BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak TK/RA merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Penyelenggaraan pendidikan ini ditujukan untuk membantu anak didik dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada, baik psikis maupun fisik, yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni untuk kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan dasar (Dinas P dan K Prov. Jawa Tengah, 2005). Agar tujuan pendidikan TK/RA tercapai maka diperlukan upaya peningkatan mutu pendidikan dengan manajemen yang baik. Pendidikan
TK/RA
memerlukan
perhatian
sangat serius, dari lembaga pendidikan negeri maupun swasta, pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder pendidikan. Untuk mengimplementasikan tujuan pendidikan TK/RA, di era atau zaman otonomi daerah saat ini, peningkatan kualitas pendidikan TK/RA harus dilaksanakan secara terencana, terprogram dan berkesinambungan. Langkah konkrit yang harus dilakukan dan ditempuh untuk peningkatan 1
kinerja dalam kaitannya dengan kegiatan proses belajar mengajar, kinerja guru TK/RA mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam rangka peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan, khususnya di TK/RA. Yang justru dapat dikatakan lebih berat karena guru harus berhadapan dengan anak umur empat sampai enam tahun dengan segala keunikannya. Setiap anak unik dalam arti yang berbeda, keadaan jasmani (gerakan/motorik halus dan kasar), berbeda keadaan rohaninya pula yaitu antara lain moral, sosial, perasan emosi dan kecerdasannya dalam tingkat perkembangannya. Oleh sebab itu, guru TK/RA dituntut untuk dapat lebih profesional. Dalam rangka peningkatan dan pengendalian mutu pendidikan, kinerja guru TK/RA mempunyai kedudukan yang sangat penting. Guru TK/RA dituntut lebih profesional. Adapun kriteria jabatan profesional, salah satunya apabila jabatan itu dikerjakan dengan lebih komitmen terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian diperlukan upaya peningkatan kinerja guru yang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain supervisi kepala TK/RA dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Upaya peningkatan mutu sangat berhubungan erat dengan sistem manajerial kepala sekolah untuk penyusunan
perencanaan,
kepemimpinan
sekolah,
peningkatan mutu yang dilakukan kepala sekolah dalam merencanakan program supervisi. Sebagai hasil tindak lanjut dari monitoring evaluasi (monev) yang 2
merupakan salah satu sistem reguler yang selalu membutuhkan kesempurnaan. Untuk itu peran kepala sekolah sebagai pelaku manajerial di sekolah banyak berperan aktif dalam program utama yang harus dicapai, dalam peningkatan mutu khususnya di TK/RA. Untuk
meningkatkan
optimalisasi
hasil
supervisi
kepala sekolah terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kualitas untuk dapat memberikan motivasi yang sangat dibutuhkan. Penyelenggaraan pendidikan TK/RA harus direncanakan secara sistematik, diorganisasikan dan dipimpin dengan sebaik mungkin, dikoordinasikan secara kontinu, serta perlu dievaluasi secara berkesinambungan. Dengan kinerja yang baik, diharapkan keberadaan pendidikan TK/RA dapat berfungsi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pendidikan TK/RA, yakni membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk pendidikan lebih lanjut. Maka dari itu supervisi sangat diperlukan. Dengan supervisi kepala sekolah diharapkan kinerja guru dapat meningkat sehingga kualitas pembelajaran berubah lebih baik. Arikunto (2004) mengatakan bahwa peningkatan kinerja guru TK, dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya faktor tentang supervisi kepala TK dan motivasi kinerja guru TK/RA. Dengan adanya pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru
3
TK, ini sesuai dengan peneliti Suwignyo (2007) yang menyatakan bahwa supervisi kepala TK berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru TK se Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Kualitas guru TK/RA memiliki peran yang mendasar
bagi
tercapainya
mutu
pendidikan
sedang
supervisi kepala TK/RA merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kinerja guru TK/RA, karena berusaha memperbaiki cara guru mengajar, cara murid belajar, meningkatkan mutu serta penggunaan pelajaran, dan sebagainya. Oleh karena itu supervisi membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya di kelas. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Suwignyo (2007) diutarakan bahwa motivasi kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru TK se Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Melalui human relations faktor sosial dan psikologi dapat menciptakan hubungan manusia yang efektif. Dauglas Mc Gregor (1906-1964) dalam teori x dan teori y. Teori x melihat karyawan dari segi pessimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengefektifkan menggunakan rewards dan punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Teori y melihat karyawan dari segi optimistis, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, me4
nantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja. Di samping itu, motivasi kerja guru TK/Ra juga dipandang sebagai faktor yang turut mempengaruhi kinerja guru TK/RA dalam melaksanakan tugasnya. Motivasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja di samping kemampuan pengetahuan dan teknologi. Dengan motivasi yang berarti dorongan, yang tumbuh dari dalam guru (intrinsik) akan selalu berusaha meningkatkan kualitas kerja guru TK/RA itu sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik juga memiliki pengaruh terhadap kinerja guru, seperti penghargaan, pengakuan, pemberian kompensasi dan sebagainya. Hal ini hampir mendekati teori yang telah diutarakan oleh Douglas MC Gregor tentang teori x dan teori y, yaitu yang melihat bahwa manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengefektifkan dengan menggunakan rewads dan punishment dalam meningkatkan produktivitas karyawan dan juga melihat karyawan dari segi optimis, manajer yang memerlukan pendekatan kepada karyawan dalam mendorong kinerja. Supervisi merupakan layanan kepada guru yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum. Kegiatan ini mempunyai konsekuensi logis bahwa seorang guru TK/RA harus siap disupervisi setiap saat, karena tujuan supervisi jelas. Jika guru dan kepala TK/RA telah memahami fungsi dan peranan supervisi, maka permasalahan
5
pendidikan TK/RA sesukar apa pun dapat terpecahkan. Keberhasilan pendidikan TK/RA dalam peningkatan kualiatas pembelajaran merupakan keberhasilan dari kerja team work. Supervisi perlu dilaksanakan secara terjadwal, periodik dan dalam situasi tertentu baik secara spontanitas ataupun terencana. Supervisi dilakukan oleh kepala TK/Ra untuk perbaikan dalam pelaksanaan PBM, sehingga tuntutan profesional dapat terlaksana maksimal baik dalam pembelajaran ataupun keadministrasian. Salah satu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang utama ikut andil dalam bagian Pembangunan Nasional dengan mutu pendidikan yang lebih berkualitas, oleh karena itu mutu sekolah sangatlah diperlukan dalam upaya menciptakan kualitas sekolah itu sendiri. Maka dari itu kepala TK/RA dituntut untuk memahami perannya sebagai sumber dan manajer untuk membawa lembaga ke arah lebih baik ataupun ke arah kemajuan. Anggapan dan pola pikir untuk pendidikan TK/RA lebih maju tidaklah berlebihan,
karena
seiring
dengan
perkembangan
zaman, kemajuan pendidikan dan perkembangan Iptek juga harus berkembang. Peningkatan kualitas pendidikan TK/RA yang berembrio dari tumbuhnya motivasi diri perlu diimbangi dengan peningkatan kinerja, sehingga guru TK/RA harus menciptakan suasana yang kondusif, dalam hubungan yang interaktif bagi semua warga sekolah sesuai dengan visi misi yang telah dicanang6
kan, usaha peningkatan dan pengelolaan pendidikan TK/RA perlu dilaksanakan sebaik-baiknya. Begitu pula peserta didik anak TK/RA diharapkan dapat memperoleh bekal yang dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada baik spekis maupun fisiknya agar siap memasuki pendidikan Sekolah Dasar. Pembinaan yang dirancang dilakukan kepala TK/Rasebagai manajer dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan performance atau kinerja guru TK/ RA. Dengan pembinaan itu, diharapkan guru TK/RA dapat melaksanakan tugas secara profesional. Soetjipto dan Kosasi (2004) mengatakan bahwa tugas seorang supervisor bukanlah untuk mengadili tetapi untuk membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru, bahwa proses belajar mengajar dapat dan harus diperbaiki. Pengembangan berbagai pengalaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan guru harus dibantu secara profesional sehingga guru tersebut dapat berkembang dalam pekerjaannya. Sementara itu kepala TK/RA sebagai supervisor harus bersikap inovatif dan mampu mengatsi segala masalah yang dihadapi. Hal ini merupakan tantangan kepala TK/RA yang merupakan tuntutan profesional di mana kepala TK/RA tersebut memerankan peran manajer sekaligus sebagai supervisor. Guru TK/RA sebagai bagian dari proses belajar mengajar di lembaga memegang peranan yang sangat penting dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sehingga setiap per
7
kembangan yang terjadi pada anak didik, sudah pasti menjadi pusat perhatian. Dengan demikian kualitas proses pembelajaran merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran di TK/RA kinerja guru sangatlah mempengaruhi dalam peningkatan kualitas. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembelajaran, secara terus menerus perlu mendapat perhatian. Untuk itu, penanggung jawab dalam hal ini adalah sistem pendidikan. Peningkatan ini akan lebih berhasil apabila guru TK/RA melakukannya sendiri dengan usaha dan melalui kemampuannya sendiri sehingga dapat mendorong keberhasilan. Akan tetapi karena masih terbatasnya pengetahuan, pemahaman akan prosedur dan mekanisme dalam memperoleh berbagai sumber yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kemampuannya maka supervisi memberikan bantuan kepada GURUTK/RA untuk merencanakan dan melaksanakan peningkatan keprofesionalannya. Bidang supervisi pendidikan berusaha memperbaiki cara guru mengajar, cara murid belajar, meningkatkan mutu serta penggunaan pelajaran, dan sebagainya (Indrafachrudi 2006). Oleh karena itu, sebagai seorang supervisor tugasnya adalah membantu guru memecahkan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya di kelas. Demikian pula dengan guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. 8
Pertimbangan penulis memilih tempat penelitian di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, di samping lokasinya mudah dijangkau, penulis melihat adanya permasalahan dalam seputar supervisi kepala sekolah yang selalu dilakukan, dan belum memenuhi harapan. Meskipun selama ini supervisi sering dilakukan oleh kepala TK/RA, namun masih belum dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal. Hal ini dikarenakan banyaknya status kepegawaian yang dimiliki kepala sekolah dan guru– guru TK/RA belum memadai, dikarenakan status kepegawaian kepala TK/RA dan guru sebagai pegawai tidak tetap dan tingkat pendidikan belum memenuhi kualifikasi yang memadai. Kesenjangan antara harapan dan perubahan paradigma pendidikan akan mencapai tujuan dalam peningkatan mutu melalui kinerja kepala sekolah belum maksimal dalam pelaksanaan supervisi berkaitan keutamaan kinerja, dalam memotivasi guru, sesuai temuan-temuan yang kontradiktif menjadi dasar keingintahuan penulis untuk megupas tentang pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
1.2 Rumusan Masalah Mempertimbangkan latar belakang yang telah diuraikan dan juga keterbatasan sumber daya termasuk
9
dana dan kuantitas subjek yang tersedia, maka secara khusus penelitian ini terbatas pada pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Adakah
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan
supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang? 2. Adakah
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan
motivasi kerja terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang? 3. Adakah
pengaruh
yang
positif
dan
signifikan
supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk
mengetahui
pengaruh
supervisi
kepala
sekolah terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Semarang; 10
Kecamatan
Bandungan
Kabupaten
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
motivasi
kerja
-
kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang; 3. Untuk
mengetahui
pengaruh
supervisi
kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan atau informasi bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti variabel yang sama meskipun dengan objek dan tempat penelitian yang berbeda; b. Secara
praktis
penelitian
ini
menjadi
bahan
masukan atau feedback (umpan balik) bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kerja guru; c. Bagi UPTD khususnya pengawas menjadi bahan masukan untuk melaksanakan upaya-upaya dalam peningkatan profesionalisme kepala sekolah atau guru. 2. Manfaat Teoritik Apabila penelitian ini menemukan supervisi kepala sekolah berpengaruh dan signifikan terhadap
11
kinerja guru maka sejalan dengan penemuan penelitian yang ditemukan oleh peneliti Suwignyo (2007). Jika temuan penelitian ini menunjukkan yang sebaliknya maka hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh
Douglas
MC
Gregor
(1906-1964)
tentang teori x dan teori y. Dalam teori x dikatakan bahwa manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengefektifkan penggunaan rewards dan panishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Sedang teori y manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi dan mendorong kinerja. Apabila dalam penelitian ditemukan tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru signifikan, maka penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diutarakan Marsono (2001) yaitu dikatakan bahwa adanya korelasi positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja kepala sekolah.
1.5 Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut: Bab 1
Pendahululuan
meliputi
latar
belakang
masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan; Bab 2
Kiblat
teori
meliputi
supervisi
kepala
sekolah, motivasi kerja, dalil penalaran
12
hipotesis; Bab 3
Metode Penelitian meliputi jenis penelitian, populasi dan lokasi penelitian, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data;
Bab 4
Analisis Data dan Pembahasan meliputi diskripsi subyek penelitian, uji normalitas, hasil pengukuran variabel, analisis korelasi dan pembahasan;
Bab 5
Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
13