1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib untuk pelajar di Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi keterampilan bersastra dan berbahasa yang memiliki aspek keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan aspek keterampilan sangat kompleks. Menurut Nababan (2001:1) mengatakan bahwa menulis harus terlebih dahulu menentukan topik tulisan, penjabaran topik ke alinea-alinea, pemilihan kata yang tepat, serta gaya penyajian tulisan sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik dan menarik. Untuk dapat menulis, siswa harus melewati tahapan bisa menyimak, berbicara dan membaca. Sehingga siswa mampu berpikir kritis, memperdaya tangkap atau apersepsi kita, memecahkan masalah yang dihadapi, dan menyusun urutan bagi pengalaman (Tarigan, 1984:22). Menulis sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi siswa, karena disetiap ajaran pasti ada kegiatan menulis (Suparno, 2006:1.4) Namun dalam hal menulis peristiwa yang terjadi dan memberikan komentar dalam pembelajaran bahasa indonesia masih mempunyai hambatan-hambatan yaitu dari peserta didik dan cara mengajar guru. Peserta didik beranggapan dalam hal menulis, apalagi dalam hal mengomentari sangatlah susah dan membosankan. Hal tersebut terbukti dengan rendahnya siswa dalam mengemukakan ide berupa komentar yang akan ditulis hanya komentar yang seadanya. Berdasarkan hasil evaluasi siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 02 Salatiga dari 43 siswa, 20% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan 80% siswa belum mencapai KKM yang ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti menduga bahwa ada faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis. Faktor tersebut adalah guru dan siswa. Guru masih menggunakan model yang kurang tepat yaitu ceramah tanpa menggunakan media sehingga siswa merasa bosan sehingga siswa kurang berimajinasi, kurang bisa menentukan pokok pikiran dan berkomentar. Dan guru tidak menggunakan metode bekerja secara berkelompok. Akan lebih baik bekerja secara berkelompok, karena ada kerjasama antara siswa yang kurang
2
mampu terbantu dengan siswa yang sudah mampu dan menggunakan metode yang menarik. Dari permasalahan diatas menjadikan dasar penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Penulis menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan tidak bosan dalam menulis komentar peristiwa faktual yaitu dengan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) karena model pembelajaran kooperatif melibatkan seluruh peserta didik dalam bentuk kelompok-kelompok. Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif 1) Saling ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu, 3) Siswa dilibatkan dalam perencenaan dan pengelolaan kelas, 4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru; dan 6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Banyak tipe dalam model pembelajaran kooperatif, peneliti menggunakan tipe picture and picture. Picture and picture adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menitikberatkan pada gambar sebagai media penanaman suatu konsep tertentu. Menurut Riyanto (1990) media gambar merupakan salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi, yang diekspresikan lewat tanda dan simbol. Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi, yang diekspresikan lewat tanda dan simbol. Dan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), Jelajah Alam sekitar adalah pendekatan yang menggunakan alam sebagai sumber belajar. Menurut Mariati dan Kartijono pendekatan pembelajaran jelajah alam sekitar (JAS) dapat didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek belajar biologi yang fenomenanya di pelajari melalui kerja ilmiah. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif picture and picture dengan pendekatan Jelajah alam sekitar diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengomentari masalah-masalah faktual dengan judul yang tepat, pilihan kata yang tepat, inti persoalan yang tepat, dan saran-saran yang tepat untuk
3
peristiwa yang ada. Karena pembelajaran dengan menggunakan objek yang nyata sebagai sesuatu yang diamati, menambah kemampuan siswa berpikir kritis. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mengenai mengomntari peristiwa faktual melalui model cooperative learning tipe picture and picture dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada pelajaran Bahasa Indonesia semester II kelas V SDN Ledok 02 Salatiga.
1.2
Identifikasi Masalah 1) Siswa merasa pembelajaran menulis peristiwa yang faktual dan memberikan komentar kurang menarik karena siswa beranggapan dalam menulis peristiwa dan member komentar harus menggunakan bahasa yang tinggi seperti komentator-komentaror handal. 2) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam menulis peristiwa faktual dan memberikan komentar cenderung monoton tanpa menggunakan media yang mendukung sehingga siswa kurang berimajinasi.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, banyak permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran menulis peristiwa yang faktual dan memberikan komentar. Akan tetapi, penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif
Picture and Picture. Alasan guru
menggunakan model pembelajaran kooperatif
Picture and Picture dan
pendekatan JAS karena Picture and Picture merupakan satu model pembelajaran kooperatif yang menitikberatkan pada gambar sebagai media penanaman suatu konsep tertentu sedangkan JAS merupakan pendekatan yang menggunakan alam sebagai sumber belajar. Dengan menggunakan media gambar dan pendekatan alam serta bekerja secara berkelompok memungkinkan siswa untuk bisa berpikir secara konkret dan saling berkomunikasi dan menyatukan pendapat mereka dalam menuangkan ide tulisan dan mengomentari masalah faktual. Picture and picture dengan pendekatan JAS cocok digunakan, karena siswa dapat berpikir secara
4
konkret dalam mengamati suatu objek sehingga memungkinkan siswa untuk bisa berkomentar keadaan nyata tanpa dimodifikasi rasa kebosanan.
1.4
Rumusan masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, disusun rumusan masalah sebagai
berikut: 1) Bagaimana penerapan model Cooperative Learning tipe Picture and picture dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia secara signifikan dalam pokok bahasan menulis dan mengomentari peristiwa faktual kelas 5 SDN Ledok 02 Salatiga? 2) Apakah hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis dan mengomentari masalah faktual kelas 5 SDN Ledok 02 Salatiga dapat ditingkatkan secara signifikan melalui model Cooperative Learning tipe Picture and picture dengan pendekatan Jelajah Alam Sekitar?
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk menerapkan model cooperative learning tipe picture and picture melalui pendekatan JAS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Ledok 02 Salatiga tahun ajaran 2013/2014. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar dalam menulis peristiwa yang faktual dan mengomentari peristiwa tersebut dengan menggunakan model cooperative learning tipe picture and picture melalui pendekatan JAS pada peserta didik kelas 5 SDN Ledok 02 Salatiga tahun ajaran 2013/2014.
1.6
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat
teoretis dan praktis.
5
1) Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini dapat bermanfaat menambah wawasan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia dan mengokohkan hasil teori pembelajaran yang berkenaan dengan model pembelajaran tipe Picture and Picture melalui pendekatan JAS dalam kaitannya dalam hasil belajar kemampuan mengomentari masalah faktual. 2) Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti. a.
Manfaat bagi guru Manfaat penelitian ini bagi guru di antaranya sebagai berikut. 1) Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembalajaran bahasa Indonesia khususnya menulis peristiwa yang faktual dan memberikan komentar menggunakan model cooperative learning tipe picture and picture melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar.
b.
Manfaat bagi siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa diantaranya sebagai berikut. 1) Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam hal menulis 2) Meningkatkan keterampilan menulis peristiwa faktual dan memberikan komentar
c.
Manfaat bagi sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah diantaranya sebagai berikut. 1) Membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia model cooperative learning tipe picture and picture melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar
d.
Manfaat bagi peneliti Menambah pengalaman penulis dalam berkolaborasi dengan guru melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam menerapkan model cooperative learning tipe picture and picture melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar untuk Pelajaran Bahasa Indonesia