BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemerintah Indonesia menyadari bahwa sektor minyak dan gas bumi tidak bisa lagi diandalkan sebagai penghasil devisa terbesar bagi perekonomian Indonesia dengan demikian maka pemerintah berusaha meningkatkan penghasilan devisa bagi Negara melalui sektor non migas. Pariwisata adalah salah satu sektor non migas yang dianggap memiliki perkembangan yang pesat, dimana kepariwisataan meliputi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan wisata, pengusaha objek dan daya tarik wisata, serta usaha lainnya yang terkait. Agar sektor pariwisata ini berkembang sesuai dengan yang diharapkan, dibutuhkan unsur-unsur lain yang mendukung. Salah satu unsur yang dianggap penting adalah penyediaan sarana hotel. Definisi hotel berdasarkan Keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/88, “ Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan, minuman, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil, serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan “. Hotel merupakan jenis industri yang sangat kompleks karena aktivitasnya meliputi pemberian jasa dan perdagangan. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas pada hotel-hotel berbintang yang menyediakan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, ruang pertemuan, kolam renang, fitness center, laundry, dan juga sarana komunikasi seperti internet dan fax. Perkembangan usaha perhotelan yang semakin pesat dan semakin kritisnya masyarakat dalam perolehan jasa pelayanan terbaik dari sebuah hotel, ditambah lagi terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan, mengakibatkan persaingan yang ketat dalam merebut pasar atau konsumen persaingan ini terlihat jelas pada hotelhotel berbintang. Untuk dapat bertahan atau bahkan berhasil dalam persaingan tersebut, perlu dilakukan kegiatan yang membentuk image di benak konsumen agar konsumen
1
2 mempunyai bayangan positif tentang produk tersebut. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bersifat promotif, antara lain : Penayangan iklan di TV dan radio swasta, bioskop, penayangan iklan di media cetak yang mempunyai pangsa pasar besar, pemberian sampel secara cuma-cuma, pemasangan reklame di billboard di jalan-jalan strategis di kota-kota besar dan menjadi sponsor di berbagai acara. Kegiatan promosi pada dasarnya merupakan suatu komunikasi dari pihak produsen kepada pihak konsumen mengenai kegunaan, kualitas harga, tempat dimana dapat dibeli, serta informasi produk lainnya, dimana pihak produsen mengharapkan balas jasa yang dikehendaki dari konsumen, yang pada umumnya berupa pembelian. Perusahaan harus dapat menentukan alat yang tepat atau kombinasi yang baik dari alat-alat promosi ini, sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian biaya promosi yang tepat, agar dengan biaya yang telah dikeluarkan diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Sebagai alat pengendaliannya dapat digunakan anggaran biaya promosi. Biaya promosi aktual jarang melebihi anggaran karena biasanya perusahaan cenderung untuk mengadakan promosi sesuai dengan besarnya selisih biaya aktual dengan biaya anggaran, tetapi dengan melihat peranan yang ditimbulkannya terhadap peningkatan volume penjualan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai biaya promosi dalam skripsi ini dengan judul : “ Peranan Anggaran Biaya Promosi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Volume Penjualan “
1.2. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: a. Apakah penyusunan anggaran biaya promosi di Hotel Geulis telah memadai b. Apakah pengendalian biaya promosi di Hotel Geulis telah memadai c. Apakah anggaran biaya promosi berperan sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan volume penjualan
3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan agar diperoleh informasi yang cukup untuk dapat memberikan jawaban atas masalah-masalah yang dikemukakan diatas, yaitu : a. Untuk mengetahui kememadaian penyusunan anggaran biaya promosi Hotel Geulis. b. Untuk mengetahui kememadaian pengendalian biaya promosi di Hotel Geulis. c. Untuk mengetahui peranan anggaran biaya promosi sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan volume penjualan.
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, perusahaan, dan pihak lain yang berkrpentingan dalam masalah ini. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan menambah pengetahuan tentang teori-teori dan konsep-konsep yang diperoleh selama perkuliahan dibandingkan dengan penerapannya secara nyata dalam perusahaan, selain itu untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. b. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam membantu manajemen untuk mengevaluasi sampai sejauh mana peranan biaya promosi dalam usaha meningkatkan volume penjualan. c. Bagi Pembaca, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan.
1.5. Kerangka Pemikiran Perusahaan senantiasa berorientasi pada konsumen dalam usaha memasarkan produknya. Keberhasilan perusahaan untuk memuaskan konsumen tersebut dapat diukur dari volume penjualan dan keuntungan yang diperolehnya. Sebelum melakukan segala aktivitas yang akan mengarah suatu badan usaha mencapai sasarannya, diperlukan suatu anggaran yang merupakan suatu pedoman dalam pelaksanaan dan pengendalian aktivitas pembiayaan kegiatan perusahaan.
4 Berikut ini penulis kutipkan pengertian anggaran menurut Munandar ( 2000 : 1 ) “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang “. Memulai anggaran, manajemen mempunyai pedoman mengenai apa yang akan dilakukan, sasaran apa yang akan dituju, bagaimana mengukur segala sumber daya yang tersedia, serta melihat apakah yang akan diharapkan tersebut telah dicapai. Jadi selain berfungsi sebagai perencanaan, anggaran penjualan juga merupakan alat kontrol karena dalam pelaksanaannya realisasi dipantau dan dibandingkan dengan anggaran, kesalahan dan penyimpangan kemudian dievaluasi untuk tindakan perbaikan agar tercapai kegiatan promosi yang efektif, sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai sasarannya yaitu meningkatkan volume penjualan. Anggaran disusun melalui proses yang berulang-ulang. Anggaran disiapkan, ditinjau kembali, dan diperbaiki atau direvisi hingga manajemen pelaksana merasa puas bahwa hasil penganggaran tersebut merupakan rencana yang paling baik yang dapat diciptakan dari situasi dan kondisi pada waktu sekarang ini. Ada banyak jenis anggaran yang disusun oleh suatu perusahaan tergantung jenis perusahaan, kegiatan yang terjadi di perusahaan, dan kebijaksanaan pimpinan perusahaan yang bersangkutan. Diantaranya yang umum terdapat di perusahaan antara lain : anggaran penjualan pemasaran, anggaran unit yang akan diproduksi, anggaran bahan mentah, anggaran upah dan gaji, anggaran biaya administrasi, dan sebagainya. Setelah proses opersi perusahaan berlangsung dengan dituntun dan dikendalikan oleh anggaran, dihasilkan produk akhir yang merupakan salah satu sasaran atau tujuan dilakukannya operasi perusahaan kemudian perusahaan berusaha menjualnya, karena melalui
kegiatan
penjualan
itulah
perusahaan
memperoleh
pendapatan
untuk
menggantikan seluruh biaya yang dikeluarkannya. Akan tetapi penjualan tidaklah semudah yang dibayangkan mengingat begitu ketatnya persaingan. Di dalam usaha menghadapi persaingan tersebut, perusahaan tidak cukup hanya menyediakan fasilitas yang lengkap dan memberikan pelayanan yang memuaskan saja, tetapi juga diikuti dengan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualannya. Promosi ini penting dilakukan perusahaan, karena promosi merupakan alat
5 informasi yang mengkomunikasikan tentang suatu produk perusahaan. Dengan demikian promosi dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualannya. Promosi ini dilakukan dengan maksud untuk mengadakan komunikasi dengan konsumen, baik menyampaikan informasi tentang produk ataupun mempengaruhi konsumen untuk membeli serta mengingatkan konsumen akan produk perusahaan, seperti dikemukakan oleh McCharty ( 1990 : 456 ), sebagai berikut : “ Promotion is communicating information between seller and potential buyer to influence attitudes and behaviour “. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen ternyata memerlukan biaya yang cukup besar dan dianggarkan biaya promosi yang merupakan bagian dari anggaran yang dikeluarkan untuk biaya pemasaran. Sehingga dengan adanya dana untuk membiayai kegiatankegiatan promosi tersebut diharapkan hasil penjualan yang ditargetkan akan tercapai bahkan meningkat. Jelas hasil pendapatan dari kegiatan penjualan dapat dipergunakan untuk berbagai hal, seperti : menutup biaya operasi, membayar pajak, juga melakukan diversifikasi dan ekspansi. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengemukakan hipotesis bahwa : “ Anggaran Biaya Promosi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Yang Memadai Berperan dalam Meningkatkan Volume Penjualan “.
1.6. Metode Penelitian 1.6.1. Metode Yang Digunakan Metode penelitian menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Dalam penelitian penulis berusaha mengumpulkan data dan informasi yang memadai untuk diolah, dianalisis dan kemudian disimpulkan. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang dilakukan pada satu perusahaan saja, sedangkan
pendekatan
deskriptif
analitis
adalah
penelitian
ditujukan
untuk
mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu objek penelitian untuk kemudian dilakukan analisis terhadap objek penelitian tersebut
6
1.6.2. Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul penelitian yang dipilih yaitu peranan anggaran biaya promosi sebagai alat pengendalian manajemen dalam meningkatkan volume penjualan maka terdapat dua variabel penelitian yaitu : 1. Anggaran biaya promosi sebagai alat pengendalian manajemen yang memadai 2. Meningkatkan volume penjualan
1.6.3. Pengumpulan Data 1. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian langsung pada perusahaan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan melalui teknik : a. Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab mengenai masalah yang diteliti. b. Mengumpulkan data mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan. c. Observasi yaitu dengan melaksanakan pengamatan langsung objek yang diteliti. 2. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis
melakukan
penelitian
pada
Hotel
Geulis
yang
berlokasi
di
Jl. Ir H Djuanda No. 129 Bandung terhitung dari bulan September 2007 sampai dengan November 2007.