BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perkembangan pembangunan rumah, minimarket, hingga gedung yang
cepat dari tahun ke tahun membuat lahan semakin sempit. Masyarakat yang berminat dengan tanaman khususnya tanaman kebun atau pertanian kesusahan dalam menyalurkan hobinya untuk bertanam. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa masyarakat beralih ke sistem tanam metode hidroponik. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam yang menjadikan air sebagai penopang kebutuhan hidup tanaman, dimana air tersebut telah dicampur dengan pupuk atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Hidroponik menawarkan kegiatan pertanian yang dapat dikembangkan dengan baik, dapat dilakukan pada lahan sempit, dan dapat dilakukan dengan praktis, lebih terkontrol serta terjadwal. Seiring dengan berjalan nya waktu, hidroponik semakin diminati oleh peminat tanaman kebun. Terdapat beberapa peminat yang secara otodidak mempelajari dan mencari informasi tentang hidroponik, tetapi ada juga peminat yang mencari petani hidroponik untuk memberikan informasi. Untuk bertanam secara hidroponik, item yang dibutuhkan adalah benih tanaman, nutrisi tanaman, media tanam, peralatan hidroponik, hingga sistem hidroponik. Sebagian item dijual pada toko pertanian konvensional yang tersebar luas, akan tetapi item-item yang lebih lengkap dijual oleh petani hidroponik. Permasalahan yang timbul dari kasus ini adalah peminat hidroponik kesulitan mencari informasi mengenai petani hidroponik. Hal ini dikarenakan tidak di semua tempat ada petani hidroponik. Akan lebih baik apabila peminat hidroponik mengetahui adanya petani yang ada disekitar mereka ataupun yang memiliki jarak minimal dari lokasi peminat ke petani. Belum adanya media pemasaran yang menyeluruh dan masih bersifat tradisional berupa informasi dari mulut ke mulut membuat petani hidroponik memperoleh pendapatan yang kurang maksimal. Petani hanya dapat memasarkan produk tanaman hidroponik kepada orang disekitarnya ataupun orang yang sudah mengetahui petani tersebut. 1
2
Berdasarkan pemasalahan tersebut, penulis bertujuan untuk membangun sebuah sistem yang dapat menyatukan seluruh petani dengan peminat hidroponik dalam bentuk forum diskusi, menyediakan fitur pemasaran item hidroponik untuk petani, membantu peminat hidroponik untuk dapat dengan mudah mencari petani atau kebutuhan yang diinginkan melalui sistem ini dan menggunakan google maps untuk pemetaan lokasi petani yang tersebar agar peminat hidroponik dapat dengan mudah mengetahui jarak terdekat lokasi peminat hidroponik dengan petani. 1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah bagaimana membangun Forum Hidroponik Berbasis Web sebagai Penghubung Petani dan Peminat Hidroponik yang mendukung proses diskusi oleh petani dan anggota, penampil pemasaran item hidroponik dari petani hidroponik, dan penampil informasi lokasi petani dengan menggunakan google maps. 1.3
Batasan Masalah Batasan – batasan masalah pada perancangan Forum Hidroponik Berbasis
Web sebagai Penghubung Petani dan Peminat Hidroponik ini adalah sebagai berikut. 1. Sistem tidak menyediakan fitur pesan atau beli item hidroponik. 2. Sistem ini tidak memiliki fasilitas chat secara real time. 2. Sistem tidak menyediakan fitur login melalui media sosial lain nya. 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang, membangun, dan
mengimplementasikan forum hidroponik yang dapat membantu komunitas hidroponik berkumpul menjadi satu dalam sistem ini, mampu menangani proses diskusi, sebagai pihak ketiga untuk memasarkan produk yang di jual oleh petani, serta sebagai penampil informasi lokasi petani dengan menggunakan google maps.
3
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut. 1.
Mempermudah peminat hidroponik untuk mencari petani hidroponik yang ada.
2.
Menyebarluaskan informasi tentang petani – petani hidroponik yang ada.
3.
Sebagai sarana diskusi antara petani dan peminat hidroponik.
4.
Membantu pemasaran produk untuk petani hidroponik.
5.
Membantu pengguna ataupun peminat hidroponik untuk menentukan pilihan produk yang dibeli dengan praktis.
1.6
Metodologi Penelitian Dalam penyusunan laporan tugas akhir dan pembuatan sistem, penelitian
ini menggunakan metode yang dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. 1.
Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Observasi Observasi merupakan salah satu metode yang umum digunakan dan dinilai cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Metode ini melakukan pengamatan secara langsung terhadap sebuah sistem atau kegiatan yang sedang berlangsung.
b.
Wawancara Wawancara dilakukan untuk menunjang dan menguatkan hasil observasi serta memperoleh informasi sebanyak banyaknya melalui narasumber yang mengetahui tentang seluk beluk hidroponik.
c.
Studi Literatur
4
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mencari referensi yang berkaitan dengan Sistem Informasi Hidroponik ataupun Jejaring Sosial termasuk dalam perancangan, analisis proses, dan implementasi. 2.
Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam proses pengembangan sistem adalah
penggunaan model SDLC. Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam metode pembuatan sistem adalah sebagai berikut. a.
Analisis Sistem Menganalisis kebutuhan sistem, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional.
b.
Perancangan Sistem Merancang proses dari analisis yang sudah dilakukan sebelumnya agar dapat dimengerti oleh client. Perancangan yang dibuat meliputi perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari use case, activity diagram, dan class diagram serta perancangan basis data yang dibuat dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
c.
Implementasi Hasil dari perancangan sistem, akan di implementasikan dengan menggunakan kode program yang dapat menghasilkan sistem yang dibutuhkan. Pembangunan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk manajemen basis datanya.
d.
Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian black-box. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian dilakukan setelah sistem selesai dibuat. Sistem akan dicek apakah memiliki bug atau tidak. Apabila sistem telah melakukan pengujian dan tidak terdapat bug, maka sistem siap digunakan.
5
1.7
Sistematika Penulisan Untuk menggambarkan secara menyeluruh mengenai masalah yang akan
dibahas dalam laporan tugas akhir ini, maka dibuat sistematika penulisan yang terbagi dalam tujuh bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi mengenai referensi – referensi yang relevan mengenai sistem informasi yang sejenis yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Tinjauan pustaka dapat berupa tugas akhir, skripsi, makalah. BAB III DASAR TEORI Berisi teori, pendapat dan sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat dipergunakan sebagai dasar, perbandingan dan pedoman dalam pembahasan masalah.. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini berisi mengenai analisis serta desain sistem yang akan dibangun dan digunakan dalam implementasi sistem. Tahapan – tahapan yang ada meliputi proses bisnis, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka pengguna. BAB V IMPLEMENTASI Pada bab ini berisi tentang implementasi dari sistem kedalam program aplikasi, seperti tampilan dialog antar muka dan proses input program serta proses output program. BAB VI PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai pengujian sistem yang telah dibuat. BAB VII PENUTUP Pada bab ini berisi tentang simpulan dari sistem yang sudah dikembangkan dan juga saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.