10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat ditingkatkan. Upaya meningkatkan SDM dilakukan melalui jalur pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri manusia yang terdiri dari: faktor biologis (karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan faktor kesehatan mental). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat dan media massa. Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
Untuk mengevaluasi prestasi belajar pemerintah melaksanakan Ujian Nasional, yang merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Faktor utama untuk menilai
Universitas Sumatera Utara
11
kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga pendidikan, sering didasarkan pada hasil belajar siswa yang tertera pada nilai tes hasil belajar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi indeks ranking siswa diantaranya yaitu lamanya belajar siswa, les tambahan siswa, nilai rata-rata siswa, frekuensi tugas siswa, lingkungan sekolah, pendidikan orang tua, penghasilan orang tua dan lain-lain. Dari faktor-faktor tersebut dapat kita ketahui faktor apa saja yang menjadi faktor utama dalam penentuan indeks ranking siswa dengan menggunakan metode analisis diskriminan.
Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa digunakan pada hubungan dependensi (hubungan antar faktor dimana sudah bisa dibedakan mana variabel tak bebas dan mana variabel bebas ). Lebih spesifik lagi, analisis diskriminan digunakan pada kasus dimana variabel tak bebas berupa data kualitatif dan variabel bebas
berupa
data
kuantitatif.
Fungsi
diskriminan
ini
dibentuk
dengan
memaksimumkan jarak antar kelompok, sehingga memiliki kemampuan untuk membedakan antar kelompok. Dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriminan karena tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antar kelompok beserta faktor-faktor apa saja yang paling membedakan antar kelompok tersebut. Analisis diskriminan dapat digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat indeks ranking siswa berdasarkan perilaku belajar siswa karena analisis diskriminan dapat memisahkan faktor-faktor yang menentukan tingkat indeks ranking siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis memilih judul “ Analisis Diskriminan faktor yang mempengaruhi indeks ranking siswa berdasarkan perilaku belajar siswa.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan masalah yaitu hasil yang diperoleh dari cara belajar siswa dan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dengan metode Analisis Diskriminan.
Universitas Sumatera Utara
12
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tepat sasaran, penulisan menetapkan pembatasan permasalahan : 1. Penelitian ini menggunakan analisis diskriminan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi indeks ranking siswa di SMA Van Duynhoven Saribudolok. Penelitian ini dilakukan di kelas III SMA Van Duynhoven Saribudolok tahun ajaran 2011/2012. 2. Data yang digunakan adalah nilai rata – rata siswa semester I sampai dengan semester V SMA Van Duynhoven Saribudolok dan hasil kuesioner dari responden yakni siswa – siswi SMA Van Duynhoven Saribudolok.
1.4 Tinjauan Pustaka
Analisis diskriminan adalah teknik multivariat termasuk pada Dependence Method, dengan ciri adanya variabel tak bebas dan bebas. Dengan demikian, ada variabel yang hasilnya tergantung pada data variabel bebas. Ciri khusus analisis diskriminan adalah data variabel tak bebas harus berupa data kategori, sedangkan data untuk variabel bebas justru berupa data rasio. Dengan demikian, kegunaan utama dari analisis diskriminan ada dua yaitu, pertama adalah kemampuan memprediksi terjadinya variabel tak bebas dengan masukan data variabel bebas. Kedua adalah kemampuan memilih mana variabel bebas yang secara nyata mempengaruhi variabel tak bebas dan mana yang tidak, (S. Santoso, 2010).
Analisis diskriminan mirip dengan regresi linear berganda (multivariabel regression). Perbedaannya, analisis diskriminan dipakai jika faktor tak bebasnya kategoris (maksudnya kalau menggunakan skala ordinal ataupun skala nominal) dan faktor bebasnya menggunakan skala metrik (interval dan rasio). Sedangkan dalam regresi variabel bebasnya, bisa metrik maupun nonmetrik. Model analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai variabel independen, (Simamora, 2005).
Universitas Sumatera Utara
13
Analisis diskriminan merupakan salah satu teknik menganalisis dalam analisis multivariat. Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, kalau variabel tak bebas (disebut criterion ) merupakan kategori (non-metrik, nominal atau ordinal, bersifat kualitatif) sedangkan variabel bebas merupakan rasio, bersifat metrik (interval atau rasio, bersifat kuantitatif). Teknik analisis diskriminan dua kelompok atau kategori, kalau variabel tak bebas Y dikelompokkan menjadi dua, diperlukan satu fungsi diskriminan. Jika variabel tak bebas dikelompokkan menjadi lebih dua kelompok disebut analisis diskriminan berganda, diperlukan fungsi diskriminan sebanyak (k-1), kalau memang ada k kategori.
Model analisis diskriminan berkenaan dengan kombinasi linear yang bentuknya sebagai berikut:
=
+
+
+
+ …+
+ …+
Dengan: Di = nilai (skor) diskriminan dari responden (objek) ke-i. i = 1, 2, …, n. D merupakan variabel tak bebas. Xij = variabel (atribut) ke-j dari responden ke-i bj = koefisien atau timbangan diskriminan dari variabel atau atribut ke j. bk = koefisien atau timbangan diskriminan dari variabel atau atribut ke k Xi = variabel bebas atau prediktor ke j dari responden ke i, juga disebut atribut, seperti disebutkan diatas. Xik = variabel (atribut) ke-k dari responden ke-i.
Koefisien atau timbangan (weigh) fungsi diskriminan b j perkirakan sedemikian rupa, sehingga kelompok (kategori) mempunyai nilai fungsi diskriminan (skor) yang sangat berbeda. Kalau dua kategori A dan B, nilai/skor fungsi diskriminan dari kelompok yang satu (A) sangat berbeda dengan kelompok kedua (B). Kalau ada tiga
Universitas Sumatera Utara
14
kelompok A, B dan C, nilai fungsi diskriminan kelompok A sangat berbeda dengan kelompok B dan sangat berbeda dengan kelompok C. Ini terjadi kalau rasio sum of squares antar kelompok dengan sum of squares dalam kelompok untuk nilai/skor fungsi diskriminan maksimum atau rasio varian antar kelompok dengan varian dalam kelompok sebesar mungkin. Objek dalam kelompok homogen atau relative homogen, sedangkan antar kelompok sangat heterogen. Setiap kombinasi linear prediktor lainnya akan memberikan nilai rasio yang lebih kecil, ( Supranto, 2004).
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari diskriminan (perbedaan) atau indeks ranking siswa antara siswa yang satu dengan yang lain berdasarkan perilaku belajar siswa selama belajar di sekolah.
1.6 Kontribusi Penelitian
Dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk lebih mengetahui dan memahami tentang Analisis diskriminan. Selain itu tulisan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah sebagai bahan acuan dan pendukung untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi indeks ranking siswa berdasarkan cara belajar siswa.
Universitas Sumatera Utara
15
1.7 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu: 1. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara terhadap responden dengan menggunakan angket (kuesioner) yang diberikan kepada responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil penilaian belajar siswa-siswi kelas III SMA Van Duynhoven Saribudolok. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas III SMA Van Duynhoven Saribudolok. Dan populasi telah diketahui homogen dan diasumsikan bahwa populasi berdistribusi normal.
2. Pengolahan Data Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis diskriminan dengan bantuan SPSS dengan tahapan sebagai berikut: 1. Memisahkan faktor ke dalam faktor dependen dan independen. 2. Analysis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan bahwa responden (jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya valid (sah) untuk diproses, dapat mengetahui data yang hilang (missing). 3. Group Statistics, tabel yang menunjukkan jumlah responden yang mempunyai pengaruh terhadap indeks ranking siswa. 4. Test of Equality Group Means, tabel yang menunjukkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan untuk dua grup diskriminan berdasarkan Uji F. 5. Variable Entered/Removed, tabel yang menyajikan tujuh faktor yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan diskriminan. 6. Variable in The Analysis, tabel yang berisi rangkaian proses tahap sebelumnya, mengenai pemilihan faktor satu persatu yang dimasukkan ke dalam model. 7. Variable Not in The Analysis, tabel ini berisi kebalikan dari tabel sebelumnya, yang memuat faktor yang akan dikeluarkan satu persatu dari model.
Universitas Sumatera Utara
16
8. Eigenvalues, interpretasi dari pengelompokan faktor ke dalam satu atau lebih faktor yang dianalisis. 9. Wilk’s Lambda, mengindikasi perbedaan yang signifikan (nyata) antara kelima grup dalam k model diskriminan berdasarkan angka Chi-Square. 10. Standardized Canonical Discriminant Function Coefficient, menentukan faktor mana yang akan masuk ke faktor mana, dasar pemasukan faktor dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan. 11. Structure Matrix, menunjukkan faktor yang paling membedakan perilaku terhadap indeks ranking siswa. 12. Functions Of Group Centroid, tabel ini mengelompokkan ke lima grup ke dalam fungsi 1 dan fungsi 2. 13. Casewise Statistics, tabel yang berisi rincian tiap kasus, penempatannya dalam model diskriminan serta perbandingan apakah penempatan (predicted) telah sesuai dengan kenyataan. 14. Classification Result, menunjukkan angka ketepatan prediksi dari model diskriminan. Pada umumnya ketepatan diatas 50 % di anggap memadai atau valid. 15. Menarik kesimpulan, yaitu menyimpulkan hasil dari SPSS 17.
Universitas Sumatera Utara