersebut. Apabila motivasi kerja karyawan tinggi maka keinginan dia untuk mendapatkan reward juga semakin besar, begitupun sebaliknya. Biasanya reward tersebut diberikan kepada karyawan yang bisa mencapai/melebihi target penjualan yang sudah ditetapkan perusahaan.
8
Dari latar belakang pemikiran di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA dengan judul “ANALISIS PENGARUH
KEPEMIMPINAN
KOMITMEN
ORGANISASI
TRANSFORMASIONAL DENGAN
EFEK
TERHADAP
MEDIASI
DARI
PEMBERDAYAAN PSIKOLOGI” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan dan uraian pada latar belakang, maka penelitian ini merumuskan permasalahan yang perlu dijawab dalam penelitian ini, antara lain: 1. Bagaimana pengaruh antara Kepemimpinan transformasional dengan Pemberdayaan Psikologis pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA 2. Bagaimana pengaruh antara Pemberdayaan Psikologis dengan Komitmen Organisasi pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA 3. Bagaimana pengaruh antara Kepemimpinan transformasional dan komitmen organisasi dengan Pemberdayaan Psikologis sebagai variabel mediasi pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Pemberdayaan Psikologis pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA 2. Untuk mengetahui pengaruh Pemberdayaan Psikologis terhadap Komitmen Organisasi pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA 3. Untuk mengetahui
pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap
Komitmen Organisasi dengan Pemberdayaan Psikologis sebagai variabel perantara pada PT. ADITEC CAKRAWIYASA
1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan PT. ADITEC CAKRAWIYASA : •
Dapat membantu memberikan informasi baru kepada karyawan
•
Dapat membantu karyawan memecahkan masalah yang di hadapi
•
Dapat memberi masukan-masukan bagi perusahaan
•
Dapat dibuat menjadi pertimbangan untuk periode mendatang
9
Bagi penulis : •
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang luas dalam sebuah penelitian
•
Menerapkan langsung pada penulis di dalam perusahaan dengan teori yang ada sebelum nya
Bagi dunia pendidikan ; •
Untuk melakukan penelitian di masa mendatang dengan fokus dan kajian yang sama
1.5 Ruang Lingkup Dalam melakukan penelitian, peneliti harus membatasi ruang lingkup penelitian.
Dimana
peneliti
melakukan
penelitian
di
PT.
ADITEC
CAKRAWIYASA yang terletak di Komp. Perkantoran Kebon Jeruk Baru Blok B No. 7 Jl. Arjuna Selatan, Kebon Jeruk Jakarta 11530 yang melibatkan semua karyawan di dalam perusahaan tersebut untuk dijadikan responden dalam penelitian. Semua karyawan yang ada di PT. ADITEC CAKRAWIYASA bekerja di dalam kantor atau back office. Kemudian dari populasi tersebut akan dilakukan pengambilan data yang akan diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang akan dilakukan penulis kepada karyawan PT. ADITEC CAKRAWIYASA.
10