BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pasar modal, obligasi sebagai instrumen
investasi yang berpendapatan tetap (fixed income securities) diperkirakan akan terus tumbuh dari segi jumlah issuer maupun volume perdagangannya. Obligasi dipandang sebagai sebuah bentuk investasi yang mewajibkan penerbitnya (peminjam) untuk membayar hutang kepada investor (pemberi hutang) sebesar jumlah yang dipinjamkan serta bunganya untuk waktu tertentu. Menurut Brigham & Houston (2006), obligasi (bond) didefinisikan sebagai suatu instrumen uang jangka panjang atau disebut juga kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi tersebut. Investor harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam melakukan investasi obligasi diantaranya adalah harga obligasi dan imbal hasil yang diperoleh investor dari obligasi. Harga obligasi tidak sama dengan pokok pinjaman (face value) dari suatu obligasi. Harga obligasi secara garis besar merupakan nilai sekarang (present value) dari arus kas yang akan diterima investor yang didiskontokan dengan tingkat bunga pasar. Harga obligasi bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor – faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Sedangkan yield dinyatakan sebagai pendapatan atau imbal hasil (return) yang akan diperoleh dari investasi obligasi. Umumnya yield merupakan hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi. Harga obligasi akan berhubungan dengan yield obligasi, hubungan ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga pasar. Biasanya seorang investor mencari obligasi yang memiliki harga rendah dengan tingkat suku bunga (yield) yang tinggi. Namun, semakin banyaknya permasalahan yang muncul atas faktor – faktor yang
1
mempengaruhi tingkat suku bunga, maka fluktuitas tingkat suku bunga yang di keluarkan Bank Indonesia juga berlangsung dengan perubahan yang sangat tinggi (volatile), khususnya dengan adanya keadaan pasar dunia yang tidak stabil pada akhir-akhir ini. Perubahan tingkat suku bunga yang berlangsung tidak stabil tersebut juga akan mempengaruhi nilai investasi obligasi. Dalam menyikapi hal tersebut, investor dapat menggunakan alat manajemen resiko suatu obligasi dalam mempertimbangkan penjualan dan pembelian obligasi. Durasi merupakan sebuah solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh seorang investor dalam manajemen portofolio obligasi. Sedangkan convexity membantu dalam memprediksi perubahan harga yang lebih akurat terhadap perubahan tingkat bunga. Durasi juga mengukur besarnya presentase perubahan harga obligasi sebagai akibat dari perubahan tingkat suku bunga. Bila tingkat bunga naik sebesar 1 % maka harga obligasi akan naik sebesar durasi. Sedangkan convexity/konveksitas (kecembungan) merupakan tingkat selisih antara persamaan garis lengkung dan persamaan garis lurus. Penggunaan metode durasi dengan convexity akan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat dalam menghitung tingkat harga obligasi yang dipengaruhi perubahan tingkat suku bunga. Perubahan convexity akan semakin besar untuk obligasi dengan kupon yang rendah. Apabila terdapat nilai durasi yang relatif besar, maka cenderung nilai convexity akan mendapatkan nilai yang besar juga. Menurut Fisher dan Weil (1971) menunjukkan bahwa durasi dapat digunakan dalam membangun strategi imunisasi dalam berinvestasi pada obligasi. Imunisasi akan tercapai jika durasi portofolio obligasi sama dengan panjang horizon investasi. Sayangnya, pendekatan tradisional ini memiliki keterbatasan karena menyiratkan peluang arbitrase yang tidak konsisten dengan aturan teori keuangan modern. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diusulkan untuk perubahan nilai portofolio yang mengarah ke pengendalian strategi risiko dalam imunisasi yang selanjutnya disebut model Heath Jarrow Morton (HJM). Model Heath Jarrow Morton (1992) merupakan model arbitrase bebas untuk menggambarkan struktur volatilitas yang berbeda dan pendekatan yang sangat umum yang dapat diasumsikan untuk forward rates dengan maturity yang 2
berbeda dalam obligasi. Model ini digunakan dalam pengukuran sensitivitas dari harga obligasi terhadap tingkat suku bunga dengan menggunakan pendekatan umum durasi dan convexity Heath Jarrow Morton. dua contoh model HJM yang populer dengan struktur volatilitas deterministik yaitu model volatilitas konstan (Ho/Lee, 1986) dan model volatilitas eksponensial (Hull/White, 1990). Salah satu model HJM yaitu model volatilitas konstan yang akan dibahas oleh penulis. Selanjutnya, durasi sebagai ukuran sensitivitas obligasi terhadap perubahan yield (tingkat suku bunga) yang selalu berkaitan dengan estimasi harga obligasi. Konsep durasi yang lebih umum digunakan adalah durasi modifikasi (modified duration) yang mengukur sensitivitas perubahan persentase harga obligasi terhadap perubahan yield. Konsep konveksitas (convexity) juga digunakan untuk meningkatkan akurasi estimasi perubahan harga obligasi. Estimasi harga obligasi seharusnya memberikan gambaran yang tepat tentang harga obligasi yang sebenarnya di pasar modal. Dengan kata lain, estimasi harga obligasi yang dihitung dengan rumus akan sama dengan harga pasar obligasi di pasar modal. Jika rumus estimasi harga obligasi yang diberikan akurat dengan kenyataan harga obligasi di pasar, maka investor dapat mempergunakan rumus tersebut sebagai dasar untuk melakukan investasi dalam obligasi. Sebaliknya, jika rumus investasi harga obligasi tidak akurat, maka investor tidak dapat menggunakannya sebagai dasar melakukan investasi dalam obligasi.
1.2
Tujuan Penelitian 1. Sebagai langkah untuk penyusunan dan penulisan skripsi yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains di Program Studi Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. 2. Menghitung durasi dan konveksitas (convexity) guna mengukur sensitivitas perubahan harga obligasi yang lebih akurat akibat perubahan tingkat bunga (yield).
3
3. Dapat menentukan durasi portofolio dan konveksitas (convexity) portofolio guna dasar pengambilan keputusan investasi obligasi. 4. Mengetahui nilai estimasi harga obligasi yang akurat dengan harga aktualnya karena perubahan suku bunga (yield). 5. Sebagai bahan referensi bagi investor yang lebih tertarik menanamkan investasi dalam bentuk obligasi.
1.3
Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini pembatasan masalah diperlukan untuk menjamin
keabsahan dalam kesimpulan akhir yang didapat. pembahasan akan difokuskan pada perhitungan durasi dan konveksitas (convexity) heath jarrow morton dengan model volatilitas konstan, mengestimasi perubahan harga obligasi akibat perubahan tingkat bunga (yield), perhitungan durasi portofolio dan konveksitas (convexity) heath jarrow morton, serta pembuatan portofolio obligasi dengan menggunakan metode momen sebagai pembobotannya untuk membentuk portofolio obligasi dengan lama investasi yang sesuai dengan yang diinginkan investor. Data yang digunakan berasal dari IBPA (Indonesian Bond Pricing Agency) yaitu berupa data sekunder enam buah obligasi, serta tingkat yield yang dikeluarkan pada tanggal 9 Oktober 2013.
1.4
Tinjauan Pustaka Fruhwirth (2001) memberikan penjelasan tentang pendekatan umum dari
durasi dan convexity Heath Jarrow Morton. Pendekatan tersebut melalui Model Heath Jarrow Morton
yang merupakan model arbitrase bebas untuk
menggambarkan struktur volatilitas yang konstan dan pendekatan yang sangat umum yang dapat diasumsikan untuk forward rates dengan maturity yang berbeda dalam obligasi. Kombinasi antara durasi dan convexity merupakan dua model populer yang dapat digunakan dalam manajemen risiko.
4
Grandville (2002) memberikan penjelasan bahwa langkah –langkah yang diambil oleh seorang manajer obligasi untuk membangun sebuah portofolio obligasi dengan tingkat sensitif yang minimal terhadap perubahan suku bunga. Astuti (2008) menjelaskan hasil penelitiannya terfokus pada mengukur sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga dengan menggunakan durasi Macaulay pada yield waktu diskrit. Hanafi (2009) menjelaskan hasil penelitiannya tentang mengimunisasi obigasi dari perubahan tingkat suku bunga dengan menyamakan durasi dengan waktu horizonnya. Dalam pembahasannya, obligasi yang sudah imun maka harga obligasinya stabil dan tidak terpengaruh terhadap perubahan yield. Ariani (2010) menjelaskan hasil penelitiannya tentang penghitungan estimasi harga obligasi dengan pendekatan exponential durasi macaulay dengan yield waktu diskrit kemudian dibandingkan dengan tradisional durasi. Skripsi ini terfokus pada pengukuran sensitivitas harga obligasi dengan membandingkan estimasinya menggunakan pendekatan traditional duration, traditional duration plus convexity HJM, exponential duration, dan exponential duration plus convexity dengan durasi dan konveksitas Heath Jarrow Morton pada yield waktu kontinu. Selanjutnya, membuat portofolio obligasi dengan pembobotan menggunakan metode moment.
1.5
Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini, lebih kepada
studi literatur yang didapat dari perpustakaan dan juga jurnal-jurnal yang berhubungan dengan tema dari tugas akhir ini. Sumber lainnya juga diperoleh melalui situs – situs web penunjang yang tersedia di internet. Adapun penyelesaian skripsi ini menggunakan software R dan Ms.Excel.
1.6
Sistematika Penulisan
Agar penulisan ini terarah dan sistematis,maka secara garis besar skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut 5
BAB I
PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penulisan, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Menjelaskan tentang teori – teori penunjang yang akan digunakan dalam pembahasan atau materi pokok dari skripsi ini. Teori – teori penunjang tersebut diantaranya adalah derivatif, matriks, deret, ukuran
estimasi
sampel,
investasi,
volatilitas,
proses
stokastik,proses wiener, proses ito, arbitrase, obligasi, yield obligasi, portofolio, dan strategi portofolio obligasi.
BAB III
PEMBAHASAN Menjelaskan tentang model harga obligasi, ukuran sensitivitas obligasi, durasi dan convexity macaulay dengan yield waktu kontinu, durasi dan convexity Heath Jarrow Morton, durasi modifikasi, estimasi perubahan harga obligasi, Risiko portofolio, durasi dan convexity portofolio obligasi, , pembobotan portofolio obligasi dengan metode momen.
BAB IV
STUDI KASUS Pada bab ini diambil enam buah obligasi pemerintah yang kemudian diterapkan konsep pengukuran sensitivitas harga obligasi yang lebih akurat akibat perubahan yield pada sebuah obligasi dan membuat pembobotan portofolio obligasi.
BAB V
KESIMPULAN Bab ini berisi tentang kesimpulan – kesimpulan yang akan diperoleh dari pemecahan masalah dan saran atas kekurangan atau kelebihan dari penelitian yang dilakukan. 6