BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Transportasi massal merupakan salah satu solusi yang tepat dikembangkan
untuk kota-kota yang mengalami kemacetan, khususnya di Ibu Kota Jakarta. Hal ini mengingat jumlah kendaraan baru yang masuk ke jalan tidak seimbang dengan pembuatan infrastruktur jalan baru. Pembuatan jalan baru atau pelebaran jalanpun merupakan solusi yang tidak mungkin dilaksanakan karena sudah tidak adanya lahan di Jakarta. Akibat tidak adanya lahan, Pemerintah Kota Jakarta membuat jalan-jalan layang (flyover). Pembuatan jalan layang bukan merupakan solusi yang tepat karena solusi ini tidak mengurangi keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan baru. Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) merupakan moda transportasi massal kota yang berbasis rel cepat (fast railway) yang sedang dibangun untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Adanya MRT Jakarta yang cepat dan nyaman diharapkan
dapat
meningkatkan
antusias
masyarakat
untuk
menggunakan
transportasi massal. Moda transportasi MRT Jakarta membutuhkan stasiun-stasiun sebagai tempat pelayanan menaik turunkan penumpang. Stasiun pada proyek MRT Jakarta sendiri terdiri dari stasiun bawah tanah (underground) dan stasiun layang (elevated). Pada pembangunan proyek MRT tahap satu terdiri dari 6 stasiun bawah tanah dan 7 stasiun layang. Pada stasiun layang sendiri terdapat stasiun yang lebih besar daripada stasiun layang lainnya, yaitu Stasiun Blok M. Stasiun Blok M mempunyai 3 jalur rel (rail track) dan dihubungkan dengan tempat komersial seperti Blok M Plasa. Sesuai dengan pembangunan Stasiun Blok M pada Proyek MRT Jakarta, dibutuhkan sebuah fondasi. Fondasi adalah suatu konstruksi bawah (sub-structure) yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas bangunan (upper-structure) ke dalam lapisan tanah keras tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan (settlement) fondasi yang berlebihan. Jadi, fondasi dapat dikatakan baik bila mampu menahan beban-beban aksial di atasnya hingga tahan akan beban gempa.
1
Oleh karena itu, dalam perencanaan fondasi harus memperhatikan kombinasi beban yang harus ditahan fondasi, seperti beban mati, hidup, angin, dan gempa. Desain fondasi pada Stasiun Blok M berdasarkan penyelidikan tanah (soil investigation) yang dilaksanakan pada Juli 2014 menghasilkan desain panjang tiang rata-rata mencapai 60 m. Penyelidikan tanah di lapangan tersebut berdasarkan 14 titik boreholes yang berlokasi di area stasiun (BH82 – BH96), tetapi hanya 3 titik boreholes (BH83, BH87, dan BH92) yang melewati kedalaman 41 m. Konsistensi hasil penyelidikan ini menunjukkan jenis lapisan tanah lunak relatif pada kedalaman 40 m sampai 41 m. Untuk tujuan perencanaan, jenis tanah lunak ini diasumsikan untuk kedalaman tanah yang lebih dari 41 m. Pada masa pekerjaan konstruksi, pengeboran untuk fondasi dengan kedalaman 50 m atau lebih sulit dilaksanakan. Hal ini diduga karena pada kedalaman tersebut sudah merupakan jenis tanah keras. Hal ini sudah disebutkan pada waktu penyelidikan tanah dengan 3 boreholes yang melewati kedalaman 41 m (BH83, BH87, dan BH92) yang menunjukkan adanya identifikasi lapisan tanah keras pada kedalaman 41 sampai 45 m. Adanya kesulitan pekerjaan konstruksi yaitu pada waktu pengeboran fondasi tiang di area Stasiun Blok M ini maka dalam perencanaan desain, penyelidikan tanah SPT tidak dapat langsung diasumsikan begitu saja. Maka, pihak kontraktorpun melakukan penyelidikan tanah tambahan di area Stasiun Blok M dengan tambahan 5 titik boreholes yang mencapai kedalaman 70 m di dalam lapisan tanah. Penyelidikan tanah tambahan ini digunakan acuan untuk melakukan perhitungan kapasitas dukung tiang terbaru. Penambahan 5 boreholes yaitu BH81A, BH85A, BH88A, BH90A, dan BH93A. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah tambahan yang dilaksanakan menunjukkan bila terdapat jenis lapisan tanah keras pada kedalaman 45 m. Bab 4 pada tugas akhir ini sendiri membahas tentang metode pelaksanaan pekerjaan fondasi di CP103 Proyek MRT Jakarta karena metode yang dipakai dalam proyek ini merupakan metode baru dalam dunia konstruksi yang dikerjakan di Indonesia.
2
Selain itu, pada bab 5 akan membahas perhitungan kapasitas dukung tiang kelompok berdasarkan data Standart Penetration Test (SPT), data penyelidikan tanah laboratorium, yang kemudian nilainya akan dibandingkan dengan hasil Pile Loading Test (PDA) sebagai pembanding parameter dan analisa perhitungan benar/tidak. Berdasarkan hasil dari perhitungan kapasitas dukung tersebut akan diketahui status aman atau tidaknya akibat pengurangan panjang tiang (redesain ulang) yang nilainya akan dibandingkan dengan beban aksial (axial load) yang harus ditahan fondasi tiang pada Stasiun Blok M. Selain itu juga membandingkan hasil-hasil perhitungan kapasitas dukung tiang dengan menggunakan beberapa data dan metode. Adapun latar belakang penulis mengambil tema tentang metode pelaksanaan fondasi dan perhitungan kapasitas dukung tiang pada redesain fondasi tiang ini adalah penulis ingin mengetahui cara pelaksanaan fondasi tiang secara langsung di lapangan yang menggunakan metode baru. Penulis juga ingin mengaplikasikan ilmu dan materi yang pernah dipelajari pada waktu kuliah dengan menghitung kapasitas dukung tiang berdasarkan data-data yang langsung didapatkan dalam sebuah proyek. Selain itu, penulis juga bermaksud memperdalam pengetahuan mengenai teknik fondasi tiang (depth foundation).
1.2
Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan magang yang dilaksanakan di PT Mass Rapid
Transit Jakarta (PT. MRT Jakarta) terbagi menjadi 2 pokok bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, penjelasan tujuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum Penulisan tugas akhir ini bertujuan secara umum untuk: a.
Sebagai sarana belajar mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang sudah diperoleh dengan pelaksanaannya secara langsung di lapangan.
3
b.
Mendapatkan pengalaman kerja dan menambah wawasan mahasiswa mengenai teknik konstruksi, teknologi, sistem, dan manajemen yang saat ini tengah berkembang sebelum memasuki dunia kerja.
c.
Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam aspek potensial dunia kerja seperti struktur organisasi disiplin, lingkungan, keselamatan kerja, dan sistem kerja serta penerapannya dalam keadaan yang sebenarnya.
d.
Mengembangkan sikap professional dan disiplin diri dalam rangka persiapan sebelum memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
e.
Mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan sesuai dengan aturan dan kaedah ilmu yang benar.
1.2.2 Tujuan Khusus Penulisan tugas akhir ini bertujuan secara khusus untuk: a.
Menjelaskan secara umum materi mengenai fondasi tiang.
b.
Menjelaskan metode pelaksanaan fondasi tiang dengan menggunakan metode “pre-boring and extended base”.
c.
Menjelaskan data-data yang diperlukan untuk melakukan perencanaan fondasi tiang.
d.
Menghitung kapasitas dukung tiang berdasarkan data SPT dan data penyelidikan tanah di laboratorium.
e.
Membandingkan perhitungan kapasitas dukung tiang berdasarkan beberapa data tanah dan metode analisis perhitungan kapasitas dukung tiang.
f.
Menganalisa aman atau tidak amannya desain ulang tiang yang dilakukan dengan membandingkan beban aksial yang harus di dukung oleh fondasi.
1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan
batasan sebagai berikut:
4
Dalam penyususnan tugas akhir ini, penulis mencoba membahas mengenai metode pelaksanaan fondasi pada CP103 Proyek MRT Jakarta dan perhitungan kapasitas dukung tiang tunggal dan kelompok pada redesain fondasi tiang di Stasiun Blok M Proyek MRT Jakarta.
1.4
Rumusan Masalah Dari batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan sebagai berikut:
a.
Bagaimana pelaksanaan pekerjaan fondasi dengan metode pre-boring and extended base di lapangan pada CP103 Proyek MRT Jakarta?
b.
Mengapa fondasi tiang di Stasiun Blok M harus didesain ulang?
c.
Bagaimana cara perhitungan kapasitas dukung tiang dengan data SPT dan data laboratorium?
d.
Berapa nilai kapasitas dukung tiang yang dihitung dengan menggunakan data SPT dan penyelidikan tanah di laboratorium dengan beberapa metode perhitungan yang berbeda?
e.
Apakah aman atau tidak aman desain ulang fondasi tiang yang dilakukan oleh pihak kontraktor?
1.5
Manfaat Penelitian Tugas akhir dan penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat,
diantaranya: a.
Mengetahui cara mengatasi masalah di lapangan, khususnya mengenai fondasi tiang.
b.
Bagi penulis dapat menjadi sarana pemahaman dan pendalaman terhadap perencanaan, perhitungan kekuatan struktur khususnya kapasitas tiang, metode pelaksanaan fondasi tiang yang baru, dan manajemen proyek.
c.
Bagi dunia pendidikan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang mengambil topik mengenai fondasi tiang.
5
1.6
Metodologi Penyusunan Tugas Akhir Dalam melaksanakan kegiatan magang ini, penulis menggunakan beberapa
metode pendekatan dalam menyususun tugas akhir yang berjudul “Metode Pelaksanaan Fondasi dan Perhitungan Kapasitas Dukung Tiang Pada Redesain Fondasi Tiang Stasiun Blok M Proyek MRT Jakarta”, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Metode observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan pekerjaan secara langsung di lapangan.
b.
Metode wawancara, yaitu dengan bertanya langsung kepada pihak terkait yang ahli, terlibat, dan bertanggung jawab terhadap masalah teknis di lapangan.
c.
Metode kepustakaan, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Penulis juga dengan menggunakan berbagai literatur (literature) yang dapat memperkuat isi tulisan.
d.
Metode study internet, yaitu dengan melakukan pencarian (browsing) melalui situs-situs internet yang sesuai dengan materi penelitian penulis.
e.
Metode dokumentasi, yaitu metode yang berhubungan dengan aspek pendokumentasian di lapangan dan hasil lapangan.
f.
Metode perhitungan manual, yaitu dengan menghitung menggunakan rumus secara langsung tanpa menggunakan aplikasi software.
1.7
Sistematika Penulisan Penyusunan penulisan tugas akhir ini mempunyai sistematika penulisan
sebagai berikut: a.
Bab I Pendahuluan Pada bab pendahuluan berisi pandangan umum dari tugas akhir ini yang meliputi uraian latar belakang adanya proyek MRT di Jakarta dan adanya desain ulang fondasi tiang di stasiun Blok M, tujuan dari penyusunan tugas akhir, batasanbatasan permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir, rumusan masalah tugas akhir, manfaat yang diharapkan dari penulisan tugas akhir, serta
6
metodologi dan sistematika penulisan tugas akhir yang merupakan gambaran singkat tentang kerangka tulisan. b.
Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab tinjauan pustaka menyajikan tulisan, pendapat, penemuan, baik para tokoh dibidangnya maupun para peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan topik tugas akhir.
c.
Bab III Manajemen dan Organisasi Instansi Proyek Pada bab manajemen dan organisasi proyek berisi mengenai sistem organisasi atau manajemen pada instansi tempat magang yang meliputi profil perusahaan secara singkat, data teknis proyek, dan struktur organisasi proyek.
d.
Bab IV Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Pada bab pelaksanaan pekerjaan proyek berisi tentang pelaksanaan pekerjaan fondasi tiang dengan metode pre-boring and extended base.
e.
Bab V Pembahasan dan Analisis Pada bab pembahasan dan analisis akan membahasas perhitungan kapasitas dukung tiang dengan data SPT dan data tanah laboratorium yang nilainya akan dibandingkan dengan beban aksial yang harus didukung oleh fondasi tiang.
f.
Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan berdasarkan pembahasan yang dilakukan dan saran-saran yang dikemukakan.
g.
Daftar Pustaka Pada bagian daftar pustaka mencamtumkan literatur-literatur yang digunakan sebagai referensi dan pendukung penyusunan tugas akhir.
h.
Lampiran Pada bagian lampiran terdiri dari surat-surat yang berhubungan dengan pemyusunan tugas akhir dan kegiatan selama magang. Hasil-hasil penyelidikan tanah seperti data SPT, data tanah di laboratorium, dan data-data yang lainnya.
7