BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera dengan posisi 1°- 4° Lintang Utara dan 98°-100° Bujur Timur. Letak geografis Sumatera Utara sangat unik dimana diapit oleh dua perairan yaitu: Selat Malaka dan Samudera Hindia serta dilalui pegunungan bukit barisan yang membentang dari utara hingga selatan. Kondisi ini menyebabkan Cuaca,Musim dan Iklimnya dipengaruhi oleh sirkulasi atmosfer global, regional dan lokal, seperti sirkulasi Utara-Selatan (Hadley), Sirkulasi Barat-Timur (Walker) dan sistem angin lokal. Gangguan terhadap salah satu system sirkulasi ini akan mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia (Ishan,2004). Pembentukan fenomena-fenomena cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Utara banyak dipengaruhi oleh aktifitas-aktifitas gangguan-gangguan cuaca yang terbentuk di daerah laut cina selatan dan di selat malaka. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut di atas, mengakibatkan kondisi cuaca dan iklimnya sangat kompleks karena dipengaruhi oleh fenomena meteorologi skala global, regional, synoptik maupun lokal (Ismanto, 2011).
Universitas Sumatera Utara
Indonesia dikenal sebagai satu kawasan benua maritim karena sebagian besar wilayahnya didominasi oleh lautan dan diapit oleh dua Samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Oleh karena itu elemen (unsur) iklimnya terutama curah hujan memungkinkan dipengaruhi oleh keadaan suhu permukaan laut (SPL) di sekitarnya ( Setiawan, 2010). Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan pemghidupan masyarakat yang disebabkan oleh cuaca ekstrim sehingga megakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrim tersebut diperlukan peringatan dini kepada masyarakat, agar masyarakat dapat waspada dan bersiap-siap untuk menghadapi kejadian cuaca ekstrim yang berpeluang menimbulkan bencana, peringatan dini cuaca ekstrim adalah suatu rangkaian kegiatan pemberian informasi sesegera mungkin kepada masyarakat, yang berisikan tentang prediksi peluang terjadinya cuaca ekstrim (BMKG,2010). Wilayah Sumatera Utara dilanda beberapa peristiwa bencana baik itu bencana banjir, angin kencang, Petir dan Suhu yang tinggi. Pada tanggal 1 april 2011 harian analisa mencatat terjadi kejadian banjir di beberapa wilayah di sumatera utara, dari kejadian tersebut dicatat korban mengungsi 26.959 jiwa 43 sekolah dan 1 kampus tergenang, ratusan rumah dan ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir.Pada tanggal 5 November 2011 harian analisa mencatat kejadian banjir di Sumatera utara, dari kejadian tersebut dicatat ribuan rumah, sekolah dan tempat ibadah terendam banjir dan 12.878 KK manjadi korban, sehingga dirasakan pentingnya peringatan dini cuaca ekstrim untuk wilayah Sumatera Utara. Beberapa studi tentang analisis kejadian bencana banjir telah dilakukan sebelumnya, salah satunya adalah penelitian tentang curah hujan ekstrim di pantai barat sumatera bagian utara dengan menganalisis spektrum daya, dari penelitian tersebut di sebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut dengan menggunakan data
Universitas Sumatera Utara
yang lebih panjang, serta melibatkan komponen cuaca lain seperti tekanan udara, kelembaban, arah angin, suhu udara, suhu muka laut, densitas awan dan radiasi matahari (Gustari,2009). Penelitian lain juga pernah dilakukan tentang banjir bandang yang terjadi diwilayah pacet dengan menggunakan data reanalisis global,dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa variabel-variabel suhu permukaan laut, tekanan permukaan laut, OLR dan angin mempengaruhi terbentuknya cuaca ekstrim yang menyebabkan bencana banjir di kabupaten pacet pada februari 2012, namun belum bisa memberikan peringatan dini kepada masyarakat (Amsari, et, al., 2011). Dari penelitian-penelitian tersebut penulis merasa perlu untuk melakukan kajian lebih lanjut terhadap kejadian cuaca ekstrim diwilayah Sumatera Utara, dalam hal ini penulis mengambil kejadian-kejadian cuaca ekstrim pada tahun 2011 untuk diteliti. Curah hujan sebagai salah satu unsur cuaca/iklim sangat dominan pengaruhnya dan sangat nyata terasa variasinya
di wilayah tropis seperti
Indonesia dibanding unsur yang lain. Mengetahui karakteristik curah hujan baik variabilitas
maupun
kondisi
ekstrimnya
yang
diakibatkan
faktor-faktor
pengendalinya seperti tersebut di atas, sangatlah penting agar
karakteristik
tersebut dapat dikenali dan disiasati untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam segala aktivitas manusia. Metoda yang penulis gunakan dalam tulisan ini adalah dengan melakukan analisis sederhana yang di lakukan terhadap data variabel-variabel reanalisis global yang telah berhasil di gunakan untuk daerah lain di indonesia, dalam hal ini untuk daerah jawa. Dengan metode ini memiliki kelebihan dapat menganalisis kejadian cuaca ekstrim secara obyektif dan diharapkan dengan beberapa kejadian yang dianalisis akan menghasilkan suatu indeks yang dapat dikembangkan kemudian menjadi suatu indeks peringatan dini kejadian curah hujan ekstrim. Untuk menganalisis dengan menggunakan metode tersebut dibutuhkan suatu perangkat
lunak
yang
dapat
membantu
untuk
memvisualisasikan
dan
memanipulasi data reanalisis dari variabel-variabel cuaca, dalam hal ini penulis memilih perangkat lunak GrADS.
Universitas Sumatera Utara
The Grids Analysis and Display Sistem (GrADS) merupakan software interaktif yang digunakan untuk memanipulasi dan visualisasi data sains kebumian. GrADS merupakan software yang direkomendasikan oleh World Meteorological Organisation (WMO) untuk menggambarkan variabel-variabel meteorologi dalam bentuk spacial. Data dapat ditampilkan menggunakan berbagai macam teknik grafis seperti grafik garis, grafik batang, kontur biasa, kontur berwarna, vektor angin, ataupun garis alur (streamline). Penggunaan tipe grafik tergantung pada jenis variabel yang ingin ditampilkan. Selain mempunyai kemampuan untuk menampilkan parameter meteorologi, Grads juga mempunyai kemampuan untuk mengolah suatu data baik memanipulasi ataupun operasi matematis (Erwin,2008). Dari penjelasan diatas maka penulis mengambil judul Analisis Kejadian Ekstrim Di Wilayah Sumatera Utara Beradsarkan Indeks Peringatan Dini.
1.2 Rumusan Masalah
Kejadian cuaca ekstrim masih sulit untuk diprediksi, diwilayah Sumatera Utara sering dilanda kejadian bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrim yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga banyak model cuaca yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis variabel-variabel cuaca yang dapat mempengaruhi terbentuknya cuaca ekstrim, sehingga dengan analisis yang dilakukan di harapkan dapat diketahui variabel-variabel cuaca yang dapat mempengaruhi cuaca ekstrim di wilayah Sumatra Utara, seberapa jauh parameter tersebut mempengaruhi cuaca ekstrim diwilayah sumatera utara, sehingga dari analisis-analisis terhadap variabel-variabel tersebut dapat diperoleh suatu indeks peringatan dini yang dapat dipergunakan untuk memberikan peringatan dini terhadap masyarakat untuk dapat mewaspadai terjadinya keadaan bencana akibat dari kondisi cuaca.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Wilayah studi meliputi wilayah Sumatera Utara. 2. Menggunakan data hujan dari pos-pos pengamatan hujan pada daerah yang terkena bencana banjir dan data variabel-variabel cuaca yang di peroleh dari NCEP/NCAR reanalisis. 3. Menggunakan Program GrADS. 4. Variabel-variabel cuaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah OLR (Outgoing Longwave Radiation), anomali Sea Surface Temperatur (SST) disekitar wilayah pantai timur Sumatera bagian utara (Selat Malaka), Wilayah pantai barat dan Laut Cina selatan , anomali Sea Level Preasure (SLP), dan pola angin.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Mencari variabel-variabel cuaca apa saja yang mempengaruhi cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Utara. 2. Mendapatkan hasil seberapa jauh variabel-variabel cuaca tersebut mempengaruhi curah hujan ekstrim diwilayah Sumatera Utara. 3. Memperoleh indeks peringatan dini dari variabel-variabel cuaca tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian yang akan dilakukan antara lain : 1. Hasil penelitian diharapkan akan menjadi suatu informasi yang berguna dalam menganalisis variabel-variabel cuaca yang dapat mempengaruhi cuaca ekstrim diwilayah sumatera utara dan dapat mengetahui seberapa
Universitas Sumatera Utara
kuat pengaruh dari variabel-variabel cuaca tersebut terhadap pembentukan cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Utara. 2. Menghasilkan Suatu indeks yang dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebelum terjadinya kejadian cuaca ekstrim.
Universitas Sumatera Utara