BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tanah merupakan aset yang memiliki nilai ekonomi dan sosial bagi orang atau yang memilikinya. Saat ini harga bidang tanah merupakan informasi penting yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan akan tanah bagi masyarakat sangat penting dan merupakan fungsi pokok bagi kelangsungan hidup (sebagai tempat tinggal atau sarana investasi). Perkembangan zaman yang semakin maju dan perkembangan penduduk yang semakin meningkat, menyebabkan arti dan fungsi tanah bagi kehidupan manusia semakin meningkat pula, baik bagi pelaksanaan pembangunan nasional maupun untuk kebutuhan manusia secara pribadi. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat disadari karena sebagian besar dari kehidupan manusia tergantung pada tanah. Begitu pentingnya tanah bagi manusia dapat dilihat dari kenyataan bahwa manusia tidak mungkin hidup terlepas dari tanah. Namun laju pertumbuhan penduduk khususnya di suatu daerah tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang tersedia, sehingga menyebabkan tanah - tanah yang tersedia tidak cukup luas untuk menampung orang - orang yang ingin tinggal di atasnya. Selain itu untuk mendapatkan tanah sangatlah sulit, karena tanah mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jadi tidak mengherankan bahwa persoalan bidang tanah selalu terjadi dalam masyarakat. Harga transaksi bidang tanah merupakan harga jual beli tanah yang disepakati antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli dan terdapat suatu perjanjian didalamnya. Harga bidang tanah digunakan sebagai gambaran atas nilai tanah atau dengan dapat dikatakan harga tanah mencerminkan nilai tanah, terutama nilai strategis bidang tanah tersebut.
1
Harga sebidang tanah juga dapat ditentukan oleh jenis kegiatan yang ditempatkan di atasnya dan terwujud dalam bentuk penggunaan tanah. Sebidang tanah akan memiliki nilai atau harga yang tinggi bila terletak pada lokasi yang strategis (aktifitas ekonomi yang tinggi, lokasi mudah dijangkau dan tersedia infrastruktur yang lengkap). Harga bidang tanah bergerak turun seiring jarak dari pusat kota (produktif) ke arah pedesaan (konsumtif). Tidak hanya itu, harga bidang tanah juga dipengaruhi oleh status kepemilikan tanahnya. Pemilihan lokasi penelitian yaitu Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, didasarkan pada kenyataan bahwa daerah ini merupakan daerah dengan jumlah administrasi yang banyak dengan plotting lokasi transaksi bidang tanah yang banyak dan hampir menyebar di semua daerah juga harga transaksi bidang tanahnya yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain disekitarnya. Kecamatan Banguntapan yang memiliki posisi cukup strategis terhadap pusat kegiatan perkotaan sehingga wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi daerah yang padat bangunan dengan adanya jual beli perbidang tanah. Berdasar kompleksitas permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk membuat peta prismatik total harga transaksi bidang tanah berdasar status tanah di daerah tersebut agar dapat mempermudah dalam membandingkan perbedaan tingginya harga bidang tanah di daerah penelitian yang satu dengan yang lainnya. Karena wilayah ini banyak mengalami transaksi jual beli perbidang tanah dengan harga yang tinggi maka dilakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Geografi Untuk Visualisasi Peta Prismatik Total Harga Transaksi Bidang Tanah Di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Bulan Februari Hingga April Tahun 2014”. Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan banyak kemudahan dalam berbagai hal. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk penilaian dan penyajian obyek adalah Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografi diperlukan dalam rangka memahami dan mengelola dunia nyata berkaitan dengan data spasial atau data keruangan.
2
Kemampuan SIG inilah yang coba dimanfaatkan secara praktis untuk memvisualisasikan total harga transaksi bidang tanah tanah secara prismatik dengan harapan untuk efisien dalam prosesnya. Dengan adanya peta prismatik akan memberikan informasi geografis serta visual keadaan harga bidang tanah dengan perspektif, sebagai media yang menarik, mudah dimengerti oleh penggunanya, serta dapat menampilkan bentuk dan luasan secara real (nyata) dari data spasial dengan memperlihatkan variasi tinggi pada harga bidang tanah di daerah penelitian. Melalui Tugas Akhir ini, akan dibahas mengenai pembuatan peta prismatik total transaksi bidang tanah beruntuk pelayanan informasi jual beli perbidang tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul. Juga penggunaan data dengan format .dwg dan koordinat TM3 Zona 49.1 S dari Badan Pertanahan Nasional yang berupa data bidang tanah atau lebih sering dikenal dengan peta pendaftaran tanah yang diolah melalui software ArGIS 10.1. 1.2 Rumusan Masalah Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang sangat pesat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan ruang sebagai tempat tinggal maupun pemanfaatan lahan lainnya sebagai sarana pendukung berbagai bidang kegiatan yang dilakukan di bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Hal ini berdampak pada tingkat harga transaksi bidang tanah yang memiliki sifat dinamis yang selau berubah dan cenderung mengalami peningkatan. Harga bidang tanah merupakan tolok ukur yang penting dalam proses jual beli bidang. Peta prismatik merupakan salah satu cara untuk menampilkan perbandingan variasi harga bidang tanah di daerah yang satu dengan yang lainnya dan sebagai informasi meningkatnya harga transaksi bidang tanah di lokasi yang sama di masa mendatang. Daerah penelitian yang dipilih yaitu Kecamatan Banguntapan, alasan pemilihan daerah penelitian karena ini merupakan daerah yang dinamis terhadap pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan pusat pelayanan
3
masyarakat juga daerah yang berada di sebelah Timur Laut ibukota Kabupaten Bantul. Sehingga sesuai untuk dilakukannya penelitian mengenai visualisasi peta prismatik total harga transaksi bidang tanah di Kecamatan Banguntapan selama 3 bulan yaitu bulan Februari hingga April. Status tanah mempunyai pengaruh terhadap harga bidang tanah kaitannya dengan kepemilikannya. Tingginya harga bidang tanah tidak hanya dilihat dari status kepemilikan tanahnya, namun juga lokasi, luasan bidang tanah serta aksesibilitas yang melewati daerah tersebut. Namun karena visualisasi peta prismatik ini digunakan untuk menampilkan total harga transaksi bidang tanah saja sehingga keterangan data lain seperti luasan, harga tanah per m2 tidak dimasukkan dalam proses penelitian. Penelitian tentang peta prismatik harga bidang tanah ini menggunakan data peta pendaftaran dengan koordinat TM3 zone 49.1 S dari BPN untuk menyadap dan memperoleh informasi mengenai lokasi sebaran transaksi harga bidang tanah berdasar status tanah, yang menjadi salah satu data utama. Visualisasi peta prismatik perlu dilakukan karena data yang berkaitan dengan harga bidang tanah dapat bermanfaat dalam hal perencanaan, pelaksaanan, dan menejemen pertanahan serta pemungutan pajak yang berasal dari sumber daya lahan. ArcGIS sebagai perangkat lunak Sistem Informasi Geografi (SIG), diharapkan mampu merepresentasikan hasil akhir dari tujuan penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui permasalahan yang mendasari pemilihan judul penelitian “Sistem Informasi Geografi Untuk Visualisasi Peta Prismatik Total Harga Transaksi Bidang Tanah Di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Bulan Februari Hingga April Tahun 2014” adalah sebagai berikut :
Bagaimana visualisasi peta prismatik dari total harga transaksi bidang tanah di Kecamatan Banguntapan?
4
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Menghasilkan data spasial dan memberikan informasi total harga transaksi bidang tanah selama bulan Februari hingga April dengan visualisasi peta prismatik. 2. Membuat peta prismatik total harga transaksi bidang tanah berdasar status tanah di Kecamatan Banguntapan.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dipandang dari dua segi, yaitu secara praktis dan keilmuan. 1. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penilai di instansi pemerintahan seperti Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) ataupun Badan Pertanahan Nasional, agar penilaian yang dilakukan lebih menjunjung tingkat keadilan dan keseragaman. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi - informasi mengenai keadaan/gambaran harga bidang tanah dan lokasi transaksi bidang tanah yang populer untuk keperluan transaksi pertanahan. 2. Secara keilmuan, penelitian ini dapat menjadi sumbangsih untuk berbagai penelitian sejenis, mengenai metode pengolahan data dalam penilaian tanah dan properti, khususnya untuk keperluan Pajak Bumi dan Bangunan, sehingga secara aktual akan semakin berkembang.
1.5
Batasan Istilah Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi
5
yaitu pemasukan data, manajemen data, manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Peta Prismatik adalah peta prisma yang menggunakan poligon yang terangkat dalam bentuk masing - masing daerah pada peta untuk menyampaikan informasi tentang nilai - nilai variabel respon. Status Lahan adalah informasi yang menggambarkan kepemilikan lahan yang ada di suatu wilayah. Transaksi Bidang Tanah adalah proses jual beli tanah dan beretemunya anatara penjual dengan pembeli dimana terdapat suatu perjanjian dan kesepatakan di dalamnya.
6