BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar blakang masalah, rumusan permasalahan – permasalahan yang ada, tujuan yang ingin dicapai serta metode penelitian yang mencakup teknik pengumpulan dan analisis data. 1.1
Latar Belakang Perkembangan suatu negara tidak lepas dari kemajuan pendidikan dari suatu negara
itu sendiri. Dimana pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2002 :263). Dalam pendidikan di Indonesia pada dasarnya terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu Pendidikan Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMP) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pada akhirnya berlanjut ke Pendidikan Tinggi. Sehingga dalam menuntut ilmu pengetahuan, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kedepanya dan wawasan yang kita miliki dapat bermanfaat untuk kedepan dengan segala bidang yang ditempuh. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan, harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi 1
manajemen pendidikan .Dalam pendidikan di Bali sejauh ini juga dapat dilihat dari sejauh mana masyarakat yang ada di daerah mampu mengembangkan wilayah tersebut agar menjadi lebih maju. Dimana Bali merupakan gudang seni yang setiap daerah memiliki potensi-potensi yang besar . Kabupaten Gianyar merupakan daerah seni yang setiap kecamatan di Kabupaten Gianyar yaitu Sukawati, Blahbatuh, Gianyar, Ubud, Tampaksiring, Tegallalang dan Payangan memiliki kesenian begitu kental. Dalam Gianyar menciptakan suatu daerah yang maju Gianyar memiliki visi dan misinya untuk sebagai pedoman adalah maju bersama untuk Gianyar yang sejahtera dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana dan misi Kabupaten Gianyar salah satunya adalah meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia/ masyarakat. Gianyar yang dapat dikatakan memiliki potensi unggul dalam bidah seni halnya dalam bidang seni rupa setidaknya mendapatkan kelayakan dalam bidang pendidikan seni sehingga seni yang dimiliki dapat terasah secara maksimal. Peraturan daerah Kabupaten Gianyar Nomor 7 tahun 2008 tentang sistem penyelenggaraa pendidikan menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bekal hidup dimana sekarang dan yang akan datang. Sehingga dari penjelasan diatas masyarakat yang berkualitas dibidang seni lukis, grafis, patung, keramik dan lain-lain dapat diciptakan melalui perencanaan pembangunan pendidikan yang tepat dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gianyar merupakan daerah seni dengan dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Dalam tingkat kepadatan penduduk di Gianyar, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar dalam Gianyar Dalam Angka 2014, telah beberapa kali melakukan proyeksi penduduk sehingga mendapatkan proyeksi penduduk sepuluh tahun kedepan . Jumlah
penduduk
Kabupaten Gianyar pada tahun 2015 mencapai 495.100 jiwa. Dengan meningkatnya penduduk setiap tahunnya juga akan berdampak pada meningkatnya generasi muda yang memiliki kopetensi dan jiwa seni yang besar. Meningkatnya potensi generasi muda, Kabupaten Gianyar tidak akan takut daerah dengan segudang seni ini akan hilang dan sebaliknya kesenian di Gianyar akan selalu meningkat. Pemerintah Kabupaten Gianyar pada tahun belakangan ini memiliki kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan berbagai macam bidang keahlian salah satunya dalam bidang seni rupa. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan sekolah menengah kejuruan dapat mengurangi jumlah pengangguran di 2
Kabupaten Gianyar. Salah satu surat kabar yaitu Kompas terbitan hari selasa, 30 Juni 2015 pada halaman 12 mencantumkan tetang pendidikan yang mengatakan Pemerintah pusat ingin memperkuat pendidikan vokasi atau SMK untuk memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk memuntut ilmu pendidikan, yang harus semua masyarakat baik masyarakat kecil maupun pada daerah tertinggal dapat menuntut ilmu di jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar pada Gianyar dalam angka 2014 menyebutkan, jumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Gianyar adalah 46 SMP Negeri dan Swasta dengan siswa mencapai 22.593 orang, dan perbandingan sekolah menengah kejuruan dengan 24 buah SMK diantaranya 7 Sekolah Negeri dan 17 Sekolah Swasta dengan siswa mencapai 13.820 orang, sedangkan untuk Sekolah Menengah umum adalah 18 SMA diantaranya 7 Sekolah Negeri dan 11 Sekolah Swasta dengan siswa mencapai 7.726 orang. Sehingga dapat disimpulkan jumlah SMA/SMK di Kabupaten Gianyar adalah 42 Sekolah. Dengan jumlah sekolah tersebut di inginkan dapat menampung siswa dari SMP yang akan menuntut ilmu lebih lanjut. Dari data di atas dapat diuraikan banyaknya generasi muda yang memandang sekolah menengah kejuruan merupakan pendidikan yang dapat memberikan mereka secara langsung lapangan kerja utamanya dalam bidang seni rupa. Perbandingan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan dengan data diatas yang menyebutkan SMA/SMK Swasta lebih banyak dibandingkan Negeri. Dalam pandangan inilah perlu dipertimbangkan oleh pemerintah untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan Sekolah Negeri dengan potensi utamanya dalam bidang seni rupa yang dimiliki oleh generasi muda di Gianyar. Kecamatan Blahbatuh merupakan daerah yang berpotensi tinggi dalam seni rupa, dapat dilihat dari pekerjaan masyarakat Blahbatuh yang utamanya dalam bidang kerajinan baik dari seni ukir, kerajinan tangan, patung, lukisan dan lain-lain, serta jumlah penduduk Kecamatan Blahbatuh merupakan peringkat ke empat penduduk terbanyak di Kabupaten Gianyar mencapai 72.700 orang jiwa yang tercantum pada BPS Gianyar Dalam Angka 2014. Dengan potensi yang ada perlunya sarana pendidikan untuk mengasah potesi masyarakat utamanya Kabupaten Gianyar untuk menjadi lebih baik dan dapat menciptakan sumber daya manusia yang kreatif. Akan tetapi jumlah SMK dan SMA yang tersedia di Kacamatan Blahbatuh Gianyar sangat sedikit, dengan jumlah SMA adalah dua yaitu SMAN 1 Blahbatuh dan SMA PGRI 2 Blahbatuh sedangkan jumlah SMK adalah dua yaitu SMK Pariwisata Budaya Bedulu dan SMK PGRI Blahbatuh.
3
Sehingga dari pembahasan di atas dengan permasalahan yang ada, pengembangan potensi generasi muda dalam bidang seni rupa dapat memberi kesempatan menuntut ilmu di penddidikan yang layak dan sesuai, dengan adanya sekolah menengah kejuruan ini dapat memacu semangat generasi muda lebih menekuni dalam bidang seni. Maka dari itu dapat disimpulkan perlunya sebuah pendidikan dalam bidang seni rupa yang berkopeten dengan fasilitas yang lengkap yaitu Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) Seni Rupa yang berlokasi di Blahbatuh Kabupaten Gianyar. 1.2
Rumusan Masalah 1. Kenapa perlu adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Rupa di BlahbatuhGianyar? 2. Bagaimana tema dan programing yang sesuai dan dapat mendukung kelancaran aktivitas pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar? 3. Apakah konsep perancangan yang sesuai untuk diterapkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar?
1.3
Tujuan Sebagai landasan utama yang perlu diperhatikan untuk memberikan motivasi generasi
muda di dalam perancangan sekolah menengah kejuruan seni rupa di Blahbatuh-Gianyar sebagai wadah yang diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan semangat dalam menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi sampai kedunia kerja. 1.4
Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang sistematis yang dipergunakan dalam memecahkan
suatu masalah. Dalam pemecahan masalah ini digunakan beberapa tahap antara lain: 1.4.1 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan laporan seminar tugas akhir ini, yaitu: 1. Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Data ini diperoleh dengan beberapa cara diantaranya: a. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi langsung dilakukan terhadap objek ditempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki (Hadari Nawawi, 1993; 158-161). 4
Pengamatan berkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa yang akan di observasi yaitu SMKN 1 Sukawati, SMKN 2 Sukawati dan, dimana data-data observasi tersebut direkam melalui sketsa ataupun foto-foto dengan bantuan kamera maupun dengan alat lainnya. b. Wawancara merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. (Hadari Nawawi, 1993: 165). Tanya jawab lisan ini dilakukan dengan pihak-pihak yang berkompeten yaitu Kepala Sekolah, Staff maupun Guru SMKN1 Sukawati, SMKN 2 Sukawati dan untuk memberikan informasi yang komperatif yang terkait dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Seni Rupa. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari berbagai media yang dapat dipergunakan dalam memperkuat permasalahan yang diangkat dengan literatur, peraturan pemerintah baik dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar (Gianyar Dalam Angka 2012,2013,2014, Kecamatan Gianyar
Dalam
Angka
2012,2013,2014
dan
Stada
Kabupaten
Gianyar
2012,2013,2014) dan artikel dan sebagainya. 1.4.2 Teknik Analisis Data Analisi data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca (Singarimbun, Effendi, 1989: 193). Teknik penggunaan statistik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua teknik yaitu analisa statistik deskriptif dan inferensial. 1. Analisis data deskriptif digunakan untuk mengambarkan pristiwa prilaku atau objektif tertentu. Pada penelitian ini meliputi identitas responden, variabel serta subvariabel dari Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa. 2. Analisis inferensial merupakan cara yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data-data yang diperoleh melalui jawaban-jawaban dari hasil penelitian responden. Kesimpulan ini didapat dari observasi dan wawancara dari SMKN 1 Sukawati, SMKN 2 Sukawati dan SMK serta data-data dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Badan Pusat Statisti Kabupaten Gianyar serta literatur sehingga mendapatkan kesimpulan dalan mendukung perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa.
5