BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang memiliki
potensi di bidang perikanan tangkap di Indonesia. Pangandaran merupakan salah satu kecamatan paling selatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang memiliki wilayah pesisir. Namun pada 25 oktober 2012 Pangandaran resmi dimekarkan menjadi Kabupaten yang memiliki 10 Kecamatan : Cigugur, Cijulang, Cimerak, Kalipucang, Langkaplancar, Mangunjaya, Padaherang, Pangandaran, Parigi, dan Sidamulih. Kecamatan Parigi merupakan Ibu Kota Kabupaten Pangandaran (www.mypangandaran.com). Kabupaten Pangandaran ini berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Tasikmalaya di barat. Wilayah Kabupaten Pangandaran pesisir berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di bagian selatannya sehingga banyak kegiatan pariwisata dan perikanan yang dilakukan di daerah pesisir pantainya. Wilayah pesisir di Pangandaran ini secara umum telah di kembangkan sebagai daerah kegiatan konservasi wisata dan kegiatan perikanan. Pantai Pangandaran yang berbatasan dengan laut lepas ini memiliki potensi di bidang perikanan yang cukup potensial. Pangandaran memiliki 4 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yaitu TPI Pangandaran, TPI Bagolo, TPI Ciawi Tali dan TPI Majingklak. Data statistik dari UPTD - PPI Pangandaran 2008-2012 menjelaskan bahwa setiap tahun jumlah nelayan di setiap TPI menurun. TPI Pangandaran merupakan TPI yang memiliki jumlah anggota nelayan yang banyak dibandingkan dengan TPI yang lainnya yaitu sebanyak 1528 orang (UPTD - PPI Pangandaran 2012). Fungsi pokok TPI Pangandaran adalah sebagai prasarana pendukung aktivitas nelayan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut, penanganan dan pengolahan hasil ikan tangkapan dan pemasaran bagi ikan hasil tangkapannya serta sebagai tempat untuk melakukan pengawasan kapal ikan. TPI
1
2
Pangandaran merupakan pusat transaksi jual beli ikan yang mempertemukan antara penjual dan pembeli sehingga terjadi tawar-menawar harga ikan yang mereka sepakati bersama yang dapat menguntungkan nelayan dari segi nilai jual ikan. Sehingga nelayan mengharapkan hasil tangkapannya akan dijual dengan mudah dan cepat dengan harga jual ikan yang diharapkan nelayan. Keunggulan penjualan ikan di TPI yaitu penjualan hasil tangkapan yang jelas sehingga nelayan tidak perlu menjual hasil tangkapan secara sendiri-sendiri ke konsumen. Tetapi masih belum diketahui apakah TPI Pangandaran itu sendiri berfungsi secara optimal baik secara struktural maupun fungsional sehingga dari kegiatan transaksi lelang ikan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Transaksi penjualan ikan antara nelayan dengan pedagang ikan pada umumnya posisi nelayan lemah dan harga ikan biasanya ditentukan oleh pedagang ikan sehingga harga ikan menjadi lebih rendah atau murah. Situasi tersebut menunjukan terjadinya kegagalan pasar dikarenakan transaksi penjualan ikan hanya menguntungkan pedagang ikan dan merugikan nelayan
(Rachbini DJ
1996). Penjualan ikan dengan cara dilelang diharapkan dapat meningkatkan nilai tawar ikan yang diperoleh nelayan di depan para pedagang ikan, dan diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap nelayan dari manipulasi harga yang dapat menjatuhkan harga ikan di wilayah pangandaran. Namun dalam kenyataannya para nelayan mengeluhkan kinerja dari pengelola TPI yang lamban. Para nelayan harus menjual hasil tangkapan ikan sampai mencapai jumlah yang ditentukan. Padahal dalam kenyataannya, hasil tangkapan nelayan tidak menentu. Sehingga untuk memenuhi syarat itu sangat sulit, sehingga menyebabkan 75% nelayan di Pangandaran lebih suka menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak daripada ke TPI (Wibawati 2012).
3
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji
adalah : 1. Bagaimana hubungan keberadaan TPI Kecamatan Pangandaran terhadap kesejahteraan nelayan Pangandaran. 2. Sejauhmana tingkat kesejahteraan nelayan Pangandaran.
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tentang hubungan keberadaan
TPI Kecamatan Pangandaran terhadap kesejahteraan nelayan Pangandaran adalah : 1.
Menganalisis hubungan keberadaan TPI Kecamatan Pangandaran terhadap kesejahteraan nelayan Pangandaran.
2.
1.4
Menganalisis tingkat kesejahteraan nelayan Pangandaran.
Kegunaan Penelitian Dari penelitian tentang Hubungan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kecamatan Pangandaran terhadap Kesejahteraan Nelayan Pangandaran, dapat diperoleh manfaat antara lain : 1.
Memberi penambahan wawasan pengetahuan penulis tentang pengaruh TPI Kecamatan Pangandaran kesejahteraan masyarakat nelayan.
2.
Sebagai rujukan pengetahuan peningkatan taraf hidup nelayan di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat.
3.
Memberi pengetahuan pada pembaca tentang keberadaan TPI di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran Provinsi jawa Barat.
4.
Sebagai bahan pertimbangan bagi penentuan kebijakan untuk upaya peningkatan kesejahteraan nelayan Pangandaran.
4
1.5
Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian
di atas, kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut : NELAYAN : Pemilik Buruh
TPI KECAMATAN PANGANDARAN
Keberadaan Fasilitas TPI Fungsi Fasilitas TPI Standar Pelayanan yang diberikan Petugas TPI dalam Menjaga dan Memperhatikan Masalah yang Terjadi Pada Saat Pelelangan Standar Pelayanan yang diberikan Petugas TPI Secara Spontanitas Apabila Nelayan Menghadapi
KESEJAHTERAAN
Masalah Pada Saat Pelelangan Standar
Kemampuan
Petugas
TPI
dalam
TPI
dalam
TPI
dalam
Menyelesaikan Masalah Nelayan Standar
Kemampuan
Petugas
Menyelesaikan Masalah Nelayan Standar
Kemampuan
Petugas
Memperbaiki Situasi Tidak Terduga Di TPI Kualitas Ikan yang Nelayan Jual Nilai Jual yang Nelayan Harapkan Perkiraan Nilai Jual Nelayan atau Bakul
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Wilayah Kabupaten Pangandaran pesisir berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di bagian selatannya sehingga banyak kegiatan pariwisata dan perikanan yang dilakukan di daerah pesisir pantainya. Wilayah pesisir di Pangandaran ini secara umum telah di kembangkan sebagai daerah kegiatan
5
konservasi wisata dan kegiatan perikanan. Pantai Pangandaran yang berbatasan dengan laut lepas ini memiliki potensi di bidang perikanan yang cukup potensial. Penelitian ini meneliti dua karakteristik yang akan diteliti, yaitu TPI dan kesejahteraan. Kesejahteraan yang dimaksud adalah pendapatan nelayan. Nelayan yang akan diteliti yaitu nelayan juragan dan nelayan pekerja/buruh. Nelayan juragan merupakan nelayan pemilik perahu dan alat penangkap ikan yang mampu mengubah para pelayan pekerja sebagai pembantu dalam usahanya menangkap ikan di laut. Nelayan jurgan ada tiga macam yaitu nelayan juragan laut, nelayan juragan darat yang mengendalikan usahanya dari daratan, dan orang yang memiliki perahu, alat penangkap ikan dan uang tetapi bukan nelayan asli, yang disebut tauke (toke) atau cakong. Nelayan pekerja, yaitu nelayan yang tidak memiliki alat produksi dan modal tetapi memiliki tenaga yang dijual kepada nelayan juragan untuk membantu usaha penangkapan ikan di laut. Pangandaran memiliki 4 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yaitu TPI Pangandaran, TPI Bagolo, TPI Ciawi Tali dan TPI Majingklak. Data statistik dari UPTD - PPI Pangandaran 2008-2012 menjelaskan bahwa setiap tahun jumlah nelayan di setiap TPI menurun. TPI Pangandaran merupakan TPI yang memiliki jumlah anggota nelayan yang paling banyak dibandingkan dengan TPI yang lainnya yaitu sebanyak 1528 orang (UPTD - PPI Pangandaran 2012). Fungsi pokok TPI adalah sebagai prasarana pendukung aktivitas nelayan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut, penanganan dan pengolahan hasil ikan tangkapan dan pemasaran bagi ikan hasil tangkapannya serta sebagai tempat untuk melakukan pengawasan kapal ikan. Berdasarkan sistem transaksi penjualan ikan dengan sistem lelang tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan perusahaan perikanan serta pada akhirnya dapat memacu dan menunjang perkembangan kegiatan penangkapan ikan di laut. Dalam penulisan ini, lingkup penelitian yang penulis gunakan adalah daerah Pangandaran, dimana terdapat TPI yang merupakan pusat penjualan ikan nelayan Pangandaran. Tema “Hubungan Keberadaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Pangandaran Terhadap Kesejahteraan Nelayan Pangandaran”,
6
maksudnya adalah mengkaji dan menganalisis hubungan keberadaan TPI terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan Pangandaran TPI Pangandaran diharapkan dapat memberikan manfaat kepada nelayan Pangandaran agar kesejahteraan nelayan Pangandaran meningkat. Sejak dibangunya TPI Pangandaran aktivitas nelayan Pangandaran dalam pemasaran hasil tangkapan terpusat di tempat tersebut, dengan demikian keberadaanTPI akan berhubungan terhadap kesejahteraan nelayan Pangandaran, namun belum diketahui sejauh mana hubungan keberadaan TPI terhadap kesejahteraan nelayan Pangandaran.