BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi atau perusahaan merupakan sistem sosial yang kompleks, yang mana setiap elemen saling bergantung, berkaitan, dan berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Hasibuan (2007:7) : “Organisasi merupakan sistem yang mana pada prosesnya, terdiri dari berbagai unsur atau komponen yang satu sama lain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjang, dan mengisi sesuai dengan peran dan kedudukannya masing masing”. Berdasarkan pernyataan di atas, sumber daya manusia merupakan subjek yang harus dikelola dan dipelihara sehingga dapat memunculkan prestasi kerja bagi perkembangan organisasi. Menurut Barleigh (dalam Effendy, 2009:15), kekuatan suatu organisasi terletak pada manusianya bukan pada sistemnya, teknologinya prosedurnya, atau sumber dananya. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan faktor terpenting untuk operasional organisasi, karena bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia tidak akan mampu menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan organisasi. Maka, anggapan bahwa sumber daya manusia sebagai alat pencapaian tujuan organisasi serta alat perlengkapan suatu rangkaian kegiatan organisasi semata, harus mulai digantikan dengan kenyataan bahwa sumber daya manusia adalah asset perusahaan yang harus dipelihara dan dikembangkan agar senantiasa memberikan kontribusinya bagi perkembangan perusahaan. Berdasarkan konsep di atas, dalam menjaga sumber daya manusia diperlukan suatu bidang yang dapat mengelola dan memelihara keberadaannya, sehingga merasa diperhatikan dan diperlakukan dengan sebaiknya, dalam hal ini, yaitu bidang
1
2
manajemen sumber daya manusia. Menurut Siagian (2008:40), keberadaan manajemen sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan, kemampuan menghadapi tantangan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya manusia setepat-tepatnya. Oleh karena itu, salah satu bentuk pengelolaan yang harus diperhatikan bidang manajemen sumber daya manusia adalah kesejahteraan pegawai. Pengelolaan kesejahteraan pegawai merupakan salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan oleh bidang manajemen, baik itu kesejahteraan secara materi maupun non-material. Pelaksanaan kesejahteraan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, sehingga berdampak terhadap prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan opersional organisasi. Oleh karena itu, antara kesejahteraan dengan produktivitas kerja pegawai mempunyai keterkaitan, sehingga bermanfaat untuk organisasi maupun pegawai. Oleh karena itu, pentingnya pengelolaan program kesejahteraan pegawai dalam suatu organisasi menjadi salah satu pertimbangan penulis menyusun tugas akhir mengenai program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat mempunyai peranan penting untuk menjaga dan melestarikan keberadaan hutan di Jawa Barat. Dalam melaksanakan pemeliharaan kelestarian hutan ini tidak terlepas dari usaha-usaha setiap pegawai untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, keberadaan pegawai memberikan kontribusi besar dalam melaksanakan operasional Dinas Kehutanan, sehingga
diperlukan upaya bidang manajemen kepegawaian untuk
menjaga produktivitas kerja pegawai salah satunya melalui program kesejahteraan. Pelaksanaan program kesejahteraan Dinas Kehutanan ini menindaklanjuti keputusan Gubernur Jawa Barat No.14 tahun 2005 mengenai peningkatan kesejahteraan bagi pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program kesejahteraan Dinas Kehutanan saat ini melaksanakan berbagai jenis
3
program kesejahteraan seperti pemberian tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, bantuan biaya masuk sekolah, kebijakan cuti, dan penyediaan fasilitas koperasi. Pelaksanaan program kesejahteraan yang dilaksanakan di kantor Dinas Kehutanan ini masih adanya berbagai permasalahan yang memerlukan perhatian bidang kepegawaian. Permasalahan program kesejahteraan pegawai saat ini bisa dilihat dari pelaksanaan program kesejahteraan pemberian tunjangan seperti tunjangan hari raya, tunjangan biaya masuk sekolah/kuliah. Pemberian tunjangan ini besaran yang diberikan dinas kepada pegawai masih secara merata. Pemberian tunjangan secara merata ini dapat melahirkan permasalahan berupa kesenjangan antar pegawai. Pada dasarnya, program kesejahteraan Dinas Kehutanan saat ini sudah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, akan tetapi perlu diketahui juga jenis-jenis program kesejahteraan yang ditetapkan oleh dinas sebanding antara beban pekerjaan pegawai dengan program kesejahteraan yang diberikan. Oleh karena itu, pemberian kesejahteraan bagi pegawai besaran tunjangan diberikan secara merata berdampak terhadap munculnya permasalahan seperti kedisiplinan kerja kurang dan produktivitas kerja lemah. Permasalahan ini bisa dilihat masih adanya pegawai yang kurang memperhatikan jam kerja dinas seperti kehadiran kurang tepat waktu, ketidakikutsertaan apel, dan pada saat jam kerja berada di luar kantor. Oleh karena itu, bidang kepegawaian Dinas Kehutanan harus berupaya menetapkan program kesejahteraan yang akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan perencanaan. Perencanaan ini dimaksudkan untuk meminimalisir permasalahan yang kemungkinan akan muncul dalam proses pelaksanaan kesejahteraan yang diterapkan bagi pegawai. Berdasarkan latar belakang di atas, mengidentifikasi pelaksanaan program kesejahteraan mempunyai peranan penting untuk mengetahui keseimbangan antara beban kerja dengan kesejahteraan yang diterima Dinas Kehutanan. Oleh karena itu, dilihat dari pemberian besaran tunjangan bagi pegawai secara merata itu memberikan
4
dampak terhadap kesejahteraan yang diterima pegawai. Selain itu, mengetahui tanggapan pegawai mengenai program kesejahteraan yang diterima, sehingga akan bermanfaat bagi Dinas dalam menentukan program kesejahteraan yang akan diterapkan. Maka, dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini penulis tertarik untuk memilih judul “PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PEGAWAI KANTOR DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang mengenai program kesejahteraan pegawai di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Maka, dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana program kesejahteraan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat ?
2.
Bagaimana tanggapan pegawai mengenai program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat ?
3.
Bagaiamana hambatan melaksanakan program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat ?
4.
Bagaimana cara mengatasi hambatan pelaksanaan program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat ?
1.3 Maksud dan Tujuan Laporan Kerja praktik Penulis melakukan penilitian ini dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai program kesejahteraan pegawai di Dinas Kehutanan. Serta mempraktikan keahlian penulis dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tujuan penyusunan Tugas Akhir (TA), yaitu: 1.
Mengetahui dan menjelaskan program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
5
2.
Mengetahui tanggapan pegawai mengenai program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
3.
Mengetahui dan menjelaskan hambatan melaksanakan program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
4.
Mengetahui dan menjelaskan cara mengatasi hambatan pelaksanaan program kesejahteraan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir a.
Kegunaan Akademik Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
manusia pada aspek program kesejahteraan pegawai. Melalui pelaksanaan program kesejahteraan pegawai ini diharapkan dapat berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. b.
Kegunaan Praktis Kegunaan secara praktis dalam menyusun Tugas Akhir (TA) ini sebagai berikut: 1. Bagi penulis, berguna untuk melatih keterampilan dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dibidang sumber daya manusia dan dapat mempraktikannya khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan program kesejahteraan pegawai. 2. Bagi dinas diantaranya: a. Memberikan masukan mengenai pengelolaan sumber daya manusia khususnya pada aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan program kesejahteraan pegawai. b. Memberikan informasi mengenai pentingnya pelaksanaan program kesejahteraan pegawai dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai.
6
1.5 Metodologi Tugas Akhir Metode penelitian dalam proses penyusunan laporan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Nasir (2007:63), tujuan metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan diteliti. Melalui metode deskriptif ini akan mendeskripsikan mengenai pelaksanaan program kesejahteraan pegawai yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Jenis-jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Data Primer Menurut Uma Sekaran (2006:77), data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan observasi dan wawancara kepada staf-staf perusahaan yang bersangkutan. Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, data primer yang digunakan adalah wawancara dan observasi.
2.
Data Sekunder Menurut Uma Sekaran (2006:77), data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis dari buku-buku dan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penyusunan tugas akhir ini, data sekunder yang digunakan adalah melalui dokumentasi dinas, literatur buku dan sumber-sumber lainnya sebagai pelengkap proses penyusunan. Proses pengumpulan data tugas akhir ini menggunakan teknik pengumpulan
data, yaitu: 1. Observasi partisipatif Menurut Stainback (dalam Sugiyono, 2009:227), observasi partisipatif merupakan pengamatan secara langsung oleh peneliti di lapangan melihat apa yang dikerjakan orang, mendengar apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipatif apa yang mereka
7
laksanakan. Dalam proses tugas akhir ini akan mengobservasi program kesejahteraan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan pada aspek kedisiplinan kerja pegawai. Oleh karena itu, kesejahteraan pegawai mempunyai keterkaitan dengan kedisiplinan kerja pegawai. 2. Wawancara / interview Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2009:231), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Melalui wawancara ini akan diketahui secara langsung dari informan yang benar-benar mengetahui informasi mengenai pelaksanaan program kesejahteraan Dinas Kehutanan. Informasi yang didapatkan dari hasil wawancara ini menghasilkan informasi yang nyata, langsung dari Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Kehutanan. 3. Studi Kepustakaan (Library Research) Menurut Sukardi (2008:33), studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Teknik ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku serta literatur lainnya.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik Lokasi pelaksanaan praktik kerja lapangan untuk penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini di laksanakan di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Jl Soekarno Hatta No.751 Bandung dan waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2011 - selesai.