BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 46 dan 47 tentang kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Suatu kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia. Pengelolaan kesehatan terpadu perlu lebih dikembangkan agar dapat mendorong peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha dalam pembangunan kesehatan, pengadaan dan peningkatan sarana kesehatan perlu dikembangkan. Tenaga kesehatan dan penunjang lainnya perlu ditingkatkan kualitas dan kemampuan serta penyebarannya agar merata dan terjangkau. Menurut Undang - Undang Rumah Sakit Nomor 44 Tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah Sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun rehabilitatif ( WHO, 1957 ). Rumah Sakit menurut SK Menteri Kesehatan Nomor 983/ Menkes/ SK/ XI/ 1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik, sedang klasifikasinya didasarkan pada perbedaaan tingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan yaitu : kelas A, B, (Pendidikan dan Non Pendidikan) kelas C dan D.
1
1.2 Pengertian Umum Rumah Sakit Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pengertian Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, serta gawat darurat. Menurut Siregar (2003), Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang kompleks menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan medis modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalammaksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik Kewajiban Rumah Sakit seperti yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 pasal 29 yaitu : a . Meberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya. b . Memberkan informai yang benar tentang pelayanan kesehatan. c. Member pelayanan kesehatan yang aman, nermutu, anti diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai denganstandar pelayanan rumah sakit. d . Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana sesuai dengan kemampuan pelayanannya. e . Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu. f . Melaksanakan fungsi sosial dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu seperti ; pelayanan gawat darurat tanpa uang muka dan ambulan gratis atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan. g . Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. h . Menyelenggarakan rekam medis. i . Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak. j . Melaksanakan system rujukan. k . Menolak keinginan pasien yang bertentangan denngan standar profesi dan etika serta peraturan perundang undangan. 2
l . Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien. m . Menghormati dan melindungi hak-hak pasien. n . Melaksanakan etika rumah sakit. o . Memliki system pencegahan dan penanggulangan bencana. p . Melaksanaka program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional. q . Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran dan tenaga kesehatan lainnya. r . Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit. s . Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas. t . Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok. Pelanggaran
atas
kewajiban-kewajiban
tersebut
dapat
dikenakan
sanksi
administrasi administratif berupa : a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Denda dan pencabutan izin rumah sakit 1.3 Pengertian Umum Rumah Sakit Umum Daerah Rumah sakit umum daerah adalah unsur pelaksanan pemerintah daerah dalam bidang pelayanan kesehatan pada rumah sakit. Rumah sakit umum daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. Direktur rumah sakit umum diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Tanggung jawab rumah sakit umum daerah adalah kepala daerah baik itu DATI I maupun DATI II. Hal ini menunjukkan bahwa rumah sakit adalah publik domain dari pemerintah daerah.
3
1.4 Macam – Macam Tipe Rumah Sakit Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan menjadi : 1. Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. 2. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit dibagi menjadi : 1. Rumah Sakit Publik Rumah sakit publik dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umun atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan perundang – undangan. Rumah sakit umum yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah tidak dialihkan menjadi rumah sakit privat. 2. Rumah Sakit Privat Rumah sakit privat dikelola oleh bdan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Persero. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit ( UU RI Nomor 44 Tahun 2009), Rumah Sakit Umum dan Khusus diklasifikasikan sbb : 1. Rumah sakit umum kelas A Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 5 spesialis penunjang medic, 12 spesialis lain, dan 13 subspesialis.
4
2. Rumah sakit umum kelas B Adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medic, 8 spesialis lain, dan 2 subspesialis dasar. 3. Rumah sakit umum kelas C Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang medis. 4. Rumah sakit tipe D Adalah rumah akit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 spesialis dasar. Berdasarkan Permenkes di atas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang termasuk tipe rumah sakit umum dengan tipe “D” yang merupakan peningkatan dari puskesmas perawatan dibangun atas inisiatif Bapak Gubernur Bengkulu melalui dana Proyek DHS-ADB propinsi Bengkulu. Seiring dengan tuntutan kemajuan dunia kesehatan, RSUD Kepahiang perlu menata dan mempersiapkan diri untuk mempertahankan eksistensi dan rencana pengembangan ke depan. Infrastruktur, tenaga-tenaga kesehatan, strategis, peralatan kesehatan (medik) modern dan kelembagaan rumah sakit masih perlu diperjuangkan secara terus menerus sehingga upaya pelayanan kesehatan dan rujukan bias berjalan optimal. Dukungan dari semua lapisan masyarakat, pemerintah daerah kabupaten Kepahiang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepahiang serta kalangan / pihak swasta akan mempercepat langkah pengembangan RSUD Kepahiang menjadi kebanggaan masyarakat. 1.5 Sejarah Rumah Sakit RSUD Kepahiang merupakan peningkatan dari puskesmas perawatan dibangun atas inisiatif Bapak Gubernur Bengkulu melalui dana Proyek DHS-ADB propinsi Bengkulu. Seiring dengan tuntutan kemajuan dunia kesehatan, RSUD Kepahiang perlu menata dan mempersiapkan diri untuk mempertahankan eksistensi dan rencana pengembangan ke depan. Infrastruktur, tenaga - tenaga kesehatan, strategis, peralatan kesehatan (medik) modern dan kelembagaan rumah sakit masih perlu diperjuangkan secara terus menerus.
5
Ditahun 2010 atas segala perjuangan semua pihak Baik dari Kepala Daerah, DPRD, Kepala dinas Kesehatan, tokoh masyarakat serta masyarakat Kabupaten Kepahiang sehingga pada tahun 2010 kita sudah bisa melihat gedung RSUD Kepahiang yang tampil megah, berdiri diantara perbukitan dengan kokohnya dengan dilambangkan sebuah kubah sebagai ciri khas Kabupaten Kepahiang. 1.6 Persiapan RSUD Kepahiang Dari RSUD tipe D Menjadi Tipe D ( terakreditasi ) Ditahun 2010 ini juga, pihak manajemen Rumah Sakit akan memperjuangkan peningkatan standar pelayanan Rumah Sakit melalui peningkatan Tipe Rumah Sakit dari Tipe D menjadi Tipe C, melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit, serta Peningkatan Standar pelayanan kesehatan. Pada tanggal 28 November 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepahiang terakreditasi sebagai rumah sakit tipe D ( terakreditasi ) dengan nomor akreditasi KARS-SERT/ 154 /XI/ 2011.
6
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1
Gambaran Umum Kabupaten Kepahiang Kabupaten Kepahiang adalah salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Rejang Lebong. Mayoritas penduduk kabupaten Kepahiang adalah suku Rejang Kepahiang. Pada 7 Januari 2004, Kepahiang diresmikan sebagai kabupaten otonom oleh Jenderal TNI ( purn ) Hari Sabarno selaku Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Peresmian itu dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM ditunjuk sebagai penjabat kepala daerah Kabupaten Kepahiang berdasarkan Keputusan Menteri. Ibukota Kabupaten Kepahiang adalah Kepahiang. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 8 kecamatan dan 91 desa. Penduduk Kabupaten Kepahiang sampai dengan tahun 2010 berjumlah 125.001 jiwa. Meningkat dari jumlah penduduk tahun sebelumnya, dengan seks rasio 105 artinya dalam 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki - laki. Bila dirinci per kecamatan, Kecamatan Kepahiang merupakan daerah yang terpadat dengan kepadatan sebesar 562 penduduk per Km2. Dengan luas wilayah kabupaten 66.500 Ha yang terbagi dalam 4 kecamatan meliputi Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Bermani Ilir, Kecamatan Tebat Karai dan Kecamatan Ujan Mas. Jika dihubungkan dengan luas wilayah maka kepadatan penduduk per Km2 adalah 191 jiwa, dengan sebaran penduduk yang tidak merata dimana lebih banyak pada kelompok umur produktif. Potensi masyarakat cukup tinggi seiring dengan perubahan di sektor perkebunan, pertanian dan pegawai negeri maupun swasta. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat termasuk sektor layanan kesehatan.
7
Tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Kepahiang sebagian besar tidak atau belum tamat Sekolah Dasar (46,2%), tamat SD (27,7%) dan sisanya tamat SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Dengan tingkat pendidikan yang relatif masih rendah tersebut tentunya sangat berpengaruh pada pola pikir dan pandangan masyarakat terhadap kesehatan. Namun kondisi tersebut saat ini mulai mengalami perubahan dimana seiring dengan peningkatan sektor ekonomi masyarakat yang berakibat meningkatnya kesadaran dalam memenuhi tingkat pendidikan kecenderungan yang positif terhadap keberadaan RSUD Kepahiang. Secara geografis Kabupaten Kepahiang merupakan daerah berbukit yang berada pada wilayah hutan lindung Bukit Daun atau daerah Bukit Barisan. Desa - desa yang ada di Kabupaten Kepahiang tersebar disekitar kaki bukit kawasan hutan Bukit Daun dan berada pada sepanjang lintas Kepahiang – Curup. Kabupaten Kepahiang memiliki letak yang sangat strategis karena berada pada persimpangan tiga jalur utama transportasi, yaitu : ke arah Barat menuju Ibukota Propinsi Bengkulu (Kota Bengkulu), ke arah Utara menuju Ibukota Kabupaten Rejang Lebong (Curup) dan Kota Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan, dan ke arah Timur menuju Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan. Pemerintah Kabupaten Kepahiang terus melakukan pembangunan dalam berbagai bidang. Salah satu yang menjadi prioritas pembangunan Pemkab Kepahiang tersebut adalah pada bidang pendidikan dan kesehatan. Pada bidang kesehatan, Pemkab telah mengupayakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kepahiang, yakni dengan adanya insentif bagi para dokter, program Jamkesmas dan pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah baru.
2.2 Gambaran Umum RSUD Kepahiang Kabupaten Kepahiang sebagai salah satu dari kabupaten pemekaran dibentuk berdasarkan UU Nomor 39 Tahun 2003 yang diresmikan oleh Mendagri di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 240/ MENKES/ SK/ IV/ 2006 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang milik Pemerintah Kabupaten 8
Kepahiang Provinsi Bengkulu. RSUD Kepahiang sebagai bagian dari tatanan pemerintah daerah Kabupaten Kepahiang sangat relevan keberadaannya dengan kebijakan pembangunan bidang kesehatan, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 23 Tahun 1992 yang diarahkan pada upaya promotif dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif, serta Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2.3 Visi dan Misi RSUD Kepahiang Visi RSUD Kepahiang adalah ”Terwujudnya RSUD Kepahiang sebagai pusat rujukan utama kesehatan pelayanan prima yang merata, bermutu, berkeadilan dan mandiri bagi seluruh lapisan masyarakat. Serta mempunyai Sumber Daya Manusia yang handal”. Visi RSUD diharapkan mendukung dalam mewujudkan Visi Kabupaten Kepahiang yaitu ”Kabupaten Kepahiang Terdepan dalam Industri dan Pariwisata Berbasis Pertanian dan Sumber Daya Manusia”. RSUD Kepahiang pada masa yang akan datang diharapkan mampu memberikan layanan-layanan spesialistik yang menjadi unggulan dalam pelayanan rumah sakit. Pelayanan tidak hanya memfokuskan pada penyembuhan (kuratif) tetapi diharapkan masyarakat yang sehat pun mau dan mampu menjadi customer RSUD Kepahiang (rujukan utama). Pernyataan Misi RSUD Kepahiang : a)
Memberikan layanan prima dengan sarana dan prasarana yang memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat (costumer oriented) dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.
b)
Menyusun dan menyempurnakan standar mutu pelayanan rumah sakit sesuai kode etik yang berlaku.
c)
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dan manajemen rumah sakit yang professional.
d)
Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan rumah sakit. 9
e)
Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik.
f)
Membina kemitraan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi RSUD Kepahiang.
2.4
Tujuan 2.4.1
Tujuan Umum Memberikan gambaran secara umum mengenai pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang tahun 2011.
2.4.2
Tujuan Khusus a. Memberikan informasi tentang jenis pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang tahun 2011. b. Memberikan tentang hasil pelaksanan kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang tahun 2011. c. Memberikan informasi tentang ketenagaan, peralatan, sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang tahun 2011.
Luas bangunan yang dibangun melalui proyek DHS-ADB propinsi Bengkulu terdiri dari luas lantai 4500 m2 meliputi gedung administrasi dan poliklinik, gedung rawat inap kelas I, kelas,kelas II dan III, gedung perawatan dan persalinan kelas II, gedung IPSRS, gedung kamar mayat, gedung workshop, gedung apotek dan kantin, gedung radiology, ruang laboratorium, ruang fisioterapi. Luas tanah Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang lebih kurang 7500 m2. Listrik bersumber pada perusahaan listrik negara ranting Kepahiang dengan daya 33 KVA. Air bersih menggunakan sumur Bor 4 x 500 L dengan daya 2000 L. Sarana komunikasi yang digunakan saat ini telepon 2 unit dengan nomor (0732) 391425 dan fax (0732) 391144 dan memilki 32 line PABX.
10
2.5 Tugas dan Fungsi Tugas pokok dan fungsi RSUD Kepahiang adalah : 1. Tugas Pokok Membantu Bupati dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya sistem rujukan. 2. Fungsi RSUD Kepahiang ; a. Penyelenggara Pelayanan Medis b. Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis c. Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan d. Penyelenggara Pelayanan Rujukan e. Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan f. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan g. Penyelenggara Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
11
BAB III MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 3.1 Ketenagaan Undang – Undang 44 tahun 2009 pasal 12 tentang sumber daya manusia menyatakan : a. Persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) yaitu Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit, dan tenaga non kesehatan. b. Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit. c. Rumah Sakit harus mempunyai data ketenagaan yang dilakukan praktik atau pekerjaan dalam penye;enggaraan Rumah Sakit. Rumah sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. Sumber daya manusia Rumah sakit terdiri dari PNS/ CPNS dan non PNS. Rekruitmen pegawai non PNS dilakukan oleh Direktur dengan cara seleksi meliputi: seleksi administrasi, kesehatan, seleksi akademik, keterampilan, psikologi, dan wawancara.
12
Tabel 3.1 GAMBARAN SDM RSUD KEPAHIANG STATUS KEPEGAWAIAN NO
JENIS TENAGA
KETERSEDIAAN
KEBUTUHAN
KEKURANGAN
PNS
CPNS
KONTRAK
PNS
CPNS
KONTRAK
PNS
CPNS
1
Dokter Spesialis Kandungan
0
0
0
1
0
0
1
0
2
Dokter Spesialis Bedah
0
0
0
1
0
0
1
0
3
Dokter Spesialis Anak
0
0
0
1
0
0
1
0
4
Dokter Spesialis Dalam
0
0
0
1
0
0
1
0
5
Dokter Umum
11
0
0
20
0
0
9
0
6
Dokter Gigi
3
0
0
0
0
0
0
0
7
Dokter Spesialis Orthodontie
2
0
0
1
0
0
0
0
8
S2 Manajemen RS
2
0
0
1
0
0
0
0
9
S2 Magister Managemen
1
0
0
1
0
0
0
0
10
Ners
0
0
0
0
0
0
0
0
11
18
1
0
10
0
0
0
0
12
S1 Keperawatan Apoteker
0
0
0
3
0
0
3
0
13
S1 Farmasi
3
0
0
0
0
0
0
0
14
S1 Hukum
1
1
0
0
0
0
0
0
15
S1 Komputer
1
0
0
2
0
0
1
0
16
S1 Ekonomi
1
0
0
1
0
0
0
0
17
S1 Sosial Politik
0
0
0
0
0
0
0
0
18
SKM
18
0
0
14
0
0
0
0
19
S1 Psikologi
0
0
0
1
0
0
1
0
20
3
0
0
0
0
0
0
0
21
D4 Keperawatan(SST) D3 Perawat
69
10
20
125
0
0
56
0
22
D 3 Bidan
11
7
0
24
0
0
13
0
23
D3 Perawat Gigi
2
1
0
2
0
0
0
0
24
D3 Tehniker Gigi
1
0
0
0
0
0
0
0
25
D3 Analis Kesehatan
6
0
1
8
0
0
2
0
26
D3 Farmasi
0
0
0
2
0
0
2
0
27
D3 Sanitarian
0
0
0
1
0
0
1
0
28
D3 Ahli Gizi
6
1
0
0
0
0
0
0
29
D3 Radiologi
1
1
0
4
0
0
3
0
30
D3 Fisioterapi
2
0
0
4
0
0
2
0
31
D3 Refraksi Optik
0
0
0
1
0
0
1
0
32
D3 Elektromedik
1
0
0
2
0
0
1
0
33
D3 Akutansi
0
1
0
0
0
0
0
0
34
D3 Anestesi
0
0
1
1
0
0
1
0
35
D1 Bidan
3
0
0
0
0
0
0
0
36
SMA/SPK
8
0
29
0
0
0
0
0
37
SAA/SMF
0
0
0
0
0
0
0
0
38
Smk Gizi
0
0
1
0
0
0
0
0
39
Smea
0
0
0
0
0
0
0
0
40
SLTP
0
0
6
0
0
0
0
0
41
SD
0
0
10
0
0
0
0
0
174
23
68
232
0
0
100
0
JUMLAH
13
3.2 Penilaian Kinerja dan Pengembangan Staff Adanya evaluasi dan pengembangan di RSUD Kepahiang bertujuan untuk: •
Memutakhirkan keahlian karyawan dengan adanya kemajuan teknologi
•
Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru untuk terampil dalam pekerjaan
•
Membantu memecahkan permasalahan operasional
•
Mempersiapkan pegawai untuk promosi
•
Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi
Ada pun metode yang digunakan di RSUD Kepahiang adalah ; job taining, magang, dan rotasi pekerjaan. Penilaian karyawan di RSUD Kepahiang berfungsi : •
Untuk membuat keputusan pengembangan karier seseorang
•
Untuk memberikan umpan balik kepada karyawan tentang penampilan mereka
•
Untuk mengedintifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Penilaian dibuat dalam bentuk raport pegawai yang disebut DP3.
3.3 Susunan Organisasi RSUD Kepahiang Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan. Struktur dan Susunan Organisasi RSUD Kepahiang dapat dilihat dalam bagan di bawah ini. Susunan, status kepegawaian
RSUD Kepahiang sangat kompleks dan
bervariasi. Bila dilihat dari status kepegawaian secara umum, mulai dari pegawai Tenaga Kerja Suka Rela (TKS), Honorer, CPNS Daerah, dan PNS. Ditinjau dari segi Pendidikan dan keahlian yang dimiliki, mulai dari yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA, DI, DII, DIII, DIV, S1, S2 dan Dokter Spesialis.
14
Susunan organisasi RSUD Kepahiang, terdiri dari : 1. Direktur 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3. Kepala Seksi Pelayanan 4. Kepala Seksi Keperawatan 5. Bidang Pelayanan (Medik dan Non Medik) 6. Bidang dan Bagian Rumah Sakit 7. Unit/ Instansi/ Ruang 8. Kelompok Jabatan Fungsional
15
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kepahiang
16
BAB IV MANAJEMEN LOGISTIK 4.1 Pengertian Manajemen logistik adalah seni perencanaan, penentuan kebutuhan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan, serta evaluasi terhadap keberadaan logistic rumah sakit yang meliputi alat – alat kesehatan, barang habis pakai, alat – alat tulis, serta penggandaan barang, mengatur semua barang – barang dan perlengkapan yang digunakan.
4.2 Fungsi Manajemen logistik di RSUD Kepahiang dikelola oleh bagian yang dibawahi oleh bagian Umum dan Perlengkapan. Bagian ini akan terbagi lagi menjadi tim pembelanjaan, tim pengadaan barang, serta tim penyimpanan barang. Logistik dalam RSUD Kepahiang berasal dari dana DAU dan PAD, serta dana tambahan lainnya. Manajemen logistik dalam lingkungan rumah sakit merupakan proses pengolahan secara strategis terhadap pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, serta pemantauan persediaan barang ( stock, material, supplies, inventory, dll ) yang diperlukan bagi produksi jasa rumah sakit. Lingkup kegiatan logistik dalam rumah sakit meliputi: •
Logistik Obat
•
Logistik Alat Kesehatan
•
Logistik Food and Beverages
•
Logistik Bahan Habis Pakai
•
Logistik Peralatan medis dan non medis
•
Logistik Sarana dan Prasarana Gedung
Di RSUD Kepahiang, manajemen logistik dikelola oleh bagian Rumah Tangga yang dibawahi oleh bagian Umum. Bagian Rumah Tangga ini berperan sebagai tempat penyimpanan dan distribusi barang - barang logistik. Setiap tahunnya diadakan penilaian dan pengawasan manajemen logistik di RSUD Kepahiang oleh Badan Inspektorat. 17
BAB V ANALISA SITUASI DAN PENAMPILAN RUMAH SAKIT 5.1 Kegiatan Pelayanan a. Jenis Kegiatan : 1. Kegiatan Pelayanan Gawat Darurat di IGD 2. Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari : •
Penyakit Poliklinik Dalam
•
Poliklinik Umum
•
Poliklinik Bedah
•
Poliklinik Gizi
•
Poliklinik Kebidanan
•
Poliklinik Saraf
•
Poliklinik Anak
•
Poli Bedah
•
Poliklinik Gigi
3. Pelayanan Rawat Inap : •
VIP
•
Perawatan Penyakit Dalam
•
Perawatan Anak
•
Perawatan Bedah
•
Perawatan Kebidanan
•
Neonatus
4. Penunjang Medis terdiri dari : •
Laboratorium
•
Bedah Central
•
Radiologi
•
ICU
•
Fisiotherapi
•
IPSRS
•
Apotik
•
Ambulans dan Mobil Jenazah
•
Instalasi Gizi
•
Unit Transfuse Darah
•
UTDRS
•
EKG
18
5.2
Peran dan Fungsi Penunjang Medis Di RSUD Kepahiang, pelayanan medik merupakan tugas pokok rumah sakit dan lebih bersifat fungsional, lebih disentralisasi dan di tandai dengan banyaknya tenaga profesional yang berkerja untuk menghasilkan pelayanan medik. Selain itu pula pelayanan medik memegang peranan penting dalam proses penyembuhan penderita di samping pelayanan keperawatan dan penunjang medik.
5.3
Gambaran Pelayanan Penunjang Medis di RSUD Kepahiang 5.3.1
Pelayanan di Radiologi Jenis pelayanan dan menurut cara bayar pasien di bagian Radiologi dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 5.1 Jumlah Kunjungan Pasien Instalasi Radiologi di RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
URAIAN
BULAN
JUMLAH
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUNI
JULI
AGS
SEP
OKT
NOP
DES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
-
-
-
-
0
362
8
14
22
21
12
9
448
-
-
-
-
1
4
0
2
0
0
0
0
7
3
Thorax AP / Lat Cranium AP / Lat Lumbo Sacral AP
-
-
-
-
0
5
0
2
0
0
5
0
12
4
Pelvis
-
-
-
-
0
1
0
1
0
1
0
0
3
5
Extremitas
-
-
-
-
0
11
2
9
8
5
8
8
51
6
BNO
-
-
-
-
0
8
3
5
8
6
3
8
41
-
-
-
-
0
1
0
0
0
0
0
0
1
-
-
-
-
1
392
13
33
38
33
28
25
538
2
7
Thoraco Lumbal AP /Lat Jumlah Pemeriksaan
CARA BAYAR 1
Askes
-
-
-
-
0
15
10
5
9
8
12
7
66
2
Umum
-
-
-
-
0
350
6
24
18
11
10
6
425
3
Jamkesmas/ Jamkesda Gratis
-
-
-
-
0
2
6
5
10
9
6
11
50
-
-
-
-
0
-
-
0
0
2
2
0
4
-
-
-
-
1
367
22
34
37
30
30
24
545
4
Jumlah Pasien
19
Grafik 5.1 Jumlah Kunjungan Pasien Instalasi Radiologi di RSUD Kepahiang Th 2011 2% 1%
1%
0% THORAX
10%
CRANIUM LUMBO SACRAL 86%
PELVIS ESTREMITAS THORACO
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pemeriksaan terbanyak adalah Thorax sebanyak (86%) dan yang terendah adalah pemeriksaan lain-lain seperti cervical dan pelvis (1%). Hal ini terjadi dikarenakan selama beberapa bulan terjadi kerusakan pada alat - alat radiologi, sehingga Instalasi Radiologi tidak bisa melayani pasien yang akan menjalani pemeriksaan rongent. Grafik 5.2 Status Kunjungan Pasien Instalasi Radiologi di RSUD Kepahiang Th 2011
1% 9%
12% ASKES UMUM JKM/JKD
78%
GRATIS
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cara bayar terbanyak adalah Umum sebanyak (78%) dan yang terendah adalah gratis (1%).
20
5.3.2
Pelayanan di Laboratorium Jenis pelayanan dan menurut cara bayar pasien di bagian laboratorium dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 5.2 Jumlah Kunjungan Pasien Laboratorium di RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
JENIS
KUNJUNGAN LABORATORIUM
Jumlah
PELAYANAN
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sept
Okt
Nov
Des
2
3 75
4 75
5 79
6 68
7 53
8 71
9 111
10 63
11 105
12 118
13 119
14 68
1 1
Kimia
2
sperma
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Hematology
143
162
173
127
116
148
124
152
139
145
130
117
1675
4
Serologi
78
82
85
86
138
100
132
75
94
85
85
80
1146
5
Bakteriologi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Transudat/ Eksudat Urine
38
43
45
16
22
38
28
31
54
14
21
27
377
8
Tinja
5
1
2
7
4
3
9
7
2
1
2
1
44
9
sputum
34
11
15
36
18
9
34
47
35
11
22
27
299
10
Plano Test
10
3
8
7
5
-
4
6
7
8
2
11
69
11
DDR
14
21
26
16
12
7
8
9
14
9
6
8
150
397
398
433
363
368
376
450
390
450
391
387
339
4742
Jumlah
15 1005
CARA BAYAR 1
Askes
48
74
76
42
59
52
54
38
67
88
63
113
774
2
Umum
100
118
113
108
141
110
154
116
116
108
119
92
1395
3
Jamkesmas/ jamkesda Gratis
51
37
47
38
33
44
36
45
60
72
42
52
556
4
Jumlah
9
2
3
6
11
10
10
14
12
22
10
2
111
208
231
239
194
251
227
261
221
267
287
249
216
2836
21
Grafik 5.3 Jumlah Kunjungan Pasien Laboratorium di RSUD Kepahiang Th 2011
1% 8%
2% 3% 6%
KIMIA
21%
HEMATOLOGY SEROLOGY URINE
24% 35%
TINJA SPUTUM PLANO TEST DDR
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik diatas terlihat bahwa pemeriksaan terbanyak ialah hematologi ( 35% ) dan pemeriksaan terendah adalah tinja ( 1% ) dari 4.742 pemeriksaan. Grafik 5.4 Persentase Status Kunjungan Pasien Laboratorium di RSUD Kepahiang Th 2011 4% 27%
20%
ASKES UMUM JKM/JKD 49%
GRATIS
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik diatas terlihat bahwa cara bayar terbanyak ialah umum (49%) dan terendah adalah gratis (4%).
22
5.3.3
Pelayanan di Fisiotherapi Jenis pelayanan dan menurut cara bayar pasien di bagian Fisiotherapi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.3 Jumlah Kunjungan Pasien Instalasi Fisioterapi di RSUD Kepahiang Th 2011 BULAN TOTAL Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
-
-
42
16
8
4
18
14
8
8
5
3
126
Grafik 5.5 Jumlah Tindakan Instalasi Fisioterapi di RSUD Kepahiang Th 2011 4% 3% 0% 0% 6%
6%
JAN 33%
FEB MAR
11%
APR 14% 7%
13%
MEI JUN JUL
3%
AGS
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik diatas dapat terlihat bahwa total kunjungan pasien yang menjalani terapi medik selama tahun 2011 sebanyak 126 kunjungan, yang terdiri dari pasien Askes, Jamkesmas/ Jamkesda, dan umum.
23
5.3.4
Pelayanan di Farmasi Kegiatan di bagian Farmasi RSUD Kepahiang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.4 Kegiatan Farmasi RSUD Kepahiang Tahun 2011 No 1 2 3 4
Golongan Obat Generik Non Generik Formularium Non Generik Non Generik Formularium TOTAL
Tw I 124 0
% 100 0
Tw II 766 0
0 0
0 0
1073
100
%
%
71,4 0
Tw III 808 0
Tw IV 808 0
%
TOTAL
71
2506 0
307 0
28,6 0
330 0
29
330 0
29
967 0
1138
100
1138
100
124
100
3473
71
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa ketersediaan obat generik selama Triwulan I, II, III, dan IV sesuai dengan kebutuhan pasien. Begitu pun dengan ketersediaan obat Non Generik yang sudah sesuai dengan jumlah kebutuhan.
24
5.3.5 Pelayanan Kesehatan Gigi Jenis pelayanan kesehatan gigi RSUD Kepahiang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.5 Jumlah Pelayanan Kesehatan Gigi RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
1
URAIAN
2
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUNI
2
1
4
2
1
1
3
4
5
6
7
8
BULAN JULI
AGS
2
1
9
SEP
OKT
NOP
DES
jumlah
5
1
0
0
20
10
11
12
13
14
1
Tumpatan
2
Pencabutan
8
17
15
17
18
17
12
9
7
10
8
4
142
Pengobatan
24
29
36
17
21
33
23
14
20
21
22
16
276
Pengobatan
1
9
2
2
1
7
2
5
6
3
3
6
47
Jumlah Pasien
35
56
57
38
41
58
39
29
38
35
33
26
485
3 4
gigi tetap gigi tetap Pulpa
priodontal
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa angka tertinggi pada pengobatan pulpa (276 orang) dan angka terendah pada pengobatan tumpatan gigi tetap sebanyak (20 orang).
25
b.
Jumlah Kunjungan Pasien b1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2011 Jumah kunjungan keseluruhan pasien di RSUD Kepahiang tahun 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.6 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
BULAN
P.UMUM
P.BEDAH
P.GIGI
P.ANAK
P.KEBIDANAN
P.DALAM
1
Januari
7
8
50
58
82
65
2
Februari
5
14
65
51
83
80
3
Maret
12
20
72
84
105
85
4
April
12
13
57
77
98
91
5
Mei
8
31
53
70
96
100
6
Juni
10
45
72
65
90
127
7
Juli
7
52
63
64
85
119
8
Agustus
5
31
45
69
106
131
9
September
8
56
58
61
78
118
10
Oktober
6
27
52
55
85
169
11
November
9
29
48
44
81
211
12
Desember
18
39
43
29
83
58
107
365
678
727
1072
1354
JUMLAH
Grafik 5.7 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kepahiang Tahun 2011 3% 8%
31%
16%
P.UMUM P.BEDAH P.GIGI
17% 25%
P.ANAK P.KEBIDANAN P.DALAM
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
26
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan keseluruhan pasien tahun 2011 terbanyak yakni pada Poli Penyakit Dalam (31%) dan terkecil yakni Poli Umum (3%). Tabel 5.7 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
BULAN
JUMLAH
TOTAL
ASKES
JKM
JKD
UMUM
JPS
GRATIS
1
Januari
59
31
-
180
-
-
270
2
Febriari
65
27
-
206
-
-
298
3
Maret
85
38
-
255
-
-
378
4
April
69
38
-
241
-
-
348
5
Mei
80
36
-
241
-
-
357
6
Juni
105
49
2
253
-
-
409
7
Juli
98
63
8
221
-
-
390
8
Agustus
96
60
4
227
-
-
387
9
September
94
63
5
217
-
-
379
10
Oktober
104
57
1
232
-
-
394
11
November
73
42
5
90
-
-
210
12
Desember
63
36
4
159
-
1
263
TOTAL
991
540
29
2522
-
1
4083
Grafik 5.8 Persentase Status Kunjungan Pasien Rawat Jalan di RSUD Kepahiang Th 2011 0% 24% ASKES JKM 62%
13%
JKD UMUM GRATIS
1%
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan keseluruhan pasien tahun 2011 terbanyak yakni Umum (62%) dan terkecil yakni Jamkesda (1%). 27
b.2
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2011 Jumlah kunjungan pasien di ruang rawat inap di masing - masing ruang rawat dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini : Tabel 5.8 Rekapitulasi Pasien Rawat Inap Tahun 2011 di RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO
VIP
KEBIDANAN
BEDAH
ANAK
INTERNA
IGD
NEONATUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
32 76 75 59 52 50 73 49 64 73 64 38 705
33 29 38 28 37 43 38 44 44 46 46 33 459
12 13 20 14 22 20 15 11 28 14 18 10 197
10 16 12 15 17 15 24 8 16 12 15 13 173
31 48 56 52 41 42 60 46 47 49 37 29 538
229 218 295 260 266 296 322 302 321 299 287 302 3397
19 15 28 23 19 25 25 21 15 32 26 27 275
JUMLAH
KET
Grafik 5.9 Persentase Status Kunjungan Pasien Rawat Inap di RSUD Kepahiang Th 2011 5%
12%
VIP
8%
59%
4% 3% 9%
KEBIDANAN BEDAH ANAK INTERNA IGD NEONATUS
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan keseluruhan pasien rawat inap tahun 2011 terbanyak adalah IGD (59%) sedangkan terkecil yakni Anak (3%).
28
Tabel 5.9 Jumlah Status Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Kepahiang Th 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN Januari Febriari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
ASKES 26 68 51 44 37 30 76 35 39 56 57 36 555
JKD 1 3 4 7 9 13 33 70
JUMLAH JPS JKM 38 33 60 43 1 55 20 45 8 45 26 45 27 50 36 59 35 42 8 40 161 555
UMUM 73 96 118 103 94 98 102 66 90 66 59 33 998
GRATIS 1 2 1 3 1 8
TOTAL 137 197 229 191 188 195 235 179 214 226 206 150 2347
Grafik 5.10 Jumlah Status Kunjungan Pasien Rawat Inap RSUD Kepahiang Th 2011 0% 24%
ASKES
42% 3% 7%
JKD JPS JKM
24%
UMUM GRATIS
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan keseluruhan pasien rawat inap tahun 2011 terbanyak adalah Umum (42%) sedangkan terkecil yakni JKD (3%).
29
b.3
10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap 10 penyakit terbanyak rawat inap tahun 2011 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Tabel 5.10 10 Penyakit Terbesar Rawat Inap di RSUD Kepahiang Th 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENYAKIT
JUMLAH
Thypoid Head Injury GE Hipertensi Dispepsia Gastritis CHF DM Intoksikasi TB
285 165 141 118 88 82 40 33 30 23
Grafik 5.12 10 Penyakit Terbesar Rawat Inap di RSUD Kepahiang Th 2011 CHF GASTRITIS
DM
INTOKSIKASI
TB
1 THYPOID
2 3
DISPEPSIA HEAD INJURY GE HIPERTENSI
4 5 6 7 8
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus penyakit pasien rawat inap RSUD Kepahiang tahun 2011 yang tertinggi yakni Thypoid
(28%) dan yang
terendah yakni TB (2%).
30
b.4
10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan 10 penyakit terbanyak rawat jalan tahun 2011 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Tabel 5.11 10 Penyakit Terbesar Rawat Jalan di RSUD Kepahiang Tahun 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENYAKIT
JUMLAH
Peny. Pulpa & Priondontal Apikalis ISPA Dispepsia Thypoid DM Hipertensi GE PPOK Gastritis Ginggivitis & priondontal Marginalis
218 194 175 149 133 128 112 66 61 59
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Grafik 5.13 10 Penyakit Terbesar Rawat Jalan di RSUD Kepahiang Th 2011 GINGGIVITIS & PENY. PULPA & PRIONDONTAL PRIONDONTAL APIKALIS MARGINALIS
GASTRITIS
PPOK GE
ISPA
1 2 3 4
HIPERTENSI
DISPEPSIA
DM THYPOID
5 6 7 8
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang Tahun 2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kasus penyakit pasien rawat jalan RSUD Kepahiang tahun 2011 yang tertinggi yakni Penyakit Pulpa & Priondontal Apikalis ( 17% ) dan yang terendah yakni Ginggivitis & Priondontal Marginalis (5%).
31
b.6
Jumlah Kematian Jumlah kematian berdasarkan penyebab penyakit di RSUD Kepahiang Tahun 2011 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
NO
1 Interna
Tabel 5.12 Jumlah Kematian di RSUD Kepahiang Th 2011 RUANG RAWAT INAP
JUMLAH (orang) 7 orang
2 Neonatus
16 orang
4 Vapiliun
1 orang
3 Anak
2 orang
TOTAL
26 orang
Grafik 5.14 Jumlah Kematian di RSUD Kepahiang Th 2011 2
1
7 INTERNA NEONATUS ANAK
16
VAP
Sumber : Rekam Medik RSUD Kepahiang
32
b.7
Sarana Pelayanan Kesehatan Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki RSUD Kepahiang untuk operasional kegiatan pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.13 Sarana dan Prasarana Kesehatan RSUD Kepahiang Th 2011 No A
Sarana dan Prasarana 1
Administrasi Kantor
3
Poli Klinik Rawat Jalan
2 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 B
20
IGD
Radiologi
Laboratorium
3
Ruang Perawatan Anak
Ruang Perawatan Kebidanan Ruang Perawatan Bedah
Ruang Perawatan Interne Ruang Perawatan VIP ICU
Ruang Neonatus
4 5 6
Unit
1
Unit
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Instalasi Gizi
1
Loundry (binatu)
1
Kamar Mayat
Mushola Karyawan Aula
Intalasi limbah padat (incinerator)
Instalasi Penunjang
b.
1
1
Bedah Central
a.
Satuan
1
Apotik
1 2
Bangunan
Jumlah
1 1 1 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Listrik
66
KVA
Telephon
2
Unit
Air
2
PABX
32
Lapangan Parkir
1
Halaman dan Taman Ambulans/Kendaraan
Ket
Unit
Sumur bor
Unit
1
Paket
4
Unit
Paket
33
b.8
Sarana Air Bersih Sarana air bersih di RSUD Kepahiang bersumber dari sumur Bor.
b.9
Sarana Pembuangan Limbah dan Limbah Limbah di RSUD Kepahiang terdiri dari 2 macam yaitu limbah padat dan cair. Limbah padat terbagi menjadi limbah medis dan limbah non medis. Sampah RSUD Kepahiang dapat digolongkan berdasarkan jenisnya yaitu sampah medis dan non medis. Masalah sampah di Rumah Sakit cukup rumit, karena sampah yang ada berbeda dengan sampah domestik. Untuk memudahkan pengolahan sampah, RSUD Kepahiang memiliki 1 buah Incenerator dan pada setiap unit pelayanan dibuat tempat penampungan sampah sementara untuk selanjutnya dilakukan proses pembakaran sampah di Incenerator.
34
BAB VI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
8.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemem (SIM) adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Informasi yang menggambarkan apa yang telah dicapai pada waktu yang lalu, apa yang dikerjakan sekarang dan kegiatan di masa mendatang 8.2 Peran Sistem Informasi Manajemen di RSUD Kepahiang •
Petugas admistrasi, untuk mengerjakan transaksi, mengolah data dan menjawab
•
Manager
tingkat
bawah,
untuk
mendapatkan
informasi,
membantu
perencanaan, dan penyusunan jadwal •
Staff ahli, untuk mendapatkan informasi bagi analisisnya, membantu menganalisis perencanaan dan pelaporan
•
Manajemen, untuk laporan tetap, permintaan informasi khusus, laporan khusus mengenai persoalan dan peluang, menganalisis pengambilan keputusan Sistem informasi manajemen di RSUD Kepahiang sudah dilengkapi
dengan software dan computer menggunakan server item yang disambungkan dengan system LAN, namun belum keseluruhan
8.3 Gambaran Sistem Informasi di RSUD Kepahiang Perkembangan sistem informasi kesehatan dan pengenalan teknologi informasi dan sistem kesehatan mendatangkan banyak kesempatan waktu, dan produktivitas. bagi rumah sakit untuk mengembangkan dan menciptakan pola pengambilan keputusan dalam sistem informasi sehingga dapat meningkatkan akurasi, ketepatan 35
Tujuan komputerisasi di RSUD Kepahiang adalah : •
Pengumpulan data yang akurat.
•
Meningkatkan kualitas informasi yang tersedia.
•
Membantu manajemen dalam membuat peraturan atau perencanaan anggaran.
Saat ini di RSUD Kepahiang belum memiliki SIMRS yang secara aktif karena dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini masih kurang.
36
BAB VII MUTU PELAYANAN
7.1 Pengertian Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi (Azhrul Aswar,1996).
7.2 Gambaran Pelaksanaan Mutu Kesehatan di RSUD Kepahiang RSUD Kepahiang merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat pendidikan dan penelitian kedokteran. Sehingga perlu dilakukan pengkajian secara periodik untuk menjaga mutu pelayanan. Peninjauan terhadap rata – rata dan jumlah kunjungan pasien perhari, perawatan di instalasi rawat inap dan rawat jalan, IGD, serta pendataan penyakit terbanyak dilakukan untuk melihat gambaran secara umum pemanfaatan dan efisiensi pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut sehingga dapat dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan seperti penambahan sarana dan prasarana, tenaga medis atau pun non medis untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan.
7.3 Indikator Mutu Pelayanan Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di RSUD Kepahiang dilihat dari tingkat pemanfaatan sarana, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan. Untuk mengetahui gambaran dari ketiga nilai tersebut diatas digunakan indikator-indikator sebagai parameter tingkat pelayanan yang telah diberikan RSUD Kepahiang tahun 2011. Indikator tersebut meliputi :
37
BOR ( Bed Occupancy Rate ) Yaitu persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur di Rumah Sakit. Biasanya nilai parameter yang ideal adalah antara 60-65 %. BOR yang diperoleh RSUD Kepahiang tahun 2011 adalah 32,2 % dengan rumus sebagai berikut; BOR (%)
=
Jumlah Hari Perawatan RS ( Jumlah TT x Jumlah Hari ( 30 Hari )
x 100
Untuk melihat perbandingan dari tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 7.1 BOR ( Bed Occupancy Rate ) RSUD Kepahiang Tahun 2007 s/d 2011
34 Axis Title
7.3.1
32 30 Series1
28 TH.2007
TH.2008
TH.2009
TH.2010
TH.2011
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
38
7.3.2 LOS ( Length Of Stay ) Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien. LOS di RSUD pada tahun 2011 yaitu 2 hari, sedangkan nilai standar LOS yang ditetapkan Depkes RI adalah 6-9 hari. Diperoleh dengan rumus ; LOS (Hari)
=
Jumlah Lama dirawat Jumlah Pasien keluar
Untuk melihat perbandingan jumlah lama rawatan seorang pasien dari tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Grafik 7.2 LOS ( Length Of Stay ) RSUD Kepahiang Tahun 2007 s/d 2011 Series1 3
3
3 2
1
TH.2007
TH.2008
TH.2009
TH.2010
TH.2011
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
39
7.3.3 BTO ( Bed Turn Over ) Yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam 1 (satu) tahun waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Idealnya tempat tidur Rumah Sakit rata-rata dipakai dalam setahun adalah 40-50 kali. Angka BTO yang di peroleh tahun 2011 sebanyak 41 kali. Dengan rumus ;
BTO (kali)
=
Jumlah Pasien keluar (Hidup & Mati) Jumlah TT
Untuk melihat perbandingan BTO dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 7.3 BTO ( Bed Turn Over ) RSUD Kepahiang Tahun 2007 s/d 2011 Series1 46 39
43
41
30
TH.2007
TH.2008
TH.2009
TH.2010
TH.2011
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
40
7.3.4 TOI ( Turn Over Interval ) Yaitu rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terpakai ke tidak terpakai berikutnya. TOI di RSUD Kepahiang tahun 2011 adalah 6 hari. Ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
TOI =
( TT x Jumlah Hari ( 30 Hari ) Periode Tertentu ) – Jumlah Hari Perawatan Jumlah Pasien Hidup & Mati ( Keseluruhan )
Untuk perkembangannya dari tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Grafik 7.4 TOI ( Turn Over Interval ) 3 Tahun Terakhir di RSUD Kepahiang 9 8 7 Axis Title
6 5 4
Series1
3 2 1 0 TH.2007
TH.2008
TH.2009
TH.2010
TH.2011
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
41
7.3.5 GDR ( Gross Death Rate ) Yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR yang normal adalah tidak lebih dari 45/1000 penderita keluar. GDR di RSUD Kepahiang tahun 2011 adalah sebesar 11/1000 penderita keluar.
GDR
=
Jumlah Pasien Mati Jumlah Pasien Keluar
x 1000
Untuk melihat perbandingannya dari tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Grafik 7.5 GDR ( Gross Death Rate ) RSUD Kepahiang Th 2007 s/d2011 Series1 37
38 28 19 11
TH.2007
TH.2008
TH.2009
TH.2010
TH.2011
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
42
7.3.6 NDR ( Net Death Rate ) Yaitu angka kematian≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap -tiap 1000 penderita keluar. NDR Normal tidak lebih dari 25/1000 penderita keluar. Nilai NDR di RSUD Kepahiang tahun 2011 sebesar 12/1000.
NDR =
Jumlah Pasien Mati > 48 Jam Jumlah Pasien Keluar
x 1000
Perbandingan NDR tahun 2007 s/d 2011 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik 7.6 NDR ( Net Death Rate ) RSUD Kepahiang Th 2007 s/d 2011
0,23
TH.2011 0,12
TH.2010
0,1
TH.2009 0,07
TH.2008
0,17
TH.2007 0
0,05
Series1 0,1
0,15
0,2
0,25
Sumber : Rekam Medis RSUD Kepahiang
43
BAB VIII PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT
8.1 Gambaran Pembiayaan di RSUD Kepahiang RSUD Kepahiang dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang atau jasa layanan yang diberikan. Bupati menetapkan tarif layanan dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan kepatutan dan kompetensi yang sehat. Imbalan atas barang atau jasa yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil investasi dana. Secara umum sumber dana RSUD Kepahiang meliputi APBN, APBD, DAK, dan pendapatan pelayanan, serta sumber lain. a.
Pembiayaan untuk pasien PNS PT. Askes sebuah perusahaan milik Negara adalah perusahaan asuransi untuk PNS dan Keluarga. Perusahaan ini mengganti biaya pelayanan kepada PNS yang berhak untuk dirawat di kelas II atau di kelas I dengan biaya paket.
b.
Pembiayaan untuk pasien mskin Jamkesmas dari APBD dapat digunakan bagi pasien yang kurang mampu berhak untuk dirawat di bangsal dengan biaya paket Macam-macam asuransi kesehatan yang bekerja sama dengan RSUD Kepahiang adalah Askes PNS, Jamkesmas, Jamkesda, dan Jampersal
44
8.2 Pelaporan dan Pertanggung Jawaban Laporan-laporan yang telah dibuat oleh pihak rumah sakit dikumpulkan dalam bentuk SKPD dan BLUD ke pemerintah daerah sebagai arsi setiap triwulan, smester dan tahunnya. Pada saat dibutuhkan keterangan dari pihak auditor pusat (BPK) dapat langsung memperoleh informasi dari pihak manajemen keuangan rumah sakit. Laporan keuangan tersebut merupakan penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap entitas tersebut yaitu pihak Satuan Pengawas Internal sehingga isi pelaporan keuangan sebagaimana diatur menurut SAK. Laporan keuangan rumah sakit harus diauidt oleh auditor independen. Sedangkan laporan keuangan tahunan BLU diaudit oleh auditor eksternal.
45
BAB IX MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT
9.1 Pengertian Adalah
suatu
perencanaan
kepemimpinan
dan
pengontrolan
terhadap
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dan sumber daya pendukung lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones and George, 2009). RSUD Kepahiang mengatur seluruh keuangan yang telah dianggarkakn. Kecuali dalam hal pembiayaan gaji PNS di RSUD (ditanggung oleh APBD). RSUD Kepahiang adalah rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Pendapatan RSUD Kepahiang diperoleh dari Umum (pasien yang membayar) dan Klaim Asuransi (Askes PNS, Jamkesmas, Jampersal, dan Jamkesda). Standar pelayanan minimal rumah sakit pemerintah di daerah (RSUD) ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah dan harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya, serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Standar pelayanan minimal tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu : 1.
Fokus pada jenis pelayanan
2.
Terukur
3.
Dapat dicapai
4.
Relevan dan dapat diandalkan
5.
Tepat waktu
46
Besar alokasi dana RSUD Kepahiang untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9.1 Alokasi Dana RSUD Kepahiang Tahun 2009-2011 No
Alokasi Dana
2009 (Rp)
Tahun 2010 (Rp)
2011 (Rp)
1
APBD
Rp. 7.893.583.366,-
Rp. 9.835.504.574,-
Rp. 13.063.266.104,-
3
APBN (TP)
Rp. 15.000.000.000,-
0
0
2
DAK
TOTAL
0
Rp. 22.925.936.702,-
Sumber : Keuangan RSUD Kepahiang Tahun 2010
Rp. 1.126.384.000,Rp. 10.961.888.574,-
0
Rp. 13.063.266.104,-
47
BAB X PENUTUP 10.1 Kesimpulan a)
Pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Kepahiang Kabupaten Kepahiang tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun 2010 menjadi 32,22.
b)
Rata-rata lama rawatan (LOS) untuk tahun 2011 adalah 2 hari.
c)
Frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) dari tahun 2007 ke tahun 2011 menurun jika dibandingkan tahun 2010, yaitu menjadi 41 kali. Angka ini sudah mencapai standar yang ditetapkan oleh Depkes.
d)
Rata-rata hari tempat tidur yang ditempati (kosong) hingga saat terisi berikutnya (TOI) dari tahun 2007 ke tahun 2011 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan pada tahun 2010, yaitu menjadi 6 hari.
e)
Jumlah kunjungan pada rawat inap tahun 2011 terjadi peningkatan menjadi sebanyak 2347 orang.
f)
Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2011 menurun dengan jumlah yang tidak signifikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 4147 orang menjadi 4083 orang.
g)
Rata - rata kunjungan pasien per hari baik rawat jalan dan rawat inap adalah 18 orang/ hari.
h)
Jumlah kunjungan rawat jalan maupun rawat inap adalah pasien umum dengan 56%, pasien askes 25%, pasien Jamkesmas 17% dan Jamkesda 2%.
i)
Anggaran dana baik dana operasional maupun dana rutin dibandingkan tahun 2010 yang hanya berasal dari DAK, tahun 2011 dana untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kepahiang berasar dari dana DAU dan PAD.
j)
Tenaga dokter khususnya dokter spesialis pada tahun 2011 memiliki 3 dokter spesialis yaitu bedah, kandungan dan spesialis penyakit dalam, serta memiliki 11 dokter umum.
48
10.2 Saran 1. Dengan terpenuhinya tenaga Medis terutama dengan tersedianya untuk 3 dokter spesialis, diharapkan adanya peningkatan dari segi kuantitas pelayanan dan kualitas sehingga akan menjadi daya tarik bagi konsumen pengguna jasa pelayanan kesehatan di RSUD Kepahiang. Hal ini dimaksudkan agar RSUD Kepahiang secara perlahan mampu mempersiapkan diri memasukan era globalisasi di bidang kesehatan. 2. Diharapkan
RSUD
Kepahiang
juga
dapat
meningkatkan
kemampuan
dan
profesionalisme kerja baik tenaga para medis maupun tenaga-tenaga yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan costumer pelayanan kesehatan di RSUD Kepahiang dengan meningkatkan jadwal pelatihan maupun penyegaran dibidang / disiplin ilmu masing-masing. 3. Mengupayakan peningkatan jumlah SDM yang profesional melalui perekrutan tenaga baru baik tenaga medis maupun tenaga non medis. 4. Mengupayakan pemenuhan peralatan penunjang medik dengan mengupayakan kerja sama lintas program dan lintas sektoral serta memberdayakan sarana kesehatan yang telah ada. Selain itu guna meminimalisasi kebutuhan dana untuk pengadaan barang/peralatan, maka perlu ditingkatkan kemampuan masing-masing petugas yang menggunakan alat-alat/sarana yang ada dengan pembekalan keterampilan pemeliharaan sarana yang ada. 5. Meningkatkan mutu manajemen dalam semua bidang pelayanan, untuk itu diperlukan dukungan dari Pemerintah Daerah (PEMDA) dan seluruh masyarakat agar bekerja sama demi terwujudnya visi, misi dan tujuan RSUD Kepahiang. 6. Meningkatkan reward sebagai salah satu motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan RSUD Kepahiang. 7. Mengadakan pemasaran sosial (social marketing) yaitu memasarkan/memberikan informasi secara lisan maupun tulisan tentang fasilitas Rumah Sakit, keberadaan Dokter Spesialis dan biaya Rumah Sakit lewat media massa, media komunikasi, koordinasi dengan puskesmas, klinik dan Dokter praktek. 8. Kerja sama dengan perusahaan dan pihak swasta yaitu membuat forum koordinasi dengan instansi terkait, pembuatan proposal tentang pelayanan di RSUD Kepahiang yang berisikan hak dan kewajiban bagi pemakai jasa. 49
9. Mengembangkan pelayanan kesehatan keluarga. 10. Terselenggaranya dan tersedianya bentuk pencatatan dan pelaporan yang bermutu, diharapkan masing-masing pelaksana kegiatan, baik pelaksana struktural maupun fungsional dapat melaksanakan pencatatn dan pelaporan pada bidang masing-masing sebagai salah satu indikator kinerja petugas, sehingga dapat dirangkum sebagai salah satu dokumentasi berharga bagi RSUD Kepahiang.
50