BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lisensi erat kaitannya dengan Hak Cipta. Lisensi adalah pemberian izin tentang pemakaian sesuatu (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan oleh pemilik atau pemegang hak cipta atas sesuatu tersebut. Latar belakang pemberian lisensi, tentunya tergantung dari masing-masing pihak pemegang Hak Cipta. Ada pihak yang memberikan lisensi tanpa pamrih namun ada juga yang memberikan ketentuan yang mengharuskan penerima lisensi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, misalnya dengan membayar sejumlah uang atau membeli ciptaan yang dimilikinya. Lisensi tidak harus dituangkan dalam bentuk tertulis dan bersifat formal, karena pada dasarnya hanyalah sebagai pemberian izin. Tetapi akan lebih baik kalau lisensi tersebut diformalkan sehingga diketahui oleh pihak - pihak lain baik yang akan menggunakan maupun tidak. Jika kita kembali mengutip Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia, maka pasal 2 ayat 2 menyatakan sebagai berikut : “Pencipta dan atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial…” Dari pasal tersebut memang terlihat bahwa sebenarnya pemegang Hak Cipta memiliki kebebasan untuk “ mengijinkan ” atau “ tidak mengijinkan ” penggunaan sebuah ciptaan tanpa sepengetahuannya. Meskipun demikian, program computer komersil yang dikembangkan oleh vendor atau perusahaan besar, seringkali isi lisensi sudah ditetapkan secara sepihak. Hal itu bisa dipahami karena program komersil memang dibuat dan dikembangkan untuk dijual atau dikomensilkan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Jenis Lisensi Software Menurut Microsoft dalam "The Hallowen Document" terdapat beberapa jenis lisensi yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut antara lain adalah : o Lisensi Commercial. Lisensi Commercial ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak seperti Microsoft dengan Windows dan Office-nya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya. Software yang diciptakan dengan lisensi ini, memang dibuat untuk kepentingan komersial. Sehingga pemakai yang ingin menggunakannya harus membeli atau mendapatkan ijin penggunaan dari pemegang hak cipta. Pada lisensi ini pemberlakukan UUHC sangat penting artinya dalam melindungi hak-hak pemilik. Misalnya : Sistem operasi Microsoft Windows (98, ME, 200, 2003, Vista), Microsoft Office, PhotoShop, Corel Draw. o Lisensi Trial Software Lisensi Trial Software ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak untuk keperluan demo dari sebua software sebelum diluncurkan ke masyarakat. Lisensi ini mengijinkan pengguna untuk menggunakan, mencopy atau menggandakan software tersebut secara bebas. Tetapi karena bersifat demo, maka seringkali piranti lunak dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersilnya. Lagipula perangkat lunak versi demo biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu. Contoh program tersebut misalnya program Adobe Photoshop CS Trial Version 30 for days.
o Lisensi Non Commercial Use Lisensi Non Commercial Use ini biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu di bidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu. Contoh perangkat lunak yang memiliki lisensi ini adalah program Star Office yang dapat berjalan di bawah sistem operasi Linux dan Windows sekaligus. o Lisensi Shareware Lisensi Shareware mengijinkan pemakainya untuk menggunakan, mengcopy atau menggandakan tanpa harus ijin pemegang hak cipta. Tetapi berbeda dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu dan memiliki feature yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada piranti lunak perusahaan kecil. Beberapa contoh software kecil yang memiliki lisensi ini seperti Winzip, Paint Shop Pro, ACDsee dan lain sebagainya. o Lisensi Freeware Lisensi Freeware biasanya ditemui pada piranti lunak yang bersifat mendukung atau memberikan fasilitas tambahan. Contohnya antara lain adalah software-software plug in yang biasa menempel pada software induk seperti software Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop atau program untuk mengkonversikan favorite test-IE ke bookmark-Netscape. o Lisensi Royalty-Free Binaries. Perangkat lunak yang memiliki lisensi Lisensi Royalty-Free Binaries serupa dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi untuk melengkapi perangkat lunak yang sudah ada dan bukan merupakan suatu piranti lunak yang berdiri sendiri. o Lisensi Open Source. Lisensi open souce adalah lisensi yang membebaskan penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Berbagai jenis lisensi open source berkembang sesuai dengan kebutuhan misalnya lisensi GNU/GPL,
The FreeBSD, The MPL. Sedangkan jenis-jenis perangkat lunak yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache dan FreeBSD. Dengan munculnya sistem lisensi tersebut maka menjadikan Open Source sebagai suatu alternatif perkembangan program komputer yang memiliki kekuatan hukum sendiri . 2.2 Perangkat Lunak Bebas Perangkat lunak bebas ialah perangkat lunak yang mengizinkan siapa pun untuk menggunakan, menyalin, dan mendistribusikan, baik dimodifikasi atau pun tidak, secara gratis atau pun dengan biaya. Pemberian lisensi program komputer, diwarnai dengan dua kecenderungan utama. Kecenderungan pertama adalah pemberian lisensi yang semata-mata untuk penggunaan kode-kode biner atau yang juga disebut Binary Code dari program komputer. Selanjutnya, kecenderungan kedua adalah pemberian lisensi program dengan menyertakan Source Code dari program komputer. Contoh program komputer yang menggunakan lisensi yang hanya memberikan binary codenya adalah Microsoft Windows, Microsoft Office, Adobe Acrobat. Adapun contoh lisensi yang memberikan Source code adalah GPL, Mozila, BSD. Seorang pencipta, baik selaku pencipta pertama atau sebagai pengembangan program computer turunan mempunyai kebebasan untuk menentukan hasil lisensi yang akan dipergunakan untuk karya cipta program komputernya. Richard Stallman (1994), pendiri Free Software Foundation di www.gnu.org menuliskan alasan munculnya perangkat lunak bebas. Para pemilik (perangkat Lunak) sering mengatakan bahwa mereka teraniaya ataupun “menderita kerugian ekonomi” jika programnya disalin oleh para pengguna (secara tidak sah). Padahal penyalinan tersebut tidak mempunyai dampak langsung terhadap pemilik, dan juga tidak menganiaya siapa pun. Para pemiliknya hanya dapat merugi jika orang harus membayar untuk salinan tersebut…
2.3 Filosofi Perangkat Lunak Bebas Free Software Foundation (FSF), dalam Free Software Definition, menyebutkan definisi perangkat lunak bebas sebagai berikut : Free software is a matter of the users freedom to run, copy, distribute, study, change and improve the software. Dari definisi tersebut, dinyatakan bahwa perangkat lunak bebas ialah perihal kebebasan, bukan harga. Perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Lebih tepatnya lagi, kebebasan tersebut mengacu pada empat jenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak: a. Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apa saja. b. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. c. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu orang lain yang ingin menggunakannya. d. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya. Suatu program merupakan perangkat lunak bebas jika setiap pengguna memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian setiap pengguna seharusnya bebas menyebarluaskan salinan program itu dengan atau tanpa modifikasi (perubahan),secara gratis ataupun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada siapa pun dan dimana pun kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti anda tidak harus meminta atau pun membayar untuk keperluan izin kepada pemegang hak cipta program tersebut. Kebebasan untuk menggunakan sebuah program berarti kebebasan bagi siapa pun, baik perorangan atau pun organisasi untuk menggunakan pada komputer jenis apa pun, untuk kegiatan apa pun, tanpa perlu memberi tahu para pengembang atau pun pihak-pihak lainnya secara khusus. Untuk memperoleh kebebasan melakukan perubahan serta memublikasikan versi yang lebih baik, pengguna harus memiliki akses pada kode program tersebut. Jadi,
memiliki akses merupakan syarat mutlak untuk perangkat lunak bebas. Ada suatu aturan yang disepakati dalam filosofi perangkat lunak bebas sebagai berikut: “ jika anda membuat program tersedia dalam cara tertentu, maka anda juga harus membuatnya tersedia dalam cara tertentu juga “ Artinya, jika kita mendapatkan perangkat lunak secara bebas maka kita juga harus menyediakan untuk pengguna lain secara bebas juga. Perhatikan bahwa aturan tersebut masih memberikan pengguna pilihan untuk menentukan apakah program itu akan dipublikasikan atau tidak. 2.4 Hak Cipta dalam Perangkat Lunak Bebas. Perangkat lunak bebas, bukan berarti bahwa perangkat tersebut tanpa pemilik atau pemegang hak cipta. Pengakuan hak cipta atau perangkat tersebut terlihat dari kewajiban penggunanya untuk tetap mencantumkan hak cipta dalam pendistribusiannya. Lisensi open source yang diberikan sebenarnya hanya melingkupi kegiatan menyalin, mendistribusikan dan memodifikasi perangkat lunak. Pemegang lisensi boleh menyalin dan mendistribusikan sama persis dari Source Code progam yang diterimanya dalam media apa pun dengan syarat harus menyampaikan pemberitahuan yang jelas tentang hak cipta dan penyangkalan terhadap garansi yang sepatutnya pada salinan, menyimpan secara utuh semua pemberitahuan yang mengacu pada lisensi ini dan ketiadaan garansi apa pun, dan memberi kepada penerima lainnya sebuah salinan dari lisensi ini bersama program. Irianti (2003) memberikan 4 hal tentang ketentuan menyalin, mendistribusikan dan memodifikasi perangkat lunak bebas sebagai berikut : o Pemegang lisensi boleh memodifikasi satu atau lebih salinan program atau bagian dari program yang ia miliki sehingga membentuk suatu karya baru yang berdasarkan program, dan menyalin serta mendistribusikan modifikasi atau karya seperti yang telah disebutkan di atas dengan syarat harus memenuhi. o Harus membuat berkas-berkas yang termodifikasi membawa pemberitahuan yang jelas bahwa ia telah mengubah berkas-berkas disertai dengan tanggal perubahan.
o Karya yang disebar atau disebar atau diedarkan, baik seluruhnya atau sebagian atau dihasilkan dari satu program atau dari berbagai bagian program dilisensikan secara kesuluruhan tanpa biaya kepada seluruh partai ketiga di bawah lisensi tersebut. o Jika program yang dimodifikasi saat dijalankan dapat membaca perintahperintah secara interaktif dan mulai menjalankan sesuatu dengan cara yang paling wajar maka pemegang lisensi harus mencetak atau menampilkan suatu pengumuman termasuk pemberitahuan hak cipta dan tidak adanya garansi atau jika si pemegang lisensi menyediakan garansi maka pemakai boleh mengedarkan program tersebut berdasarkan suatu kondisi atau persyaratan dan harus diberitahukan kepada pemakai bagaimana cara melihat salinan dan lisensi tersebut.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat kami simpulakan, Lisensi merupakan pemberian izin tentang pemakaian sesuatu (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan oleh pemilik atau pemegang hak cipta atas sesuatu yang telah dibuatnya. Adapun beberapa jenis lisensi seperti : o o o o o o
Lisensi Commercial Lisensi Trial Software Lisensi Non Commercial Use Lisensi Shareware Lisensi Freeware Lisensi Royalty-Free Binaries
Lisensi open source yang diberikan sebenarnya hanya melingkupi kegiatan menyalin, mendistribusikan dan memodifikasi perangkat lunak. Pemegang lisensi boleh menyalin dan mendistribusikan sama persis dari Source Code progam yang diterimanya dalam media apa pun dengan syarat harus menyampaikan pemberitahuan yang jelas tentang hak cipta dan penyangkalan terhadap garansi yang sepatutnya pada salinan, menyimpan secara utuh semua pemberitahuan yang mengacu pada lisensi ini dan ketiadaan garansi apa pun, dan memberi kepada penerima lainnya sebuah salinan dari lisensi ini bersama program.
DAFTAR PUSTAKA
o http://halba92.files.wordpress.com/2011/05/lisensi-software-kelompok-5.docx o http://ditadewinta.blogspot.com/2011/11/perangkat-lunak-bebas-dan-lisensi_23.html