BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang
senang, dsb); bertamasya. Sedangkan kuliner adalah berhubungan dengan masak-memasak
(Binus, 2007). Dapat disimpulkan bahwa wisata kuliner ialah perjalanan yang memanfaatkan
masakan serta suasana lingkungannya sebagai objek tujuan wisata.
Menurut seorang ahli pariwisata Andar Danova Goeltom, M.Sc. Bandung sudah dikenal sebagai pusat wisata kuliner nusantara sejak tahun 1941, hal ini dikarenakan Bandung memiliki jumlah rumah makan terbanyak di Indonesia. Bukan hanya dari golongan
masyarakat pecinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung, akan tetapi banyak tokoh nasional baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri yang menyempatkan diri datang ke Bandung (Unikom, 2011). Jenis makanan yang terkenal di Bandung Tidak hanya makanan -makanan khas Bandung saja, makanan dari daerah lain atau bahkan dari luar negeri juga banyak digemari oleh para wisatawan kuliner. Selain karena cita rasa makanan, tempat-tempat kuliner di Bandung juga menyuguhkan suasana dan pemandangan yang nyaman. Daya tarik tersebut menyebabkan jumlah wisatawan yang datang ke Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah wisatawan yang datang ke kota Bandung pada tahun 2008 adalah sebanyak 4.495.745 orang, pada tahun 2009 adalah sebanyak 5.007.608 orang, sedangkan pada tahun 2010 adalah sebanyak 5.179.888 orang
(Unikom, 2007). Namun
kebanyakan wisatawan yang datang ke Bandung hanya hapal tempat-tempat kuliner yang berada di jalan-jalan di pusat kota. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkanlah suatu media informasi yang dapat membantu mengupayakan pemerataan kunjungan wisatawan di kota Bandung. Panduan berupa peta yang biasa dijual di jalan-jalan besar contohnya di Jalan Pasteur, hanya sekedar memberikan informasi jalan yang ada di wilayah Bandung. Sedangkan panduan wisata kuliner berupa buku atau media cetak lainnya, tidak bersifat dinamis atau tidak dapat dilakukan update setiap saat. Adanya media informasi berbasis web yang 1
2 BAB I PENDAHULUAN
menyediakan informasi tempat-tempat kuliner yang tersebar di seluruh kota bandung
diharapkan dapat membantu pemerataan kunjungan wisatawan kuliner di kota bandung dan dapat memfasilitasi aktivitas update jika terjadi perubahan informasi tempat-tempat kuliner.
Ada sebuah website wisata kuliner kota Bandung yang memiliki address
www.bandungfood.com. Aplikasi yang akan dibuat, mengacu pada aplikasi ini. Namun aplikasi ini memiliki kekurangan yaitu peta yang ditampilkan hanya bersifat statis (berupa gambar), tidak dapat menampilkan tempat-tempat kuliner berdasarkan radius tertentu dari
tempat user berada, dan tidak dapat menampilkan jalur yang harus dilalui oleh pengguna
untuk menuju tempat kuliner yang diinginkan.
Terdapat sebuah teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini, yang disebut Geographic Information System (GIS). GIS merupakan teknologi yang dapat mengolah data spasial dan tekstual. Pemanfaatan GIS dalam pembuatan aplikasi wisata kuliner di kota Bandung
diharapkan
dapat
memberikan
solusi
atas
kekurangan
pada
aplikasi
bandungfood.com.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
3 BAB I PENDAHULUAN
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk membuat suatu aplikasi wisata kuliner , masalah yang dihadapi adalah :
1. Bagaimana cara untuk menampilkan peta dinamis.
2. Bagaimana cara agar aplikasi dapat menampilkan tempat-tempat kuliner berdasarkan
radius tertentu dari posisi user.
3. Bagaimana cara untuk menunjukkan jalur terpendek yang harus dilalui user menuju tempat
kuliner.
1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang dan masalah yang dihadapi tersebut maka pelaksanaan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat aplikasi wisata kuliner yang dapat : 1.
Menyediakan informasi tempat kuliner yang tersebar di seluruh kota Bandung.
2.
Menyediakan pencarian tempat-tempat kuliner berdasarkan kategori-kategori dan berdasarkan radius tertentu dari posisi user berada.
3.
Memberikan informasi jalur terpendek untuk menuju tempat kuliner.
4.
Memfasilitasi untuk dilakukan update terhadap informasi tempat-tempat kuliner.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
4 BAB I PENDAHULUAN
1.4 Batasan
Batasan-batasan dari aplikasi wisata kuliner yang menggunakan GIS yang akan dibuat adalah :
1.
Aplikasi dapat menampilkan peta kota Bandung yang menggunakan data yang merujuk pada OpenStreetMap.
2.
Aplikasi dapat menampilkan tempat-tempat kuliner yang datanya berasal dari Bandung Map & Street Guide.
3.
Aplikasi dapat menampilkan map secara dinamis. Map dinamis yang dimaksud adalah sebuah peta dimana web visitor bisa melakukan interaksi dengan map.
1.5 Metodologi Pelaksanaan Aplikasi ini akan dibangun menggunakan metode iterative dengan menggunakan pendekatan pengembangan incremental.
Gambar 1 Siklus iterasi
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
5 BAB I PENDAHULUAN
Konsep pada metodologi iterative incremental adalah terdiri atas beberapa tahap, yaitu
: tahap membuat suatu planning yang kemudian menghasilkan requirement, lalu dilakukan
tahap analisis, desain, implementasi, dan testing untuk mewujudkan requirement tersebut (lihat gambar 1.1) (Larman, 2004). Setelah kegiatan testing selesai dilakukan maka dilakukan evaluasi. Setelah semua proses tersebut dilakukan, iterasi selanjutnya dilakukan untuk
mewujudkan requirement yang lainnya dengan kegiatan analisis yang lebih sedikit namun kegiatan desain dan implementasi lebih banyak (Larman, 2004). Lihat pada gambar 2.
Gambar 2 Iterative incremental development model
Dalam pembuatan Culinary Application using GIS, iterasi telah dilakukan sebanyak 4 kali, lebih jelas dapat dilihat pada sub bab 3.9.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS
6 BAB I PENDAHULUAN
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan
Laporan Tugas Akhir ini terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, batasan, metodologi
pelaksanaan, serta sistematika penyusunan laporan. BAB II Dasar Teori Bab ini menjelaskan tentang wisata kuliner, jenis-jenis aplikasi, konsep dasar GIS, sistem
koordinat, digital map, dan tools GIS.
BAB III Analisis Sistem Bab ini menjelaskan tentang analisis wisata kuliner di Bandung, analisis jenis aplikasi, analisis existing system, analisis peta digital, analisis klasifikasi tempat kuliner, analisis to be system, dan use case. BAB IV Perancangan dan Kebutuhan Perangkat Lunak Bab ini membahas tentang asumsi dan batasan aplikasi, arsitektur aplikasi, perancangan database, sequence diagram, dan perancangan user interface. BAB V Implementasi Bab ini menjelaskan tentang proses implementasi dan proses pengujian. BAB VI Pengujian Bab ini menjelaskan proses pengujian terhadp aplikasi yang sudah dibuat. BAB VII Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
Aplikasi Wisata Kuliner Menggunakan GIS