BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan energi angin di Indonesia masih sangat kecil, baik yang dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik ataupun untuk menggerakkan peralatan
mekanis seperti pompa ataupun mesin penggiling biji bijian. Ini
dikarenakan kecepatan angin yang terdapat di Indonesia umumnya relatif kecil yaitu lebih kecil dari 10 m/s. Selain kecepatan angin yang rendah, angin yang tersedia di alam tidak selalu ada sepanjang waktu[13]. Nilai kecepatan angin yang kecil dan ketersediaannya yang tidak menentu ini tidak cukup mampu untuk menggerakkan turbin angin untuk mendapatkan daya dalam jumlah yang besar. Namun pemanfaatan energi angin dalam skala kecil untuk membangkitkan energi listrik untuk peralatan rumah tangga masih memiliki potensi yang cukup besar, apalagi Indonesia sedang mengalami krisis energi yang ditandai dengan pemadaman
listrik yang sering terjadi. Selain itu, beberapa daerah tertentu
seperti daerah pantai memiliki potensi yang cukup besar untuk memanfaatkan turbin angin sebagi pembangkit listrik dalam skala kecil mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang cukup panjang. Selain untuk membangkitkan listrik, energi angin juga dapat dimanfaatkan sebagi penggerak aerator di tambak ikan. Aerator merupakan alat yang berfungsi untuk membuat oksigen terlarut ke dalam air. Menurut fungsinya, terdapat perbedaan antara turbin angin dan kincir angin. Turbin angin merupakan peralatan
pengkonversi energi angin yang
terhubung ke generator dimana energi hasil keluarannya berupa energi listrik. Kincir angin merupakan peralatan pengkonversi energi angin yang terhubung ke mesin mekanis seperti pompa,mesin pemecah biji,atau juga aerator, dimana hasil keluaran dari turbin angin digunakan untuk menggerakkan mesin mesin tersebut. Pengelompokkan turbin angin dibedakan atas dua macam yaitu turbin angin sumbu horizontal dan turbin angin sumbu vertical. Untuk pemilihan turbin angin sebagai penggerak aerator, jenis turbin angin yang akan dipakai adalah
Universitas Sumatera Utara
turbin angin sumbu vertikal.
Alasan pemilihan jenis turbin angin ini adalah
karena turbin angin jenis ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya kemampuan turbin angin ini menangkap energi angin dari segala arah sehingga tidak perlu mekanisme untuk mengarahkan rotor ke arah datangnya angin, tidak memerlukan konstruksi menara yang terlalu tinggi sehingga lebih murah serta mampu
mentransmisikan putaran dari rotor ke aerator secara langsung bila
digunakan untuk menggerakkan aerator. Salah satu faktor yang mempengaruhi unjuk kerja dari turbin angin adalah bentuk sudu dan tipe konstruksi turbin angin. Berdasarkan bentuk sudu dan konstruksi turbin angin yang digunakan, turbin angin sumbu vertikal dapat dibedakan lagi seperti tipe Savonius, tipe Darrieus, tipe Darrieus-H(disebut juga sebagai Giromill) dan lainnya. Salah satu perbedaan ini terletak pada bentuk sudu. Sudu merupakan komponen utama pada peralatan turbin angin karena komponen ini lah yang berfungsi untuk mengekstrak energi yang tersedia di angin. Untuk mendapatkan daya yang besar,kemampuan sudu dalam mengekstrak energi angin yang tersedia wajib diperhatikan. Beragam penelitian telah dilakukan dengan berbagai macam tipe turbin angin dan bentuk sudu yang bertujuan untuk mendapatkan kinerja turbin angin yang paling maksimal. Hal yang menjadi pembahasan di penelitian ini adalah analisa pengaruh panjang chord sudu dan tip speed ratio turbin angin sumbu vertical tipe DarrieusH terhadap kinerja turbin angin dengan bantuan software Computational Fluid Dynamic(disingkat CFD). Beberapa peneliti di seluruh dunia telah merancang berbagai tipe turbin angin lalu diuji dan dianalisa dengan bantuan terowongan angin. Pengujian ini membutuhkan seperangkat peralatan dan
membutuhkan
biaya yang cukup mahal. Dengan bantuan software CFD, para peneliti dapat menganalisa dan merancang turbin angin yang lebih baik dan lebih murah dari segi biaya perancangan dengan hasil yang hampir sama bila dibandingkan dengan menggunakan terowongan angin. Perancangan dengan menggunakan software CFD merupakan tolak ukur sebagai perkiraan dalam merancang dan membuat turbin angin yang sebenarnya. Atas pertimbangan inilah, akan dilakukan analisa turbin angin sumbu vertical tipe Darrieus-H dengan variasi panjang chord dan tip speed ratio dalam
Universitas Sumatera Utara
mengekstrak energi angin
agar turbin
angin yang dibuat dapat berfungsi
seoptimal mungkin.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam perancangan turbin angin untuk mampu mendapatkan daya yang maksimal, ada beberapa masalah yang timbul untuk selanjutnya dianalisa melalui simulasi turbin angin dengan bantuan software CFD. Beberapa masalah yang timbul diantaranya: 1. Penentuan
sudut serang yang paling optimal dari airfoil dalam
mengekstrak energi angin berupa perbandingan nilai koefisien lift dan koefisien drag yang paling optimal. Penentuan nilai ini penting untuk mengetahui karakteristik airfoil yang akan digunakan sebagai rotor pada turbin angin. 2. Penentuan panjang chord dari airfoil yang mampu mengekstrak energi yang tersedia di angin secara optimal. 3. Menganalisa pola aliran udara yang terjadi pada susunan turbin angin apakah menghambat pergerakan rotor turbin angin. 4. Penentuan daya turbin angin
yang mampu didapatkan turbin angin
melalui simulasi dengan software CFD. Penentuan ini sangat penting sebagai tolak ukur dalam membangun turbin angin yang sebenarnya.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan turbin angin sumbu vertikal tipe Darrieus-H dengan bantuan software CFD untuk mengetahui performansi paling optimal.
Hasil simulasi ini berupa plot kontur kecepatan angin,
perbandingan nilai koefisien lift dan koefisien drag yang maksimal dan panjang chord yang paling optimal.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus Secara terperinci, penelitian ini memiliki tujuan khusus yang terdiri atas beberapa poin yaitu; 1. mendapatkan nilai koefisien lift, koefisien drag, serta perbandingan koefisien lift dengan koefisien drag(glide ratio) yang paling maksimal pada variasi sudut serang untuk airfoil NACA 4415. 2. mengetahui pengaruh variasi panjang chord dan tip speed ratio terhadap performansi turbin angin. 3. Memberikan data berupa daya yang dihasilkan oleh turbin angin dari nilai kecepatan angin yang didapat dari simulasi.
1.4 Batasan Masalah
Dengan melihat begitu banyaknya faktor yang terdapat dalam simulasi turbin angin ini, penulis membuat batasan masalah agar tujuan dan target penelitian dapat dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Batasan masalah penelitian ini adalah: 1.
Airfoil yang akan dianalisa adalah tipe NACA 4415 untuk mendapatkan koefisien lift, koefisien drag dimana analisa dilakukan secara 2D.
2.
Pemodelan dan simulasi secara 2D turbin angin untuk mengetahui pengaruh panjang chord dan variasi tip speed ratio terhadap kinerja turbin angin.
3.
Simulasi dilakukan secara numerik dengan bantuan software Computational Fluid Dynamic dimana pembentukan geometri dilakukan dengan bantuan preprocessor Gambit dan Solidwork dan analisa fluidanya dengan menggunakan Fluent dan Ansys Workbench.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari 5 bab. Adapun rincian dari penulisan ini disajikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
-
Bab I Pendahuluan
Bab ini memberikan gambaran keseluruhan mengenai tugas akhir yang meliputi pembahasan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
-
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa persoalan.
-
Bab III Metode penelitian
Bab ini berisikan metode dari pengerjaan meliputi langkah langkah pengolahan dan analisa data serta mensimulasikannya dengan bantuan software CFD.
-
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisikan hasil simulasi berupa koefisien lift, koefisien drag,koefisien lift/koefisien drag dari airfoil yang dianalisis dan koefisien daya yang dihasilkan oleh variasi panjang chord dan tip speed ratio.
-
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian ini. Ringkasan lengkap tentang isi penelitian ini terdapat di bagian ini. Beberapa saran juga dituliskan kepada para pembaca agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara