BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan Pusat Kegiatan Nasional dan daerah penyangga bagi ibukota Negara yaitu DKI Jakarta. Lokasinya sangat strategis, yaitu terletak pada jalur utama lalu lintas antar wilayah menuju Barat dari arah Timur dan sebaliknya. Dengan kondisi tersebut dan didukung dengan keadaan alam yang baik maka bermunculan perguruan-perguruan tinggi, tempat-tempat wisata, maupun daerahdaerah industri, sehingga Kota Bandung mempunyai heterogenitas dan tingkat kedatangan pengunjung baik untuk sementara maupun menetap yang tinggi. Perkembangan kota Bandung yang semakin pesat mempengaruhi daerah-daerah di sekitarnya terutama Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung yang merupakan satu-satunya akses langsung menuju Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang dari Utara, Kabupaten Garut dari Timur dan Selatan, serta Kabupaten Cianjur dari Barat dan Selatan juga terkena dampaknya secara tidak langsung. Kabupaten ini memiliki 45 kecamatan dengan jumlah penduduk 4.134.504 jiwa dan kepadatan penduduk 2.066 jiwa/km² serta laju pertumbuhan penduduk adalah 3,19% per tahun. Salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung yang terkena dampak secara tidak langsung adalah kecamatan Cileunyi yang memiliki jumlah penduduk 5000 jiwa dan kepadatan penduduk 275 jiwa/km2. Kecamatan ini merupakan perbatasan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Sumedang dan juga merupakan ujung akhir dari Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi). Kecamatan yang terletak di sebelah Timur Kota Bandung merupakan daerah potensial terjadinya pergerakan dalam kota ke luar Kota Bandung melalui Timur menuju arah Jatinangor-Sumedang-Cirebon maupun Tasikmalaya-Garut. Jaringan jalan yang tersedia tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan merupakan faktor utama timbulnya permasalahan lalu lintas di Cileunyi. Faktor pemicu lainnya adalah terjadinya perubahan tata guna lahan seperti bermunculannya perguruan tinggi, sarana olahraga, industri, pertokoan, rumah sakit dan tempattempat umum lainnya, gangguan samping seperti kebijakan on street parking serta kendaraan umum yang berhenti sementara mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas tersebut. Simpang Cileunyi yang satu-satunya penghubung paling mudah ke luar kota Bandung melalui Timur dengan akses Jalan Tol Purbaleunyi keluar Gerbang Tol
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I - Pendahuluan
Cileunyi tidak terlepas dari permasalahan tersebut. Simpang Cileunyi yang sebelumnya untuk menghindari konflik lalu lintas yang terjadi melakukan pengaturan pergerakan arus lalu lintas dengan menggunakan lampu lalu lintas. Namun akibat arus lalu lintas pada masing-masing lengan cukup tinggi sehingga menimbulkan tundaan dan antrian yang cukup besar maka pengaturan pergerakan arus lalu lintas dengan menggunakan pulau lalu lintas memanjang. Simpang Cileunyi dengan bukaan median dalam kondisi tertutup menyebabkan kendaraan yang akan belok ke kanan dari simpang harus melakukan putaran ke arah Jatinangor dan arah gerbang tol Cileunyi. Kendaraan yang melakukan putaran tersebut menyebabkan antrian yang cukup panjang sampai ke Simpang Cileunyi dan menambah waktu perjalanan bagi kendaraan yang akan lurus menuju Jatinangor-Sumedang-Cirebon dan gerbang tol Cileunyi. Hal ini dapat mengganggu kinerja simpang sehingga kapasitas simpang tersebut mendekati bahkan lebih besar dari kapasitas masing-masing ruas jalan menyebabkan arus lalu lintas untuk masing-masing lengan persimpangan terganggu dan dapat menimbulkan kemacetan. Melihat angka pertumbuhan lalu lintas yang semakin tinggi dari waktu ke waktu sehingga diperkirakan menimbulkan permasalahan dimana kapasitas simpang khususnya pada simpang sebidang tersebut tidak mampu lagi menerima atau menampung arus lalu lintas yang ada sehingga akan terjadi kemacetan. Salah satu alternatif pengaturan maupun pengendalian arus lalu lintas bila simpang sebidang tidak dapat dilakukan untuk memperbesar kapasitas adalah dengan pemberlakuan simpang tidak sebidang. Perencanaan simpang jalan tidak sebidang dilakukan bila arus lalu lintas simpang tersebut sudah mendekati atau lebih besar dari kapasitas masing-masing ruas jalan sehingga arus lalu lintas untuk masingmasing lengan persimpangan sama sekali tidak boleh terganggu. Bila hal ini terjadi maka praktis simpang tersebut akan terjadi kemacetan yang tidak mungkin dihindari. Perencanaan simpang tidak sebidang mempunyai cakupan yang sangat luas antara lain perencanaan geometrik persimpangan, perencanaan struktur perkerasan, pemilihan super elevasi, sistem drainase, pemilihan type persimpangan (interchange). sistem perencanaan jalur, perencanaan marka dan rambu-rambu lalu lintas dan hal-hal lainnya. Penulis akan membahas penanganan simpang yang ada untuk diterapkan pada simpang tersebut khususnya flyover sesuai dengan arah pergerakan dengan kinerja lalu lintas yang optimum. Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-2
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I - Pendahuluan
CILEUNYI
Gambar 1-1 Peta Lokasi Studi Kecamatan Cileunyi
1.2
TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai melalui bahasan tugas akhir ini adalah : a. Mengevalusi kinerja simpang di daerah studi yang mencakup kapasitas, derajat kejenuhan, dan waktu tempuh. b. Melakukan kajian kinerja lalu lintas persimpangan jika dibangun Flyover pada lokasi simpang tersebut.
1.3
RUANG LINGKUP Penyusunan Tugas Akhir ini mempunyai ruang lingkup kajian sebagai berikut: a. Simpang yang akan dianalisa adalah Simpang Cileunyi. b. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini data yang digunakan adalah data dan informasi yang berhasil diperoleh dari hasil survei primer dan sekunder selama proses penyusunan kajian ini. Data primer diperoleh dari survei lalu lintas dan data sekunder diperoleh untuk melakukan forecasting.
Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-3
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I - Pendahuluan
c. Bentuk penanganan simpang pada studi ini dibatasi hanya dengan pembuatan Flyover pada simpang tinjauan. d. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, digunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia sebagai acuan dalam perhitungan parameter-parameter kinerja lalulntas.
1.4
DESKRIPSI LOKASI STUDI Lokasi Simpang Cileunyi berada di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung bagian Timur Kota Bandung km 000+700 keluar gerbang tol Cileunyi. Simpang Cileunyi yang sebelumnya simpang bersinyal tetapi dengan adanya berbagai pusat kegiatan di ruas jalan sekitarnya, seperti perdagangan, pendidikan, perumahan dll fungsi jalan tersebut sudah banyak disalahgunakan, sehingga gangguan samping yang terjadi juga semakin banyak. Efek yang sangat terasa akibat penyalahgunaan tersebut adalah di ruas jalan ini sering terjadi kemacetan, terutama di beberapa persimpangan. Maka pada simpang tersebut diberlakukan simpang dengan bukaan median dalam kondisi tertutup sehingga kendaraan yang akan menuju ke luar kota Bandung melalui Selatan dapat melakukan putaran dan dapat mengurangi antrian yang melebihi batas kewajaran dan waktu tempuh. Dalam studi ini akan dilakukan kajian bentuk penanganan pada simpang tersebut. Dalam meningkatkan kinerja lalu lintas simpang, ada beberapa bentuk penanganan yang dapat dilakukan. Bentuk penanganan yang dilakukan tergantung pada besarnya arus lalulintas. Semakin besar arus lalulintas pada suatu simpang bentuk penanganannya juga semakin kompleks. Bentuk- bentuk penanganan simpang berdasarkan arus lalu lintas dan biaya siklus hidup dapat dilihat pada Gambar 1-2. Gambar 1.2 menunjukkan macam-macam penanganan, tergantung pada besarnya arus yang melewati suatu simpang. Bentuk-bentuk penanganannya antara lain pemasangan sinyal pada simpang, pembuatan bundaran, hingga pembuatan simpang susun. Bentuk penanganan yang akan dilakukan dalam studi ini dibatasi hanya berupa pembangunan flyover. Pembangunan flyover tersebut akan dilihat pengaruhnya terhadap kinerja simpang. Diharapkan penanganan yang akan dilakukan ini tidak hanya menyelesaikan masalah pada simpang yang ditangani, akan tetapi penanganan yang dilakukan juga memberikan peningkatan kinerja lalulintas secara keseluruhan di Kota Bandung khususnya Cileunyi.
Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-4
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I - Pendahuluan
Sumber : MKJI 1997
Gambar 1.2 Bentuk Penanganan Simpang Simpang Cileunyi yang sebelumnya pengaturan lalu lintas untuk mengatasi konflik adalah dengan menggunakan lampu lintas seperti dapat dilihat pada Gambar 1.3. Kondisi simpang eksisting dapat dilihat pada Gambar 1.4 di mana pengaturan lalu lintasnya menggunakan pulau yang memanjang sehingga kendaraan yang akan belok kanan harus melakukan putaran di ruas jalan.
1.5
SISTEMATIKA PEMBAHASAN Laporan tugas akhir ini disusun atas 6 (enam) buah bab, yang masing-masing bab akan membahas hal-hal sebagai berikut: a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan studi, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan. b. BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini menyajikan dasar-dasar teori yang mendukung analisis permasalahan yang akan dilakukan kemudian. c. BAB III METODOLOGI Bab ini menyajikan metode pendekatan masalah dan cara pemecahannya. d. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA Bab ini menyajikan informasi mengenai tata cara pengumpulan data dari objek penelitian dan penyajian terhadap data tersebut. e. BAB V ANALISIS DATA
Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-5
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I - Pendahuluan
f.
Bab ini menyajikan pengolahan data, analisis dan pemecahan masalah terhadap hasil pengolahan data. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-6
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I – Pendahuluan KE UJUNG BERUNG
SIMPANG CILEUNYI
KE CILEUNYI
GERBANG TOL CILEUNYI
KE SUMEDANG / CIREBON
KE JAKARTA
KE TASIKMALAYA / GARUT
Gambar 1-3 Lokasi Studi dengan Bukaan Median dalam Kondisi Terbuka Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-7
Tugas Akhir SI-40Z1 Kajian Kinerja Lalu Lintas Simpang Cileunyi Tanpa dan Dengan Flyover Bab I – Pendahuluan KE UJUNG BERUNG
KE SUMEDANG / CIREBON
SIMPANG CILEUNYI
KE CILEUNYI
GERBANG TOL CILEUNYI
KE JAKARTA
KE TASIKMALAYA / GARUT
Gambar 1-4 Lokasi Studi dengan Bukaan Median dalam Kondisi Tertutup Duto Nuswantoko (15003069) Agnylla Palupi Arthi (15003088)
I-8