BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Rencana Kerja ( Renja ) tahun 2016 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat merupakan Dokumen Perencanaan Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) untuk periode 1 (satu ) tahun dan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis ( Renstra ) tahun 2013 – 2018, yang didalamnya memuat program dan kegitan tahun anggaran 2016. Pembangunan di sektor kesehatan
selama ini masih berfokus pada
kesehatan jasmani (fisik), sehingga pembangunan kesehatan jiwa (mentalemosional) masih diabaikan dan jauh tertinggal. Akibatnya banyak masyarakat yang secara fisik sehat tetapi mental-emosionalnya rapuh. Mereka yang mental-emosionalnya rapuh akan mudah mengalami gangguan kesehatan jiwa (dari ringan sampai berat) yang akibatnya kualitas hidup dan produktivitasnya rendah, seperti hasil studi Bank Dunia (World Bank ) tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan hilangnya hari produktif akibat gangguan jiwa sebesar 8,1%, diikuti oleh penyakit tuberculosa (7,2%), kanker (5,8%), penyakit jantung (4,4%) dan malaria (2,6%). Kondisi demikian akan menghambat pencapaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) 80 dan visi propinsi Jawa Barat, mengingat perilaku individu mempunyai pengaruh 30 % dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh 45% terhadap pencapaian tingkat kesehatan, sementara itu pelayanan kesehatan pengaruhnya hanya 20% dan faktor genetik 5%. Untuk itu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi senantiasa akan membangun kesehatan masyarakat Jawa Barat khususnya di bidang kesehatan jiwa melalui pendekatan partisipatif dan Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 1
integratif
serta
meningkatkan
kompetensinya
menjadi
pusat
rujukan
pelayanan kesehatan jiwa (spesialistik) yang terjangkau bagi masyarakat Jawa Barat sehingga masyarakat makin peduli terhadap kesehatan jiwa yang pada akhirnya menghasilkan masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga sehat jiwa, dimana setiap individu-individu dalam masyarakat tadi mampu berperilaku sehat, bersosialisasi positif dan mempunyai aktivitas yang produktif dan mandiri. Untuk menindak lanjuti hal tersebut perlu dilakukan rencana
kerja
tahunan. Rencana Kerja tahun 2016 di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat saat ini melanjutkan rencana kerja tahun 2015 serta berdasarkan Rencana Strategis dari RS Jiwa Provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2018. Diharapkan Rencana Kerja ( Renja ) ini dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat tahun 2015 sebagai penjabaran dari Rencana Setrategis tahun 2013 2018 dan sebagai bahan dalam penyusunan RAPBD tahun anggaran 2016, Pemerintah Provinsi Jawa Barat 1.2 Landasan Hukum Perundang-undangan yang melatar belakangi penyusunan Rencana Strategis RS Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli Tahun 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik IndonesiTahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 2
sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Repu blik Indonesia Nomor 4355); 4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6) Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 7) Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika 8) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 3
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10)Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11)Undang-Undang
Nomor
26
Tahun
2007
tentang
Penataan
Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12)Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 13)Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 14)Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 15)Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 16)Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 4
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17)Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18)Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 19)Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 20)Peraturan
Pemerintah
Penyusunan,
Nomor
Pengendalian
8
Tahun
dan
2005
Evaluasi
tentang
Tata
Pelaksanaan
Cara
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 22)Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) 23)Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah 24)Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 25)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 5
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 27)Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah 28)Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 29)Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 23 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 30)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45); 31)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 32)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 33)Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 6
34)Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
59 tahun 2009
tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Maksud dari Rencana Kerja ( Renja )
ini adalah sebagai
acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Rumah Sakit Jiwa tahun anggaran 2016
yang mengacu kepada Permendagri No. 54
tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 1.3.2 Tujuan Tujuan disusunnya Rencana Kerja ( Renja )
Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 adalah a. Mengetahui gambaran umum dan analisa organisasi pada periode program dan kegiatan sebelumnya. b. Sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan kerja tahun anggaran 2016 serta
dalam rangka pelaksanaan
Renstra 2013-2018 dan pencapaian Visi dan Misi RS Jiwa Provinsi Jawa Barat c. Sebagai
bahan
pedoman
penyusunan
Rencana
Anggaran
Pembangunan Daerah (RAPBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 dalam pelaksanaan pengelolaan pelayanan kesehatan jiwa di Rumah sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. 1.4. Sistematika Penulisan Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 7
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Renja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Dokumen Renja
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD 2.3. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan terhadap Kebijakan Daerah 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD 3.3. Program dan Kegiatan
BAB IV
PENUTUP
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 8
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 9
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA PERIODE TAHUN 2013-2018 Keberhasilan yang
telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2015 ditentukan dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang disesuaikan dengan Renja
tahun bersangkutan, Adapun program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan atau yang
telah direalisasikan sesuai dengan
pagu
anggaran yang ditetapkan pada tahun 2015. Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, maka sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat,
dalam rangka mendukung
upaya medukung
pembangunan di bidang kesehatan. Target dan sasaran Rencana Kerja merupakan tujuan akhir dari suatu proses pelaksanaan program dan kegiatan, dimana target dan sasaran tersebut telah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis ( Renstra ) Untuk Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja ( Renja ) tahun 2015 dan Rencana Strategis ( Renstra ) periode tahun 2013 - 2018 sebagai berikut:
Tabel. 2.1 Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (Renja)
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 9
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 10
TABEL EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PERENCANAAN DAERAH SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT
No
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/Kegiatan (output)
1
2
3
Target Renstra SKPD pada tahun 2018 (akhir periode Renstra SKPD)
Realisasi Target Kinerja hasil program dan keluaran kegiatan s/d tahun 2013
4
5
Target dan realisasi kinerja program dan keluaran kegiatan tahun 2014
Target RKPD Tahun 2014
Realisasi RKPD Tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
6
7
8=(7/6)
Target program/kegiatan RKPD Tahun 2015
Realisasi capaian program dan kegiatan s/d Tahun 2015
Tingkat Capaian realisasi target s/d Tahun 2015
Unit SKPD Penanggung Jawab
9
10=(5+7+9)
11
12
Wajib Kesehatan Program Promosi Kesehatan Kegiatan Peningkatan Sosialisasi Penyebarluasan kesehatan jiwa dan Napza pada masyarakat
Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat
100%
60,00%
100%
93,28
93,28
100%
94,00%
94%
RS Jiwa
Tertanganinya Sistem Sanitasi sesuai standar
100%
60,00%
100%
83,00
83
100%
77,00%
77%
RS Jiwa
Program Pengembangan lingkungan sehat Kegiatan Penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja Rumah Sakit jiwa
Program Pelayanan Kesehatan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 10
Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa kepada masyarakat
Kegiatan Peningkatan pelayanan rehabilitasi NAPZA
Meningkatnya pelayanan rehabilitasi Napza
Kegiatan Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat Provinsi Jawa barat (JPKM)
70,00%
10%
94,29
94
10%
58,00%
58%
RS Jiwa
100%
85,00%
20%
92,45
92
20%
65,60%
70%
RS Jiwa
50%
80,00%
100%
63,36
63,36
100%
81%
81%
RS Jiwa
Meningkatnya derajat kesehatan pasien masyarakat miskin
Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penunjang BLUD RS Jiwa Kegiatan Penilaian lanjutan akreditasi versi 2012 dan ISO-OHSAS
50%
100%
100%
100%
92,00%
100%
RS Jiwa
88,23
88
100%
93%
93%
RS Jiwa
94,00
94
100%
95%
95%
RS Jiwa
100,00
Meningkatnya mutu Rumah sakit Sesuai standar
Program Sumber Daya kesehatan Kegiatan Peningkatan penyediaan alat kesehatan dan kedokteran
100%
Kegiatan Pembangunan gedung perawatan psikogeriatri
100%
Renja RS Jiwa Tahun 2016
91,00%
100%
RS Jiwa
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Page 11
Kegiatan Pembangunan gedung perawatan gangguan mental organik (GMO)
Kegiatan Pembangunan Gedung pelayanan rawat inap
100%
RS Jiwa
100%
RS Jiwa
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Kegiatan Peningkatan perencanaan pembanguan gedung pelayanan
10,00
Peningkatn kualitas SDM RS Jiwa provinsi Jawa Barat
30%
87,00%
Kegiatan Peningkatan penyediaan perlengkapan pasien
100%
94,00%
Kegiatan Peningkatan pemeliharaan alat kesehatan dan kedokteran
100%
Kegiatan Pembangunan Camping Ground
20,00
RS Jiwa
93,12
93
20,00
66%
66%
RS Jiwa
97,95
97
100,00
97%
97%
RS Jiwa
94,78
94
100,00
94%
94%
RS Jiwa
100,00
100%
90,00%
100,00
RS Jiwa
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Program Peningkatn Kesejahteraan sumber daya aparatur
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 12
Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur
30%
92,00%
100%
91,00%
100%
89,00%
20,00
96,61
96
20,00
69%
69%
RS Jiwa
94,48
94
100,00
95%
95%
RS Jiwa
94,91
94
100,00
94%
94%
RS Jiwa
95,23
95
100,00
95%
95%
RS Jiwa
92,40
92
100
93%
93%
RS Jiwa
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyelengaraan administrasi perkantoran
100,00
Program Peningkatan saranan dan prasaranan aparatur Kegiatan Peningfkatan penyediaan sarana dan prasaranan perkantoran RS Jiwa
100,00
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Program Pemeliharaan sarana dan prasaranan aparatur Kegiatan Pemeliharaan sarana prasaranan perkantoran
100%
92,00%
100%
88,00%
100,00
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kenerja dan keuangangan Kegiatan Sistem perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja Rumah sakit
Renja RS Jiwa Tahun 2016
100
Page 13
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 14
2.1.
Ananalisis Kinerja Pelayanan OPD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Untuk tahun 2015 diperoleh hasil capaian kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat tersebut
sebesar ( 97,97 % ) Dengan capaian kinerja
dapat dikategorikan Sebagai
OPD
yang berhasil dalam
pencapaian kinerjanya. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
menyadari bahwa masih
ada kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki dan dilakukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik, Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan guna mengetahui penyebab kekurangan / kegagalan tersebut sebagai umpan balik / feed back dari apa yang
telah dan akan dilaksanakan. Beberapa evaluasi realisasi
kegiatan dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Realisasi Program / Kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja, hasil/ keluaran yang telah direncanakan pada tahun 2015, dalam hal ini tidak ada kegiatan yang tidak dapat memenuhi target kinerja, hasil/keluaran yang telah direncanakan pada tahun 2014 sesuai dengan perencanaan. b. Realisasi program/ kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 14
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Tujuan 1
2
1.1. Terwujudnya pusat penanggulangan kesehatan jiwa
Sasaran
Indikator
Target
Realisasi
% Capaian Kinerja
Kategori
Keterangan
3
4
5
6
7
8
9
32,90
C
jumlah kunjungan pelayanan di rumah sakit tahun berjalan di bagi tahun sebelumnya dikali 100 %, informasi diperoleh dari instalasi rekam medis direkapitulasi di Sub Bag P3
Meningkatnya pelayanan berbasis community dan recovery
Prosentase peningkatan cakupan pelayanan
10,00
3,29
Analisis : Jumlah peningkatan kunjungan pelayanan di Rumah sakit jiwa semakin tinggi semakin baik Presentase pasien relaps
60,00
68,30
86,17
A
Tidak adanya kekambuhan pasien
Analisis : berkurangya pasien relap menggambarkan semakin baik kinerja
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 15
2.1. Meningkatnya Meningkatnya kualitas kualitas pelayanan pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas berstandar internasional
Indek kepuasan masyarakat
80,00
82,11
102,64
AA
Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Analisis : Hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Rs Jiwa semakin baik hasilnya semakin baik dalam pelayanan Persentase LOS (length of Stay)
80,00
82,50
103,13
AA
jarak penggunaan temapt tidur
Analisis : rentang Lama dirawat inap dari pasien mulai tanggal masuk sampai pulang < dari 30 hari, ditargetkan semua pasien bisa dirawat , 30 hari BOR (Bed occupancy rate)
80,00
70,89
88,61
A
Juml;ah pengunann tempat tidur
Analisis : pemakain tempat tidur pasien semakin banyak prosentase semakin baik GDR (Gross Deat rate)
0,00
0,00
100,00
AA
angka kematian
100,00
AA
jumlah pasien meninggal selama 2 hari
Analisis : Tidak adanya angka kematian semakin baik kinerja NDR (Net death rate)
0,00
0,00
Analisis : Tidak adanya kematian lebih dari 24 jam semakin baik kinerja
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 16
Persentase pasien dari keluarga tidak mampu yang dapat terlayani
100,00
100,00
100,00
AA
jumlah keluarga miskin yang terlayani
100,28
AA
jumlah sasaran mutu yang tercapai
100,00
AA
tidak adanya insiden pasien
0,00
100,00
AA
Tidak adanya kecelakaan kerja
52,00
104,00
AA
jumlah MOU praktek
Analisis : Banyak terlayaninya pasien tidak mampu semakin baik kinerja Persentase SPM yang mencapai terget
80,00
80,22
Analisis : Semaikn tinggi SPM semakin baik kinerja pelayanan Meningkatnya keselamatn pasien
Persentase insiden keselamatan pasien
0,00
0,00
Analisis : Tidak adanya kejadian insiden pasien semakin baik Meningkatnya keselamatn kerja
Angaka kecelakaan kerja
0,00
Analisis : Tidak adanya kecelakaan kerja semakin baik 3.1. Meningkatkan Meningkatnya pelayanan kerjasama dengan pendidikan dan institusi pendidikan penelitian kesehatan jiwa
Jumlah MOU dengan institusi pendidikan yang masih berlaku
50,00
Analisis : Jumlah MOU dengan intitusim pendidikan semakin banyak semakin baik Jumlah institusi pendidikan yang
Renja RS Jiwa Tahun 2016
50,00
50,00
100,00
AA
Jumlah institusi yang melakukan Page 17
melakukan diklit di RS jiwa denagn MOU yang masih berlaku
praktek
Analisis : Jumlah MOU yang masih berlaku semakin banyak semakin baik kinerja Meningkatnya kualitas Terakreditasinya RS pendidikan dan pendidikan penelitian
50,00
48,70
97,40
AA
terakreditasinya RS pendidikan pada tahun 2018
96,15
AA
kepuasan praktikan di RS jiwa
AA
pelatihan pegawai 20 jam
Analisis : Target akreditasi RS pendidkan pada tahun 2018 Indeks kepuasan pelanggan yang melaksanakan diklit di RS jiwa
78,00
75,00
Analisis : Adanya survey kepuasan pelanggan terhadap pelaksanaan diklit 4.1. Meningkatnya kinerja Meningkatnya pegawai kompetensi pegawai
Prosentase pegawai yang melakukan pelatihan minimal 20 jam/tahun
70,00
65,10
93,00
Analisis : Jumlah pegawai yang melakukan pelatihan lebih dari 20 jam semakin banyak semakin baik Meningkatnya Indeks kepuasan pegawai akuntabilitas birokrasi
78,00
75,50
96,79
AA
kepuasan pegawai terhadap pelayanan intern
Analisis : Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 18
Kepuasan pegawai terhadap pelayanan semakin baik kinerja Nilai Sakip
80,00
79,80
99,75
AA
nilai Lakip
Analisis : Penilaian sakip dengan target A , semaikn tinggi prosentase semakin baik
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 19
Adapau isu-isu penting yang kami temui pada tahun 2015 diantaranya : 1) Analisis Intern Aspek strategis dari aspek internal dari segi kekuatan yaitu : a. Akses mudah untuk Lokasi Bandung, Areal yang luas, lingkungan nyaman untuk lokasi Cimahi b. Rumah Sakit sudah terakreditasi tahap 2 atau 12 pelayanan c. Memiliki diversifikasi jenis pelayanan kesehatan jiwa d. Dijadikan tempat untuk pendidikan pelatihan dibidang Keswa oleh instansi pendidikan e. Sebagai pusat rujukan untuk wilayah Provinsi Jawa Barat f. Dilengkapi alat-alat penunjang medis yang cukup Aspek strategis dari aspek internal dari segi kekuatan yaitu : a. Kurangnya pemasaran produk jasa Rumah Sakit b. Kurangnya tenaga Dokter Spesialis dan tenaga perawat c. Pola tarif belum dihitung berdasarkan unit cost d. Pola tarif belum dihitung berdasarkan unit cost e. Sarana Fisik untuk lokasi Bandung belum memadai f. Kurangnya Prasarana gedung pelayanan yang representatif untuk pengembangan pelayanan kesehatan jiwa 2) Aspek Eksternal Aspek strategis dari aspek eksternal dari segi peluang yaitu : a.
Adanya fenomena kecenderungan meningkatnya gangguan jiwa meningkat
b.
Kuatnya Dukungan dari Pemerintah Prov. Jabar
c.
Satu-satunya Rumah Sakit Jiwa milik pemerintah di Provinsi Jawa Barat
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 24
d.
Kebijakan Pemerintah untuk pengelolaan keuangan fleksibel melalui BLUD
e.
Meningkatnya
kerja
sama
dengan
Instansi
Pemerintah/Swasta/BUMN f.
Adanya jaminan kesehatan untuk keluarga Miskin oleh Pemerintah Aspek strategis dari aspek eksternal dari segi ancaman yaitu :
1) Masih kuatnya stigma masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa dan Rumah Sakit Jiwa 2) Berkembangnya
Rumah
Sakit
lain/swasta
yang
memberikan
pelayanan yang sama 3) Pelayanan
kesehatan
jiwa
belum
menjadi
prioritas
utama
pemerintah 4) Tuntutan masyarakat akan pelayanan prima semakin meningkat 5) Orientasi masyarakat masih terfokus pada kesehatan fisik Adapun Isu-isu Strategis di tahun 2015 sebagai berikut :
Riskesda Tahun 2013 Prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil.gangguan jiwa beratterbanyak di DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah. Proporsi RT yang pernah memasung ART angguan jiwa berat 14,3 persen dan terbanyak pada penduduk yang tinggal di perdesaan (18,2%), serta pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah (19,5%). Prevalensi gangguan mental emosional persen.Provinsi
dengan
pada
prevalensi
penduduk ganguan
Indonesia mental
6,0
emosional
tertinggi adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur.
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 25
a. Survey SKMRT (Sensus Kesehatan Mental Rumah Tangga) tahun 1995 yang dilakukan kepada penduduk di 11 kota di Indonesia,
menunjukkan
bahwa
prevalensi
gangguan
kesehatan jiwa masyarakat per 1000 penduduk adalah 185/1000, artinya : Dari setiap 1000 penduduk Indonesia, 185 orang diantaranya menderita masalah kesehatan jiwa. Sementara prevalensi di atas 100 per 1000 penduduk, dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian (priority public health problem). Hasil survey kesehatan jiwa didapatkan data kesehatan jiwa di Jawa Barat sebagai berikut : a. Hasil survey kesehatan jiwa masyarakat yang dilakukan RS Jiwa Bandung bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Mei 2001) yang berlokasi : Kabupaten Sumedang dari 184 responden ditemukan 63 kasus (32,24 %) mempunyai masalah kesehatan jiwa Kabupaten Subang dari 66 kasus ditemukan 27 kasus (40,19 %) mempunyai masalah kesehatan jiwa b. Hasil survey sehari tentang kesehatan jiwa masyarakat yang dilakukan RS Jiwa Bandung bekerja sama dengan RS Jiwa Cimahi dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Juni 2001), pada seluruh pasien yang berobat di 14 Puskesmas di 14 kabupaten di wilayah Jawa Barat, hasilnya ditemukan 38% mengalami gangguan jiwa ringan dan sedang. c. Hasil survey pada ibu hamil dan menetei yang berkunjung di 120 Puskesmas di 24 kabupaten / kota yang dilakukan RS Jiwa Bandung bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 26
Barat, RS Jiwa Cimahi, dan Bagian Psikiatri FKUP/RSHS Bandung (tahun 2003), dari 2941 responden ternyata 27,5% mengalami gangguan kesehatan jiwa. Berdasarkan data survey diatas maka dapat disimpulkan bahwa masalah gangguan jiwa di Jawa Barat cukup tinggi. 2.3. Review Terhadap Rancangan awal RKPD Review terhadap rancangan awal RKPD dimaksud untuk membandingkan antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan
kegiatan
berdasarkan
analisis
kebutuhan
yang
telah
mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra dan tingkat kinerja yang dicapai oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan arahan kepala Daerah Terkait prioritas program, kegiatan dan pagu indikatif yang disediakan untuk Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berdasarkan Rancangan Awal RKPD. Review terhadap rangcangan awal RKPD dapat dijabarkan pada tabel berikut ini :
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 27
Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2016 Provinasi Jawa Barat TAHUN 2016 OPD : RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT RANCANGAN AWAL RKPD
Urusan / Bidang No
Urusan / Bidang Urusan
Indikator
Pemerintah Daerah dan
Kinerja Program
Program / Kegiatan
/ Kegiatan
target Lokasi
capaian
Urusan APBD Provinsi
kinerja
Pemerintah Daerah dan Program / Kegitatan
(1)
(2)
(3)
(4)
Prakiraan Maju Rencana
Hasil Analisis Kebutuhan
(5)
(6)
Kinerja Program /
URUSAN
Kesehatan
Kesehatan
Program Promosi
Program Promosi
target Lokasi
Kegiatan
(7)
URUSAN
Kesehatan
Indikator
(8)
Tahun 2017
(9)
Jumlah
Catatan Target
Kebutuhan
capaian
Capaian
Dana/ pagu
kinerja
Kinerja
indikatif
(12)
(13)
(10)
(11)
Kesehatan
Peningkatan
Sistim informasi
27
Penyebarluasan
dan survelence
Kab/Kota
Informasi Kesehatan Jiwa dan Napza pada Masyarakat
1 Kegiatan
399.000.000
Peningkatan
Sistim
Penyebarluasan
informasi
epidemelogi
Informasi Kesehatan
dan
kesehatan yang
Jiwa dan Napza
survelence
evidence base,
pada Masyarakat
epidemelogi
akurat diseluruh
kesehatan
kabupaten kota
yang
provinsi Jawa
evidence
Barat
base, akurat
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
500.000.000
diseluruh
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 28
Penting
(14)
kabupaten kota provinsi Jawa Barat Publikasi Pelayanan
Tersebarnya
27
Kesehatan jiwa
informasi
Kab/Kota
1 Kegiatan
1.107.000.000
Publikasi Pelayanan
Tersebarnya
Kesehatan jiwa
informasi
pelayanan RS
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
3.500.000.000
Bandung Barat
1 Kali
1.500.000.000
27 Kab/Kota
3 Kegiatan
1.500.000.000
27 Kab/Kota
2 Kegiatan
500.000.000
pelayanan RS
Program
Program
Pengembangan
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Lingkungan Sehat
Penyelenggaraan
Meningkatnya
Bandung
kesehatan dan
pengelolaan
Barat
keselamatan kerja Rumah Sakit Jiwa
1 Kali
1.080.000.000
Penyelenggaraan
Meningkatny
kesehatan dan
a
lingkungan sehat
keselamatan kerja
pengelolaan
RS Jiwa
Rumah Sakit Jiwa
lingkungan sehat RS Jiwa
Program Pelayanan
Program
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Peningkatan
Meningkatnya
27
Pelayanan Kesehatan
pelayanan
Kab/Kota
Jiwa
terhadap
3 Kegiatan
1.080.000.000
Peningkatan
Meningkatny
Pelayanan
a pelayanan
Kesehatan Jiwa
terhadap
kesehatan jiwa
kesehatan jiwa
Peningkatan
Meningkatnya
27
pelayanan rehabilitasi
pelayanan
Kab/Kota
Napza
terhadap rehabilitasi Napza
Renja RS Jiwa Tahun 2016
2 Kegiatan
219.450.000
Peningkatan
Meningkatny
pelayanan
a pelayanan
rehabilitasi Napza
terhadap rehabilitasi
Page 29
Napza
Peningkatan
Meningkatnya
27
rehabilitasi pasien Jiwa
pelayanan
Kab/Kota
2 Kegiatan
313.500.000,-
terhadap
Peningkatan
Meningkatny
rehabilitasi pasien
a pelayanan
Jiwa
terhadap
kesehatan jiwa
27 Kab/Kota
2 Kegiatan
600.000.000
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
2.500.000.000
27 Kab/Kota
1 Kgt
kesehatan jiwa
Jaminan pemeliharaan
Jaminan setiap
27
kesehatan masyarakat
orang miskin
Kab/Kota
(JPKM) Provinsi Jawa Barat
1 Kegiatan
1.800.000.000
Jaminan
Jaminan
pemeliharaan
setiap orang
mendapatkan
kesehatan
miskin
pelayanan
masyarakat (JPKM)
mendapatka
kesehatan dasar
Provinsi Jawa Barat
n pelayanan
atau
kesehatan
rujukan/spesialisti
dasar atau
k yang bermutu
rujukan/spesi alistik yang bermutu
Pelayanan dan
Meningkatnya
27
1 Kgt
pendukung pelayanan
pelayanan Rs jiwa
Kab/Kota
BLUD
13.600.000.000
Pelayanan dan
Meningkatny
1 kgt
pendukung
a pelayanan
1 kgt
Provinsi Jawa
1 kgt
pelayanan BLUD
Rs jiwa
1 kgt
Barat
1 kgt
Provinsi
1 kgt
20.000.000.000
Jawa Barat Penilaian akreditasi
Meningkatnya
Kabupaten
1 Kgt
Rumah Sakit Jiwa
standar
Bandung
1 kgt
Versi 2012 dan
pelayanan Rumah
Barat
Monitoring ISO dan
Sakit
OHSAS
Renja RS Jiwa Tahun 2016
665.000.000
Penilaian akreditasi
Meningkatny
Kabupaten
1 Kgt
Rumah Sakit Jiwa
a standar
Bandung Barat
1 kgt
Versi 1. 2012 dan
pelayanan
Monitoring ISO dan
Rumah Sakit
800.000.000
2.
OHSAS
Page 30
Program Sumber
Program Sumber
Daya Kesehatan
Daya Kesehatan
5.862.500.000
Peningkatan
Meningkatnya
Bandung
1 paket
Peningkatan
Meningkatny
penyediaan alkes,
kualitas sarana
Barat
1 paket
penyediaan alkes,
a kualitas
1 paket
alked dan alat
prasarana
1 paket
alked dan alat
sarana
1 paket
penunjang kesehatan
pelayanan
penunjang
prasarana
lainnya
kesehatan Rumah
kesehatan lainnya
pelayanan
Sakit
Bandung Barat
1 paket
7.000.000.000
kesehatan Rumah Sakit
Pembangunan gedung
Meningkatnya
Bandung
perawatan
kualitas sarana
Barat
psikogeriatri
prasarana RS
1 keg
3.573.000.000
Pembangunan
Meningkatny
gedung perawatan
a kualitas
psikogeriatri
sarana
Bandung Barat
1 keg
Bandung Barat
1.keg
prasarana RS Peningkatan
Meningkatnya
Bandung
1.keg
perencanaan
sistim
Barat
pembangunan gedung
perencanaan
pelayanan kesehatan jiwa: gedung klinik
900.000.000
Peningkatan
Meningkatny
1,keg
perencanaan
a sistim
1,keg
1.keg
pembangunan
perencanaan
1.keg
gedung
gedung1.pelayanan
gedung
3.
pelayanan
kesehatan jiwa:
pelayanan
4.
2.
k
keswara, gedung
gedung klinik
diagnostic center,
keswara, gedung
gedung rehabilitasi
g diagnostic center,
medik
gedung rehabilitasi
e
k e g
medik Peningkatan kualitas
Meningkatnya
Bandung
SDM kesehatan RS
pengetahuan,
Barat
Jiwa Provinsi Jawa Barat
16 Kali
960.193.200
Peningkatan kualitas
Meningkatny
SDM kesehatan RS
a
sikap,
Jiwa Provinsi Jawa
pengetahuan
kemampuan dan
Barat
, sikap,
ketrampilan SDM
kemampuan
kesehatan dan
dan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Bandung Barat
16 Kali
1.200.000.000
Page 31
non kesehatan
ketrampilan SDM kesehatan dan non kesehatan
Peningkatn
Meningkatnya
Bandung
penyediaan
pelayanan
Barat
perlengkapan pasien
10 kegiatan
760.000.000
Peningkatn
Meningkatny
penyediaan
a pelayanan
perlengkapan
perlengkapan
perlengkapa
pasien rawat inap
pasien
n pasien
dan rawat jalan
Bandung Barat
10 kegiatan
Bandung Barat
2 Kegiatan
Bandung Barat
11 kegiatan
1.100.000.000
rawat inap dan rawat jalan
Peningkatan
Terpeliharanya
Bandung
pemeliharaan alat
alat kesehatn dan
Barat
kesehatan dan
alat kedokteran
2 Kegiatan
427.500.000
Peningkatan
Terpeliharan
pemeliharaan alat
ya alat
kesehatan dan
kesehatn
kedokteran
kedokteran
dan alat
Program Peningkatan
Program
Kesejahteraan
Peningkatan
Sumber Daya
Kesejahteraan
Aparatur
Sumber Daya
550.000.000
kedokteran
Aparatur Peningkatan
Tercapainya
Bandung
kesejahteraan dan
peningkatan
Barat
kemampuan aparatur
11 kegiatan
900.000.000
Peningkatan
Tercapainya
kesejahteraan dan
peningkatan
kinerja dan
kemampuan
kinerja dan
kesejahteraan
aparatur
kesejahteraa
pegawai
1.500.000.000
n pegawai
Program Pelayanan
Program
Administrasi
Pelayanan
Perkantoran
Administrasi Perkantoran
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 32
Penyelengaraan
Meningkatnya
Bandung
administrasi
pelayanan
Barat
perkantoran
administrasdi
22 Kegiatan
2.125.350.000
Penyelengaraan
Meningkatny
administrasi
a pelayanan
perkantoran
administrasdi
perkantoran
Bandung Barat
22 Kegiatan
3.000.000.000
Bandung Barat
1 Kegiatan
12.000.000.000
Bandung Barat
1 kegiatan
7.000.000.000
perkantoran
Program Peningkatan
Program
Sarana dan
Peningkatan
Prasarana Aparatur
Sarana dan Prasarana Aparatur
Peningkatan
Meningkatnya
Bandung
penyediaan sarana
kualitas sarana
Barat
prasarana perkantoran
1 Kegiatan
4.304.092.000
Peningkatan
Meningkatny
penyediaan sarana
a kualitas
prasarana
prasarana
sarana
peralatan kantor
perkantoran
prasarana peralatan kantor
Program pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan
Terpeliharanya
Bandung
pemeliharaan sarana
sarana dan
Barat
prasarana perkantoran
1 kegiatan
5.190.276.000
Program
Terpeliharan
pemeliharaan
ya sarana
prasarana
sarana dan
dan
operasional
prasarana aparatur
prasarana
kantor
operasional kantor
Program peningkatan
Program
pengembangan
peningkatan
sistem pelaporan
pengembangan
capaian kinerja dan
sistem pelaporan
keuangan
capaian kinerja dan keuangan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 33
Sistem perencanaan,
Tersedianya
Bandung
pelaporan dan
sistem pelaporan
Barat
evaluasi kinerja Rumah Sakit
4 kegiatan
215.222.500
Sistem
Tersedianya
perencanaan,
sistem
dan capaian
pelaporan dan
pelaporan
kinerja pada
evaluasi kinerja
dan capaian
Rumah Sakit
Rumah Sakit
kinerja pada
Bandung Barat
4 kegiatan
400.000.000
Rumah Sakit
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 34
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 9
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 9
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 9
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 10
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 11
BAB III TUJUAN,SASARAN,PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia saat ini masih didominasi pelayanan kesehatan jiwa pada tingkat tersier yaitu di rumah sakit jiwa atau UPF Psikiatri di RSU Pendidikan. Sistem ini umumnya berdiri sendiri dan tidak memiliki sistem rujukan yang jelas dengan pelayanan kesehatan primer, sekunder maupun pelayanan kesehatan jiwa yang ada di masyarakat, demikian pula sebaliknya. Kondisi ini menyebabkan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat terus melakukan perubahan baik dari sisi mutu pelayanan maupun dari mutu sarana dan prsarana Banyak gangguan jiwa di Jawa Barat, terutama yang menggelandang di jalan-jalan sebetulnya bagian tanggung jawab dari pada kabupaten/kota tetapi karena ketidaksiapan dokter di RSU Kab/Kota untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa, menyebabkan hampir semua pasein dengan gangguan jiwa dirujuk ke pelayanan tersier
Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat. Hal itu disampaikan Dirjen Bina Pelayanan Medik (Bina Yanmed) Depkes RI dalam sambutan yang dibacakan Ses. Ditjen Bina Yanmed dr. Mulya A. Hasjmy, Sp.B, M.Kes ketika membuka Pertemuan Nasional Kesehatan Jiwa pada hari Senin,18 Mei 2009 di Hotel Horison Bekasi. Pertemuan yang berlangsung sampai tanggal 20 Mei ini bertujuan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 35
untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia, dihadiri para Kepala Bagian Psikiatri FK Negeri dan Swasta dari 31 Universitas, serta para Ketua Program Studi Psikiatri dari 9 FK Negeri. Acara ini juga menampilkan pembicara tamu yaitu Profesor Harry Minas dari University of Melbourne dan Professor Prameshvara Deva dari University of Techology Mara Shah Alam Malaysia Lebih
lanjut
ditegaskan,
kesenjangan
pelayanan
karena
ketidaktersediaan akses pada tempat mereka tinggal, menyebabkan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa berat tidak mencari pertolongan pada tenaga kesehatan, biasanya keluarga dan masyarakat membawa mereka berobat ke pengobatan tradisional, pemuka agama, atau berbagai pengobatan alternatif lain. Umumnya Rumah Sakit Jiwa baru dimanfaatkan sebagai pilihan akhir bila upaya yang dilakukan tidak berhasil setelah mereka berkeliling ke berbagai dukun, ustad dan pengobatan tradisional. Sulitnya akses bagi keluarga untuk mengunjungi pasien yang dirawat di RSJ dan RSU Pendidikan juga menyebabkan banyak keluarga akhirnya membiarkan pasien bertahun-tahun tinggal di RSJ menjadi pasien inventaris. Sehingga RSJ dan UPF Psikiatri RSU Pendidikan juga sering berfungsi sebagai panti sosial tempat menitipkan orang gangguan jiwa yang keberadaan keluarganya tidak jelas lagi. Misalnya seperti yang terjadi di RSJ Bogor, Lawang, Magelang ada yang sudah menjadi penghuni RSJ sejak sebelum Indonesia merdeka. Dirjen Bina Yanmed mengatakan, melihat kondisi yang ada diharapkan terjadinya reformasi pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia seperti yang terjadi di berbagai belahan dunia dimana terjadi perubahan dari sistem konvensional yang bersifat kustodial seperti penjara di institusi Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 36
psikiatri atau Rumah Sakit Jiwa kepada sistem yang seimbang antara pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan di masyarakat Upaya reformasi pelayanan kesehatan jiwa dengan menyediakan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas dan RSU Kabupaten/Kota terus diupayakan, namun belum didukung oleh tenaga kesehatan khususnya dokter umum yang siap pakai untuk merespon berbagai masalah kesehatan jiwa Di Indonesia pada umumnya dokter di Puskesmas dan RSU banyak yang tidak peka terhadap berbagai masalah gangguan jiwa serta tidak percaya diri dalam menghadapi kasus gangguan jiwa. Untuk mengatasi hal ini dilakukan dengan diselenggarakannya pelatihan-pelatihan deteksi dini dan penatalaksanaan gangguan jiwa di pelayanan umum oleh Dinas Kesehatan setempat, namun timbul lagi masalah saat dokter-dokter itu kemudian tidak lagi bekerja di Puskesmas atau RSU karena mereka harus melanjutkan pendidikan spesialisasi atau pendidikan magister Melalui pertemuan ini diharapkan adanya persamaan persepsi dan cara pandang untuk menjawab dan mengantisipasi kebutuhan tenaga dokter yang dapat merespon kebutuhan pelayanan kesehatan jiwa ini. Kolaborasi antara Departemen Kesehatan dan Institusi pendidikan psikiatri ini sangat strategis sekali untuk menjawab kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga dokter dan psikiater bagi pelayanan kesehatan jiwa sendiri dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 37
menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau e-mail
[email protected] dan
[email protected]. Pembangunan Kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan upaya Preventif, kuratif dan promotif serta rehabilitatif diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan semua lapisan masyarakat dengan cara meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk siapapun. Program nasional dalam penanganan kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), dalam program kegiatan di Rumah Sakit jiwa Provinsi Jawa Barat juga mencakup program jaminan pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa
Barat
sebagai
Organisasi
Perangkat
Daerah
(OPD)
merupakan bagian dari jajaran pemerintah daerah yang menjalankan tugasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya melalui pembangunan kesehatan. Dengan demikian Rencana Stratejik disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Jiwa Provinsi Jawa Barat Visi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah : Sesuai perkembangan kedepan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi Provinsi Jawa Barat periode tahun 2013-2018 serta hasil kinerja pelayanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dan daya saing, dimana Rumah Sakit Jiwa dituntut mempunyai keunggulan dari pesaingnya, maka perlu adanya perubahan visi, misi dan tujuan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat kedepan sebagai berikut : “ MENJADI RUMAH SAKIT JIWA UNGGULAN DI JAWA BARAT
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 38
TAHUN 2018 “ Adapun kebijakan pembangunan sesuai strategi pembangunan daerah yang berkaiatan dengan rumah sakit adalah dengan Misi 1 (satu) yaitu mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing dengan kebijakan bidang kesehatan meliputi : 1. Mengembangkan sistem kesehatan; 2. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular; 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan Misi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah : 1) Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa anak remaja, rehabilitasi mental dan rehabilitasi Napza secara konfrehensip. 2) Meningkatkan mutu, keselamatan kerja berstandar internasional 3) Mengembangkan jejaring institusi pendidikan, penelitian kesehatan jiwa 4) Meningkatkan profesionalime berbasis kinerja 3.2. Tujuan dan Sasaran Dalam rangka mencapai Visi dan misi tersebut tentu perlu ditentukan strategi-strategi khusus dengan menghadirkan Program dan Kegiatan yang mendukung terciptanya mutu pelayanan kesehatan yang di harapkan oleh masyarakat. Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat pada periode tahun 2013 sampai
dengan 2018 mempunyai program dan kegiatan serta kebijakan mengarah kepada tercapainya sasaran dan indikator Sasaran , diantaranya :
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 39
Sasaran Strategis dan Indikator Pencapaian Sasaran
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
Meningkatnya Prosentase peningkatan cakupan pelayanan pelayanan Presentase pasien relaps berbasis community dan recovery
10,00
Meningkatnya Indek kepuasan masyarakat kualitas Persentase LOS (length of Stay) pelayanan
80,00
BOR (Bed occupancy rate)
60,00
80,00 80,00
GDR (Gross Deat rate)
0,00
NDR (Net death rate)
0,00
Persentase pasien dari keluarga tidak mampu yang dapat terlayani
100,00
Persentase SPM yang mencapai terget
80,00
Meningkatnya Persentase insiden keselamatan pasien keselamatn pasien
0,00
Meningkatnya Angaka kecelakaan kerja keselamatn kerja
0,00
Meningkatnya Jumlah MOU dengan institusi pendidikan yang masih berlaku kerjasama Jumlah institusi pendidikan yang melakukan diklit di RS jiwa dengan denagn MOU yang masih berlaku institusi pendidikan
50,00
Meningkatnya Terakreditasinya RS pendidikan kualitas Indeks kepuasan pelanggan yang melaksanakan diklit di RS pendidikan dan penelitian jiwa
50,00
Meningkatnya Prosentase pegawai yang melakukan pelatihan minimal 20 kompetensi jam/tahun pegawai
70,00
Meningkatnya Indeks kepuasan pegawai akuntabilitas Nilai Sakip birokrasi
78,00
Renja RS Jiwa Tahun 2016
50,00
78,00
80,00
Page 40
Dalam era otonomi daerah dan berkembangnya teknologi informasi yang berkembang pesat, mengakibatkan terjadinya perubahan yang cukup serius dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Pola pikir masyarakat cenderung matrealistis, individual, ingin cepat berhasil dengan atau tanpa memperdulikan norma-norma etika yang ada dimasyarakat. sehingga Stress Psikososial di masyarakat makin meningkat. Serta Pembangunan di sektor kesehatan
selama ini masih berfokus pada kesehatan jasmani (fisik),
sehingga pembangunan kesehatan jiwa (mental-emosional) masih diabaikan dan jauh tertinggal. Akibatnya banyak masyarakat yang secara fisik sehat tetapi mental-emosionalnya rapuh. Mereka yang mental-emosionalnya rapuh akan mudah mengalami gangguan kesehatan jiwa (dari ringan sampai berat) yang akibatnya kualitas hidup dan produktivitasnya
rendah dan gangguan
kesehatan jiwa masyarakat dari ringan sampai berat diprediksikan akan terus meningkat.
Kondisi tersebut akan menghambat pencapaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) 80 dan visi propinsi Jawa Barat, mengingat perilaku individu mempunyai pengaruh 30 % dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh 45% terhadap pencapaian tingkat kesehatan, sementara itu pelayanan kesehatan pengaruhnya hanya 20% dan faktor genetik 5%. Selain adanya fenomena kecenderungan meningkatnya gangguan kesehatan jiwa, saat ini juga ada tuntutan : a.
Pemberian pelayanan kesehatan memperoleh pengobatan
tidak lagi hanya sekedar untuk
dan perawatan
tetapi juga membutuhkan
pelayanan kesehatan dalam upaya pemeliharaan dan pencegahan.
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 41
b.
Pelayanan yang cepat, tepat dan canggih yang diberikan dengan kenyamanan
c.
Meningkatnya tuntutan hukum dari keluarga pasien apabila terjadi dugaan malpraktik sebagai akibat semakin tingginya kesadaran hukum masyarakat
d.
Meningkatnya
persaingan dengan banyak bermunculan rumah sakit –
rumah sakit swasta dengan menyediakan fasilitas peralatan yang lengkap dan
nyaman dengan pelayanan yang memberikan kemudahan dalam
pelayanan kepada pasien. Adanya fenomena di atas maka tantangan ke depan rumah sakit semakin berat. Oleh karena itu, rumah sakit mau tidak mau harus menata diri sehingga memiliki kemampuan kompetitif. Penataan ini juga harus ditunjang dengan fasilitas dan peralatan yang memadai sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu mengelola secara efektif dan efisien serta mampu memberikan pelayanan yang profesional dan memuaskan. Untuk itu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, senantiasa akan membangun kesehatan masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan partisipatif dan integratif serta meningkatkan kompetensinya menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa (spesialistik) yang terjangkau bagi masyarakat Jawa Barat. Pada tahun 2016 ini Sasaran yang ingin dicapai mengacu pada sasaran RPJMD dalam bidang kesehatan yaitu pada misi 1 pemerintah provinsi Jawa Barat yaitu ”Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing” dengan Sasaran yang tekait dengan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat yaitu : ” Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan terutama kesehatan jiwa ” . Berdasar hal tersebut di atas maka disusun Visi, Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 42
Misi dan Sasaran di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut : Visi RS Jiwa Provinsi Jawa Barat “ MENJADI RUMAH SAKIT JIWA UNGGULAN DI JAWA BARAT TAHUN 2018 “ Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut dengan sasaran : TUJUAN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN
1
2
Terwujudnya
Meningkatnya pelayanan
Persentase peningkatan cakupan pelayanan
3
Pusat
berbasis community dan
Persentase Pasien Relaps
Penanggulangan
recovery
Kesehatan Jiwa Terwujudnya Pelayanan
Meningkatnya
kualitas Indek Kepuasan Masyarakat
pelayanan
Kesehatan Jiwa
Persentase LOS (Length of Stay) < 30 hari BOR (Bed Occupancy Rate)
Yang
NDR (Net Death Rate)
Berkualitas
GDR ( Gross Death Rate)
Berstandar
Persentase pasien dari keluarga tidak mampu
Internasional
yang dapat terlayani Persentase SPM yang mencapai target
Terwujudnya
Meningkatnya
Keselamatan
keselamatan pasien
Pasien dan
Meningkatnya
Keselamatan
keselamatan kerja
Persentase Insiden keselamatan pasien Angka Kecelakaan Kerja
Kerja Meningkatnya
Meningkatnya kerjas sama Jumlah MOU dengan institusi pendidikan yang
RS Jiwa Sebagai
dengan institusi
RS pendidikan
pendidikan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
masih berlaku Jumlah Institusi pendidikan yang melakukan Page 43
kesehatan jiwa
diklit di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan MOU yang masih berlaku Meningkatnya kualitas
Terakreditasi RS Pendidikan
pendidikan dan penelitian
Indeks
Kepuasan
pelanggan
yang
melaksanakan diklilt di RS Jiwa Meningkatnya
Meningkatnya kompetensi
Kinerja Pegawai
pegawai
minimal 20 jam /tahun
Meningkatnya
Nilai SAKIP
akuntabilitas birokrasi
3.3.
Persentase pegawai yang mengikuti pelatihan
Indeks Kepuasan Pegawai
Program dan Kegiatan Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu yang diselenggarakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah maupun dalam rangka
kerjasama
dengan
masyarakat
guna
mencapai
sasaran
tertentu.Program selalu berkaitan dengan pelaksanaan tertentu sebagaimana yang
ditetapkan
dipertimbangkan
dalam “siapa”
strategi,
dalam
melakukan
menetapkan “apa”
dan
program jangka
telah waktu
penyelesaiannya. Program salah satu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran merupakan rencana aksi terpadu yang meliputi :
Penetapan kebijakan
Program operasional
Kegiatan/aktivitas Kegiatan merupakan tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu
yang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan yang menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan. Kegiatan merupakan titik awal menuju perwujudan visi dan misi, kriteria kegiatan adalah sebagai berikut : Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 44
Spesifik
Terukur
Agresif
Berorientasi kepada hasil
Memiliki jangka waktu tertentu Upaya pencapaian sasaran Common Goals tersebut, dibutuhkan
sinergitas lintas OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan baik pusat, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan serta antar pelaku pembangunan baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. dimana program/kegiatan terpilih dibuat secara bersama-sama oleh seluruh OPD yang terlibat, berdasarkan prinsip SMART PLANNING
(Specific, Measurable, Achievable, Resources, Time) dan dilaksanakan berdasarkan prinsip SHEWHART Cycle (Plan, Do, Check, Action). Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, maka program/kegiatan dalam pembangunan bidang kesehatan adalah dalam rangka pencapaian : a. Common Goals 2 yaitu Peningkatan Kualitas kesehatan Kegiatan yang dikelompokkan pada Non Common Goals, yaitu yang merupakan dukungan mendasar untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, pemenuhan belanja tetap dan mengikat OPD, serta kegiatan yang bersifat sektoral atau rintisan. Belanja Tetap yaitu belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana Belanja Tetap terdiri dari Belanja Tidak Langsung (Gaji dan Tunjangan) dan Belanja Langsung meliputi : 1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 45
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rencana ketenagakerjaan
Program dan
dan
Kegiatan
ketransmigrasian
Tahun
Pembangunan 2016,
dalam
Bidang rangka
pencapaian sasaran Common Goals 1 tematik 2 dan sasaran Common Goals 3 tematik 1, serta dengan memperhatikan isu strategis kemiskinan, Pengangguran dan Ketenagakerjaan, adalah terdiri dari program dan kegiatan sebagai berikut :
Tabel.5. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2016 dan Perkiraan Maju Tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 46
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 47
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PROVINASI JAWA BARAT Nama
:
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana Urusan/ Bidang Urusan
Nomor
Pemerintah Daerah dan Program/Kegitatan
Indikator Kinerja Program /Kegiatan
Kebutuhan Lokasi
target capaian kinerja
Dana/ Pagu Indikatif
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017 Catatan Sumber
Penting
Dana (7)
Kebutuhan Target Capaian Kinerja
Dana/ pagu indikatif
(8)
(9)
(10)
URUSAN Kesehatan Program Promosi Kesehatan Peningkatan Penyebarluasan
Sistim informasi dan
Informasi Kesehatan Jiwa dan
survelence epidemelogi
Napza pada Masyarakat
kesehatan yang evidence
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
399.000.000
APBD
1 Kegiatan
500.000.000
PROV
base, akurat diseluruh kabupaten kota provinsi Jawa Barat Publikasi Pelayanan Kesehatan
Tersebarnya informasi
jiwa
pelayanan RS
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
1.107.000.000
1 Kegiatan
3.500.000.000
1 Kali
1.080.000.000
1 Kali
1.500.000.000
3 Kegiatan
1.080.000.000
3 Kegiatan
1.500.000.000
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Penyelenggaraan kesehatan dan
Meningkatnya
Bandung
keselamatan kerja Rumah Sakit
pengelolaan lingkungan
Barat
Jiwa
sehat RS Jiwa
Program Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya pelayanan
Jiwa
terhadap kesehatan jiwa
Renja RS Jiwa Tahun 2016
27 Kab/Kota
Page 47
Peningkatan pelayanan rehabilitasi
Meningkatnya pelayanan
Napza
terhadap rehabilitasi
27 Kab/Kota
2 Kegiatan
219.450.000
2 Kegiatan
500.000.000
27 Kab/Kota
2 Kegiatan
313.500.000,-
2 Kegiatan
600.000.000
27 Kab/Kota
1 Kegiatan
1.800.000.000
1 Kegiatan
2.500.000.000
27 Kab/Kota
1 Kgt
Napza Peningkatan rehabilitasi pasien
Meningkatnya pelayanan
Jiwa
terhadap kesehatan jiwa
Jaminan pemeliharaan kesehatan
Jaminan setiap orang
masyarakat (JPKM) Provinsi Jawa
miskin mendapatkan
Barat
pelayanan kesehatan dasar atau rujukan/spesialistik yang bermutu
Pelayanan dan pendukung
Meningkatnya pelayanan
pelayanan BLUD
Rs jiwa Provinsi Jawa
1 kgt
13.600.000.000
1 kgt
Barat
1 kgt
1 kgt
1 kgt Penilaian akreditasi Rumah Sakit
Meningkatnya standar
Kabupaten
1 Kgt
Jiwa Versi 2012 dan Monitoring
pelayanan Rumah Sakit
Bandung
1 kgt
ISO dan OHSAS
Barat
1 Kgt
20.000.000.000
1 kgt 665.000.000
1 Kgt
800.000.000
1 kgt
1.
Program Sumber Daya Kesehatan
5.862.500.000
Peningkatan penyediaan alkes,
Meningkatnya kualitas
Bandung
1 paket
alked dan alat penunjang
sarana prasarana
Barat
1 paket
1 paket 1 paket
kesehatan lainnya
pelayanan kesehatan
1 paket
1 paket
7.000.000.000
Rumah Sakit Pembangunan gedung perawatan
Meningkatnya kualitas
psikogeriatri
sarana prasarana RS
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Bandung Barat 1 keg
3.573.000.000
Page 48
Peningkatan perencanaan
Meningkatnya sistim
Bandung
1.keg
pembangunan gedung pelayanan
perencanaan gedung
Barat
1,keg
kesehatan jiwa: gedung klinik
pelayanan
900.000.000
1.keg
keswara, gedung diagnostic center,
1.
gedung rehabilitasi medik
2.
k e g
Peningkatan kualitas SDM
Meningkatnya
Bandung
kesehatan RS Jiwa Provinsi Jawa
pengetahuan, sikap,
Barat
Barat
kemampuan dan
16 Kali
960.193.200
16 kali
1.200.000.000
10 kegiatan
760.000.000
10 kegiatan
1.100.000.000
2 Kegiatan
427.500.000
2 kegiatan
11 kegiatan
900.000.000
11 kegiatan
ketrampilan SDM kesehatan dan non kesehatan Peningkatn penyediaan
Meningkatnya pelayanan
Bandung
perlengkapan pasien
perlengkapan pasien
Barat
rawat inap dan rawat jalan
Peningkatan pemeliharaan alat
Terpeliharanya alat
Bandung
kesehatan dan kedokteran
kesehatn dan alat
Barat
550.000.000
kedokteran Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
Peningkatan kesejahteraan dan
Tercapainya peningkatan
Bandung
kemampuan aparatur
kinerja dan
Barat
1.500.000.000
kesejahteraan pegawai
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 49
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyelengaraan administrasi
Meningkatnya pelayanan
Bandung
perkantoran
administrasdi
Barat
22 Kegiatan
2.125.350.000
22 keg
3.000.000.000
1 Kegiatan
4.304.092.000
1 kegiatan
12.000.000.000
1 kegiatan
5.190.276.000
1 kegiatan
7.000.000.000
perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Peningkatan penyediaan sarana
Meningkatnya kualitas
Bandung
prasarana perkantoran
sarana prasarana
Barat
peralatan kantor Program pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur
Peningkatan pemeliharaan sarana
Terpeliharanya sarana
Bandung
prasarana perkantoran
dan prasarana
Barat
operasional kantor
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 50
Sistem perencanaan, pelaporan
Tersedianya sistem
Bandung
dan evaluasi kinerja Rumah Sakit
pelaporan dan capaian
Barat
4 kegiatan
215.222.500
4 kegiatan
400.000.000
kinerja pada Rumah Sakit
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 51
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 40
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Renstra Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dan sebagai bahan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Propinsi
Jawa Barat Tahun 2016, yang memuat evaluasi pelaksanaan Renja tahun lalu, isu strategis rencana pembangunan Bidang Kesehatan. Dengan adanya Rencana Kerja ( Renja ) tahun 2016 ini diharapkan kegiatan dan pelayanan khusunya pelayanan kesehatan jiwa dan napza akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis serta berkelanjutan, baik dengan antar unit kerja di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat maupun dengan sesama OPD di ruang lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang membidangi fungsi kesehatan. Rencana Kerja (Renja) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat merupakan dokumen perencanaan tahunan, dan sebagai acuan dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. 2. Penyusunan Operasionalisasi pelaksanaan Program/Kegiatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. 3. Evaluasi kinerja pelaksanaan Rencana Program/kegiatan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. 4. Dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan di Jawa Barat, di berbagai tingkatan pemerintahan maupun dengan stakeholders terkait.
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 52
Demikianlah Dokumen Rencana Kerja ( Renja ) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat tahun 2016, yang dapat kami buat semoga menjadi bahan pedoman dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan operasional Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2016. Bandung, 15 April 2015 DIREKTUR RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
dr. H. Encep Supriandi, Sp.KJ. M.Kes. Pembina Tk. I NIP. 196312031990031004
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 53
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN
RENJA
TAHUN 2016
Renja RS Jiwa Tahun 2016
Page 54