BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bangsa yang bijak adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Dengan mempelajari catatan sejarah, kita akan lebih menghargai apa yang kita miliki sebagai bangsa. Rangkaian sejarah bangsa kita tentu tidak dapat terlepas dari sejarah peradaban lama serta sejarah kerajaan-kerajaannya. Pulau Jawa merupakan salah satu pusat peradaban Indonesia pada masa lampau, pada masa lampau ada banyak kerajaan dengan berpusat di Pulau Jawa yang cakupan hampir setara, atau bahkan lebih dari luas wilayah Indonesia pada saat ini. Ada banyak sekali cerita dalam sejarah kerajaan di pulau Jawa yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi media-media yang dapat berperan langsung sebagai penyalur budaya dan nilai kearifan bangsa bagi generasi muda, yang merupakan bibit-bibit penerus bangsa. Dalam media penulisan
dewasa ini tema sejarah sedang digemari oleh pembaca ini dapat
terlihat dari banyak diterbitkannya buku dengan format novel yang bertemakan fiksi sejarah, terutama bersetingkan Jawa kuno. Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, beberapa novel dengan tema tersebut banyak sekali diterbitkan, seperti: Langit Kresna Hariadi dengan karyanya Gajah Mada sejak 2005 hingga beberapa seri. Dyah Pitaloka: Senja di Langit Majapahit (2005). Karya Hermawan Aksan dan Sasmita, serta Bintang Berpijar di Langit Majapahit (2004). Karya Tasaro1. Selain pada nama-nama tersebut masih banyak pengarang novel yang aktif mengarang cerita fiksi berlatar sejarah, seperti Yongki Yanwintarko, Gamal Komandoko, Wawan susetya, masing-masing dari mereka sangatlah aktif menulis
karya-karya bertemakan
sejarah.
1
Gunanto ES., Koran Tempo, 27 November, 2007
1
2
(a)
(b)
(c)
Gambar 1.1 Novel bertemakan sejarah lokal (a) Gajah Mada (b) Dyah Pitaloka (c) Bintang Berpijar di langit Majapahit
Dalam media penulisan para penulis tersebut sangatlah aktif, Wawan Susetya misalnya, seperti yang disampaikan pada halaman resminya, dalam waktu kurang dari lima tahun Wawan Susetya telah menyelesaikan sedikitnya empat belas novel bertemakan fiksi sejarah, bahkan salah satu novelnya yaitu Ken Arok Ken Dedes laku hingga tiga ribu eksemplar.2 Selain itu ada juga Gamal Komandoko yang dalam kurun waktu antara 2008-2009 saja telah menyelesaikan empat judul novel dengan tema sejarah, salah satunya adalah Banjir Darah di Tumampel yang diterbitkan Diva Press pada tahun 20093.Dengan pendekatan mendetail dari kitab Pararaton. Seperti yang dikatakan
Gunanto ES. Dalam Koran Tempo edisi 27
November 2007. “Sebenarnya sejarah Indonesia masih sangat kaya untuk diolah kembali
menjadi
fiksi.
Masih
ada
kisah
Sriwijaya,
Mataram,
Kutai,
Tarumanegara, Kahuripan, Medang Kamulan dan lainnya yang menanti mantra para pengarang untuk bangkit kembali”.4 Dilihat dari luasnya kisah sejarah kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa perlu dilakukan pemilihan cerita yang akan diangkat. Dengan mempertimbangkan
2
http://www.facebook.com/pages/Wawan-Susetya-Penulis-Buku-Budaya-Jawa-NovelSejarah/269681779710472 3 http://biopenulis.wordpress.com/2010/06/01/gamal-komandoko/ 4 Gunanto ES., Koran Tempo, 27 November, 2007
3
potensi cerita dilihat dari sukses dan banyaknya media-media terdahulu, penulis memilih cerita Berdirinya Kerajaan Singosari sebagai tema yang diangkat. Kisah berdirinya kerajaan Singosari ( 1222-1293 ),merupakan cerita sejarah berdirinya sebuah negara di pulau Jawa ( Jawa Timur ), yang berdasarkan situs peninggalannya terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Cerita berdirinya kerajaan Singosaridan silsilah raja-rajanya tercatat dalam sebuah karya sastra kuno berbahasa kawi yang disebut Pararaton, atau Serat Pararaton yang dalam bahasa Indonesia berarti Pustaka Raja-raja.
Gambar 1.2 Daerah Kekuasaan Kerajaan Singosari.
Selain pada kitab Pararaton kisah berdirinya Kerajaan Singosari juga terdapat pada kitab Babad Tanah Jawa, gubahan L. VAN RIJCKEVORSEL yang dibantu oleh R.D.S. HADIWIDJANA pada tahun 1925, cerita mengenai penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh Ken Arok/Ken Angrok
hingga
pendirian kerajaan Singosari terdapat pada kitab Babad Tanah Jawa, pada BAB IV.5
5
L Van Rijckevorsoel, Kitab Babad Tanah Djawi, 1925
4
Dalam dunia penulisan, cerita berdirinya Kerajaan Singosari pernah diangkat dan meraih kesuksesan oleh Pramoedya Ananta Toer, hingga diikuti oleh karya-karya tulis berikutnya, dengan mengangkat cerita yang sama, akan tetapi dengan sudut pandang yang berbeda, selain itu cerita ini juga telah diangkat pada media komik dan film.
Gambar 1.3 Novel Arok Dedes. Karya Pramoedya Ananta Toer
(a)
(b)
(c)
Gambar 1.4 Novel yang diambil dari cerita Singosari/Ken Arok. (a) Legenda Ken Arok
(b) Banjir Darah di Tumampel (c) Ken Arok Ken Dedes
Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer merupakan novel yang sangatlah sukses, novel ini diselesaikan naskahnya pada tahun 1976 yang dicetak oleh penerbit Hasta Mitra sebanyak lima kali yang kemudian pada tahun 2009 oleh dicetak ulang oleh penerbit Lentera Dipancara hingga cetakan ke sembilan.6 6
Pramoedya Ananta Toer, Arok Dedes, Hasta Mitra, Jogja Karta, 2002
5
Pada tahun-tahun berikutnya ada beberapa penulis yang memakai tema yang sama pada karyanya, antara lain: Legenda Ken Arok Ranggah Radjasa, karya Yongki Yanwintarko yang diterbitkan oleh Grasindo pada tahun 2004.7 Ken Arok (Banjir Darah di Tumampel) Karya Gamal Komandoko yang diterbitkan oleh Narasi pada tahun 2008.8Hingga Ken Arok Ken Dedes karya Wawan Susetya yang diterbitkan oleh Diva Press pada tahun 2008.9 Pada dunia perfilman cerita ini juga pernah diangkat, yaitu pada tahun 1983 dengan judul Ken Arok dan Ken Dedes dengan Produser MJ Sanusi, Yan Sanjaya, Sutradara Djun Saptohadi, Penulis Djoko S Koesdiman, Wijono Soewardjo, dan Pemeran George Rudy, Baron Achmadi, Harun Syarief, Ali Albar, Advent Bangun, Eva Arnaz, Bram Adrianto.10
Gambar 1.5 Film Ken Arok dan Ken Dedes 1983.
Pada tahun 1984 RA kosasih melalui penerbit Yayasan Karya Bhakti, Bandung, menerbitkan sebuah karya komik berjudul Ken Arok dan Ken Dedes, sepanjang dua seri. Dua tahun kemudian pada tahun 1986 Widodo Noor Slamet atau yang popular dengan nama Wid NS. Melalui penerbit Misurind juga menerbitkan karya komik berjudul Ken Arok.
7
Ranggah Radjasa, Legenda Ken Arok, Grasindo, 2004 Gamal Komandoko, Narasi , 2008 9 Wawan Susetya, oleh Diva Press, 2008 10 www.indosiar.com/sinopsis/ken-arok-dan-ken-dedes_64476.html 8
6
(a)
(b)
Gambar 1.6 Komik dengan cerita Singosari/Ken Arok (a) Ken Arok dan Ken Dedes karya RA kosasih
(b) Ken Arok karya Wid NS.
RA. Kosasih dan Wid NS. Merupakan dua nama komikus Indonesia yang sangat populer pada tahun 60-80 banyak karya-karya mereka yang meraih kepopuleran di pasar komik Indonesia, antara lain Mahabarata, Ramayana, Arjuna Sasrabahu oleh RA. Kosasih. Sejarah Indonesia memiliki banyak sekali nilai filosofis, nilai moral serta nilai luhur budaya nenek moyang, namun seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi saat ini keberadaan sejarah serta kisah-kisah kemasyuran bangsa sendiri mulai dilupakan oleh generasi muda kita. Generasi muda lebih tertarik cerita samurai atau ninja dari pada cerita budaya lokal, generasi muda lebih menyukai kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri, seperti cerita dari Jepang, Amerika, dan negara lainnya.11 Selain itu, walaupun telah berkembang dengan pesat pada dunia penulisan, masih banyak segmen yang belum dan hampir tidak tersentuh oleh karya bertemakan sejarah, masih banyak media yang berpotensi akan tetapi masih jarang digunakan mengeksplorasi tema sejarah di dalamnya. Seperti pada media komik, padahal dewasa ini segmen pembaca komik di Indonesia sangatlah tinggi, seperti yang dapat dilihat pada diagram 1.1 11
Perjalanan CERGAM aka KOMIK, Concept Edisi Komik
7
3000
2743
2500 2000 1610 1500 1045 1000 498
500
485
0 Detektif Conan
Naruto
Hai Mikko
One Piece
Kungfu Boy
Grafik 1.1 Lima besar penjualan Komik. (Sumber:Ibu Yayak, Sales Supervisor TGA Bookstore Galaxy Mall, dan Ibu Mareta, Togamas Petra)
Data pada grafik1.1 merupakan data penjualan komik, diambil pada bulan September pada dua toko buku besar yang ada di Surabaya, yaitu toko buku Gunung Agung, cabang Galaxi Mall, dan toko buku Togamas Petra, pada tanggal 6 September, 2012 (toko bukuTogamas), dan pada tanggal 7 September, 2012 (toko buku Gunung Agung), dengan total penjualan: 6738 eksemplar, dengan rincian, 5209 eksemplar ada toko buku Togamas, dan 1529 eksemplar, pada toko buku Gunung Agung.
8
140
127
120 100 80
66
60
47
41
40
Sekar
Harem
40 20 0 Harlequin Series Perahu Kertas Sepatu Dahlan
Grafik 1.2 Lima Besar Penjualan Novel. (Sumber:Ibu Yayak, Sales Supervisor TGA Bookstore Galaxy Mall, dan Ibu Mareta, Togamas Petra)
Data diatas diambil pada bulan september pada dua toko buku besar yang ada di Surabaya yaitu toko buku Gunung Agung, cabang Galaxi Mall, dan toko buku Togamas Petra, pada tanggal 6 September, 2012 (toko buku Togamas), dan pada tanggal 7 September, 2012 (toko buku Gunung Agung), dengan total penjualan: 525 eksemplar. Pada data tersebut dapat dilihat, dominasi buku-buku terjemahan, baik dalam novel maupun pada komik, dari besaran jumlah terjualnya, komik sangatlah digemari oleh konsumen, akan tetapi tidak ada judul komik lokal terutama yang bertemakan sejarah yang masuk dalam lima besar penjualan komik tertinggi, komik-komik lokal keluaran terbaru pun sangat jarang ditemui di toko-toko buku.
9
Pada penelitiannya dengan sampel dari pengunjung taman bacaan Star di Yogjakarta dengan jumlah responden 297 orang konsumen komik, dengan 212 tercatat sosioprofesi, dan 161 tercatat umur12, Michel Bonef mendapatkan data statistik sebagai berikut : Tabel 1.1 Konsumen Komik Kategori Usia < 12 tahun 1
12/13
14/15
16/17
18/19
20/21
22/23
24/25
26/27
28/29
10
10
26
26
33
18
17
3
9
30 keatas 8
Tabel 1.2 Konsumen Komik Kategori Sosioprofesi mahasiswa (perguruan tinggi) 106 pelajar (SMP dan SMA)
85
pegawai negeri
8
Anggota ABRI
6
buruh/pengrajin
5
pedagang
2
Berdasarkan data statistik diatas tercatat bahwa konsumen komik terbesar adalah yang berusia antara 16-21 tahun dan mayoritas berpendidikan mahasiswa dan pelajar. Michel Bonef mengatakan bahwa 83 persen konsumen adalah lakilaki. Sebenarnya komik mempunyai jangkauan konsumen yang luas, karena komik adalah media yang luwes dalam menampung konten, tinggal diseting untuk arah target yang mana.13Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa komik merupakan komoditi prospektif untuk segmen remaja dan dewasa. Dengan melihat tingginya minat terhadap media komik, mengangkat tema sejarah sebagai komik diharapkan akan mengangkat moral dan sikap nasionalis generasi muda terhadap bangsa Indonesia. Seperti pendapat dari bapak Eri dari 12 13
Bonef, Michael. 2008 : ―Komik Indonesia‖ :kepustakaan populer Gramedia. Jakarta. Hal 90 Depth Interview. Bapak Eri dari Bee – Comic. Comic School Surabaya. Pada 20 November 2012
10
Bee comic“ Komik merupakan media yang sangat diminati, dan berpotensi mengusung tema sejarah, tidak seperti pada media lain yang sering kali melupakan pakem dan kurang otentik, karena hanya mengejar rating saja”14. Pada masa sekarang ini, seperti yang terlihat pada diagram 1.1 dan 1.2, tidak ditemui satupun judul komik lokal, meski begitu walaupun masih sulit ditemui bukan berarti komik lokal keluaran terbaru tidak ada sama sekali, komikus-komikus baru kini sudah mulai bermunculan, seperti Is Yuniarto (Garudayana, Wind Rider, Knights of Apocalypse), John G. Reinhart (The Raid), Aji Prasetyo (Hidup Itu Indah), Sweta Kartika (Wanara), 7artland (Sang Sayur, Sejejak Mimpi), Lesehan Studio (1SR6, The Creator Jade), Moon Eclipse Studio (Kangarooguru)15, dan beberapa nama lainnya.
(a)
(b)
(d)
(c)
(e) Gambar 1.7 Komik-komik lokal
(a) Komik Garuda Yana (b) The Raid (c) Hidup Itu Indah (d) Wanara (e) Sang Sayur
14 15
Ibid http://pekankomiknasional.deviantart.com/
11
Dunia penerbitan pada saat ini mulai membuka lebar kesempatan untuk komikus-komikus lokal untuk mulai menerbitkan karyanya. seperti yang dilakukan oleh Koloni, Koloni adalah imprint dari penerbit m&c!, yang khusus menerbitkan komik karya komikus/cergamis Indonesia16. Koloni pada awalnya, pada setiap komik terbitannya pada halaman paling belakang selalu menginformasikan bagi para komikus yang belum mempunyai pengalaman, untuk mengirimkan karya mereka dengan format pengajuan: premis, logline, sinopsis, keyscene, dan character design. Untuk memperoleh kesempatan karyanya diterbitkan secara masal. Kini pada perkembangannya Koloni merekomendasikan para komikus untuk mengupload karya mereka pada website mereka yaitu “www.ngomik.com’’. yaitu situs membaca komik secara online, setelah ter-upload, komik-komik baru itu akan terus dipantau perkembangan jumlah pembaca online dan tingkat penggemarnya oleh tim Koloni. Langkah peng-upload-an komik tersebut pihak Koloni lakukan karena adanya standarisasi baru bagi komik Koloni, seperti yang admin pada halaman resmi Koloni sampaikan, “Mohon maaf sekali, saat ini kami amat mempersempit jalur penerbitan cetak bagi komikus-komikus baru. Menurut kami, komikus baru perlu melalui jalur experience tertentu untuk bisa punya nilai menuju jalur cetak massal,
dan
ngomik.com
adalah
salah
satu
jalur
yang
kami
rekomendasikan.17Selain itu ada juga Bee Comic dari Surabaya, Bee Comic merupakan studio dan juga sekolah komik pertama di Surabaya, dalam pengajarannya Bee Comic tidak terfokus pada aliran tertentu dan lebih terbuka selain itu studio ini juga aktif mengadakan even dan pameran, Bee Comic sangat lah terbuka untuk menampung karya-karya komikus baru. Pada wawancara dengan Bapak Eri dari Bee Comic beliau mengatakan bahwa pada saat ini perkembangan komik lokal saat ini sangat bagus, walaupun stigma negatif pada masyarakat tentang komik masih ada, akan tetapi di sisi lain komikus-komikus muda dengan karya-karya yang bagus mulai bermunculan dan 16 17
http://www.facebook.com/komikkoloni http://www.facebook.com/komikkoloni/info
12
dikenal masyarakat, ini menunjukan bahwa komik lokal tidak dalam keadaan mati suri, akan tetapi pelan tapi pasti.18 Dalam perancangan ini penulis akan menggunakan format komik sebagai Novel Grafis, penggunaan media novel grafis sendiri bertujuan agar dapat menampung konten dari cerita yang kompleks dan naratif, sesuai dari definisi dari novel grafis yaitu bentuk buku komik, dengan cerita yang panjang dan lebih rumit mendekati jenis cerita buku novel dan ditujukan untuk pembaca dewasa.19 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan dapat disimpulkan bahwa ada potensi dan kesempatan yang belum termanfaatkan untuk mengangkat tema fiksi berdasarkan sejarah Indonesia yang dalam hal ini adalah: “Kisah Berdirinya Kerajaan Singosari”. / “Kisah Ken Arok” ke dalam media komik/cergam, dengan konten yang lebih berat atau biasa disebut Novel Grafis, hal ini dapat diukur dari indikasi di bawah ini: (1) Pentingnya mengangkat tema sejarah
Sejarah Indonesia khususnya pada era kerajaan, memiliki budaya dan nilai kearifan bangsa bagi generasi muda, yang merupakan bibit-bibit penerus bangsa.
Pergeseran budaya pada generasi muda dikarenakan dominasi budaya asing, dilihat dari fenomena tingginya penjualan buku maupun komik terjemahan, sertat seperti yang tertulis pada majalah Concept edisi komik, “Generasi muda lebih tertarik cerita Samurai atau Ninja daripada cerita budaya lokal, generasi muda lebih menyukai kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri, seperti cerita dari Jepang, Amerika, dan negara lainnya.”
(2) Potensi yang belum terolah dalam mengangkat tema fiksi sejarah pada media baru
18 19
Depth Interview. Bapak Eri dari Bee – Comic. Comic School Surabaya. Pada 20 November 2012 Eisner Will. Sequential Art. kepustakaan populer gramedia. Jakarta. Hal 74
13
Bermunculannya karya-karya novel bertemakan fiksi sejarah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.
Pendapat Gunanto ES. Dalam Koran Tempo edisi 27 November, 2007. “Sebenarnya sejarah Indonesia masih sangat kaya untuk diolah kembali menjadi fiksi. Masih ada kisah Sriwijaya, Mataram, Kutai, Tarumanegara, Kahuripan, Medang Kamulan dan lainnya yang menanti mantra para pengarang untuk bangkit kembali.”
(3) Banyaknya media terdahulu yang mengangkat tema kerajaan Singosari/Ken Arok
Cerita tentang berdirinya kerajaan Singosari telah diangkat dalam beberapa media, seperti novel, komik, dan juga film
Kesuksesan media terdahulu, yaitu novel Arok Dedes yang hingga kini telah diterbitkan sampai Sembilan kali, novel Ken Arok dan Ken Dedes karya Wawan Susetya yang terjual hingga tiga ribu eksemplar.
(4) Belum adanya pemakaian media komik walaupun mempunyai potensi yang tinggi
Minat masyarakat yang tinggi terhadap media komik, hal ini dapat diukur dari tingkat penjualan komik pada dua toko buku besar di Surabaya dalam kurun waktu lima bulan terakhir yang mencapai 6738 eksemplar.
Pendapat bapak Eri dari Bee comic “Komik merupakan media yang sangat diminati, dan berpotensi mengusung tema sejarah, tidak seperti pada media lain yang sering kali melupakan pakem dan kurang otentik, karena hanya mengejar rating saja”.
Data statistik dari Michel Bonef dan pernyataan dari bapak Eri dari Bee Comic yang disimpulkan bahwa: komik merupakan komoditi prospektif untuk segmen remaja dan dewasa.
(5) Kesempatan yang tinggi dari penerbit untuk menerbitkan karya komik bagi komikus yang ingin menerbitkan karyanya
Dibukanya kesempatan bagi para komikus untuk menerbitkan karyanya oleh Koloni Inprint dari M&C!, penerbit anak perusahaan Gramedia yang khusus menerbitkan komik lokal.
14
Studio dan sekolah komik Bee Comic yang aktif dan sangat tetrbuka bagi karya-karya komikus lokal.
1.3 Rumusan Masalah Bagaimana merancang novel grafis tentang cerita kisah berdirinya kerajaan Singosari/Ken Arok sebagai upaya pengembangan penerbitan berbasis konten budaya. 1.4 Batasan Masalah Dari masalah yang ada, batasan yang akan dikerjakan dan dicari solusinya adalah: (1) Cerita
diangkat
berdasarkan
sumber-sumber
sejarah
yang
mencatat
keberadaan kerajaan Singosari, seperti kitab Pararaton, Babad Tanah Djawi, dan literature sejarah lainnya. (2) Perancangan novel grafis ditujukan bagi konsumen remaja - dewasa awal, sesuai segmentasi novel grafis pada umumnya. (3) Alur pembabakan cerita
yang akan diangkat disesuaikan dengan waktu
perancangan. (4) Seluruh penelitian tugas akhir ini hanya membahas proses perancangan novel grafis, media pendukung lainya seperti media promosi tidak diprioritaskan, hanya akan dikerjakan apabila ada sisa waktu dalam proses perancangan. 1.5 Ruang Lingkup Dari pemecahan masalah di atas, maka perancangan ini akan meliputi: (1) Novel Grafis dengan bagian cerita yang ditentukan. (2) Visual dari novel grafis meliputi gaya ilustrasi, layout panel, tipo grafi. (3) Desain karakter. (4) Studi Visual Latar Belakang yang meliputi alam, bangunan dan arca serta senjata (5) Cover Novel Grafis.
15
1.6 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Menambah minat para pembaca dan para penggemar komik terhadap karya bangsa sendiri. (2) Meramaikan kembali dunia novel grafis atau komik nasional. Sekaligus memicu semangat dari para komikus muda di Indonesia untuk berani mengeksplor tema-tema sejarah Indonesia. (3) Memaksimalkan fungsi media komik untuk menjadi media perantara sastra dan sejarah Indonesia. 1.7 Manfaat Penelitian Manfaat dari perancangan novel grafis kisah berdirinya kerajaan Singosari/Ken Arok ini adalah untuk mendekatkan pembaca pada tema budaya dan sejarah Indonesia yang menarik untuk dieksplorasi, serta memberi wawasan dan stimulus pada pembaca untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsanya sendiri. 1.8 Sistematika Penulisan Penyusunan laporan berdasarkan sistematika yang mengarah kepada konsep dasar, dengan penjelasan sebagai berikut:
(1) BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang permasalahan kisah berdirinya kerajaan Singosari/Ken Arok, novel grafis dan kisah berdirinya kerajaan Singosari/Ken Arok sebagai konten cerita, Identifikasi masalah, ruang lingkup, tujuan, sertamanfaat penelitian yang dilakukan dalam perancangan novel grafis kisah berdirinya kerajaan Singosari/Ken Arok. (2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai landasan teori dan eksisting sequential art seperti komik dan novel grafis digital, serta pengolahan analisa eksisting yang nantinya akan
16
membantu dalam perancangan novel grafis digital. Meneliti aspek-aspek penting dalam perancangan novel grafis, seperti karakter, alur cerita, komposisi, layout dan hierarki visual. (3) BAB III METODE PENELITIAN Menguraikan definisi judul yang diambil, teknik sampling, jumlah dan sample yang diambil, jenis dan sumber data, serta metode penelitian yang digunakan. (4) BAB IV KONSEP DESAIN Merupakan konsep yang menjadi acuan tiap output desain secara menyeluruh, termasuk pendekatan dan strategi yang diterapkan dalam komunikasi, perancangan kriteria yang menyusun novel grafis ini. (5) BAB V IMPLEMENTASI DESAIN Menguraikan implementasi yang langsung diterapkan kepada medianovel grafis kisah berdirinya Kerajaan Singosari/Ken Arok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan mampu menyelesaikan masalah yang ada. Sekaligus dapat memberikan sebuah nilai tambah tersendiri bagi dunia novel grafis dan komik di Indonesia. (6) BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan apa hasil yang diperoleh setelah melakukan proses perancangan novel grafis, secara keseluruhan proses pun akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang nantinya diharapkan dapat berguna untuk yang membaca proses perancangan ini sejak awal.