BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota Denpasar.
1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat mulai menaruh perhatian untuk memelihara jenis anjing tertentu selain untuk memuaskan kebutuhan pribadi sebagai hobi maupun meningkatkan prestise seseorang. Sekarang ini anjing yang dipelihara di Bali khususnya di Denpasar tidak hanya anjing lokal namun sudah banyak juga yang memelihara anjing ras dikarenakan berbagai hal seperti harga jual peranakan anjing ras dikatakan tinggi dan juga anjing ras dikenal lebih mudah akrab dengan manusia. Anjing adalah hewan peliharaan yang mempunyai sifat dan perilaku yang berbeda tergantung pada jenisnya, saat ini
Federation Cynologique
International (FCI) sudah mengakui 350 jenis anjing sebagai jenis anjing peliharan. Anjing-anjing ini diklasifikasikan dalam dua jenis kelompok yaitu trah kecil (toy group) dan trah medium-besar (herding group, working group, sporting, hound grup, terrier group dan non-sporting group). Tingginya minat masyarakat tersebut, dapat dijumpai dalam berbagai event-event yang diselenggarakan untuk para peminat anjing, baik kontes anjing
1
yang mempertunjukan keindahan anjing, kepintaran anjing maupun perlombaan anatomi anjing dimana yang dinilai adalah struktur dan bentuk tulang anjing yang baik, biasanya event atau perlombaan anjing rutin dilakukan oleh perkumpulan penggemar anjing dari Perkumpulan Kinelogi Indonesia (Perkin). Seiring semakin banyaknya
event-event
yang
mengikutsertakan
hewan
peliharaan
ini,
menyebabkan adanya peluang tempat perawatan dan pemeliharaan bagi anjing semakin berkembang. Menurut data yang didapat dari Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kota Denpasar Tahun 2014 jumlah anjing populasi di Denpasar adalah 57.528 anjing dari 4 Kecamatan Kota Denpasar dengan dr. Hewan yang memiliki perpanjangan ijin praktek hingga tahun 2015-2017 adalah 14 orang dr. Hewan dan baru terdapat 34 Pet Shop yang tedaftar di Denpasar dan dirasa fasilitas tersebut masih sangat kurang jika dilihat dari angka perbandingan populasi anjing dengan fasilitas maupun tenaga yang dapat menangani kesehatan maupun perawatan anjing tersebut. Disamping tenaga kesehatan dan fasilitas yang masih kurang, tempat-tempat yang ada saat ini hanya terbatas dalam menyediakan satu hingga dua prasarana saja, misalnya hanya menjual kebutuhan dari hewan saja atau hanya menyediakan perawatan seperti salon anjing, klinik hewan maupun penitipan saja. Peminat atau pemilik anjing seringkali cukup kesulitan dalam menjangkau fasilitas yang ada dan terkadang dalam satu fasilitas tersebut tidak memadai sehingga pemilik anjing harus berpindah wilayah. Mengingat kurangnya sarana dan prasarana bagi hewan peliharaan ini terkadang berdampak terhadap si anjing seperti, pemilik anjing kesulitan menemukan sebuah tempat pengobatan atau klinik saat anjingnya sakit, dikarenakan hal tersebut anjing terlambat untuk diselamatkan. Terkadang para pemilik anjing juga kurang begitu memahami bagaimana cara memperlakukan anjing dengan baik, misalnya anjing akan merasa senang bila pemilik memujinya semisalkan dengan memberikan award makanan pada saat anjing melakukan hal yang diperintahkan pemiliknya. Saat memutuskan untuk memelihara anjing maka pemilik perlu untuk meluangkan waktu lebih dalam merawatnya. Dari jenis, ukuran maupun bulu anjing dapat menentukan seberapa sering mereka harus melakukan perawatan, pentingnya melakukan perawatan ini mempengaruhi kesehatan pada anjing. Perawatan yang dilakukan terhadap anjing seperti
2
memandikan anjing, menyikat dan menyisir bulu sampai memotong kukunya sedangkan pemeriksaan yang dilakukan seperti melakukan vaksin maupun pemeriksaan menyeluruh pada kulit, mata, telinga dan gigi. Berdasarkan uraian di atas, sangatlah potensial untuk merancang klinik perawatan anjing dalam satu tempat karena di Bali khususnya di Kota Denpasar sudah semakin banyak terbentuk komunitas-komunitas pecinta anjing, banyak pembiak juga yang mendirikan sebuah tempat penangkaran anjing atau biasa disebut kennel, semakin banyak event atau kegiatan perlombaan mengenai anjing sehingga usaha pet shop maupun klinik hewan khususnya anjing semakin diperlukan. Fasilitas yang direncanakan adalah perawataan untuk anjing seperti grooming, pet display, pet store sedangkan pada kliniknya fokus terhadap pemeriksaan seperti memberi vaksin yang dikhususkan pada binatang anjing semisalkan memberikan vaksin rabies. Fasilitas yang akan diberikan tersebut akan ada dalam satu tempat sehingga semua kebutuhan perawatan dan pemeriksaan dapat mengefisiensikan waktu pemilik anjing peliharan karena dalam satu tempat mendapatkan banyak fasilitas yang diperlukan tanpa berpindah-pindah tempat.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Fungsi apa yang akan ditampung di klinik perawatan anjing di Denpasar ? 2. Dimana lokasi dan site yang sesuai sebagai tempat klinik perawatan anjing di Denpasar? 3. Apa tema dan konsep yang digunakan pada klinik perawatan anjing di Denpasar?
1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan dibagi menjadi tujuan penelitian dan perancangan:
3
1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Untuk menentukan fungsi apa yang akan ditampung di Klinik Perawatan Anjing. 2. Untuk mengetahui lokasi yang baik, tepat dan strategis dari Klinik Anjing di Denpasar. 3. Untuk menentukan tema dan konsep yang akan digunakan pada Klinik Perawatan Anjing.
1.3.2 Tujuan Perancangan Untuk merancang klinik dan perawatan anjing di Kota Denpasar yang efisien dan
memenuhi
kebutuhan
pemilik
bagi
anjing
peliharannya
dengan
mengutamakan kenyamanan dan keamanan baik bagi pemilik maupun anjing peliharaan.
1.4 Metode Penelitian Untuk mendapatkan data pada penelitian ini dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang optimal, maka dilakukan langkah-langkah dengan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif. Adapun tekniknya sebagai berikut:
1.4.1 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam metode dibagi sebagai berikut: a. Teknik Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Observasi Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung kenyataan yang ada dan dilakukan dengan cara pengambilan foto-foto mengenai pet shop dan klinik hewan yang dijadikan sebagai studi banding yaitu Bali Pet Shop, Estimo Pet Shop dan Klinik serta Vet Care Renon. - Wawancara
4
Melakukan tanya jawab dengan pihak yang berkompeten untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan pet shop dan klinik hewan. Dalam hal ini salah satunya melakukan wawancara terhadap Kabid Keswan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, Drh. Liza Harwinanto dan Drh. Intan. b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Studi literatur Dilakukan dengan memilah data literatur yang berkaitan dengan pusat perawatan dan klinik hewan. Sumber bacaan yang digunakan antara lain buku-buku, materi kuliah, karya tulis, dan lainnya. -
Survey instansional Proses pencarian data dari instansi-instansi terkait yang diperlukan dan berhubungan dengan data yang diperlukan. Dalam hal ini mengadakan kunjungan ke Kantor Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan kota Denpasar dan Badan Pusat Statistik di Denpasar untuk mendapatkan data berupa literatur.
1.4.2 Teknik Pengolahan Data Pada tahap ini pengolahan data dengan membandingkan informasiinformasi yang diperoleh berdasarkan survey, wawancara, dan observasi dengan teori-teori yang ada terkait perancangan sebuah tempat klinik perawatan anjing di Denpasar.
5