BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Praktek Profesi atau yang biasa diseut Kerja Praktek ( KP ), merupakan salah satu mata kuliah yang wajib dipenuhi oleh seluruh mahasiswa atau mahasiswi Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana. Mata kuliah yang penerapannya dapat dipraktekan secara langsung, yaitu dengan melaksanakan kegiatan kerja praktek pada suatu perusahaan, UKM maupun lembaga – lembaga lainnya, yang tentunya harus sesuai dengan konsentrasi yang dipilih. Sesuai dengan konsentrasi studi yang penulis tempuh, yaitu Desain Produk maka KP dilakukan disebuah UKM yang ingin memiliki Logo sendiri dan mempunyai media promosi yang sesuai dengan di bidang desain. UKM tersebut adalah UKM pakaian jadi. Hal ini menjadi tujuan penulis melakukan Kerja Praktek, selain untuk melengkapi nilai salah satu syarat kelulusan Strata I di Universitas Mercu Buana, kegiatan kerja praktek (KP) juga membantu memberikan pemahaman kepada mahasiswa atau mahasiswi, mengenai bagaimana membuat logo dan media promosi. Sehingga ilmu dan kemampuan saat duduk di bangku kuliah dapat segera diterapkan di dunia kerja, dan dapat mewujudkan ilmu teori yang didapat selama perkuliahan kedalam praktek dunia kerja dan mengembangkan kemampuan di bidang desain produk serta pengalaman dilinkungan kerja. Seperti halnya penulis yang mendapat kesempatan magang dalam bentuk klien yang begitu banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam bidang mendesain sebuah logo.
1
1.2
Ruang Lingkup Kerja Praktek
Penulis melakuakan kerja praktek sebagai desainer untuk toko Fashion Casual yang bertempat di ITC CIPULIR MAS Lantai 3 Blok A No.72. Dalam pelaksanaan kegiatan kerja praktek, penulis mendapat kesempatan untuk bisa membuat karya desain logo dari toko Fashion Casual, serta membuat media promosi untuk toko tersebut.
1.3
Tujuan Kerja Praktek
Kerja Praktek ( Praktek Profesi ) merupakan mata kuliah wajib berbobot empat SKS sebagai satu syarat kelulusan pada program pendidikan dan kurikulum pendidikan yang ada di semester VII (tujuh). Tujuan pelaksanaan KP anatara lain :
1.
Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah wajib dengan kurikulum
yang diterapkan bagi mahasisa atau mahasiswi Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain, Jurusan Desain Produk, Universitas Mercu Buana. 2.
Memberi
kesempatan
mahasiswa
atau
mahasiswi
memperoleh
pengalaman praktis dan wacana aplikatif untuk membandingkan konseptualisasi teoritis dengan konseptualistis praktis. 3.
Melatih mahasiswa atau mahasiswi untuk meng-identifikasi berbagai
masalah sesuai dengan konsentarasi yang dipilih. 4.
Memberikan kesempatan mahasiswa atau mahasiswi untuk belajar
mempresentasikan hasil observasi dan konsep berfikirnya di depan Dosen Pembimbing. 5.
Penulis menjadikan KP sebagai salah satu parameter untuk mengetahui
sajauh mana mahasiswa atau mahasiswi memahami teori – teori yang sudah diajarkan di perkuliahan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang terjun ke dunia professional berdasarkan pengalaman tersebut.
2
1.4
Manfaat Kerja Praktek
Manfaat kegiatan Kerja Praktek yang dilakukan penulis untuk toko Fashion Casual adalah : 1.
Untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja yang
sesungguhnya sesuai dengan bidangnya yaitu mendesain logo atau produk. 2.
Untuk menerapkan pengertahuan dan teori yang sudah penulis dapat
selama masa kuliah didalam dunia kerja sesungguhnya. 3.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesulitan dan hambatan yang
biasanya terjadi di dalam dunia kerja agar penulis dapat beradaptasi dengan baik di dunia pekerjaan. 1.5
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan Kerja Praktek dilakukn di rumah dan di kampus untuk membuat sebuah desain logo dan media promosi toko Fashion Casual. Waktu pelaksanaan Kerja Praktek terhitung mulai tanggal 10 September 2012 sampai dengan 10 November 2012. Waktu pengerjaannya hari senin hingga kamis mulai pukul 10.00 – 12.00 WIB. Selain itu penulis juga harus memberikan hasil desainnya dua minggu sekali agar klien tidak kecewa dengan hasil desain yang penulis buatkan. 1.6
Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan Kerja Prkatek ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain :
1.
Studi Kepustakaan Yaitu memperoleh data melalui dokumen – dokumen yang berkaitan dengan masalah Kerja Praktek.
2.
Interview Yaitu mengumpulkan data melalui wawancara dengan pemilik toko Fashion Casual.
3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Profile Perusahan
UKM yang sedang berjalan dan dilakukan oleh Ibu Maria Ulfah sudah berjalan selama 6 tahun. Bermula-mula Ibu Maria Ulfah mencoba-coba berdagang di depan rumah dan mendatangi dari rumah ke rumah yang ingin membeli dan melihat dagangan Ibu Maria Ulfah. Sebelum Ibu Maria Ulfah berdagang keliling rumah suaminya sudah berdagang terlebih dahulu dan membuka konveksi sendiri yaitu celana jeans laki - laki dan mempunyai sebuah toko di Tanah Abang namun dengan berjalan waktu dan banyak persaingan akhirnya suami Ibu Maria bangkrut. Dan ada teman Ibu Maria mengajar untuk membuka toko pakaian di ITC CIPULIR MAS, karena omsetnya lumayan tetapi Ibu Maria memulai UKM pakaian jadi dari rumah ke rumah dan pada akhirnya Ibu Maria mencoba membuka toko di ITC CIPULIR MAS dengan modal yang sangat cukup untuk membuka usaha tersebut dan toko nya paling belakang di lantai 3 karena dengan dana yang sangat cukup untuk menyewa toko. Pertama-tama Ibu Maria menjual hanya pakaian wanita saja dan lama-kelamaan usaha tersebut makin sukses dan berpindah tokoagak lebih depan walaupun tetap di lantai 3 karena Ibu Maria optimis sekali dengan hasil yang akan di dapatnya nanti. Kemudian makin lama banyak sekali costumer yang berlangganan di toko Ibu Maria Karena pakaian atau baju yang Ibu Maria Jual selalu up to date atau update sekali dengan trend zaman-zaman pada waktu itu dan Ibu Maria hanya menjual pakaian dan tidak membuat pakaian sendiri dan Ibu Maria membelinya dari Tanah Abang dan di jual di toko Ibu Maria . Kemudian dia mencoba lagi membuka bazar-bazar yang sedang di adakan di tempat - tempat yang mengadakan bazar, lama-kelaman Ibu Maria keasyikan mengikuti bazar - bazar dan toko yang di ITC CIPULIR MAS pun tetap buka dan mempunyai karyawan dan menjalani bazar berdua dengan suaminya. Semenjak Ibu Maria selalu mengikuti bazar-bazar akhirnya beliau menambah pakaian pria, jadi Ibu Maria tidak hanyak menjual pakaian jadi wanita tetapi pria pun juga, tetapi di ITC CIPULIR MAS hanya menjual pakaian jadi khusus wanita dan di bazar menjual pakaian jadi pria. Kemudian Ibu Maria 4
berpindah toko lagi dekat eskalator dan tetap di lantai 3 karena sudah banyak sekali costumer Ibu Maria yang tahu toko Ibu Maria di lantai 3. Dan Ibu Maria pun tidak hanya membuka UKM saja tetapi membuka kost-kost laki-laki dan kostan itu hanya untuk sampingan saja. Ibu Maria mempunyai 4 orang anak , 3 wanita dan 1 pria dan dari hasil UKM tersebut Ibu Maria sudah bisa membiayai kedua anaknya kuliah, anak pertama Ibu Maria sudah lulus wisuda dan anak kedua Ibu Maria kuliah di Mercu Buana semester 7. Anak ketiga Ibu Maria sedang menjalani kelulusan di SMK dan melanjutkan ingin melanjutkan keperguruan tinggi dan anak keempat Ibu Maria yang sangat di dambak-dambakan oleh beliau, sekarang masih SD. Dari hasil UKM itulah Ibu Maria bisa memberikan anak-anaknya pendidikan yang tinggi yang selalu di inginkan beliau.
2.2
Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1
Visi
Terwujudnya fashion sebagai life style untuk masyarakat atau konsumen yang menyukai fashion dan selalu update trend fashion saat-saat ini.
2.2.2
Misi
1. Mengembangkan fashion menjadi suatu 2. Mengembangkan dunia fashion yang ada di dunia sesuai dengan kebudayaan Indonesia. 3. Membangun kemitraan dan membuka kesempatan kerjasama kepada semua pihak untuk bisa memanfaatkan peluang penjualan produkproduk.
5
2.3 Pengertian Fashion
1.
Fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer
selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Istilah fashion sering digunakan dalam arti positif, sebagai sinonim untuk glamour, keindahan dan gaya atau style yang terus mengalamai perubahan dari satu periode ke periode berikutnya, dari generasi ke generasi. Juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi, fungsi yang menjelaskan popularitas banyak gaya sepanjang sejarah kostum. Fashion atau mode semakin menjadi industri yang menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari munculnya rumah-rumah mode terkenal di dunia dan majalah fashion. Trend dan musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian. Dalam hal ini istilah Bisnis Fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh perancang busana. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya perancang busana memiliki kontribusi besar untuk industri garmen, karena saat ini para pengusaha garmen akan perlu menggunakan keahlian para desainer 'untuk selalu up to date agar tidak ketinggalan dengan tren fashion dunia.
2.
Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau praktek,
khususnya di pakaian, sepatu, atau aksesori. Mode referensi untuk sesuatu yang tren saat ini dalam tampilan dan berdandan seseorang. Gaya yang berlaku dalam perilaku juga. Istilah yang lebih teknis, kostum, telah menjadi begitu terkait di mata publik dengan "mode" istilah yang istilah yang lebih umum "kostum" telah populer digunakan sebagian besar telah diturunkan ke indera khusus seperti pakaian mewah atau menyamar pakai, sedangkan istilah "mode "berarti pakaian pada umumnya, dan studi itu. Untuk melihat lintas-budaya yang luas di pakaian dan tempatnya dalam masyarakat, lihat entri untuk pakaian, kostum, dan kain. Sisa dari artikel ini berkaitan dengan mode pakaian di dunia Barat
6
2.4
Sejarah Perkembangan Fashion
2.4.1
Sejarah Perkembangan Fashion dunia
Pada tahun 1950 Pada tahun 1950an, tren fashion yang berkembang disebut dengan istilah Teddy boys. gaya ini muncul setelah perang yang panjang di Inggris. Sejak itu masyarakat mulai menyadari pentingnya untuk bersatu dan ingin mengurangi kesenjangan sosial. Untuk mengekspresikan hal itu, para penjahit tradisional mulai memperkenalkan jas berkancing satu, panjang dan pas di badan. Bahannya dari beludru yang diberi manset. Gaya jas ini sangat flamboyan dan elegan, sehingga di mata para pekerja pabrik persamaan derajat yang telah dijanjikan hanyalah omong kosong. Tapi kaum muda tidak menyerah, dengan kreatif mereka memadukan semangat lewat gaya baju yang elegn, efektif dan powerful. gaya tersebut mereka pakai sehari – hari dan dikenal dengan istilah teddy boys. Pada tahun 1960 Mode yang berkembang pada tahun 60an terkenal dengan istilah MODS. Mods berasal dari kata “Modernist”. jika di Teddy boys perbedaan kelas sangat ditonjolkan, kaum MODS mau mengekspresikan tidak adanya perbedaan kelas lewat baju yang dipakai. Akhirnya mereka memilih fashion yang minimalis. Karakter Mods untuk lelaki adalah rambut yang dipotong rapi ala anak kuliahan, kerah kemeja bundar, jaket tipe roman yang pendek dan berkancing tiga, celana yang menyempit tanpa adanya lipatan di bawahnya dan sepatu lancip. sedangkan gaya mods untuk wanita adalah ciri rambut perponi rapi, potongan bob, stocking mulus, rok yang bawahnya tidak banyak sisa, jaket blazer yang pendek dan sepatu lancip. Mods memberikan inspirasi kepada moder jazz dan penekanan arti “less is more”. Pada tahun 1960 – 1970an HIPPIES Gaya ini muncul dari orang-orang yang menentang perang Vietnam Amerika. dari sinilah muncul pergerakan anti perang yang akhirnya terbentuklah komunitas hippies. cinta damai, hidup back to nature, dan sikap protes menginspirasi kehidupan HIppies. Lewat motto flower power mereka menunjukan pengaruh cara berpakaian mereka yaitu warna dan motif cerah, baju dan celana lebar. contoh artis dengan gaya HIPPIES adalah Jimmy Hendrix. 7
Pada tahun 1970 Gaya yang berkembang pada tahun 70an, berawal dari MODS yang melahirkan gaya rapi, elegan dan menengah ke atas yang tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya, muncul pemberontakan lewat fashion yang menunjukkan identitas masyarakat menengah kebawah yang mayoritas para pekerja pabrik.Disinilah Fashion SKINHEADS lahir dengan gaya boots besar seperti sepatu DOc Marten‟s, jeans ketat, jaket pekerja pabrik dan ciri khas kepala botak. Biasanya para penganut style ini senang kekerasan dan konflik bentuk dari sikap pemberontakan mereka.
A. RASTAFARIANS Dimulai pada tahun 1930 di Jamaica setelah dinobatkannya Haile Selassie sebagai Emperor Ethiopia. lewat kejadian ini, rastafarians menghindari hal-hal yang bersifat merusak dan menerapkan hidup damai, toleransi, menghormati diri sendiri dan mencapai inspirasi dari kebudayaan tradisional mereka. pada awal tahun 70an, dengan didukung oleh sang legenda Bob Marley, kaum rastafarians menunjukkannya dengan memakai ikat pinggang, ban tangan, topi, kaos, yang warna-warnanya sesuai dengan bendera suci Ethiopia yaitu merah, emas dan hijau. Gaya rambutnya pun menirukan karakter unik mereka. komunitas ini jadi gampang dikenali, karena mereka terlihat menarik dengan rambut yang dikepang kecil atau digimbal (dreadlock). Style rambut ini disukai karena pembuatannya dan perawatannya memakai bahan – bahan tradisional dan natural. B. SKATERS Awal tahun 1970 olahraga skating sangat digemari. para skaters biasanya memamerkan atraksinya di arena untuk bermain. Tapi lama kelamaan mereka mulai bermain di tempat umum yang mengakibatkan konflik dengan polisi. Dari sinilah skaters menjadi gaya hidup. Gaya fashion yang ditampilkan para skaters ini adalah celana gombrong, kaos dengan sablonan gambar grafis dan warnawarna yang cerah. C. PUNKS Style ini muncul dari pemberontakan para kaum muda terhadap sistem kerajaan. ciri khas para punkers ini adalah straight jacket yang diberi tulisan nama kelompok mereka. selain itu mereka juga memakai aksesoris logam, gaya rambut cat woman dan inghaired.
8
D. NEW ROMANTIC Inggris adalah negara tempat munculnya gaya new romantic. penganut fashion ini tidak mau disamakan dengan kaum punks karena gaya mereka adalah pemberontakan dari gaya punks. agar terlihat berbeda, mereka memberi bayangan pada pelupuk mata, ditambahkan mascara dan eyeliner yang tebal. hal ini berlaku untuk pria dan wanita. contoh artis dengan gaya new romantic adalah Fredy Mercury. E. GOTHIC Misterius, senang kegelapan dan ingin beda dari yang lain adalah ciri khas dari gaya fashion ini. Selain itu, para pemuja style ini wajib untuk selalu tampil dengan jubah dari bahan beludru. Buat mereka, gothic adalah penjelmaan dari drakula dan itu adalah suatu kemewahan. Make up pembentuk lambang kegelapan juga menjadi pelengkap dandanan selain tattoo. wajah mereka juga harus diberi bedak putih pucat, alis dibentuk lengkungan tipis dan bibir diberi lipstik merah menyala. Selebritis yang menggunaka gaya ini misalnya MArilyn Manson. Pada tahun 1980 A. CASUAL Casual
menunjukkan kesuksesan
dan kekayaan
pribadi
yang
lahir
bersamaan dengan diangkatnya Margaret Thatcher menjadi perdana menteri Inggris, sehingga banyak yang menyebut gaya ini Thatcherism. gaya casual adalah penyempurnaan gaya sportif yang menjadikannya lebih rapi dan trendi. Karakteristik casual memakai baju-baju dengan label kelas atas, contohnya Lacoste, Lois and Burberry, Adidas. Vest dan jaket track suit juga sangat digemari dan jadi khas gaya mereka. B. GRUNGE Fashion ini adalah suatu gaya yang menampilkan kebebasan lewat pilihan baju. ciri khasnya adalah checked skirts dan sepatu boots seperti Doc Marten‟s. penganut grunge wajib tampil dengan baju seadanya a tau tanpa baju atasan, dan harus dilengkapi dengan tattoo dan tindikan di alis, lidah dan hidung. selebritis dengan gaya Grunge misalnya Kurt Cobain. Pada tahun 1990 SUPERMARKET OF STYLE Istilah ini dibuat untuk mendeskripsikan identitas orang yang tidak loyal pada satu jenis fashion saja. penganutnya memakai semua gaya fashion dengan 9
cara mix „n match. sekarang style yang mereka ciptakan bukan lagi sebagai bentuk pemberontakan, tapi sebagai alternatif atau identitas. berbeda dengan penganut fashion lainnya, pencinta Supermarket of style ini membuat style sendiri yang unik. yang jadi pilihan adalah baju yang berlapis-lapis atau bertumpuk-tumpuk. misalnya t-shirt lengan panjang ditumpuk dengan t-shirt lengan pendek ditambah bandana dengan topi. fashion ini paling banyak ditemukan di kawasan harajuku, jepang. Pada tahun 2000 NEW MILLENIUM Di era ini definisi fashion adalah membaur dan menyatu. misalnya payet di baju casual, bahan-bahan kontradiktif seperti lycra yang menyelimuti tubuh dan bahan nylon atau polyester yang ditumpuk jadi satu. Artinya tidak ada lagi batasan untuk bilang bahwa suatu rancangan baju sudah sesuai dengan fashion atau tidak. designer yang berpengaruh: Issey Miyake. 2.4.2
Sejarah Perkembangan Fashion di Indonesia
Perkembangan Trend Fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah. Sejak munculnya Non Kawilarang dan Peter Sie , pada tahun 1960, dunia mode Indonesia telah menunjukkan potensi dan bakat yang luar biasa. Dalam perkembangan awalnya Fashion Indonesia cenderung meniru gaya barat baik dalam bahan yang digunakan maupun desain. Secara usia, orang tua di Indonesia umumnya lebih nyaman dengan kostum tradisional seperti kebaya, terutama untuk menghadiri acara khusus, berbeda dengan usia muda yang lebih sering tampil dengan mode gaya barat atau gaya busana korea. Sejak saat itu busana tradisional secara harmonis berkembang sama baiknya dengan desain gaya barat hingga saat ini. Tahun 1970 merupakan awal kemunculan dari Iwan Tirta, Harry Dharsono, Prajudi, Poppy Dharsono dan Ramli yang telah memberikan signal dalam Dunia Fashion Indonesia kepada dunia internasional melalui penciptaan mereka dan parade fashion di dalam maupun di luar negeri. Dalam dekade tersebut, dunia fashion Indonesia mencatat kemajuan yang cukup besar. Upaya dan kerja keras dari para desainer muda didukung oleh terbitnya majalah wanita "Femina", majalah wanita baru yang dimulai penerbitan pada tahun 1972, yang banyak
memberikan
perhatian
serius
terhadap
dunia
mode
dengan 10
menghadirkan berita trend fashion dunia, sehingga memberikan spektrum yang lebih luas untuk fashion nasional di era ini. Pia Alisjahbana merupakan wanita yang berpengaruh dalam mengelola majalah tersebut dan memprakarsai Lomba Fashion Desainer pertama Tahunan pada tahun 1979. Acara ini menjadi peristiwa penting yang berhasil mencetak banyak desainer muda berbakat seperti Samuel Wattimena, Chossy Latu, Carmanita, Edward Hutabarat, dan Stephanus Hamy, menambah daftar desainer yang ada seperti Arthur Harland, Susan Budiarjo, Thomas Sigar, Dandy Burhan, Adrianto Halim, Corrie Kastubi, Ghea Panggabean, Biyan, Raizal Rais dan Itang Yunaz. Nama mereka telah menjadikan titik sejarah untuk pengembangan industri fashion Indonesia. Pada masa itu, peluang besar bagi perancang busana untuk mengembangkan design-nya disupport oleh Pemerintah Indonesia. Departemen
Perdagangan
misalnya,
mereka
terlibat
dalam
pameran
internasional, pameran perdagangan, serta misi budaya, terutama di negara mode terkemuka seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Australia.
2.5
Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang dijabarkan ke dalam kegiatan pekerjaan. Pekerjaan penulis sebagai Desainer Grafis yang mendesain sebuah logo pada Toko Fashion Casual dan mendesain media promosinya. Penulis di sini bertanggung jawab untuk mendesain logo yang diinginkan oleh klien dan mendesain logo yang berbeda dengan toko-toko yang ada di ITC CIPULIR MAS dan mendesain logo semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat atau konsumen agar mengunjungi Toko Fashion Casual dan dapat lebih dikenal lagi di masyarakat atau konsumen yang berbelanja di Toko tersebut. Penulis juga mendesain media promosinya, seperti Goodie Bag, kartu nama, nota pembelian atau invoice.
11
BAB III TEORI PENUNJANG
3.1
Pengertian Desain Grafis
1.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang
menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda, merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. 2.
Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar)
terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
3.
Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis,
kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni Desain yang dalam perkembangannya Desain Grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object. 12
3.1.1
Pengertian Desain Grafis menurut para ahli :
A.
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi
dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. B.
Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.com/ mendefinisikan
desain grafis sebagai “ kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu “ yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. C.
Menurut Danton Sihombing desain grafis “ mempekerjakan
berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. “ Elemenelemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi. D.
Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi
visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). E.
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu
terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual. F.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai
suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan. 3.2
Pengertian Logo
Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang di tampilkan secara visual. Sebuah logo
13
sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan competitor atau pesaing. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol.
Gambar 1.1 logo yang menggunakan simbol, nama, lambang dan elemen grafis
3.3
Elemen – Elemen Logo
3.3.1
Bentuk
Bentuk adalah suatu bidang memiliki tinggi dan lebar terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur ( garis ) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karenanya adanya tekstur. Bentuk bisa berupa wujud alam ( figur ), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam ( non figur ). Bentuk memiliki perubahan wujud berupa stilisasi, distorsi, dan transformasi. Makna ini dikonstruksi dalam grafis dua dimensi. Lazim juga disebut area. Sedangkan dalam grafis 3 dimensi bentuk disamaartikan dengan massa. Bentuk yang tidak biasa dapat digunakan untuk menarik perhatian. Ada tiga jenis dasarnya bentuk. Geometric bentuk, seperti triangles, squares, 14
rectangles, dan area yang teratur dan terstruktur. Bentuk ini bekerja dengan baik sebagai bangunan blok untuk desain grafis. Bentuk alam, seperti binatang, tanaman, dan manusia, dan bentuk lain yang tak biasa. Abstrak, seperti ikon, bergaya angka, grafik dan ilustrasi, adalah versi sederhana dari alam bentuk. Dengan bentuk dapat :
1. Memotong foto yang menarik dalam perjalanan, seperti dalam sebuah oval 2. Menyimbolkan ide 3. Mmebuat blok teks yang lebih menarik dengan menetapkan teks ke dalam bentuk 4. Membuat format baru 5. Meng – highlight informasi
Gambar 1. 2 Kesan bentuk yang terdiri atas garis dan kurva
Perhatikan pula gambar siluet kuda dan burung di bawah ini.
Gambar 1.3 Kesan bentuk binatang dan benda alam yang dibentuk oleh garis
3.3.2
Garis
Garis adalah tanda untuk menghubungkan dua titik. Berbagai jenis garis muncul dimana-mana. Lihatlah di sekitar Anda dan Anda akan melihat baris yang lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, tebal, dan titik-titik. Garis dalam desain 15
grafis dibagi menjadi 4, yaitu: vertikal, horisontal, diagonal, dan kurva. Dalam pekerjaan desain grafis, garis digunakan untuk memisahkan posisi antara elemen grafis lainnya di dalam halaman. Selain itu bisa digunakan sebagai penunjuk bagian-bagian tertentu dengan tujuan sebagai penjelas kepada pembaca. Dalam konteks tabloid misalnya kita bisa menggunakan garis untuk memisahkan nama rubrik dengan berita. Dalam sebuah diagram mengenai Tuhan sebagai Alpha dan Omega dan proses menuju itu misalnya, kita bisa memberikan garis yang menunjukkan arah bagaimana proses itu terjadi dan sebagai pedoman mengarahkan gerakan mata. Garis dapat digunakan untuk : 1. Mengatur informasi 2. Penekanan kata 3. Menghubungkan informasi 4. Outline foto 5. Membuat kotak 6. Membuat bagan atau grafik 7. Membuat pola atau ritme dengan membuat banyak baris 8. Membuat penekanan langsung ke mata pembaca ( membuat garis diagonal ) 9. Mensugesti emosi 3.3.3
Tipografi
Tipografi atau typography secara disiplin ilmu, tipografi (typography) merupakan
sebuahdisiplin
seni
tentang
pengetahuan
mengenai
huruf.
Sedangkan pengertian tipografi menurutbuku Manuale Typographicum adalah merupakan seni memilih dan menata huruf denganpengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus,sehingga akan
menolong
pembaca
untuk
mendapatkan
kenyamanan
membaca
semaksimalmungkin.Sedangkan menurut Roy Brewer (1971) tipografi dapat memiliki pengertian luas yangmeliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebihsempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-barissusun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf padapada halaman cetak.Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, 16
pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisadiabaikan.Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal danmerupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah mediaterpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresivisual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memilikipotensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasiverbal yang dituangkan melalui abstraksi bentukbentuk
visual.Pada
dasarnya
huruf
memiliki
energi
yang
dapat
mengaktifkan gerak mata. Energi inidapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam
penggunaannya
senantiasa
diperhatikankaidah-kaidah
estetika,
kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi huruf terhadap ruang danelemenelemen visual di sekitarnya. 3.3.3.1
Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga
terbentuk
huruf-huruf
Romawi.
Saat
ini
tipografi
mengalami
perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilisPostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkanTrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebutfont. Huruf digital sesungguhnya berupa 17
bahasa computer yang berfungsi menerjemahkankode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitoramupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yangdigunakan dalam
program
komputer.Sejarah
perkembangan
tipografi
dimulai
dari
penggunaan pictograph . Bentuk bahasa iniantara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuktipografi ini merupakan
akar
dari
bentuk
Demotia,
yang
mulai
ditulis
dengan
menggunakanpena khusus.Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunanidan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.Puncak perkembangan tipografi,atau perjalanan desain dan gaya huruf latin mulaiditerapkan pada awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Terjadi kurang lebih pada abad 8 SM diRoma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Dimulai dari kejayaan kerajaanRomawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalamsejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latinyang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F,G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabetLatin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, Udan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi26.Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistemtulisan Etruska yang merupakan tulisan penduduk asli Italia serta menyempurnakannyasehingga
terbentuk
huruf-huruf
Romawi.Kemajuan
teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilisPostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkanTrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa computer yang berfungsi menerjemahkankode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitoramupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yangdigunakan
dalam
perkembangan
dari
program
fase
komputer.Saat
penciptaan
dengan
ini
tipografi
tangan
mengalami
hinggamengalami
komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi 18
lebihmudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. 3.3.3.2
Segi Rupa Tipografi
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf „m‟ dengan „p‟ atau „C‟ dengan „Q‟. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada „pattern seeking‟ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau „membaca‟ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut dengan ground. 3.3.3.3
Anatomi Tipografi
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke). a.
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang
mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
19
Kelompok garis tegak-datar; EFHIL
Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
Kelompok garis lengkung; COQS
b.
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang
mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU
Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ
Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis. 3.3.3.4 a.
Sistem Pengukuran
Point and pica
Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta jarak antar huruf dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi phototypesetting dan digital composition – teknologi yang
digunakan
untuk
pengetikan
dan
pencetakan
huruf
agar
dapat
mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan sistem pengukuran huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran huruf yang lain 20
diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo-Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan standarisasi pengukuran dan satuannya. b.
X-height
x-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar kecilnya x-height dapat mempengaruhi tinggi huruf secara visual. Di samping itu, perbedaan jenis huruf serta proporsi antara x-height dan body size memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan descender. Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf yang dapat terakomodasi dalam satu baris. c.
Mm danen
Spasi adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup: jarak antar huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading (dibaca:leding). Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em. Ukuran setengah dari em adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10 pt x 10 pt. d.
Kerning
Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai yang berbedabeda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf „U‟ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf „t‟ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf „t‟ dapat memiliki lebar 6 unit.
21
e.
Leading
Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam. 3.3.3.5
Klasifikasi Tipografi
A. Old style (Garamond, 1617 B. Transitional (Baskerville, 1757) C. Modern (Bodoni, 1788) D. Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895) E. Sans Serif (Helvetica, 1957) F.
Display/Script (Copperplate)
Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini lahir beragam jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun Garamond yang direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-huruf lama yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf, seperti A Garamond („A‟ berarti Adobe) atau ITC Century („ITC‟ berarti International Type Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga ditemukan perbedaan nama, seperti huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini tergantung kepada perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf tersebut. Perbedaan standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi desain cetak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan 22
kepada biro separasi film, jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang digunakan. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : a.
Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garisgaris hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
b.
Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil. c.
Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama. d.
Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab. e.
Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita. 23
Gambar 1.4 Jenis – jenis tipografi
3.4
Warna
Warna-warna memiliki peran dalam menciptakan suasana pembelian, pemerkuat image produk, serta peningkatan citra bisnis anda. Dalam feng shui, warna adalah getaran. Getaran itu selalu kita respon, secara sadar maupun tidak. Warnamemengaruhi kenyamanan lingkungan dan mood. Warna yang kita kenakan sehari-hari memengaruhi pandangan orang lain terhadap kita.
24
3.4.1
a.
Menurut Psikologis Warna
Merah
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang, mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini berarti : kuat, berani, percaya diri, dan gairah. Arti warna Merah adalah warna yang punya banyak arti, mulai dari cinta yang menggairahkan hingga kekerasan perang. Warna ini tak cuma memengaruhi psikologi tapi juga fisik. Penelitian menunjukkan menatap warna merah bisa meningkatkan detak jantung dan membuat kita bernapas lebih cepat. Warna ini mempunyai pengaruh produktivitas, perjuangan, persaingan dan keberanian. 1. Merah Terang :
Warna ini melambangkan kekuatan kemauan atau cita-cita. Sifatnya : Agresif, Aktif, Eksentrik. Pengaruhnya : Berkemauan keras, penuh gairah, dominasi, jantan. Kapan dipakai: Ini adalah warna yang dinamis dan dramatis. Bila dipakai dalam dunia profesional memiliki kesan yang sangat kuat. Tapi jangan gunakan baju merah saat wawancara kerja. “Warna ini bisa menimbulkan konflik saat negosiasi,” kata Eisman. Kenakan warna merah hanya sebagai aksen, misalnya kamisol merah yang dipadankan dengan blazer abu-abu.
2.Merah Jambu :
Warna ini melambangkan cinta, kasih sayang, kelembutan romantisme, dan feminim. Warna ini mempunyai sifat menuntut dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka. Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, tapi kurang bersemangat dan membuat energi melemah.
25
Kapan dipakai: Bila ingin memberi kesan lebih sensual, jangan gunakan warna ini, kata Eisman. Warna pink yang lembut cocok untuk acara kencan yang romantis, bukan menggairahkan. Catatan: Warna Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. b.
Biru
Warna ini melambangkan ketenangan yang sempurna. Mempunyai kesan menenangkan dan bias diandalkan. “Biru memiliki arti warna stabil karena itu adalah warna langit,” kata Eisman. Meski langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit tetaplah biru. 1.Biru Tua :
Warna ini melambangkan perasaan yang mendalam. Sifatnya : Konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif. Pengaruhnya : Tenang, Bijaksana, Tidak Mudah Tersinggung, Ramai kawan.
2.Biru Muda :
Warna ini melambangkan keanjalan dari cita-cita. Sifatnya : Bertahan, Protektif, Tidak Berubah fikiran. Pengaruhnya : Keras Kepala, Teguh, Sering Bangga Diri, Berpendirian tetap. Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan. Kapan dipakai: Biru tua lebih cocok untuk acara formal atau seragam, sementara biru muda untuk yang sifatnya non formal. “Untuk memberi kesan humor dan kreatifitas, cobalah campuran warna biru dan ungu,” kata Eisman. Catatan: Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan “kepercayaan”.
26
c.
Kuning
Warna ini melambangkan kegembiraan, muda, gembira, dan imajinasi. Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, itu sebabnya warna ini dipakai untuk kertas legal atau post it. Kuning juga merupakan warna persahabatan. Jadi Anda sudah bisa menebak jika si dia memberi mawar kuning saat Valentine.Warna ini mempunyai sifat : Leluasa dan santai. Berubah-ubah tapi penuh harapan, mempunyai cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi. Kapan dipakai: Banyak orang yang kurang pede memakai warna ini karena takut terlihat mencolok. Padahal warna kuning hadir dalam berbagai variasi, mulai dari pastel hingga kuning cerah. Bila Anda tak nyaman dengan busana warna ini, padankan dengan sesuatu yang Anda sukai, misalnya tas bunga-bunga warna kuning. d.
Hijau
Warna ini memiliki arti warna kesejukan, keberuntungan, kesehatan keinginan, ketabahan dan kekerasan hati. Mempunyai kepribadian yang keras dan berkuasa. Warna ini mempunyai sifat : meningkatkan rasa bangga, perasaan lebih superior dari yang lain. Orang yang menyukai warna ini umumnya senang dipuji, senang menasihati orang lain. Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas. Para pengantin di abad 15 menggunakan gaun pengantin berwarna hijau. Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan. Kapan dipakai: Warna hijau cocok dipakai untuk sore hari. Sedangkan hijau pastel cocok untuk siang hari. Catatan: Warna Hijau tidak terlalu sukses untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai.
e.
Abu - abu
Warna ini menunjukkan arti warna yang serius, bisa diandalkan dan stabil. Tidak terang dan sama sekali bebas dari kecenderungan psikologi. Warna
27
ini cenderung neutral. Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu-abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau karang. Respon Psikologi: Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium), Kesederhanaan, Kesedihan. Kapan dipakai: ”Abu-abu adalah warna yang kuat dan praktikal,” kata Eisman. Saat wawancara kerja, pilih busana warna ini untuk menunjukkan Anda orang yang bertanggung jawab. Tapi bila warna ini dipakai dari atas hingga ke bawah Anda akan dianggap orang yang membosankan. Beri sentuhan warna lain, misalnya atasan bercorak, sepatu cantik, atau anting-anting yang manis. Catatan: Warna Abu abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata. f.
Hitam
Warna ini mememiliki arti warna elegan, kuat, sophisticated, kehidupan yang terhenti dan karenanya memberi kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakkan dan kepunahan. Hitam punya reputasi buruk. Warna ini dipakai oleh para penjahat di komik atau film. Hitam juga melambangkan duka dan murung. Tapi, hitam juga punya sisi lain, misalnya saja untuk menyatakan sesuatu yang abadi, klasik, dan secara universal dianggap sebagai warna yang melangsingkan. Kapan dipakai: Khawatir Anda akan memakai gaun dengan warna sama dalam pesta? Tambahkan sedikit keceriaan, misalnya gunakan perona mata cerah, kalung bebatuan, cat kuku warna merah, atau stiletto warna silver. Warna hitam mudah dipadukan dengan aksesori jenis apa pun.
g.
Coklat
Warna ini seringkali menunjukan ciri-ciri : suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan. Respon Psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan. Catatan: Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasi. 28
h.
Ungu
Warna ini adalah campuran warna merah dan biru yang melambangkan sifat Gempuran Keras yang dilambangkan oleh warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus pengertian yang mendalam dan peka. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan.Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan.
i.
Putih
Warna ini adalah suci dan bersih, netral, kosong, tak berwarna, natural, awal baru, kemurnian, dan kesucian. 3.5
Komposisi Tata Letak
3.5.1
Layout
Memadukan unsur-unsur grafis merupakan sebuah seni tersendiri dalam menghasilkan media komunikasi visual yang komunikatif. Untuk menghasilkam media komunikasi visual yang komunikatif diperlukan sebuah pengorganisasian dan penataan yang tepat. Pengorganisasian dan penataan unsur grafis ini dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dari pesan yang akan disampaikan. Dalam dunia grafis dikenal istilah Layout secara bahasa artinya adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, warna dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Fungsi tata letak menurut Basuki dalam (Pujiriyanto, 2005:71) adalah untuk mencapai keharmonisan, nilai estetis, ekonomis, dan komunikatif”. Basuki dalam (Pujiruyanto, 2005:72) membagi tahapan tata letak menjadi tiga, yaitu: 1) Membuat tata letak miniatur atau sketsa kecil (thumbnail), merupakan tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan, 2) Membuat tata letak kasar (abrupt lay out) merupakan tahapan rancangan yang sudah berwujud gambar dan teks, 3) Membuat tata
29
letak komprehensif merupakan tahapan dimana unsur-unsur grafis sudah ditempatkan dengan benar dan siap untuk dicetak. Peletakan setiap unsur tidak harus semuanya, yang terpenting adalah bagaimana format tata letak yang digunakan mampu mengorganisasikan unsurunsur dengan baik, benar, dan komunikatif. Jenis tata letak yang umum digunakan adalah vertikal, horisontal, dan diagonal. Berikut ini contoh format tata letak dan karakteristiknya : Menghasilkan
ruang
kosong terlalu banyak, kesannya
sepi
dan
banyak informasi tidak Format /
termuat
Format \
Cukup dinamis, sirkulasi gerak
cukup
dan
memiliki Format L
kesan
pandangan terarah
Format L terbalik
Cukup dinamis, sirkulasi gerak
cukup,
kesan
pandangan Format Z
sudah
diarahkan.
Format Z terbalik
Menghasilkan keseimbangan
dinamis
dengan Format C
kesan
pandangan terarah
Menghasilkan ruang
sirkulasi
gerak
dengan Format 7
Format C terbalik
pandangan terarah
cukup kesan Format 7 terbalik
30
Menghasilkan
efek
padat, sempit, sirkulasi ruang Format X
kurang
dan
pandangan tidak terfokus Gambar 1.5 tata letak layout
Kita dapat memilih format yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan pembuatan media komunikasi visual. Peran desainer yaitu memilih dan menentukan format tata letak guna mengatasi persoalan-persoalan komunikasi produk
dalam
dunia bisnis, konsep-konsep pembelajaran dalam
dunia
pendidikan, gambar-gambar komunikatif untuk individu maupun organisasi. 3.5.2
Komposisi Tata Letak
Komposisi adalah usaha untuk mendapatkan keseimbangan bentuk dalam mengorganisasikan unsur-unsur terpenting dalam penciptaan karya seni dan atau komunikasi grafis yang harmonis, komunikatif, dan persuasif. Kaidah-kaidah komposisi yang harus diketahui :
a. Proposisi (propotion) Perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang tepat antara panjang dengan lebar antara gambar dengan bidang gambar.
b. Keseimbangan (balance) Kesamaan dari unsur-unsur tertentu yang berlawanan atau bertentangan.
c. Irama atau ritme Adanya pengulangan dan gerakan yang bisa divisualisasikan dengan garis, tekstur, bidang, bentuk, maupun warna.
d. Kesatuan (unity) Seluruh unsur yang dipergunakan harus saling berhubungan dengan baik, mengandung makna dan menarik. 31
e. Pusat perhatian (focus of interest) Peletakan unsur yang menjadi perhatian utama atau paling dominan untuk disampaikan. f. Kontras (contras) Perbedaan keadaan unsur-unsur atau antara organisasi unsur yang dapat dicapai dengan perbedaan tinggi-rendah, panas-dingn warna, termasuk cerah dan suramnya. Selain kaidah-kaidah diatas, desainer perlu mempertimbangkan berat dan ringannya bidang. Keseimbangan bahkan dapat dicapai dengan bidang yang tidak selalu sama besarnya. Pembagian dapat saja berbeda tetapi keseimbangan masih mungkin didapatkan dari unsur lain, misalnya warna ataupun bentuk. Pembagian bidang yang sama terkadang bersifat kaku, statis, diam, tanpa irama, dengan nilai estetis yang rendah. 3.6
Teori Promosi
3.6.1
Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen unluk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi,
setiap perusahaan harus dapat
menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha DM dan Irawan dalam Angipora (1999), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson dalam Angipora (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel - variabel periklarian, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001).
32
Promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pora calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, penjualan perseorangan dan hubungan masyarakat. Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi dewasa ini dirasakan semakin penting dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara produsen dan konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang bertambah banyak serta adanya perantara. Dengan adanya perantara ini maka perusahaan tidak lagi untuk berkomunikasi dengan konsumen. Menurut Drs. Basu Swastha SH dan Irawan (1993), promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran. Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan harus berusaha menciptakan permintaan atau produk itu dan kemudian dipelihara dan dikembangkan.
33
Beberapa pendapat para ahli mengemukakan tujuan promosi, yaitu: menurut Drs.Rustam Effendi (1982:235): 1. Menarik pembeli baru 2. Memperluas aktivitas ke pasar-pasar 3. Mengusahakan timbulnya kebutuhan akan barang-barang baru 4. Memberikan dorongan kepada makelar 5. Mengusahakan dibelinya benda-benda yang kurang laku 6. Mengusahakan adanya dorongan kepada makelar 7. Mengusahakan timbulnya Good Will 8. Menempuh Patronage Motives Menurut Drs. Basu Swastha DH dan Irawan (1986:341); 1. Modifikasi tingkah laku 2. Memberitahukan 3. Membujuk
3.6.2
Tujuan Promosi
a.
Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
b.
Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
c.
Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
d.
Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e.
Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
f.
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
34
BAB IV MATERI KERJA PRAKREK
4.1
Pengarahan / briefing project
Gambar 1.6 briefing project
35
4.2
Konsep Perancangan Logo “ Fashion Casual “
4.2.1
Tema
Tema yang saya ambil adalah “ Casual “
gaya casual adalah penyempurnaan gaya sportif yang menjadikannya lebih rapi dan trendi. 4.2.2
Konsep Visual
saya ingin melakukan membranding logo dimana melihat dari sisi tingkat keterbacaan agar mudah dibaca dan tidak mengalami kesulitan dalam membaca atau melihat logonya. Dan logo yang saya akan buat akan membuat bentuk elips terbuka sedikit didalam bentuk elips itu akan ada sebuah gambar tambahan yang menunjukan logo yang saya akan buat ini sebuah pakaian untuk wanita. Target Audiens a. Demografi -
Wanita
-
13 – 45 tahun
-
SES : Menengah
b. Geografis -
masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Jakarta
c. Psikografis -
mengikuti perkembangan fashion di dunia yang sedang trend pada saat ini yang disesuaikan dengan budaya di Indonesia
-
Selektif dalam menentukan pilihan fashion
d. Behavior -
Konsumen yang mengetahui kebutuhan dirinya maupun keluarganya
-
Konsumen yang selalu aktif mencari model - model fashion.
36
4.2.3
Konsep Huruf
Pengguna huruf atau font type pada desain akan disesuaikan prinsip kejelasan tipografi dan penggunaan jenis font memberi karakter yang dengan sifat serta muatan – muatan ekspresi dari pesan yang ingi disampaikan. Untuk Penggunaan font pada logo sebagai logotype Fashion Casual , strategi penggunaanya adalah pemilihan huruf atau font
yang sesuai dan
memuat aspek karakteristik didalamnya. Untuk font
CindyyoBold,
pada penulisan “
Fashion Casual
“ menggunakan huruf
yang memiliki keterbacaan cukup, tegas dan berkarakter yang
memuat aspek minimalis yang sesuai dengan target marketnya.
4.2.4
Konsep Warna
Ini adalah beberapa warna akan yang saya gunakan untuk di logo yang saya akan buat sesuai dengan Moodboard yang bertema casual.
Gambar 1.7 Moodboard
37
4.3
Teknis Perancangan Logo “ Fashion Casual “
4.3.1
Mencari Kompetitor
Gambar 1.8 petitecupcakes
Sumber kompetitor : www.petitecupcakes.com Pada logo referensi ini menjelaskan sebuah butik online shop dengan logo yang sangat sederhana dan simple, karena logo hanya menunjukan gambar hanger dengn tulisan sambung dengan hangernya tetapi gambar ini seperti bukan menjual pakaian melainkan laundry karena logo – logo laundry menggunakan hanger. Dan pada penulisan namanya juga menerangkan kata cupcakes seakan – akan online shop ini sebuah toko kue atau cupcake.
Gambar 1.9 zalora
Sumber kompetitor : www.zalora.com Pada logo referensi ini menjelaskan sebuah butik online shop dengan logo yang sangat sederhana dan simple, karena logo hanya menuliskan sebuah nama saja.
38
Gambar 1.10 zara
Sumber kompetitor : www.zara.com Pada logo referensi ini menjelaskan sebuah butik online shop dengan logo yang sangat sederhana dan simple, karena logo hanya menuliskan sebuah nama saja.
4.3.2
Mind Mapping
FASHION CASUAL
BAHAN
GIRLY
katun
cantik
PAKAIAN
MEDIA PENDUKUNG
FASHIONABLE
kemeja sifon
feminim
kaos
lembut
trend website
baju celana spandek
ceria dress Busana muslim
Goodie bag
model
fashion gaya
penampilan Kartu nama invoice flyer Tas plastik
Gambar 1.11 Mind Mapping
39
4.3.3
Membuat Sketsa
Gambar 1.12 Sketsa Logo
4.3.4
Visualisasi Digital a. Logo – logo baru
Gambar 1.13 Logo – logo baru Fashion Casual
40
b. Goodie Bag
Gambar 1.14 Goodie Bag
c. Tas Plastik
Gambar 1.15 Tas Plastik
41
d. Invoice
Gambar 1.16 Invoice
e. Kartu Nama
Gambar 1.17 Kartu Nama
42
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang penulis lakukan dengan client sebagai desainer untuk membuatkan logo dan media promosinya di sebuah toko pakaian, maka penulis mendapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan rutin penulis selama melaksnakan kerja praktek adalah membuat logo dan media promosinya sesuai yang client yang inginkan. 2. Sebelum membuat logo harus memperhatikan unsur – unsur 5W+1H atau SWOT untuk mempermudah pembuatan logonya. 3. Penulis mengetahui tentang cara kerja sebagai desainer dengan client.
5.2
Saran
Dari hasil kerja praktek yang penulis lakukan selama membuat logo dan media promosi untuk toko Fashion Casual sebagai desainer, saran yang dapat penulis berikan yaitu : 1. Promosi toko lebih ditingkatkan, sehingga para konsumen atau masyarakat akan lebih mengenal toko Fashion Casual. 2. Pewarnaan pada toko harus lebih menyala, agar para konsumen atau masyarakat tertarik mengunjungi toko Fashion Casual.
43
5.3
Daftar Pustaka
-
www.google.com
-
www.petitecupcakes.com
-
www.zalora.com
-
www.zara.com
-
www.pinterest.com
-
http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti. warna
-
http://www.scribd.com/doc/19550881/Desain-grafis
-
IlmuFonega.Wordpress.com
44