BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, kemajuan teknologi dan informasi juga ikut berkembang dengan cepat. Organisasi yang tidak memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi tidak akan dapat berkembang. Seperti yang dikatakan Kabuhung (2013), “Untuk dapat mencapai tujuannya dan mempertahankan keberadaannya di dalam masyarakat, maka setiap organisasi memerlukan sistem informasi yang baik. Informasi yang baik adalah informasi yang dapat disediakan pada waktunya, bermanfaat, dan dapat diandalkan.” Kemajuan teknologi informasi ini membuat banyak organisasi mengubah proses bisnisnya dari manual menjadi terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan informasi perusahaan. Salah satunya dalam pengendalian anggaran pada organisasi. Menurut Raghunandan, Ramgulam, dan Mohammed (2012), “Organisations should recognise that the effective use and application of any budget is very much dependent on the extent to which employees are committed to the ideals of the budgetary process and encourage behaviour that is in accordance with the entity’s objectives.” Organisasi harus mengakui bahwa keefektifan penggunaan dan aplikasi anggaran dapat mempengaruhi proses pembuatan anggaran dan mempengaruhi objektif pembuat anggaran. Pontoh (2013) berpendapat banyak organisasi yang bergerak dalam bidang sosial atau dengan kata lain organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang mencari laba. Gereja adalah salah satu organisasi nirlaba/non profit keagamaan. Gereja ini juga tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi sehingga dalam menjalankan segala aktivitasnya, informasi tersebut dapat memperlancar kegiatannya dan membantu gereja dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan adalah informasi yang 1
2 berkaitan dengan kas. Dalam menjalankan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, maka dibutuhkan adanya anggaran untuk mengontrol kas tersebut. Menurut Rixon dan Faserux (2012), “There is inadequate scrutiny paid to the role of management accounting information in aiding religious organizations to achieve operational and strategic goals. Indeed, it is often the financial condition of the church as revealed in the financial statements and budget reports that provide the impetus or motivation for churches to embark on a strategic planning process”. Diperlukan pengawasan yang memadai dalam peran informasi akuntansi manajemen dalam membantu organisasi keagamaan untuk mencapai tujuan operasional dan strategis yang dapat memberikan dorongan atau motivasi bagi gereja-gereja untuk memulai perencanaan strategis dalam setiap kegiatannya. Anggaran yang telah dibuat akan dijadikan pedoman pengkoordinasian atau pengawasan saat pelaksanaan kegiatan. Anggaran menjaga agar pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana, dan jika terjadi perubahan di tengah-tengah periode, dapat diputuskan solusi yang lebih terorganisir. Di akhir periode kemudian, anggaran dapat digunakan sebagai penilaian kinerja yayasan, selisih nilai surplus atau defisit yang dapat diketahui, dan diambil solusi penyelesaiannya. Karena menurut Batts (2011), “The actual budgeting exercise in many (if not most) churches involves guessing how much money is going to come in during the next fiscal year and then deciding how to spend every nickel of it.” Dari kalimat di atas, dapat disimpulkan bahwa anggaran aktual gereja pada umumnya berisi berapa banyak uang yang diterima selama tahun fiskal berikutnya lalu memutuskan bagaimana cara menggunakan uang tersebut. Dengan proses operasional yang masih manual dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka akan dibuat suatu sistem terkomputerisasi. Anggaran akan melibatkan banyak angka-angka dalam bentuk uang. Manfaat sistem terkomputerisasi adalah meminimalisasi human error dalam penyusunan anggaran, penghitungan realisasi, dan juga pelaporannya, sehingga dapat membantu yayasan gereja untuk meningkatkan operasional kerja dan meningkatkan keakuratan serta konsistensi data.
3 1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah proses penyusunan anggaran dan realisasi program kerja saat ini yang sedang berjalan di yayasan? 2. Apa masalah yang terjadi di dalam sistem yang sedang berjalan tersebut? 3. Apa usulan perbaikan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada proses penyusunan anggaran program kerja dan realisasi yang sedang berjalan? 4. Bagaimanakah sistem informasi anggaran yang dapat membantu mempermudah proses penyusunan anggaran dan realisasi program kerja?
1.3. Ruang Lingkup Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, ada beberapa cakupan atau pembatas pembahasan dalam melakukan penulisan antara lain sebagai berikut : 1. Proses pembuatan anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk program kerja bidang/bagian dengan pengendalian internal. 2. Proses realisasi anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk program kerja bidang/bagian dengan pengendalian internal. 3. Proses pelaporan penerimaan dan pengeluaran. 4. Pengendalian internal yang digunakan control activities (bagian dari COSO).
1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis sistem yang berjalan dan masalah-masalah yang terjadi dalam penyusunan anggaran, realisasi anggaran, dan pelaporan anggaran. 2. Memberikan rekomendasi usulan solusi terhadap masalah yang ditemukan untuk mengatasi masalah yang ada pada penyusunan anggaran, realisasi anggaran, dan pelaporan anggaran.
4 3. Merancang sistem informasi dengan berdasarkan pengendalian internal berdasarkan rekomendasi analisis penyusunan anggaran, realisasi anggaran, dan pelaporan anggaran.
1.4.2. Manfaat Manfaat yang ingin dicapai dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Menjamin ketersediaan data dan kualitas informasi yang dihasilkan. 2. Meningkatkan efisiensi operasional kerja bagi pengelola. 3. Memudahkan pencarian data dan informasi. 4. Mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi. 5. Memanfaatkan waktu yang lebih maksimal guna mengelola data dan informasi.
1.5. Metodologi Dalam menyusun skripsi, metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam mengevaluasi dan membangun sistem informasi akuntansi yaitu :
1.5.1. Metode Penelitian Dalam menyusun skripsi digunakan beberapa metode penelitian sebagai berikut : a. Penelitian kepustakaan (Library Research) Melakukan dengan mencari dan mengumpulkan beberapa sumber pustaka berupa referensi dan teori-teori yang terkait dengan masalah pokok dalam skripsi dari berbagai buku, hasil penelitian ilmiah, teori-teori yang telah ada, jurnal, dan referensi lain secara pustaka maupun informasi dari internet untuk mendukung penulisan skripsi. b. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan beberapa cara yaitu: -
Observasi (Observation) Melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem yang
berjalan
pada
dengan
melihat
langsung
catatan
5 Bidang/bagian yang berhubungan dengan anggaran program kerja, aktivitas Bendahara yang berhubungan dengan pencatatan realisasi kas karena adanya penerimaan dan pengeluaran kas yang berkaitan dengan anggaran program kerja yang telah berjalan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan, aktivitas Sekretariat yang berhubungan dengan pembuatan laporan. -
Wawancara (Interview) Melakukan tanya jawab dengan Wakil Ketua tentang proses bisnis yang berjalan, melakukan tanya jawab dengan Bendahara tentang kebutuhan informasi yang dibutuhkan, melakukan tanya jawab dengan Sekretariat yang berhubungan dengan realisasi kas terhadap penerimaan dan pengeluaran untuk mendapatkan keterangan informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat.
-
Dokumentasi (Documentation) Melakukan penelusuran bukti-bukti dan dokumen laporan anggaran program kerja serta laporan yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang diteliti terhadap realisasi yang terjadi.
1.5.2. Metode Analisis dan Perancangan Dalam menyusun skripsi digunakan metode analisis Object Oriented Analysis and Design with unified process disciplines oleh Satzinger yang terdiri dari empat tahap, tetapi penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga yaitu sebagai berikut : 1) Inception, pada tahap ini memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat (requirements) dengan melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai anggaran program kerja dan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas dengan melakukan observasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam proses yang berjalan, dan juga melakukan wawancara dengan Bendahara tentang kebutuhan sistem yang diperlukan oleh perusahaan.
6 2) Elaboration, pada tahap ini mendeteksi apakah arsitektur sistem dapat dibuat atau tidak dan mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada prototype dengan melakukan penemuan problem domain atau masalah yang dihadapi oleh dalam anggaran program kerja dengan realisasi kas terhadap penerimaan dan pengeluaran berdasarkan informasi yang sudah dikumpulkan yang sesuai dengan kebutuhan yayasan. 3) Construction, pada tahap ini difokuskan pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem berdasarkan perancangan sistem informasi anggaran program kerja dan realisasi. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program.
1.6. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, dalam sistematika penulisan terbagi menjadi lima bab dengan rincian masing-masing bab sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini membahas tentang landasan teori yang meliputi teori umum dan teori khusus yang menjadi dasar dan acuan dalam penulisan skripsi serta kerangka berpikir yang digunakan dalam penulisan skripsi ini.
BAB III
ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN Pada bab analisis sistem informasi berjalan ini membahas tentang sejarah organisasi, visi dan misi organisasi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, proses bisnis yang sedang berjalan, data yang digunakan organisasi, analisis permasalahan dan solusi, serta kebutuhan informasi.
7 BAB IV
ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI Pada bab ini membahas mengenai usulan rancangan sistem informasi akuntansi anggaran program kerja, realisasi penerimaan dan pengeluaran, serta pembuatan laporan untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab simpulan dan saran ini berisi kesimpulan secara keseluruhan terhadap penelitian dan juga terkandung saran-saran yang disampaikan sebagai bahan masukan bagi pengembangan lebih lanjut.
8