BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tikus dan mencit adalah hewan pengerat (rondensia) yang lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan hewan pengganggu yang menjijikan di perumahan. Belum banyak diketahui dan disadari bahwa kelompok hewan ini juga membawa, menyebarkan dan menularkan berbagai penyakit kepada manusia, ternak dan hewan peliharaan. Rodensia komensal yaitu rodensia yang hidup didekat tempat hidup atau kegiatan manusia ini perlu lebih diperhatikan dalam penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan dapat disebabkan oleh infeksi berbagai agen penyakit dari kelompok virus, bakteri, protozoa dan cacing. Penyakit tersebut dapat ditularkan kepada manusia secara langsung oleh ludah, urin dan fesesnya atau melalui gigitan ektoparasitnya (kutu, pinjal, caplak dan tungau). Hewan pengerat (rodensia) ini baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan bagi manusia. Lebih dari itu rodensia, pada dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang terlibat dalam gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan empat faktor kehidupan, yakni manusia, pinjal, kuman dan tikus. Beranjak dari pola tersebut, upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan penuntun praktek keterampilan identifikasi tikus dan ektoparasit, yang memuat ciri–ciri morfologi masing– masing jenis tikus. Ciri–ciri morfologi tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan ( BB ), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), telapak kaki (HF), telinga (E), tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk moncong, warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain.
1
1.2 Tujuan Untuk mengetahui perbedaan Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattusrattus diardii (tikus rumah/atap), Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang) dan Rattus argentiventer (tikus sawah).
2
BAB II ISI 2.1 Pengertian Tikus Tikus adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan manusia. Asosiasi tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, tikus mendapatkan keuntungan sedangkan manusia sebaliknya. Tikus sering menimbulkan gangguan bagi manusia dibidang : kesehatan; pertanian; peternakan; rumah tangga. Menurut G. Serereg (1972, h. 2), pengertian tikus adalah binatang menyusui kecil, termasuk dalam familia Muridae dari ordo rodentia yang mempunyai sifat pemakan segala. 2.2 Morfologi Tikus Dengan morfologi dapat diketahui dari tikus: Bentuk Warna Bulu Ukran-ukuran tertentu dari bagian tubuh Bagian tertentu dari tengkorak membedakan tikus/jenisnya Bagian yang diukur: Panjang kepala dan badan: dari ujung moncong sampai kepada anus, disingkat H & B (Head dan Body) Panjang ekor: dari anus sampai pada ujung ekor dinyataka dalam mm atau % ukuran kepala dan badan, panjang ekor disingkat dengan T (Tail) Panjang telapak kaki belakang mulai dari ujung tumit sampai pada ujung kuku (cakar) disingkat dengan HF (Hind Foot) Panjang telinga yaitu dari tabik (legokan) pada dasar telinga sampai ke ujung daun telinga, disingkat dengan E (Ear) Panjang tengkorak tikus, dimulai dari ujung tonjolan belakang kepala sampai kepada ujung tulang hidung, disingkat dengan SK (Skull). 2.3 Taksonomi Tikus Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Sub Kelas
: Theria
Infra Kelas
: Eutheria
Ordo
: Rodentia
Sub Ordo
: Myomorpha 3
Famili
: Muridae
Sub Famili
: Murinae
Genus
: Bandicota,Rattus,Mus
Species
: Rattus tanezumi Rattus norvegicus Rattus exulans Rattus tiomanicus Rattus argentiventer Rattus niniventer Bandicota Mus musculus
Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host (vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian.
Delapan spesies tsb : Rattus norvegicus (tikus
riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap), Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli (mencit ladang). 2.4 Ciri – Ciri Tikus riol/got/selokan/kota (Rattus norvegicus) Tikus jenis ini memiliki ciri-ciri panjang ujung kepala sampai ekor 139-365 mm, ekor 108-147 mm, kaki belakang 24-35 mm, telinga 11-28 mm, rumus puting susu 2+2 = 8, warna rambut badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut putih kelabu, tikus ini biasanya Gudang, selokan, di luar rumah, dalam rumah, parit.
4
Rattus norvegicus 2.5 Ciri – Ciri Morfologi Tikus Rumah (Rattus rattus diardii) Tikus jenis ini memiliki ciri-ciri panjang ujung kepala sampai ekor 245—397 mm, ekor 123-225 mm, kaki belakang 24-42 mm, telinga 12-29 mm, rumus puting susu 2+3 = 10, warna rambut badan atas cokelat kelabu, rambut bagian perut putih krem, biasanya terdapat di semak-semak dan kebun.
Rattus rattus diardii 2.6 Ciri –ciri Mencit (Mus musculus) Ciri-ciri panjang kepala sampai ekor kurang dari 175 mm, ekor 81-108 mm, kaki belakang 12-18 mm, telinga 8-12 mm, rumus puting susu 3+2 = 10, warna rambut badan atas dan bawah coklat kelabu, tikus jenis ini biasanya terdapat dalam rumah; dalam almari dan tempat penyimpanan barang lainnya. 5
Mus musculus 2.7 Ciri-ciri Tikus Sawah (Rattus argentiventer) Tikus jenis ini memiliki ciri-ciri panjang ujung kepala sampai ekor 270-370 mm, ekor 130-192 mm, kaki belakang 32-39 mm, teliinga 18-21 mm, rumus puting susu 3+3 = 12, warna rambut badan atas cokelat muda berbintik-bintik putih, rambut bagian perut putih atau cokelat pucat; biasanya terdapat di sawah atau padang alang-alang. Makanan utamanya serangga, anai-anai, belalang dan biji-bijian padi. Mampu melahirkan 5-7 ekor anak dalam satu-satu masa.
Rattus argentiventer
2.8 Ciri-ciri Tikus Ladang (Rattus exulans) Tikus jenis ini memiliki ciri-ciri panjang ujung kepala sampai ekor 139-365 mm, ekor 108-147 mm, kaki belakang 24-35 mm, telinga 11-28 mm, rumus puting susu 2+2 = 8, warna rambut badan atas coklat kelabu, rambut bagian perut putih kelabu, tikus ini biasanya terdapat di semak-semak dan kebun/ladang sayur-sayuran dan pinggiran hutan. Melahirkan 18 anak pada satu-satu masa.
6
Rattus exulans
7
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perbedaan Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap), Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang) dan Rattus argentiventer (tikus sawah): N
Ciri - ciri Rattus
O
norvegicus
Rattus-rattus
Mus
Rattus
Rattus
diardii
musculus
exulans
argentivente r
1
(H&B)
139-365
245—397 mm
<175 mm
139-365 mm
270-370 mm
2
T
mm 108-147
123-225 mm
81-108 mm
108-147 mm
130-192 mm
3 4 5 6
HF E M Warna
mm 24-35 mm 11-28 mm 2+2 = 8 Coklat
24-42 mm 12-29 mm, 2+3 = 10 Coklat kelabu
12-18 mm 8-12 mm 3+2 = 10 Coklat
24-35 mm 11-28 mm 2+2 = 8 Coklat
32-39 mm 18-21 mm 3+3 = 12 Cokelat
Rambut
kelabu
kelabu
kelabu
muda
7
badan
berbintik-
atas Warna
Putih
bintik putih Putih atau
Rambut
kelabu
Putih Krem
Coklat
Putih Kelabu
kelabu
Cokelat
bagian 8
perut Habitat
Pucat Gudang,
Rumah,Gudan
selokan, di g luar rumah, dalam rumah, parit
Di dalam
semak
rumah; dalam almari dan
tempat
penyimpana n
semak- Di
barang
dan atau padang
kebun/ladan g
sawah
alang-alang
sayur-
sayuran dan pinggiran hutan
lainnya.
3.2 Saran 8
Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini kedepan nya.
DAFTAR PUSTAKA 9
Ahmad, Hamsir.dkk. 2012. Buku Penuntun Praktikum PVBP-B Laboratorium Terapan & Rekayasa lingkungan. Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Makassar. Ahmad, Hamsir.dkk. 2011. Pengendalian Vektor & Binatang Pengganggu.Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Makassar.
10