BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat, baik bisnis manufaktur maupun jasa. Perkembangan perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat dan tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Oleh karena itu dalam persaingan yang demikian ketat, perusahaan dituntut untuk dapat memuaskan konsumennya dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini juga berlaku bagi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan peraturan pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia yang didirikan tanggal 16 Desember tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bank Rakyat Indonesia sangat jelas perannya yaitu untuk kepentingan rakyat Indonesia terutama di dalam pelayanan keuangan. Hal ini merupakan suatu kemajuan bagi bisnis bank di Indonesia. (http://www.ipdn.ac.id/wakilrektor/uploads/tranmanajpelumum.pdf) BRI hadir sebagai bank yang memberikan solusi termudah bagi masyarakat yang ingin menabung maupun melakukan pinjaman dengan memberikan pelayanan yang bermutu, seperti contoh fasilitas khusus untuk nasabah yang akan melakukan pinjaman disediakan ruangan yang terpisah, berAC, tempat duduk sofa dan disediakan air minum. Begitu juga untuk nasabah yang akan melakukan transaksi pada umumnya, yang membedakan hanya ruangan khusus yang terpisah. Sesuai dengan misi BRI yaitu melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro,
kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat, memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tesebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional sehingga BRI merupakan alternatif yang memadai untuk para nasabah. Untuk bisa menjalankan hal tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang berkembang. Sumber daya manusia merupakan asset penting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi karena dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan akan memiliki sejumlah harapan sebagai balas jasa atas pengorbanan atau prestasi yang telah diberikannya. Salah satu diantaranya adalah harapan untuk meraih posisi/jabatan yang lebih tinggi atau baik dari posisi/jabatan sebelumnya. Dengan adanya program pengembangan karir akan membantu semua karyawan untuk merencanakan karir masa depan mereka diperusahaan agar perusahaan dan karyawan yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum dan memenuhi kebutuhannya. Salah satu cabang BRI yang menjalankan program pengembangan karier tersebut adalah Kantor Cabang Naripan Bandung. Di cabang tersebut peneliti temukan bahwa masih ada seorang karyawan yang tidak diberi kesempatan luas keberbagai jabatan serta tidak dipromosikan lagi dalam garis karir tertentu yang menjadi impian mereka. BRI Cabang Naripan Bandung melakukan program pengembangan karir lebih banyak dipergunakan untuk karyawan profesional, seperti karyawan teknis dan manajerial, serta bagi karyawan yang berminat saja. Sehingga timbul pertanyaan Mengapa orang tersebut mampu mengembangkan kariernya sementara disisi lain ada yang jalan ditempat ? disini terlihat jelas adanya masalah yang terjadi pada program pengembangan karier di PT. BRI Cabang Naripan Bandung terkait masa kerja (usia) dan tingkat pendidikan, antara lain : 1.
Masa kerja (Usia) Karyawan yang masa kerjanya lebih lama yang mempunyai pengalaman, kepercayaan diri dan penguasaan prestasi kerja yang lebih baik, tidak lagi diperhatikan tingkat jabatannya, sehingga mereka pasrah akan kesempatan
memperoleh jabatan yang lebih baik, sehingga menghiraukan minat untuk meningkatkan kariernya ke yang lebih tinggi. 2.
Tingkat pendidikan Terdapat indikasi bahwa karyawan dengan pendidikan lebih rendah mendapat kepuasan karier yang meningkat, sedangkan yang tingkat pendidikannya lebih tinggi, pengalamannya cukup, tetapi kariernya terhambat. Disini
peneliti
melihat
adanya
ketidakefektipan
dalam
program
pengembangan karier yang dilaksanakan PT. BRI Cabang Naripan Bandung, yang dimana peneliti membandingkan dengan tinjauan pustaka yang menurut Rivai (2009 : 106) adalah: 1.
Prestasi kerja, yaitu adanya kesempatan untuk menunjukkan prestasi yang lebih baik dan untuk meningkatkan serta mengembangkan karir seorang karyawan.
2.
Promosi, yaitu tersedianya kesempatan untuk dipromosikan untuk lebih berkembang dalam pekerjaan dan jabatan.
3.
Peluang untuk tumbuh, yaitu karyawan hendaknya diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya, misalnya melalui pelatihanpelatihan, kursus, dan melanjutkan pendidikannya. Hal ini akan memberikan karyawan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana karir nya. Berdasarkan uraian diatas masih sedikit perusahaan yang merencanakan
dan mengem-bangkan karir karyawan dengan dasar dan pertimbangan yang jelas dan terukur, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam bentuk laporan tugas akhir yang mengambil judul TINJAUAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIER KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. CABANG NARIPAN BANDUNG
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalahnya sebagai berikut : 1.
Bagaimana pelaksanaan program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Narpan ?
2.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan ?
3.
Solusi yang dilakukan dalam menyelesaikan kendala-kendala tentang program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan ?
1.3
Tujuan Praktek Kerja Adapun peraktek kerja ini dilaksanakan adalah untuk mengumpulkan data
dan informasi dalam pelaksanaan pogram pengembangan karyawan pada PT. BRI Cabang Naripan Bandung tujuannya adalah : 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan Bandung.
2.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan Bandung.
3.
Untuk mengetahui solusi yang dilakukan dalam menyelesaikan kendalakendala tentang pengembangan program pengembangan karier karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan Bandung.
1.4
Kegunaan Praktek Kerja Hasil praktek kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1.
Manfaat bagi penulis : Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan pengembangan karier terhadap prestasi peningkatan kerja pegawai.
2.
Manfaat bagi perusahaan : Dapat membantu memberikan sumbangan pemikiran/saran bagi PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan dalam memberikan masukan-masukan mengenai pengembangan karier dalam upaya peningkatan prestasi kerja pegawai di masa mendatang.
3.
Manfaat bagi pihak lain : Dapat berguna sebagai tambahan informasi dan referensi selanjutnya terutama bagi mahasiswa/i yang akan menyusun laporan tugas akhir.
1.5 Metodologi Praktek Kerja Dalam mengumpulkan data-data yang di perlukan dalam penelitiaan praktek kerja ini, penulis menggunakan metode deskriptif survei, yaitu menganalisis berdasarkan fakta yang tampak dan sedang berjalan serta menganalisis dan mengemukakan data mengenai perusahaan yang sebenarnya dengan keadaan yang terjadi pada perusahaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam praktek kerja ini adalah: 1.
Studi kepustakaan Untuk mengumpulkan data dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah manajemen, catatan-catatan perkuliahan serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedangditeliti.
2.
Peninjauan lapangan Untuk mengumpulkan data dengan mengadakan analisis secara langsung pada perusahaan untuk mendapatkan data dengancara :
a. Wawancara untuk mengumpulkan data dengan cara meninjau dan melakukan wawancara pada pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan. b. Pengumpulan data berupa data tertulis baik berupa lampiran, gambar, brosur dan pengumpulan data kuesioner dan lain-lain.
1.6
Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penyusunan tugas akhir
ini penulis mengadakan penelitiaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bandung Naripan yang beralamat di Jl. Naripan No. 93 Bandung
40112. Waktu pelaksanaan praktek kerja dilaksanakan selama 1 (satu)
bulan terhitung 01 September 2010 s/d 30 September 2010. Adapun hari kerja yang berlaku adalah mulai hari senin s/d jum at. Dan jam praktek kerja berlaku mulai dari pukul 07.00 wib s/d pukul 16.30 wib. Total untuk praktek kerja equivalen dengan 215 jam 02 menit. (Daftar hadir pada saat melaksanakan praktek kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Naripan, dapat dilihat pada lampiran)